Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Mobil yang dikendarai Revano akhirnya berhenti disebuah kawasan perumahan elite. Aluna yang berada didalamnya menatap pada kendaraan berwarna hitam yang memasuki salah satu gerbang perumahan tersebut.
"Bagaimana Nona, kita ikut masuk atau tidak?" tanya Revano dengan sedikit emosi saat melihat mobil yang ditumpangi Erik memasuki salah satu rumah tersebut.
Masalahnya didalam mobil itu Erik bersama dengan seorang wanita, membuat pikirannya menebak-nebak apa yang akan dilakukan dua orang berlainan jenis itu didalam rumah tersebut.
"Tidak perlu. Kita putar balik saja ke tempat biasa."
Ya, Aluna rasa sudah cukup mengikuti mobil yang ditumpangi Erik dan Agatha. Ia tidak akan bertindak gegabah dengan ikut masuk kedalam rumah tersebut, sebelum memberikan bukti perselingkuhan Agatha dengan Nick.
Itu sebabnya Aluna memilih pergi ketempat yang biasa ia datangi bersama kedua teman baiknya. Untuk meminta bukti perselingkuhan Agatha dan Nick, karena bukti yang dimiliknya sudah ia buang ke laut bersamaan dengan ponselnya. Jangan tanyakan kenapa bisa Aluna melempar ponsel itu ke laut, karena ia tidak sudi menyimpan sesuatu yang membuatnya muak.
Setelah sampai di tempat yang dituju, yaitu sebuah cafe ternama yang ada di Jakarta. Aluna segera masuk kedalam, duduk ditempat Jenny dan Ester yang sudah menunggunya.
"Bagaimana? Kalian masih menyimpannya bukan?"
Jenny dan Ester saling menatap lalu menggelengkan kepala mereka.
"Kami pikir untuk apa menyimpan foto dan video mereka, jadi sudah lama kami hapus."
Mendengar hal tersebut tentu saja membuat Aluna kecewa, karena bukti perselingkuhan Agatha dan Nick kini sudah tidak ada lagi. Otomatis ia juga tidak bisa memberikan bukti perselingkuhan tersebut pada Erik.
"Kenapa kau tidak menyuruh salah satu pengawalmu saja untuk mengikuti Agatha lagi?" saran Jenny.
"Iya, benar. Kau selidiki lagi saja dari awal."
Ester ikut bersuara. Sementara Aluna menghela napas dengan panjang.
"Kalian tidak dengar berita kemarin? Nick akan menikah bulan depan dengan salah satu putri menteri keuangan."
"Oh ya?" tanya Jenny dan Ester bersamaan, juga dengan wajah yang terkejut.
Sementara Aluna kembali menghela napas dengan tatapan tak percaya. Bagaimana bisa kedua temannya tidak mendengar kabar tersebut, sementara dirinya yang ada di Bandung saja mendengar berita itu.
"Nick akan menikah, itu artinya hubungannya dengan Agatha kemungkinan besar sudah selesai."
"Tidak juga, siapa tahu mereka masih menjalin hubungan secara diam-diam. Kau tidak lupakan, Nick berselingkuh disaat kalian akan menikah," ucap Ester dengan mengingatkan.
"Ya, Ester benar. Jadi tidak ada salahnya menaruh salah satu orangmu untuk mengikuti Agatha lagi," jenny ikut memberikan pendapatnya.
Karena tidak punya pilihan lain, Aluna pun mau tidak mau mengikuti saran dari kedua temannya. Kecuali jika Erik mau percaya dengan semua yang diucapkannya tentang Agatha. Tapi mengingat bagaimana pria itu yang sangat mencintai Agatha maka hal itu sangat mustahil.
"Oh ya, sebenarnya untuk apa bukti perselingkuhan Agatha dan Nick?" Karena kejadian itu sudah lama berlalu, dan yang Ester tahu Aluna sudah move on pada pria yang bernama Erik.
"Tentu saja untuk diberikan pada suamiku, karena dia masih menganggap Agatha wanita baik-baik."
"Suami?" tanya Jenny dan Ester bersamaan.
"Ya, suamiku. Erik."
"Oh my God, kau sudah menikah?" tanya Jenny dengan terkejut dan tak percaya.
"Dengan Erik?" Ester ikut menimpali.
Melihat ekspresi kedua temannya yang terkejut, Aluna baru menyadari kalau ia belum memberitahu mereka tentang pernikahannya.
"Gila, kau menikah dan kami tidak diundang?" protes keduanya tak terima.
"Maaf..." hanya kata itu yang bisa Aluna ucapkan.
Sungguh ia tidak bermaksud untuk tak mengundang Jenny dan Ester, tapi karena pernikahannya yang diadakan dengan mendadak sampai membuatnya lupa untuk memberitahu mereka.