Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-08. Pedang Hitam II
Zhao Feng yang mendengar ada suara seseorang langsung membuka matanya dan ia cukup kaget ketika menemukan ada sosok roh yang sedang melayang di hadapannya, roh tersebut menyerupai seorang pria dengan wajah yang cukup menyeramkan serta memiliki tanduk dan juga taring.
"Terimakasih karena telah membebaskan aku, dan untuk itu maka bersiaplah untuk menjadi santapanku" ujar roh tersebut.
Aura membunuh yang sangat kuat langsung menyerang Zhao Feng ketika itu juga, akan tetapi aura membunuh tersebut sedikitpun tidak membuat Zhao Feng gentar, bahkan aura tersebut sama sekali tidak mempu membuat satu jarinya gemetaran.
"Aneh, kenapa anak ini baik-baik saja setelah aku serang dengan aura membunuh" gumam roh tersebut.
"Hahh, bukankah ini lucu, dan apa kau tidak merasa malu telah menunjukkan aura membunuh seperti ini di hadapan raja pembunuh?" tanya Zhao Feng.
"Apa maksudmu?" tanya roh tersebut kebingungan.
"Kau tidak pantas disebut pembunuh, karena pembunuh yang sesungguhnya haruslah memiliki niat dan aura membunuh yang seperti ini" jawab Zhao Feng.
Swush,.. aura membunuh yang begitu luar biasa keluar dari tubuh Zhao Feng, bahkan jika dibandingkan dengan aura milik roh tersebut, aura Zhao Feng jauh berkali-kali lipat lebih besar, aura mereka berdua ibaratkan setetes air yang mencoba berhadapan dengan sebuah danau yang sangat besar.
Roh tersebut bahkan sampai gemetaran ketika tubuhnya diterpa oleh aura membunuh yang berasal dari tubuh Zhao Feng. Saat ini di mata roh tersebut, Zhao Feng tidak ubahnya seperti seorang dewa iblis yang menjelma menjadi manusia biasa.
"Be-berapa banyak nyawa yang telah ia renggut untuk mendapatkan aura dan niat membunuh sebesar ini" gumam roh tersebut.
"Jadi apa kau masih berfikir ingin menyantap ku?" tanya Zhao Feng sinis.
"Ti-tidak tuan, yang mulia, maafkan hamba, hamba mengaku bersalah" ucap roh tersebut memohon pengampunan.
"Terlambat" ujar Zhao Feng kemudian menyerang roh tersebut dengan aura membunuhnya yang sangat luar biasa.
Roh tersebut gemetaran dan meraung kesakitan saat ia merasakan jiwanya diserang oleh sesuatu yang sangat mengerikan, hingga pada akhirnya roh tersebut menghilang dan lenyap bagaikan dibawa oleh angin.
Dengan aura membunuh yang sangat kuat, seorang kultivator bisa menyerang lawannya dan bahkan bisa membuat lawannya mati tanpa harus menyentuhnya, karena kerika aura membunuh seorang kultivator sudah sangat kuat, ia bisa menyerang jiwa seseorang dengan sangat mudah, sehingga hal tersebut bisa membuat lawannya ketakutan atau bahkan mati dengan seketika.
Akan tetapi untuk mencapai tahap tersebut haruslah memiliki aura dan niat membunuh yang sangat kuat, dan untuk mendapatkan aura membunuh yang sangat kuat tersebut haruslah membunuh begitu banyak nyawa, baik itu manusia, siluman, spirit beast atau bahkan iblis sekalipun.
Sedangkan untuk Zhao Feng sendiri, aura dan niat membunuh tersebut ia dapatkan dari kehidupan yang sebelumnya, ia juga tidak mengerti bagaimana bisa aura tersebut tidak menghilang dan malah mengikutinya ke dunai yang saat ini ia tempati.
Dan untik aura membunuh Zhao Feng sendiri juga masih belum sampai ke tahap yang sangat kuat, sehingga Zhao Feng hanya bisa membuat musuh yang jauh lebih kuat darinya merasa ragu ketika berhadapan dengannya, sedangkan untuk musuh yang setara ataupun lemah darinya sudah tentu mereka akan ketakutan ketika berhadapan dengan Zhao Feng.
Setelah selesai menyingkirkan roh penjaga pedang tersebut, Zhao Feng kemudian meraih kembali gagang pedang dengan tangan kanannya, kali ini ia sangat berharap akan bisa mengangkat pedang tersebut dan akan menjadikan pedang itu sebagai senjatanya.
Zhao Feng lalu menghela nafas panjang dan setelah itu dengan penuh keyakinan dan harapan ia menarik pedang hitam tersebut dan ternyata berhasil, malahan pedang hitam itu terasa sangat ringan seperti pedang biasa.
"Aneh, kenapa sekarang malah jadi ringan" gumam Zhao Feng.
Karena tidak ingin pusing memikirkan hal tersebut, Zhao Feng kemudian menyimpan pedang hitam di dalam cincin ruangnya dan setelah itu, Zhao Feng langsung meninggalkan ruang bawah tanah tersebut dan menghancurkannya.
Setelah keluar dari ruang bawah tanah dan meninggalkan gudang tua, Zhao Feng yang sebelumnya ingin berjalan-jalan langsung menghentikan niatnya, ia lebih memilih untuk kembali ke kediamannya dan berlatih jurus pedang lagi.
**
Hari-hari kembali berlalu dengan cepat, saat ini semua orang di keluarga Zhao sedang sibuk melakukan seluruh persiapan untuk turnamen kultivator muda keluarga Zhao yang akan segera di adakan dua hari lagi.
Saat ini kota awan ramai di datangi oleh orang-orang dari berbagai sekte yang juga ingin menyaksikan pertandingan kultivator muda keluarga Zhao, tujuan mereka datang tentunya ingin merekrut kultivator muda jenius yang ada di kediaman keluarga Zhao untuk bergabung dengan sekte meraka.
Salah satu perwakilan sekte yang datang untuk menyaksikan turnamen tersebut adalah sekte Phoenix Emas, yaitu sekte aliran putih terkuat dan paling disegani di Benua Biru bagian Timur, sekte Phoenix Emas sendiri masih berada di wilayah Kekaisaran Feng tepatnya berada di wilayah kota Zuanshi.
Dan yang hadir dalam acara turnamen kali ini adalah salah satu tetua sekte yang bernama Liu Changhai, dia di utus lamgsung oleh pemimpin sekte Phoenix Emas untuk merekrut pemuda jenuis dari kota Awan.
**
Zhao Feng sendiri yang tentunya juga mengetahui bahwa acara turnamen akan segera di adakan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, meskipun dia tidak berharap untuk bisa masuk salah satu sekte, akan tetapi setidaknya dia bisa menunjukkan kepada orang-orang bahwa dia bukanlah sampah.
Untuk itu Zhao Feng terus berlatih dan mempertajam ilmunya, dia juga terus berkultivasi untuk meningkatkan kekuatannya, sebab tidak mungkin baginya untuk terus berada di tahap Qi Condensation bintang empat selamanya, apa lagi lawan yang akan ia hadapi bahkan jauh lebih kuat daripada dirinya.
Boomm, ledakan teredam terdengar dari tubuh Zhao Feng tanda bahwa dia telah berhasil menaikkan tingkatan kultivasinya, meskipun telah berhasil menaikkan tingkat kultivasinya, namun Zhao Feng masih terus berkultivasi untuk menyempurnakan pondasi energinya.
Setelah beberapa jam Xiao Lang akhirnya menghentikan kultivasinya, karena selain lapar dia juga merasa pondasi kultivasinya sudah cukup untuk saat ini, dan tahap kultivasinya juga sudah mantap berada di tahap Qi Condensation bintang Lima.
"Untuk saat ini sudah lumayan, tapi peningkatan kekuatanku masih terasa begitu lambat, kalau begitu selanjutnya akan aku coba mencari sumberdaya" gumam Zhao Feng.
Zhao Feng kemudian beranjak dari tempat duduknya dan langsung keluar dari kediamannya, ia cukup kagum ketika melihat suasana di keluarga Zhao sudah sedikit berubah, karena sekarang banyak terpasang dekorasi di setiap bangunan.
"Cihh, sepertinya mereka benar-benar membuat acara yang megah, tapi itu bagus karena kalian semua akan aku buat tercengang dengan kekuatanku nanti" batin Zhao Feng.