Sebuah kesalahan di satu malam membuat Ocean tidak sengaja menghamili sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Cean menjadi labil dan berusaha menolak takdirnya yang akan menjadi Ayah di usia yang masih sangat muda.
"Aku hamil, Ce." (Nadlyn)
"Perjalanan kita masih panjang, Nad. Kita baru saja akan mengejar impian kita masing masing, aku harus ke London mengejar studyku disana." (Ocean)
"Lalu aku?" (Nadlyn)
Cean menatap dalam mata Nadlyn, "Gugurkan kandunganmu, Nad."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Keluarga Cean mengadakan perpisahan untuk melepas kepergian Cean ke London. Nanda pun mengundang Robi bersama Nadlyn, juga terlihat keluarga Ayla dan Regan, adik dari Pras sekaligus sebagai sahabat Nanda.
"Ahh anak Aunty, kenapa baru kesini sih." Tanya Nanda saat memeluk Nadlyn.
"Maaf Aunty, aku sibuk mencari universitas." Jawab Nadlyn.
"Padahal kamu ikut saja dengan Cean kuliah di London, Aunty akan begitu tenang jika kamu bersama Cean."
Nadlyn tertawa, "Papa tidak akan melepasku sejauh itu, Aunty."
"Wajahmu pucat, apa kamu sedang sakit?" Tanya Pras, Daddy nya Cean.
Nadlyn memegang pipinya, "Ah tidak, Uncle Pras, aku hanya merasa lelah saja."
Hal itu membuat Cean melihat ke arah Nadlyn seketika, dan membuat perasaannya semakin bersalah dan tak nyaman.
Mereka berkumpul di taman belakang setelah makan siang bersama. Disya, Kakak Cean memperhatikan sikap Cean dan Nadlyn yang terlihat tidak biasanya.
"Nad, apa kamu bertengkar dengan Cean? Aku lihat sedari tadi kamu dan Cean tidak seakrab seperti biasanya." Kata Disya.
Nadlyn menjawab dengan setenang mungkin. "Iya kak, aku marah sama Cean karna memilih kuliah di London dan jauh dariku."
Disya tertawa, "Ada masa nya kalian berpisah, kalo mau bersama terus ya menikah saja."
"Ishh Kak Disya, aku bisa darah tinggi jika menikah dengan Cean." Jawab Nadlyn berbohong, menyembunyikan perasaannya.
Robi tengah berbincang bersama Nanda membahas perusahaan milik Nanda yang di kelola oleh Robi. Nadlyn terlihat sendirian karena Disya sedang menerima telpon dari suaminya.
"Nad, aku ingin bicara." Kata Cean dan mengajak Nadlyn untuk ke tempat sepi di dekat gudang belakang rumahnya.
"Ada apa?" Tanya Nadlyn dengan dingin.
"Kamu belum menggugurkannya?" Tanya Cean sambil melihat situasi sekitarnya.
Nadlyn tidak menjawabnya.
"Nad..."
"Kamu tega, Ce? Dia tidak berdosa."
"Aku tidak siap, Nad. Mengertilah, itu sebuah kesalahan. Lagi pula lusa aku akan berangkat untuk meneruskan studyku."
Tangan Cean merogoh sesuatu di saku celananya lalu memberikannya pada Nadlyn dengan cepat. Nadlyn tau apa yang tengah diberikan oleh Cean padanya. Sebuah obat penggugur kandungan.
"Minumlah malam hari, obat itu aman. Aku sudah memastikannya." Kata Cean.
Nadlyn tersenyum miris, "Cean, Daddymu seorang dokter kandungan, mana ada obat yang aman untuk menggugurkan kandungan. Tanya saja pada Daddymu."
Cean terlihat gelisah.
"Tenanglah Cean, anggaplah tidak terjadi sesuatu pada kita. Aku pastikan semua akan terjadi seperti biasanya." Jawab Nadlyn kemudian meninggalkan Cean dengan perasaan yang hancur.
Bagaimana bisa Cean bisa sekejam itu, menggugurkan calon anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri.
Dengan kesal Nadlyn masuk kembali untuk menghampiri Robi yang tengah tertawa bersama Nanda, Pras, Ayla juga Regan.
"Pa, kita pulang yuk." Ajak Nadlyn.
"Lho, ini belum juga sore Nad. Mau kemana sih?" Sahut Ayla.
"Sayang kamu kenapa? Biasanya kamu yang slalu susah diajak pulang." Ucap Robi.
Nadlyn terlihat gelisah, efek kehamilan membuatnya sedikit pusing dan mudah emosi karena perubahan hormon. Apa lagi sikap Cean tadi membuatnya jengah dan emosi.
"Nad, kita ke kamarku saja yuk." Ajak Disya yang ingin menanyakan sesuatu pada Nadlyn, karena tadi Disya tidak sengaja mendengar samar samar percakapan Cean bersama Nadlyn.
Nadlyn menurut setelah Robi mengatakan jika ada masalah pekerjaan yang harus di bahas pada Nanda dan belum selesai.
Namun saat ingin menaiki tangga, Nadlyn merasa tubuhnya lemas, matanya berkunang kunang, dan perlahan gelap, membuat Nadlyn ambruk seketika. Beruntung Disya dapat menopangnya.
"Nadlyn....." Kata Disya terkejut.
Semua mata melihat ke arah Nadlyn dan Disya, bahkan Robi langsung berlari ke arah putrinya itu.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Robi dengan panik.
"Bawa Nadlyn ke sofa, Kak Rob." Sahut Ayla.
Robi menggendong Nadlyn dan merebahkannya di atas sofa. Pras sebagai dokter langsung mengambil stetoskop dan memeriksa Nadlyn. Namun Pras begitu terkejut dan menatap wajah Nadlyn dengan tatapan tidak bisa di artikan.
Regan yang juga merupakan seorang dokter kandungan pun segera memeriksa Nadlyn saat melihat wajah tak biasa Pras.
"Ada apa dengan putriku, Pras?" Tanya Robi.
Regan pun terlihat terkejut dan saling bertatapan dengan Pras.
"Regan, ada apa dengan Nadlyn?" Tanya Nanda.
Kini Pras dan Regan menatap Robi, ada rasa tidak enak saat ingin mengatakannya.
"Ada apa ini Pras, Re. Beritahu aku. Apa ada yang serius dengan putriku?" Tanya Robi yang sudah terlihat panik.
Pras melirik ke arah Regan dan Regan mengangguk samar.
"Robi, Nadlyn putrimu, sepertinya sedang mengandung." Ucap Pras hati hati.
Jeddarrrr
Bak di sambar petir, Robi begitu terkejut mendengarnya.
"Tidak mungkin!! Selama ini Nadlyn tidak pernah bilang padaku jika memiliki seorang kekasih." Kata Robi tidak terima.
Cean yang melihat hal itu pun terlihat pucat, sementara Disya menatap sinis pada Cean yang berubah menjadi seorang pengecut.
"Kamu pasti salah, Pras!!" Kata Robi masih tak terima.
"Itu benar, Uncle." Disya yang merasa geram akhirnya buka suara.
Cean melihat ke arah Disya.
"Nadlyn hamil karena perbuatan Cean." Kata Disya pada akhirnya.
"Apa??" Nanda terkejut dan Ayla menenangkannya meski dirinya juga ikut terkejut.
"Tapi sayang Cean tidak mau tanggung jawab, bahkan Cean memberi obat penggugur kandungan pada Nadlyn." Disya mendekat ke arah Nadlyn yang masih berbaring di atas sofa dan mengambil sesuatu di saku cardigan yang Nadlyn pakai.
Pras merebutnya dan melihatnya, Regan pun melihat obat yang dipegang oleh Pras.
"OCEAN!!" Panggil Pras dengan berteriak. "Jelaskan ini pada Daddy. Apa benar kamu yang menghamili Nadlyn?"
"Cean jawab Daddy." Pinta Nanda mendesak yang melihat Cean hanya diam saja.
"Dad, kami melakukannya dengan tidak sengaja." Jawab Cean pada akhirnya.
Robi mendekat ke arah Cean, menarik kerahnya dan...
Bughh... Bughhh... Bughhh
"Aku menitipkan Nadlyn padamu, aku mempercayaimu, tapi ternyata kamu tega menyakiti putriku." Teriak Robi di depan wajah Cean. "Ternyata aku menitipkan Nadlyn pada seorang badjingaann." Geram Robi yang ingin kembali memukul Cean namun segera di tahan oleh Regan.
"Maafkan Cean Uncle. Cean tidak sengaja." Sungguh Cean sangat takut melihat kemurkaan Robi.
Robi adalah pria yang hangat, bahkan memperlakukan Cean sepertinya putranya sendiri. Namun hari ini Robi terlihat murka bak singa yang siap menerjang mangsanya.
"Cean kenapa kamu melakukan ini?" Nanda pun histeris lalu memukuli punggung Cean tanpa henti.
Regan menahan Nanda karena Pras sendiri masih shock atas kenyataan ini.
Pras berjalan ke arah Cean dan menarik lengannya, hingga Pras dapat menatap wajah Cean yang juga terlihat shock. "Daddy tidak pernah mengajarkanmu menjadi seorang pengecut dan biadap seperti itu dengan menggugurkan calon anak mu sendiri, Cean."
"Dad..." Lirih Cean.
"Nikahi Nadlyn demi anakmu. Kalian harus menikah dan melahirkan anak kalian yang tidak berdosa itu. Dan jika kamu tetap untuk tidak bertanggung jawab, keluar dari rumah ini dan jangan pernah menganggap Daddy dan Mommy sebagai orang tuamu!! Mengerti??"
Cean mengangguk seketika.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
jadi ceritanya aku lagi cosplay jadi sekre nya cean nih🤣
nadlin pun sama korban,pdahal andai dia menolak malam itu?krna cean sempat bertanya ..!!
tidak ada yg salah diantara mereka..