Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Dua bulan kemudian akhirnya Haris dan Yuana telah resmi menjadi suami istri lagi.
Saat ini Haris mengajak Yuana ke Jepang untuk menghadiri upacara pemakaman para korban kecelakaan pesawat terbang.
Yuana melihat foto Divan yang terpajang disana dengan beberapa foto korban lainnya.
"Mas Divan...."
Haris langsung memeluk tubuh istrinya yang sedang menangis sesenggukan.
"Sayang jangan menangis lagi, kasihan Divan" pinta Haris.
Yuana menganggukkan kepalanya dan menghapus air matanya.
Setelah itu acara selesai Haris mengajak istrinya untuk kembali ke hotel.
"Mas aku ingin beli mochi kacang" ucap Yuana.
"Iya sayang, ayo kita beli" Haris langsung melajukan mobilnya menuju ke penjual mochi langganannya.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di penjual mochi dan disaat Haris memarkirkan mobilnya ia melihat istrinya yang sudah tertidur pulas.
"Sayang jadi beli mochi kacang atau tidak?" tanya Haris sambil membangunkan Yuana.
"Hmm..." jawab Yuana.
Haris tersenyum tipis dan segera ia turun dari mobil untuk membeli mochi kacang.
Ia melihat dari kejauhan dimana istrinya masih belum juga bangun.
Setelah selesai membeli mochi, Haris kembali melajukan mobilnya menuju ke hotel.
Sesampainya di hotel Haris langsung membopong tubuh istrinya dan segera membawanya ke dalam kamar.
Yuana membuka matanya saat suaminya yang baru saja menurunkannya di atas tempat tidur.
"Mas Haris kenapa kita pulang ke hotel? Apa tidak jadi beli mochi?" tanya Yuana yang tidak tahu jika suaminya tadi sudah membeli mochi.
"Sayangku ini apa?" Haris memberikan bungkusan mochi kepada istrinya.
Yuana yang malu langsung memeluk suaminya dan meminta maaf karena sudah ketiduran di mobil.
"Tidak usah minta maaf sayang, Mas tahu Mala kamu kelelahan" Haris mencium kening dan perut Yuana.
Setelah selesai makan Haris meminta istrinya untuk kembali beristirahat karena esok ia akan mengajak Yuana untuk ke rumah sakit
Haris ingin memeriksa kondisi kandungan istrinya yang sudah mulai membesar.
"Kemarilah sayang, Mas ingin memelukmu" ucap Haris.
Yuana yang baru saja mengganti pakaiannya langsung menuju ke pelukan suaminya.
Haris menepuk-nepuk punggung istrinya agar lekas tidur.
"Sayang apakah kamu sudah tidur?" tanya Haris.
"Hmm..."
Haris mencium kening istrinya yang ternyata sudah tertidur sambil memeluk erat tubuhnya.
"Selamat malam sayang, aku sangat mencintaimu" Haris pun juga ikut menyusul tidur.
Sementara itu di tempat lain dimana Farhan sedang duduk di dalam sel nya.
Ia masih saja berencana untuk menghancurkan Haris dan Yuana.
Tetapi sayang rencananya sekarang hanyalah rencana karena ia harus bersiap-siap untuk mendapatkan hukuman seumur hidup
Ia mendapati hukuman seumur hidup karena sudah membunuh Intan dan juga menculik Yuana yang juga hampir kehilangan nyawanya.
"Aku Farhan yang tidak akan menyerah begitu saja" ucap Farhan yang mencari cara agar bisa keluar dari sel penjara ini.
Ia lupa kalau sudah tidak ada orang yang akan menolongnya lagi.
Walaupun dia mempunyai perusahaan tetapi hukum tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Keesokan paginya dimana matahari sudah bersinar terang dan sepasang pengantin masih berpelukan.
Haris membuka matanya dan melihat istrinya yang masih tertidur pulas.
"Selamat pagi sayang, ayo bangun." Haris mencium kening istrinya.
"Iya mas , aku sudah bangun" ucap Yuana yang sudah membuka matanya.
Ia pun langsung bangkit dari tempat tidur dan disaat akan berjalan ke kamar mandi tiba-tiba ia langsung jatuh pingsan.
Brugh!
"SAYANG!" Haris langsung panik ketika melihat istrinya yang tiba-tiba pingsan.
Ia pun langsung membopong tubuh istrinya dan membawanya ke rumah sakit.
Haris sangat ketakutan jika terjadi sesuatu dengan Yuana dan bayinya.
Sesampainya di rumah sakit Haris langsung membawa Yuana ke ruang UGD dan dokter meminta Haris untuk menunggu di luar UGD.
Haris berjalan mondar mandir di depan ruang UGD dengan wajah yang panik.
Tak berselang lama dokter keluar dari ruang UGD dan memanggil Haris.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Haris.
"Pasien mengalami anemia sehingga ia merasa mengantuk, cepat lelah dan pingsan" jawab dokter yang juga mengatakan kalau kandungan Yuana dalam keadaan baik-baik saja.
Dokter meminta agar Yuana untuk sementara waktu dirawat di rumah sakit.
Haris pun menyetujui apa yang dilakukan oleh dokter dan ia meminta kamar VVIP agar tidak ada orang yang akan mengganggunya istirahat.
Dengan cepat perawat memindahkan Yuana ke kamar perawatan.
Perawat meminta Haris untuk menekan tombol untuk memanggil mereka yang berjaga di luar.
Setelah itu perawat keluar dari kamar perawatan meninggalkan Haris yang sedang menjaga Yuana.
Haris menghela nafasnya saat melihat perut buncit Yuana dalam keadaan baik-baik saja.
Dua jam kemudian Yuana membuka matanya dan ia melihat pergelangan tangannya yang sedang diinfus.
"M-mas Haris..." panggil Yuana.
Yuana tidak melihat keberadaan suaminya dan ia mengira kalau Haris meninggalkannya.
Ia mencoba untuk bangkit dari tempat tidur tapi ia masih merasakan kepalanya yang sangat pusing sekali.
Haris membuka pintu kamar mandi dan melihat istrinya yang sudah sadar.
"Sayang kamu mau kemana?" tanya Haris sambil membantu istrinya yang akan merebahkan tubuhnya.
"A-aku mencari Mas Haris, aku kira Mas Haris meninggalkanku sendirian di sini" jawab Yuana dengan air mata yang mengalir.
Haris yang mendengar jawaban istrinya langsung mencium keningnya karena gemas.
"Mas dari kamar mandi sayang dan tidak mungkin Mas meninggalkan kamu sendirian di rumah sakit" ucap Haris.
Haris mengambil makanan yang sudah disiapkan oleh rumah sakit untuk Yuana.
"Ayo sekarang makan dulu" Haris menyuapi Yuana agar mau makan.
Dengan lahap Yuana yang langsung menghabiskan makanan itu.
Baru kali ini Haris melihat ada orang sakit makan dengan lahap.
Setelah selesai makan sekarang gantian Haris yang meminta ijin untuk mencari makan.
Haris meminta Yuana untuk beristirahat dan tidak kemana-mana.
"Iya mas aku tidak kemana-mana" ucap Yuana sambil mengelus perutnya.
Haris segera keluar untuk mencari makanan dan beberapa camilan.
Sementara itu Yuana kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Yuana merasakan tendangan keras dari si kecil yang ada di dalam perutnya.
"Anak mama mau main bola ya?" tanya Yuana sambil mengusap-usap perutnya dan mengajaknya bicara.
Tak berselang lama Haris sudah datang dengan membawa beberapa bungkus makanan.
Ia membelikan Yuana mochi kacang dan jus mangga kesukaannya.
"Terima kasih Mas" Yuana langsung meminum jus mangga itu.
Haris membuka bungkusan nasi kuning yang lengkap dengan ayam dan telur Bali.
"Sayang mau?" tanya Haris.
"I-iya Mas tapi sedikit saja" jawab Yuana yang hanya ingin mencicipi nasi kuning kepunyaan suaminya.
Haris menyuapi istrinya yang sedang menikmati nasi kuning.
Setelah itu ia meminta suaminya untuk kembali makan dan ia juga kembali menikmati jus mangga kesukaannya.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜