NovelToon NovelToon
Jejak Naga Langit

Jejak Naga Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:563
Nilai: 5
Nama Author: HaiiStory

"Ada rahasia yang lebih dalam dari kegelapan malam, dan ada kisah yang lebih tua dari waktu itu sendiri."

Jejak Naga Langit adalah kisah tentang pencarian identitas yang dijalin dengan benang-benang mistisisme Tiongkok kuno, di mana batas antara mimpi dan kenyataan menjadi sehalus embun pagi. Sebuah cerita yang mengundang pembaca untuk menyesap setiap detail dengan perlahan, seperti secangkir teh yang kompleks - pahit di awal, manis di akhir, dengan lapisan-lapisan rasa di antaranya yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang cukup sabar untuk menikmatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaiiStory, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Air yang Melawan Takdir

Mei menatap amplop di tangannya untuk terakhir kali sebelum mengambil keputusan. Di luar, awan-awan hitam telah sepenuhnya menutupi bulan, menciptakan kegelapan yang terasa hidup dan bernapas. Dengan gerakan perlahan namun pasti, dia membuka segel lilin yang menahan amplop itu tertutup.

Tidak ada yang terjadi—setidaknya tidak secara langsung.

Ketika dia mengeluarkan isi amplop tersebut, yang dia temukan hanyalah selembar kertas kosong yang tampak sangat tua. Namun, saat dia mengangkatnya ke arah cahaya lilin yang bergoyang, sesuatu mulai terjadi. Tinta mulai muncul di permukaan kertas itu, seperti air yang merembes ke atas, membentuk huruf-huruf dalam bahasa yang tidak dia kenali.

"Tentu saja," Mei berbisik pada dirinya sendiri. "Air yang mengalir ke atas."

Dia bergegas ke dapur, mengambil secangkir air dari sumur belakang. Dengan hati-hati, dia meletakkan kertas itu di atas permukaan air. Seketika, air dalam cangkir mulai bergerak dengan cara yang tidak natural—bukan beriak ke luar, tapi merayap naik, membasahi kertas dari bawah ke atas.

Saat air menyentuh kertas, huruf-huruf yang tadinya samar mulai terlihat jelas. Tapi bukan hanya huruf yang muncul—ada gambar-gambar yang terbentuk di sekelilingnya, sketsa-sketsa halus yang menggambarkan lima cermin kuno dengan detail yang mencengangkan.

"Lima cermin, lima naga," Mei membaca tulisan yang kini telah sepenuhnya terlihat. "Masing-masing menyimpan sepotong kebenaran, masing-masing menyembunyikan sepotong kebohongan. Cermin pertama bersembunyi di tempat di mana gravitasi adalah ilusi, di mana masa lalu dan masa depan bertemu dalam satu titik keabadian."

Di bawah teks itu, ada sketsa sebuah ruangan yang tampak familiar—seperti ruang bawah tanah, dengan pilar-pilar tinggi dan kolam air di tengahnya. Di salah satu sudut sketsa itu, ada catatan kecil yang hampir tidak terlihat: "Di mana air pertama kali belajar untuk membangkang."

Mei mengerutkan keningnya, mencoba memahami petunjuk yang ada di hadapannya. Air yang melawan gravitasi... tempat di mana masa lalu dan masa depan bertemu... Di mana air pertama kali belajar untuk membangkang...

Tiba-tiba, sebuah ingatan muncul di benaknya—sesuatu yang pernah diceritakan ayahnya bertahun-tahun lalu, saat dia masih kecil. Tentang sebuah ruangan rahasia di bawah Kuil Naga Tidur, tempat para pendeta naga melakukan ritual mereka. Tempat di mana, menurut legenda, air pertama kali diajarkan untuk melawan hukum alam.

"Kolam Cermin," Mei berbisik, mengingat nama yang disebutkan dalam cerita ayahnya. "Tempat di mana air mengalir ke atas untuk memberi minum para naga langit."

Seolah merespons kata-katanya, tanda di pergelangan tangannya bersinar lebih terang. Pola sisik naga yang terukir di sana kini tampak bergerak, membentuk arah yang jelas menuju ke bukit tempat kuil berdiri.

Mei tahu dia harus bergegas—fajar akan tiba dalam beberapa jam, dan menurut pesan yang ditinggalkan, dia harus menemukan cermin pertama sebelum matahari terbit. Tapi sesuatu menahannya. Ingatan tentang Liu Shan yang menghilang begitu saja, dan kata-kata Wei An yang masih menggema di benaknya.

Dia berjalan ke arah lukisan naga di dinding, mengamatinya lebih dekat dari sebelumnya. Dalam keremangan cahaya, dia bisa melihat bahwa beberapa sisik naga dalam lukisan itu memiliki ukiran-ukiran mikroskopis—huruf-huruf kuno yang tersembunyi dengan sangat rapi.

"Tidak semua yang terlihat adalah nyata, tidak semua yang nyata dapat terlihat," Mei membaca salah satu ukiran yang cukup jelas terlihat. "Yang mencari tanpa persiapan akan menemukan kehancuran."

Mei mundur selangkah, menimbang situasinya. Dia sendirian, tanpa petunjuk jelas selain tanda di tangannya dan selembar kertas tua dengan sketsa samar. Pergi ke kuil di tengah malam seperti ini tampak seperti tindakan bodoh yang berbahaya.

Tapi kemudian dia teringat kata-kata Liu Shan tentang mimpinya—tentang dunia yang berubah, tentang kebenaran yang tersembunyi. Dan tentang Wei An, dengan matanya yang terlalu tua dan senyumnya yang seperti cermin retak.

Dengan tekad yang sudah bulat, Mei mulai mempersiapkan diri. Dia mengambil lentera tua dari lemari penyimpanan—lentera perunggu dengan ukiran naga yang selalu dikatakan ayahnya sebagai "penerang jalan yang tersembunyi". Dia juga mengambil kantung sutra biru yang berisi teh misterius yang ditemukannya tadi.

Saat dia hendak melangkah keluar, matanya menangkap sesuatu yang aneh di cermin tua yang tergantung di dekat pintu. Untuk sesaat yang singkat, dia melihat pantulan dirinya mengenakan pakaian kuno yang rumit, dengan lima naga keemasan yang meliuk di sekitarnya. Tapi ketika dia mengerjap, yang ada hanyalah bayangannya sendiri—seorang gadis muda dengan ekspresi ragu di wajahnya.

Di luar, malam terasa lebih dingin dari biasanya. Angin yang bertiup membawa aroma asing—seperti campuran antara hujan yang akan turun dan kenangan yang telah lama terlupakan. Jalanan kota Hongcun sepi dan gelap, dengan hanya beberapa lentera yang masih menyala di kejauhan.

Saat Mei mulai menaiki tangga batu menuju kuil, dia mendengar suara-suara aneh—seperti bisikan dalam bahasa kuno, terbawa angin malam. Tanda di tangannya berdenyut semakin kuat seiring dengan setiap langkah yang dia ambil, seolah merespons kedekatannya dengan sesuatu yang telah lama menunggu.

Di tengah perjalanan, dia berhenti di sebuah cermin air yang terbentuk dari hujan yang tergenang. Dalam pantulan redup itu, untuk sesaat dia melihat sosok lima naga yang melayang di langit malam—masing-masing dengan warna dan bentuk yang berbeda. Tapi yang paling mengejutkan adalah sosok keenam yang melayang di tengah mereka—sosok dengan wajah yang sangat mirip dengan Wei An.

"Penjaga Cermin," sebuah suara berbisik dalam kepalanya. "Yang melihat tanpa mata, yang mengetahui tanpa belajar."

Mei mengepalkan tangannya, merasakan keberanian yang tidak dia sangka dia miliki mengalir dalam darahnya. Setiap langkah yang dia ambil kini terasa lebih pasti, seolah kakinya mengenali jalan yang tidak pernah dia lalui sebelumnya.

Akhirnya, dia tiba di gerbang Kuil Naga Tidur. Struktur tua itu tampak berbeda dalam kegelapan malam—lebih hidup, lebih mengancam. Ukiran-ukiran naga di pilar-pilarnya tampak bergerak dalam bayangan yang dilemparkan lentera, dan udara di sekitarnya terasa berat dengan energi yang tidak bisa dijelaskan.

Saat Mei mengangkat lentera ke arah gerbang, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Cahaya dari lentera tidak menerangi gerbang seperti yang seharusnya—alih-alih, cahaya itu tampak mengalir seperti air keemasan, merayap naik melawan gravitasi, membentuk pola-pola rumit yang mengingatkannya pada tanda di pergelangan tangannya.

Di tengah keheningan malam, Mei Zhang berdiri di ambang sebuah keputusan. Di belakangnya adalah kehidupan yang dia kenal—sederhana, aman, dapat diprediksi. Di hadapannya adalah misteri yang mungkin akan mengubah tidak hanya hidupnya, tapi juga pemahanannya tentang realitas itu sendiri.

Dan saat dia melangkah melewati gerbang kuil, Mei tidak menyadari bahwa dari kejauhan, seseorang mengawasinya—seseorang dengan mata seperti cermin kuno yang memantulkan rahasia-rahasia yang telah lama terlupakan.

1
muhammad haryadi
Makasih kak
Pisces gemini
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!