NovelToon NovelToon
MY SUGAR DUDA

MY SUGAR DUDA

Status: tamat
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Sugar daddy / Tamat
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Five Vee

Anggista Anggraini, yang lebih akrab di sapa dengan nama Gista, mencoba menghubungi sahabatnya Renata Setiawan untuk meminjam uang ketika rentenir datang ke rumahnya. Menagih hutang sang ayah sebesar 150 juta rupiah. Namun, ketika ia mengetahui sahabatnya sedang ada masalah rumah tangga, Gista mengurungkan niatnya. Ia terpaksa menemui sang atasan, Dirgantara Wijaya sebagai pilihan terakhirnya. Tidak ada pilihan lain. Gadis berusia 22 tahun itu pun terjebak dengan pria berstatus duda yang merupakan adik ipar dari sahabatnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Mulai Bekerja.

“Ternyata kamu bisa diandalkan juga anak manis.” Ucap rentenir—seorang wanita paruh baya dengan dandanan mentereng.

Mereka kini tengah berada di rumah kontrakan, dan seorang preman sedang menghitung uang yang di serahkan oleh Gista ditemani oleh bapak.

“Aku harap kedepannya kita bisa bekerja sama lagi. Jangan sungkan datang padaku jika kalian tidak memiliki uang.” Ucap rentenir itu sembari memainkan kuku tangannya yang berhiaskan cat merah menyala.

“Terima kasih, nyonya. Tetapi, aku pastikan tidak akan ada lain kali. Bapak tidak akan meminjam uang lagi.” Ucap Gista dengan tegas.

Wanita paruh baya itu tergelak. “Percaya diri sekali kamu gadis manis.”

“Kenapa tidak?” Gista berbalik melempar tanya meski kini jantungnya sedang berdebar kencang.

“Lalu bagaimana denganmu, Gideon?” Tanya rentenir itu pada bapak Gista yang bernama Gideon.

Pria paruh baya itu hanya mampu menundukan kepala. Ia sungguh malu pada sang putri. Merasa tidak becus menjadi seorang ayah.

Setelah uang yang di berikan Gista di katakan sudah genap oleh preman, pasangan rentenir dan anak buahnya itu pun pergi meninggalkan rumah kontrakan.

Sepeninggal penagih hutang itu, Gista tiada henti mewanti wanti sang bapak agar tidak lagi berurusan dengan rentenir. Bukannya gadis itu tidak mau membayar, namun ia tidak ingin nyawa bapaknya dalam bahaya.

“Pak, bapak mendengar apa yang aku katakan, ‘kan?” Tanya Gista saat sang bapak hanya diam tak memberikan tanggapan apapun.

“Iya, nak. Bapak mendengarnya.” Ucap pria paruh baya itu kemudian.

“Jangan cuma di dengarkan saja, pak. Tetapi di lakukan juga.” Imbuh Gista lagi.

“Iya, nak.” Bapak beranjak pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

Gista menghela nafas kasar. Entah kenapa ia merasa ragu dengan jawaban sang bapak. Gadis itu pun masuk ke dalam kamarnya.

“Sudah jam dua.” Gumam Gista saat melihat jam kecil di atas meja belajarnya.

Gadis itu kemudian bergegas. Ia harus pergi ke apartemen Dirga untuk memulai pekerjaannya. Gista harus tau diri. Sang atasan sudah sangat baik padanya. Memberikan pinjaman tanpa perjanjian hitam di atas putih, dan jaminan apapun.

“Kamu mau kemana, nak?” Tanya sang bapak ketika Gista keluar dari kamarnya dengan pakaian yang berbeda.

“Aku harus ke tempat orang yang memberikan pinjaman, pak. Aku tidak mau setelah ini kita terkena masalah lagi.” Gadis itu meraih tangan sang bapak untuk berpamitan.

“Ini kunci motornya.” Pria itu merogoh saku celananya.

Namun Gista menolak. “Motornya bapak saja yang bawa. Aku bisa naik ojek.”

“Tapi, nak. Kamu lebih membutuhkannya.” Paksa bapak.

“Aku tau. Tapi biar bapak saja yang bawa. Manfaatkan dengan baik, pak. Tolong jangan berbuat kejahatan apalagi kembali berjudi. Aku ingin bapak baik-baik saja. Maaf karena tidak bisa menjadi putri yang berbakti. Suatu hari nanti, aku pasti akan membalas kebaikan bapak.”

Entah kenapa Gista merasa perlu memperingati sang bapak berulang kali agar pria paruh baya itu mengerti dan berhenti melakukan perbuatan haram.

“Iya, nak. Kamu hati-hati dan jaga diri dengan baik juga.”

\~\~\~

Dalam perjalanan menuju apartemen Dirga, Gista mengirim pesan pada pria itu. Mengatakan jika siang ini, dirinya akan mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Tepat saat Gista membuka pintu unit apartemen sang atasan, pesan balasan dari Dirga pun masuk pada ponselnya.

‘Alat kebersihan ada di gudang dekat dapur. Dan tolong kamu masukkan ke mesin cuci pakaian kotor yang ada di ruang ganti kamar saya.’

“Baiklah.” Gista membaca pesan itu. Ia meletakan tas selempang yang di bawanya diatas sofa.

‘Ada sebuah kamar kosong di samping gudang. Kamu bisa menggunakan untuk beristirahat.’

Pesan masuk kedua saat Gista hendak membalas pesan yang pertama.

“Baik, pak.” Balasnya singkat.

Gadis itu pun memulai pekerjaannya. Mengambil peralatan kebersihan dari gudang. Kemudian pergi ke lantai dua.

Ia mulai dari kamar Dirga.

Gadis itu ingat, jika Dirga mengatakan menyimpan kunci di dalam sela tanaman hias, diatas meja. Dan ia pun mendapatkannya.

Dengan hati-hati Gista memasuki kamar pria itu.

Kesan maskulin sangat kental terasa ketika pintu kamar di buka. Nuansa putih dan abu-abu sangat mendominasi.

Ranjang berukuran King size dengan sprei putih terletak di tengah ruangan. Televisi berukuran besar menempel pada dinding, tepat di depan tempat tidur. Pintu balkon terbuat dari kaca lebar dengan tirai abu-abu.

“Apa kamar duda memang seperti ini?” Gumam Gista sembari mengamati ruangan itu.

Namun, sedetik kemudian kepala gadis itu menggeleng kencang. Ia berada di tempat itu untuk bekerja. Bukan untuk diam mengamati seisi ruangan.

“Kita mulai dari kamar mandi.” Ucap gadis itu.

Kepala Gista memutar, mencari dimana letak kamar mandi. Hingga ia menemukan sebuah pintu bercat putih yang tak jauh dari ranjang.

Ternyata itu ruang ganti. Namun, ada pintu lain tepat di sebalah kanan. Gista pun membukanya. Dan di sanalah letak kamar mandinya.

“Luas sekali.” Gumam Gista mengamati kamar mandi itu. Luasnya setara dengan ruangan di dalam rumah kontrakannya.

Ada bak mandi besar di dekat jendela kaca, tempat membilas tubuh yang di batasi sekat kaca. Juga tempat buang air yang terpisah.

Sungguh sangat mewah menurut gadis itu.

Tidak ingin terlalu lama membuang waktu, Gista pun bergegas membersihkan kamar mandi itu.

Setelah selesai, ia pun beralih ke ruang ganti. Gista tidak berani membuka lemari pakaian. Ia hanya menyapu dan mengepel lantai kemudian memungut pakaian pakaian kotor.

“Banyak sekali.” Ucap gadis itu ketika mengangkat keranjang cucian yang terasa berat.

Gista membawa turun pakaian kotor itu dan memasukkan ke dalam mesin cuci. Ia kemudian kembali ke lantai dua untuk membersihkan kamar tidur Dirga.

Tak terasa waktu berlalu. Sudah dua jam gadis itu bekerja, namun ia baru selesai membersihkan kamar sang atasan.

“Lelah sekali.” Ucap Gista seraya meregangkan kedua otot lengannya.

“Aku akan melanjutkan besok.” Ucapnya sembari mengunci kamar Dirga dan menyimpan kembali kunci di sela tanaman hias.

“Pak, saya baru selesai membersihkan kamar tidur bapak. Untuk ruang tamu atas dan bawah akan saya lanjutkan besok. Karena sekarang saya harus bekerja ke kafe.”

Gista mengirim pesan pada Dirga saat dirinya berada di dalam lift menuju basemen apartemen.

“Terima kasih, Anggi.”

“Anggi?” Dahi Gista berkerut ketika membaca balasan pesan dari Dirga.

Apa mungkin pria itu salah mengirim pesan?

“Anggi siapa ya, pak?”

“Anggista Anggraini. Bukannya itu nama kamu?”

Gista hanya mampu menganga membaca pesan balasan itu. Bagaimana bisa ia melupakan namanya sendiri? Itu karena tidak ada orang yang memanggilnya Anggi.

“Iya, pak.”

Namun, pesan itu tidak mendapatkan balasan lagi. Mungkin saja Dirga sedang sibuk. Lagi pula, dirinya bukan orang penting yang harus pria itu utamakan.

“Selamat datang hidup yang keras.” Ucap Gista saat ia melangkah ke luar dari dalam lift.

1
Sunarmi Narmi
Honey apa Bebeb Gista....dri pda riweh tuh pakbduda sdh ngambek /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
Dah jls aku pham alur nya dri pertama dengar Diana hamil...tpi jgan dulu tamat thor.sih seru ini.....
Sunarmi Narmi
Gemes bnget aku kamu bilang Bu sama Mama Gian.....aneh saja bacanya 😬😬😬😬🙏
Sunarmi Narmi
Kok bilang Bu....aneh aja klo dlm kisah nyata anak bilang ibukkk...ini ibu kyak bukan ibu dn anak...mommy lucu thor kan anak orang kaya...🤭🤭🤭🤭
Sunarmi Narmi
Pak Duda...minta restu dulu sama Bpknya Gista...asal grusak grusuk saja....tpi tak apa aku suka gayamu..sat set penuh tantangan... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
Dana disini cuma membantu Dirga yg kasihan dgn Gista..krn Gista ngak mungkin bisa melawan Ellena..tpi elenna dah msuk perangkap Dirga dn Diana...Cuma orang" sekitarnya jdi gagal fokus mengira mereka pacaran....apkh betul Thor ? 🤔🤔🤔🤔🤔🤔
Sunarmi Narmi
Ngapain buat makan...ambil uang cas nya alsn bpkmu sakit atau apa..mlah buat mkan....ngak jls kmu Gista...mkanan bintang 5 rasanya sama saja..pinter dikit ngumpulin pundi" uang walau dgn cara ganti kmu transfer ke rekening pribadimu tpi gunakan cara cntik...Gista....Gista /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Sunarmi Narmi
Gista boleh tanya...apa uangmu sdh cukup buat byar utang...byarlah dn tunggu sampai kmu selesai magang...Cus otw pergi klo ngak bikin tuh Pak Duda klepek" biar bucin ke kmu /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Sunarmi Narmi
Jangan terlalu KEPO Bob ursn orang lain...ingat kalian blm lama kenal..jgan bikin pertemananmu Hancur
Sunarmi Narmi
Klo kmu merasa tdk dihargai segera bayar hutangmu pelan" Gista...ambil kartu itu ..gesek uang buat beli sesuatu yg berharga ...bsok klo sdh lulus kuliah jual dn mulailah hidup sesuai alurmu...dripda sama Pak Duda cuma makan hati...🥺🥺🥺🥺
Sunarmi Narmi
Hrusnya kmu bawain sembsko aja Gista...kan biar bpkmu msak sendiri
Sunarmi Narmi
Sayang aku dah tua punya cucu...coba seumuran Gista..mau jdi Sugar Dady nya Om Duda..50 jeti bro /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ratih Purbosari safitri
meskipun alurnya terasa lambat tapi bikin penasaran, karya yg bagus 👍👍
Pakdhe Har
menikah kok. bisa dadakan itu model nikah apa. catatan sipil apa bisa begitu
Indri Pkp
wkwkwk..nyari permara kau gista hahaha..
Pakdhe Har
beruntung dia bisa dapat pinjaman
Jamayah Tambi
Bini hamil laki yg kecoh
Jamayah Tambi
Jarang ada lelaki yg mau dimandulkan./Facepalm/
Jamayah Tambi
Bali Pulau Dewata tempat yg menarik.Dengan pantai yg indah.Makanan berbagai.Tp sebagai pelancing kena pandai memilih tempat makan yg halal(sebagai org Muslim)
Jamayah Tambi
Tq Athur.Rerykan berkarya.Ceritanya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!