NovelToon NovelToon
Seikhlas Daun Yang Jatuh

Seikhlas Daun Yang Jatuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: latifahsv

Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerumah Meidina

Keesokan harinya..

Udara pagi yang begitu segar, menyambut pagi Lea, dia mulai menghirup udara tersebut sambil jalan jalan, dia bertemu dengan teman temannya, dan juga berkumpul dengan keluarganya, yah hanya menyapa saja, sekarang kondisi keluarga sudah sedikit membaik, tak banyak yang perlu diperdebatkan lagi, karena hutang sudah lunas.

Lagi pula, mau apa yang diperdebatkan, keluarga Lea suda kehilangan segalanya, demi membayar hutang, siapa yang membantu dikeadaan itu bukan orang terdekat, tapi orang yang jauh.

Ada pribahasa begini, "dekat bau bangkai, jauh wangi melati", ini menandakan, apa yang dekat itu kadang busuk, berbeda dengan yang jauh pasti segar.

Lea menuju rumah bu Lilis saat ini,jarak dari rumah neneknya ke tempat bu Lilis, hanya berjarak 50 meter saja.

"Renald," ucap Lea, pada Renald, yang masih mengucek matanya.

"Lea, loh kamu pulang Lea," ucap Renal, dia menatap Lea dengan intens.

"Iya lah pulang," ucap Lea.

"Lu, ga bawa virus kan," ucap Renald, panik.

"Ga lah, kalau gua bawa virus, udah di isolasi," ucap Lea, memutar bola matanya malas.

"Iya juga ya," ucap Renald.

"Mana, mama kamu," ucap Lea, dia memasuki rumah itu.

"Itu, di dalem, lagi masak kayanya, " ucap Renald, menunjuk ke arah dapur.

Lea tak menjawab ucapan, Renald, dia mulai melangkah, menuju dapur, benar saja di sana tampak bu Lilis.

"Tante, " ucap Lea, sedikit pelan.

"Iya, eh Lea, " ucap bu Lilis menatap ke arah Lea, Lea, langsung mencium tangan bu Lilis.

"Dari kapan, kamu pulang,"ucap bu Lilis.

"Baru kemaren sore tan," ucap Lea.

"Oh, syukur, mamahku sehat," ucap bu Lilis.

"Sehat tan," ucap Lea.

"Iya, kesini mau ngambil surat surat, " ucap bu Lilis, penasaran.

"Iya, tan," ucap Lea.

"Iya, ga papa, udah ilang semuanya, semoga bisa ke ganti lagi aja ya," ucap bu Lilis, mengusap punggung Lea.

"Aamiin," ucap Lea.

"Makan, sarapan, " ucap bu Lilis, pada Lea.

"Ga, udah di nenek, tan, motor siang di pake ga," ucap Lea.

"Ga tau, kenapa emang," ucap bu Lilis.

"Lea, mau pinjem mau, kerumah temen," ucap Lea.

"Yaudah boleh, tar liat aja, kalau ada, berarti ga di pake," ucap bu Lilis.

"Yaudah tan, Lea, mau ke rumah dulu ya, mau ngambil surat surat nya, sekalian beresin beberapa baju Lea sama mama yang masih bisa di pake," ucap Lea.

"Yaudah atu, kamu disini sehari doang," ucap bu Lilis.

"Iya besok, kalau ga besoknya lagi, ga lama tan," ucap Lea, dia sambil berjalan.

"Sama Rahayu, kesininya," ucap bu Lilis, mengikuti langkah Lea, dia sudah selesai memasak.

"Iya tan, yaudah Lea kerumah dulu,"ucap Lea, dia keluar dari ruangan dapur.

" Iya," ucap bu Lilis.

Lea pun berjalan menuju rumahnya.

"Semua tinggal kenangan di rumah ini," ucap Lea, dia mulai membuka pintunya.

"Rumah masa kecilku, aku harus kehilangan semuanya," ucap Lea, menyentuh boneka yang ada di sana, matanya nya sudah mulai berkaca kaca.

Tatapannya masih sama, seperti saat ditinggalkan satu tahun lalu, waktu begitu cepat berlalu, semua penderitaan sudah terlewatkan.

Dari pada terus bersedih, Lea, mulai mengambil tas, memasukan beberapa bajunya, dan jangan ga baju milik mamahnya, juga boneka boneka yang masih bagus. Tak lupa, mengambil seluruh surat surat, yang ada di kamar ibunya.

Membutuhkan waktu dua jam memilah milih baju tersebut, dia akhirnya selonjoran terlebih dahulu.

"Untuk terakhir kalinya, aku tidur sebentar saja diranjang ini, " ucap Lea, dia menepuk nepuk terlebih dulu kasur yang tampak berdebu itu, lalu merebahkan diri di kasur itu.

20 menit dia terlelap, akhirnya dia bangun.

"Aku kan mau ketempat Meidina, yaudah lah, ayo aku siap siap sekarang, bawa dulu ini kerumah nenek, sekalian ganti baju," ucap Lea, dia membawa tas yang tadi dan keluar dari rumah itu.

...----------------...

Saat ini, Lea sudah sampai dirumah Meidina.

Dia memarkirkan motornya, dipinggir rumah Aliza, lalu dia berjalan dan mengetuk pintu.

Tok.. Tok.. Tok..

"Assalamualaikum" ucap Lea, dipintu.

"Waalaikumsalam, mau ketemu Meidina ya," ucap ibu Meidina kaget, saat membuka pintu.

"Iya bu," ucap Lea, langsung mencium tangan ibu Meidina.

"Mei,ini ada temen kamu, jangan dikamar aja" ucap ibu Meidina, berteriak.

"Hah, apa ma, " ucap Meidina yang tampak keluar, "Eh Lea, ayo masuk Lea," ucap Meidina, menatap pada Lea.

"Iyah hehe" ucap Lea, lalu diapun masuk.

"Akhirnya ketemu juga, udah setahun ga ketemu," ucap Meidina, bersalaman lalu mengajak duduk Lea.

"Iya ya" ucap Lea, dengan senyumnya.

"Mei, itu kasih kasih air atu, ada tamu tuh kamu mah," ucap ibu Meidina, yang tampak menyodorkan air dan keripik.

"Hehe, iya mah, lupa," ucap Meidina, pada ibunya.

"Ga papa bu, jangan repot repot," ucap Lea, dengan sungkan.

"Ga ko, ga repot," ucap ibu Meidina, lalu pergi entah kemana.

"Kamu apa kabar, ih tambah gemoy sekarang," ucap Meidina, mencubit pipi Lea.

"Hehe, iya dong" ucap Lea, tersenyum riang.

"Bahagia terus, ya," ucap Meidina.

"Iya aamiin, eh kita jalan jakan yu, beli bakso keluar," ucap Lea.

"Kamu ga bawa corona kan," ucap Meidina, yang tiba riba parno.

"Ga lah, sehat walafiat gini, lagian tuh corona sekarang udah aga reda tau, kan pake masker," ucap Lea.

"Iya sih, aku juga bakal mulai sekolah lagi, walau waktunya dibagi bagi," ucap Meidina.

"Tuh kan, yu ngebakso yu" ucap Lea, dengan semangat.

"Yaudah ayo," ucap Meidina, pasrah saja.

Mereka pun akhirnya berangkat, membeli bakso, mereka berjalan ke rute yang berbeda.

"Kenapa lewat sini," ucap Meidina, heran.

"Ga papa," ucap Lea.

"Mau ketemu Artur, ya," ucap Meidina, mengoda Lea.

"Hehe, tau aja," ucap Lea.

"Kamu suka ya, sama dia," ucap Meidina.

"Ya gimana ya, kalau baper si iya, tau kan pas paskibra, dia kaya gimana ke aku, terus abis paskibra juga suka perhatian, mana pas aku ga sekolah juga, itu dia bener bener perhatian banget ke aku, yah siapa sii ya ga baper coba, kan pernah jadian juga walau dua minggu, dan udahlah sekarang aku mau fokus kerja dulu, jangan cinta dulu," ucap Lea, sambil menjalan kan motornya.

"Iya si, aku bisa ngeliat dari tatapan kamu ke dia, tapi kayanya dia ga ada kali," ucap Meidina.

"Ya ga papa, lewat sini, siapa tau kan ketemu," ucap Lea.

"Yaudah lah, terserah kamu, lagian aku mah cuman ngikut aja," ucap Meidina.

Mereka pun sudah sampai di tempat bakso, langganan mereka, saat membeli bakso mereka tak banyak berbincang, hanya menanyakan keadaan sekitar saja, Dan kini mereka sudah pulang, melewati jalan itu kembali.

"Gimana hubungan kamu, sama Zean liz," ucap Lea, saat sudah sampai di rumah Meidina.

Mereka masih di motor, dan tidak masuk rumah Meidina.

"Ya begitu lah," ucap Meidina, sedikit sedih.

"Kalian udah beneran, pacaran," ucap Lea.

"Ya bisa dibilang gitu, dan ya semoga emang dia serius sampai nikah," ucap Meidina.

"Aamiin, kapan ya, Lea punya orang yang serius kaya dia," ucap Lea.

"Yah suatu saat juga akan menemukan," ucap Meidina.

"Iya semoga ya," ucap Lea.

"Dan semoga memang orang yang kamu mau, ya," ucap Meidina.

"Aamiin aamiin, aku mau balik ya, ini ada urusan kayanya" ucap Lea, yang melihat pesan dari bibinya untuk pulang.

"Yaudah hati hati ya," ucap Meidina.

"Dadah," ucap Lea, dia melambaikan tanganya, lalu menjalankan kembali motornya.

Sadar tak sadar, hidup kita itu berputar, seperti berputarnya dunia, mengelilingi porosnya.

1
Savia Anjani
kisah yang sangat sedih, semoga Lea bahagia ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!