19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Bulan madu 2
Sehabis makan Andita turun untuk menggosok gigi karena malas ia hanya mengenakan bathrob ia mondar mandir di sekitar Afrizal, yang terpancing untuk mengajak nya bercinta.
Mengingat keadaan Andita hanya bisa menahan nya. Bagaimanapun juga ia hanya bisa menikmati kebersamaan mereka. "Sayang kemarilah."Panggil Afrizal ke istri nya, Andita mendekat. Bruk. Andita ditarik satu sentakan terduduk di pangkuannya.
Cup. Afrizal sudah menciumnya, bibir ke seluruh wajahnya. Sementara tangannya mengelusi perut datarnya. "Aku harap kau sehat juga baby kita." Bisiknya.
Andita tidak menjawabnya ia merespon sentuhan Afrizal, akhirnya lelaki itu merebahkan tubuhnya Andita perlahan di ranjangnya, masih saling mencumbui Afrizal menuntaskan nya, melakukan gerakan yang pelan takutnya mengganggu baby-nya.
Andita memimpin mencumbui Afrizal dengan penuh semangat, terpancing lah hasrat Afrizal. Lidah mereka saling membelit Andita meliuk-liuk diatasnya Afrizal. Lelaki itu menyesap choco chips sedangkan tangannya membantu Andita bergerak.
Andita ambruk di pundak kekar suaminya. Afrizal menciumi pundaknya Andita dan membalikkan tubuhnya Andita dibawah nya. Lelaki itu ganti bergerak maju-mundur dengan kecepatan sedang dan akhirnya menelan dengan menekankan pada dinding rahim.
Andita melenting memeluk tubuh Afrizal, Afrizal ingin cepat selesai namun ia takut akan melukai baby mereka. Akhirnya gerakannya yang kesekian kalinya ia mendapatkan nya. "Akh... sayang."
Afrizal mendesah dan merasakan kenikmatan cairan itu mengalir di ************ wanita cantik yang membuat nya tergila-gila. Wanitanya sudah banjir berkali-kali ia baru mendapatkan dia kali.
"Aku akan memandikan mu, kau cukup menikmati sentuhan ku saja sayang." Bisiknya seraya menata nafasnya.
Wanita cantik itu memejamkan matanya saat di bersihkan di bawah shower. Menikmati setiap sentuhannya Afrizal, bahkan Andita menggigit bibirnya sesekali.
"Mhmm.. Enak di sana ... Tolong sentuh dia.." Andita melenguh pelan memohon mencekal tangan Afrizal jangan digeser.
Afrizal tersenyum mengikutinya dan akhirnya mereka saling menempel seperti cicak. Setelah itu baru membersihkan diri dari jejak percintaan mereka. Afrizal mengganti sprei setelah nya tidur bersama.
Hari kedua. Mereka jalan-jalan ke pesisir pantai melihat dan membeli jajanan kuliner khas nya daerah ini. Mereka memasuki sebuah resto yang dilaluinya. Di sambut oleh pelayan yang ramah kemudian mereka langsung memesan makanan.
"Undangnya manis, enak." Seru Andita pelan saat menikmati makanan sea food.
Aneka olahan sea food seperti, Crepes cumi, udang crispy, kepiting saus asam manis, ikan bakar juga tiram.
Andita memakan makanannya tanpa nasi Afrizal meletakkan udang yang sudah ia kupas kulitnya ke piring nya Andita..
"Tentu ini masih segar sayang, beda jika sudah dibekukan." Sahut Afrizal pelan.
"Mau bawa oleh-oleh?" Tanya Afrizal. "Boleh?" Lelaki itu hanya tersenyum menanggapinya lalu mengangguk mengiyakan.
Mereka makan lagi saling menggeser piring nya berganti dengan makanan lainnya. Setelah puas dan kenyang Andita memilih membungkus makanan yang belum tersentuh.
Lalu memutuskan untuk kembali, mereka berjalan beriringan keluar dari resto, menikmati pemandangan indah di sekitarnya. Mobilnya Afrizal menepi diparkiran pinggir jalan pantai.
Andita bermain dengan ombak kecil yang menyapu kakinya. Tersenyum sendiri berlarian ke sana kemari seperti anak kecil. Afrizal hanya menatapnya dari jauh tak ada niatan ingin bergabung.
Lelaki itu menenteng tas slim bag juga sandalnya juga milik Andita. Bagaimanapun ia sudah terpesona, candu akan tubuh sang istri. Niatannya pada awal sekedar untuk tujuan kesenangan semata-mata nyatanya?
Afrizal terkekeh geli melihat ekspresi Andita yang seperti anak kecil begitu riang. Andita menariknya mengajaknya bermain-main dengan air laut, bermain sesaat. Cup. Andita mengecup rahang nya.
Afrizal langsung menahan tengkuk Andita, ******* bibirnya sesaat mereka larut dalam suasananya, membelitnya dan terbuai nafsu sesaat. Saling melepaskan diri, saling menatap satu sama lainnya.
Andita memerah menahan hasratnya, "Sayang kita masih di pantai jangan berlaku seperti ini." Bisik Afrizal. Andita mengerjap melirik beberapa orang menonton nya.
"Kita pulang." Balas Andita berlari-lari menuju ke mobil mereka. Afrizal terkekeh sambil membuang muka karena gemas dengan cepat mengikutinya dari belakang Andita.
Andita memilih diam saat perjalanan menuju resort, lelaki itu langsung meletakkan bungkus makanan juga paper berisi jajanan camilan.
Andita melepaskan pakaiannya dan hanya menyisikan pakaian dalam masuk ke kamar mandi. Afrizal menata belanjaan nya di sofa memilahnya dan makanan itu di taruh di meja.
Ia memesan minuman untuk mereka nantinya, sembari menunggu Afrizal mengecek laporan keuangan juga email-email dari anak buahnya.
Andita langsung membersihkan dirinya, ia keluar bersamaan melihat sang suami yang duduk asyik dengan ponselnya. Afrizal mengangkat wajahnya, tersenyum menatap istrinya.
Andita mendekat ke Afrizal, lelaki itu meletakkan ponselnya langsung mendekap tubuhnya Andita. Bau sabun menguar di indera penciuman nya.
"Kau wangi sekali sayang, mhm.." Afrizal mengendus aroma tubuh Andita. Mengabsen wajah juga tulang selangka nya. Andita menempel pada tubuhnya Afrizal.
Bahkan mengusapkan jarinya di bagian bawah Afrizal yang mengernyitkan dahinya. Istrinya telah maju selangkah, menggoda nya.
Langsung di angkat nya, Andita mengalungkan tangannya pada leher nya dan mengecupnya.. Berciuman sembari menggendong Andita, Afrizal menuju ke ranjangnya.
Tanpa melepas ciumannya Afrizal melepaskan pakaiannya. Mereka saling membelit, membelai tubuh, menciumnya hingga kehabisan nafasnya.
"Aku menginginkanmu." Bisik Andita wanita itu menarik wajah Afrizal menenggelamkan kepalanya di dadanya.
Dengan rakus ia menghisap dan menyesap nya, Andita melebarkan pahanya membuat Afrizal makin tenggelam di dalam pelukannya. "Akh... " Andita melenting karena dimasukinya. Afrizal langsung saja masuk tanpa pemanasan lama. Pinggulnya di belit kaki Andita.
Andita memilih menikmati ciuman Afrizal, lelaki itu melepaskan tautan bibir mereka kala menyadari ia sudah masuk. Afrizal melepaskan belitan kakinya Andita dan mulailah ia bergerak maju mundur dengan kecepatan sedang.
Andita mendesis keenakan sambil mencengkeram punggung Afrizal, melekatkan tubuh mereka, yang menggoyangkan pinggulnya maju-mundur mencapai puncak nikmat mereka.
Andita memilih tidur sesuai percintaan mereka. Afrizal memilih membersihkan diri setelah beberapa saat percintaan mereka. Setelah itu ia mengerjakan pekerjaannya lewat ponselnya. Setelah selesai ia menyusul ke alam mimpi nya.
Keesokannya mereka kembali pulang ke rumah. Andita hanya tiduran sambil mendengarkan musik, sementara Afrizal mengemudi mobil yang mereka kendarai.
Afrizal mengangkat tubuhnya membawanya ke kamar mereka tanpa suara. Meletakkan tubuh nya perlahan-lahan mencium kening nya lalu ia ke ruang kerjanya
Pekerjaannya menumpuk asistennya sudah memberikan berkas-berkas yang di perlukan untuk nya. Ia mengerjakan pekerjaannya satu persatu. Hingga akhirnya selesai semuanya dan hari sudah menjelang petang saat ia keluar dari ruangan itu.
"Kau darimana?" Tanya Andita menatap nya sayu, wajah bantal nya tercetak jelas Afrizal duduk disisi nya. Cup.
Afrizal mencium pelipisnya," Aku mengerjakan pekerjaan, banyak yang tertunda karena liburan mendadak kita. Its ok, jangan seperti itu. Aku hanya ingin menghibur mu!' Bisik nya sambil tersenyum menatap wajah cantik istri nya.
"Bukan menghibur tapi kau melakukannya terus menerus. Mesum! Jauh-jauh dariku!' Hardiknya pura-pura marah. Afrizal mengacak rambutnya tanpa peringatan menciumi bibirnya dan mereka melakukannya lagi.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin