Aku Richie, pria jomblo tampan, kaya raya yang tak mau menikah. Ayah ku memaksa aku menikahi Alya, gadis cantik yang sabar, tegar dan keras hati.
Entah sejak kapan Alya mencintai ku aku tak tahu. Aku sangat membenci nya, Aku ingin ia hidup tersiksa bersama ku.
Ku pikir, menghadirkan Farah, sebagai kekasih bayaran untuk merusak rumah tangga ku akan membuat ia pergi dan minta cerai dari ku.
Tapi Aku salah. Aku justru terperangkap oleh drama yang ku buat sendiri.
Kehadiran Mario yang sangat tergila-gila pada istri ku membuat hati ku tak rela melepaskan Alya.
Benih-benih cinta yg mulai tumbuh di hati ku, justru membuat aku menderita.
Aku tak yakin, Alya sanggup bertahan dari godaan Mario.
Haruskah ku biarkan cinta Alya direbut oleh Mario yang berpredikat play boy?
CUSSSS,, BACA NOVEL NYA !!!
Jangan lupa, pantau juga karya ku yang lain y 🤗
SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN,VOTE ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ Jika kamu suka y 🤗
Bantu support with GIFT Biar Author tetap semangat ❤️❤️❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEMBURU MERANGKAI HATI
Alya berjalan pelan mendekati Mario yang tampak mengembangkan senyuman menawan di bibir nya.
Semerbak wangi parfum yang mengundang hasrat, seketika hinggap di hidung ku saat angin yang berhembus meniupkan aroma nya pada ku.
"Ayo kita pergi Mario!" ajak nya dengan nada lembut pada Mario.
Ia pun menggandeng tangan Mario di depan mata ku tanpa mengabaikan ku sama sekali.
Sebuah tontonan yang sangat mencengangkan bagi diri ku dan Farah. Ini bukan sekedar drama dan sandiwara belaka.
Alya benar-benar ingin pergi bersama Mario dan meninggalkan ku tanpa mengacuhkan ku sedikit pun juga.
Kegundahan merajai hati ku. Bagaimana kalau mereka memang pergi berduaan? Aku sangat mengenal Mario. Alya akan jadi mangsa yang paling nikmat oleh makhluk tak berakhlak itu.
"Berhenti!" teriak ku keras menghentikan langkah kaki mereka berdua.
Aku segera memberi isyarat lewat mata ku pada Farah. Aku ingin dia menghalangi kepergian mereka berdua.
Farah seakan mengerti apa yang ku mau. Ia pun bergegas memegangi lengan Mario hingga mereka berdua menghentikan langkah.
"Tuan Mario, Aku sudah menyiapkan teh untuk mu di kebun belakang. Tidak sopan bagi Anda untuk pergi begitu saja tanpa menikmati teh suguhan ku sama sekali." ujar Farah membujuk Mario memenuhi ajakan nya.
Mario tampak tertegun sejenak. Ia memandang ku dengan senyuman sinis. Pandangan mata nya kemudian beralih pada Alya.
"Farah cantik, bagaimana menurutmu?" Ia bicara pada Alya untuk menanyakan pendapat.
Aku tersenyum kecut. Kelakuan Mario sangat menggelikan menurut ku dan juga sangat menyebalkan di mata ku.
"Ku rasa, tidak ada salah nya jika kita menikmati se cangkir teh sebelum kita pergi ber jalan-jalan." ucap Alya mengatakan pendapat nya.
Alya tampak tersenyum sinis memandang Aku dan Farah secara bergantian. Apa mungkin dia ingin balas dendam? Dia seakan sengaja membuat aku cemburu dan sakit hati dengan memanfaatkan kehadiran Mario.
Aku beralih pada Mario yang tersenyum pada nya serta mengangguk kan kepala nya tanda setuju.
"Baiklah Nona Alya, Aku dan Farah akan menikmati suguhan teh mu di kebun belakang." ujar Mario kemudian menyetujui keinginan Farah.
Mereka pun tampak berjalan mengikuti Farah yang telah berjalan duluan di depan mereka menuju kebun belakang.
Aku pun memberi isyarat pada Leon yang terlihat berdiri tak jauh dari sana agar segera mendekat pada ku.
"Segera siapkan teh di kebun belakang!" perintah ku pada Leon.
Leon pun mengangguk patuh dan segera menghubungi pelayan lewat walkie talkie untuk menyiapkan teh di kebun belakang.
Kemudian, Aku pun mengikuti langkah kaki mereka bertiga yang telah lebih dulu berjalan ke kebun belakang secara perlahan-lahan.
Aku sengaja berjalan tak jauh dari Alya dan Mario hanya untuk memantau gerak gerik serta perkataan mereka berdua.
"Farah? Seperti nya kamu sangat berani pada istri majikan mu. Sedari tadi Aku perhatikan, kamu tak menyapa atau pun memberi hormat pada nya. Apa kah kau tidak takut di pecat?" Mario tampak bicara pelan pada Alya.
Aku tak begitu mendengar apa yang mereka bicara kan. Aku pun bersikap seolah acuh tak acuh tetap mengiringi langkah kaki mereka berdua.
"Aku sudah memberi nya hormat kok, kamu saja yang gak liat." sahut Alya cuek.
Mario menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Ia tampak diam dan tak lagi bertanya pada Alya.
Akhir nya kami sampai di kebun belakang rumah.
Kami berempat duduk berpasangan melingkari meja kecil yang sengaja di taruh di kebun belakang bersama empat cangkir teh yang telah di suguh kan pelayan.
Mata ku dari tadi tak berkedip memperhatikan sikap Mario yang terlihat seperti lintah yang tak mau lepas dari Alya. Ia terus menempel dimana pun Alya berada.
"Sebentar, ada sesuatu di jidat mu." ucap Mario mendadak membersihkan jidat Alya dengan jemari tangan nya.
Kemesraan yang di tunjukkan Mario membuat wajah ku terasa panas terbakar api. Dia menyentuh jidat istri ku begitu mesra. Tanpa sadar, Aku pun mereguk teh ku yang masih sangat panas ke dalam mulut ku.
"Bheah...! Panas! Huh, hah!" lidah ku seakan terbakar saat hawa panas teh menyengat bibir dan ujung lidah ku.
"Sayang, kamu tak apa-apa?" Farah bergegas mendekati ku dan hendak membersihkan bibir ku dengan tisu.
Akan tetapi, aku menepis gerakan tangan nya dengan cepat. Aku tak suka Farah terlalu over take di dekat ku. Tatapan mata ku tampak tak berkedip memperhatikan sikap Alya yang terlihat tenang dan santai seolah tak terjadi apa-apa pada ku.
"Apa yang kau lakukan Kak Richie? Apa kau tak sadar jika teh itu masih terlalu panas?" ejek Mario seraya nyengir kuda.
Aku kesal mendengar ejekan nya yang terlihat mentertawakan ku.
"Farah sayang, jangan minum teh dulu selagi panas, biar ku tiup kan teh ini untuk mu." ujar Mario pada Alya istri ku dengan mesra.
Darah ku kembali mendidih. Sikap Mario pada Alya membuat ku teramat kesal. Ia tampak seperti cecunguk bodoh yang sedang melayani putri raja. Mario mengambil satu sendok teh kemudian meniupkan teh untuk Alya dan bersikap ingin menyuapkan teh itu ke bibir Alya.
Bibir Alya seakan hendak terbuka menerima suapan dari Mario.
Darah ku menggelegak. Aku tak mampu lagi mengendalikan emosi ku.
"Brak...!" Penuh emosi aku pun menggebrak meja dan segera bangkit dari duduk ku.
Taplak meja pun jadi kotor dan berantakan oleh tumpahan teh dan cangkir yang terbalik.
"Cukup...! Aku sudah muak dengan permainan ini!" Aku sudah tak tahan lagi dengan drama dan semua sandiwara itu.
Mereka bertiga tampak terkejut dengan kelakuan ku.
Dengan penuh amarah, Aku menghampiri Alya yang masih duduk di samping Mario. Ku tarik tangan nya agar segera berdiri.
"Ikut aku!" Aku menarik Alya kuat.
Alya terpaksa berdiri dan tanpa melawan mengikuti langkah ku yang hendak membawa nya pergi dari tempat itu.
Mario tampak tercengang melihat sikap ku. Ia menatap Aku dan Alya serta Farah secara bergantian.
"Nona Alya? Kenapa anda diam saja? Suami anda dan Farah mereka...? Mario tampak bingung menghadapi situasi yang terasa janggal di mata nya.
Ia menatap Farah mengharap penjelasan. Namun Farah tak menjawab apa-apa. Dia cuma diam tanpa menunjukan ekspresi sedih atau pun marah sama sekali.
Mario seperti nya curiga melihat sikap Farah yang cuma diam. Ia pun segera bangkit berdiri dan berteriak memanggil ku.
"Jangan katakan, kalau Farah adalah istri simpanan mu Kak Richie!" teriak nya lantang.
Langkah kaki ku yang baru tiga langkah berjalan langsung terhenti mendengar perkataan nya. Aku pun berbalik dan menghampiri nya seraya memamerkan Alya pada nya.
"Dia ini adalah Alya, istri ku yang sebenar nya. Dan wanita yang bernama Farah, adalah dia. Kau boleh memiliki nya bocah dungu!" ucap ku lantang pada Mario.
"Kau?! Itu tidak mungkin. Fa-rah, Al-ya?" Mario tampak sedikit limbung mendengar ucapan ku.
Ia seakan tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.
Mario terlihat sangat terpukul dan kecewa mendengar ucapan ku.
Aku tak peduli dengan perasaan Mario saat ini. Yang ku tahu, Alya tak kan ku biar kan pergi bersama Mario.
.
.
.
BERSAMBUNG
Egois banget kan si Richie? Kan dia duluan yang mulaiiii 😭
Makin sebal sama dia. Kamu gimana? Sebal gak sama doi????
LIKE , KoMEN, SUBSCRIBE, VOTE & GIFT ⭐⭐⭐⭐⭐
Walau sesebal apapun, dia adalah suami si Alya yang arogan.😭
MAKACIH YA UDAH MAMPIR. 😘