NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke hotel.

"Apey, kamu makan belum?" tanya Ririn.

"Belum," jawab Apey.

"Ya sudah, nanti kita beli keluar, tapi kita tunggu dulu dokter keluar," sambung Ririn.

"Iya Mbak, tapi apa nanti Laura tidak akan marah?" tanya Apey.

"Kesembuhan Azalea lebih penting," jawab Ririn.

"Baik Mbak" Apey mengangguk.

Dokter dan perawat keluar setelah mengecek kondisi Azalea, buru buru semuanya berdiri menghampiri, kecuali Apey hanya berdiri saja tidak ikut menghampiri.

"Bagimana kondisi anak saya dok?" tanya Pak Wiguna.

"Alhamdulilah, sudah lebih baik, darahnya sudah normal kembali, besok jika kepalanya tidak merasakan sakit lagi sudah bisa boleh pulang," jawab dokter.

"Alhamdulilah!" semuanya serempak mengucapkan puji syukur menghela lega.

"Soal makannya bagaimana dok?" tanya kembali Pak Wiguna merasa lega.

"Tidak ada masalah, hanya jangan banyak pikiran saja, dan harus bisa mengontrol emosinya," jawab dokter.

"Alhamdulilah, terima kasih banyak dok," Pak Wiguna senyum merasa lega.

"Oh iya saya hampir lupa, bilang sama pemuda itu, suruh untuk selalu menghiburnya, karena saya rasa pemuda itu sudah bisa membuat anak Bapak merasa tenang, saya permisi dulu!" terang dokter lalu melangkah pergi.

"Permisi!" ucap perawat ikut pergi.

Pak Wiguna menoleh ke Apey lalu ke Ronald yang menunduk mendengar keterangan dokter.

"Kamu barusan mendengarkan keterangan dokter, bahwa anak saya harus di hibur?" tanya Pak Wiguna.

"Iya om saya dengar," jawab Ronald mengangguk.

"Saya harap, mau kamu ataupun Apey, kalian berdua harus bisa menghibur anak saya demi untuk kesembuhan dan kesehatannya, apa kamu tidak keberatan?" tegas Pak Wiguna.

"Tidak om, saya tidak keberatan, saya ingin melihat Azalea sembuh dan secepatnya sehat," jawab Ronald menyembunyikan perasaannya.

"Syukurlah kalau begitu,"

"Ririn, temani Azalea dulu di dalam, saya mau bicara sama Apey," titah Pak Wiguna.

"Baik om!" Ririn mengangguk langsung pergi menuju kamar inap.

"Mah, Mama sama Ronald tunggu dulu di sini, biarkan Azalea sama Ririn dulu di dalam, Papa mau ngajak Apey dulu keluar, sekalian mau beli makanan," sambung Pak Wiguna.

"Iya Pah, Mama nunggu di sini saja, ayo kita duduk!" ajak Bu Maharani ke Ronald.

"Iya tante!" Ronald mengangguk melangkah ikut menuju kursi.

Pak Wiguna melangkah menghampiri Apey mengajak Apey kedepan rumah sakit, Apey mengangguk melangkah di samping Pak Wiguna menuju depan rumah sakit.

Ririn di dalam kamar inap menatap Azalea yang terbaring menatap langit langit kamar, lalu menatap infusan yang menggantung selang dan jarum infusan yang menancap di lengan Azalea.

"Kata dokter, satu hari atau dua hari lo sudah bisa pulang," ucap Ririn menatap lega.

"Gue tidak mau marah marah lagi, gue ingin pulang," ucap Azalea.

"Iya, lo harus cepat pulang dari sini, makanya mulai dari sekarang lo jangan bayak pikiran apa apa," bujuk Ririn menatap.

"Apey jangan pulang," pinta Azalea.

"Kenapa? baru sadar tidak mau kehilangan Apey?" tanya Ririn.

Azalea diam menatap belum berani mengakuinya.

"Lea, sekarang lo sudah menjalin hubungan sama Ronald, jika lo benar tidak mau kehilangan Apey, lebih baik cepat ungkapkan sama Apey, sebelum Apey di benar benar di dekati Laura,"

"Apey bisa saja pergi dari kehidupan lo selamanya karena menghargai hubungan lo sama Ronald, tapi jika Apey mengetahui perasaan lo terhadapnya, siapa tahu Apey bisa tetap bertahan ada buat lo," bujuk Ririn menatap.

"Bantu gue," pinta Azalea memegang kedua tangan Ririn.

"Dari dulu apa gue tidak pernah membantu lo?" tanya Ririn.

"Gue minta maaf, gue tidak akan marah marah lagi," jawab Azalea menatap.

Ririn menarik nafas lega haru baru pertama kalinya mendengar ucapan kata maaf dari bibir Azalea.

"Sama sama gue juga minta maaf, kita berdua ini sudah dewasa, dan seharusnya memang sudah sepantasnya mempunyai seseorang yang serius mengajak kita ke jenjang pernikahan, jika kita memikirkan dunia terus tidak akan ada habis dan batasnya," bujuk Ririn agar Azalea punya keputusan.

"Apa Apey mau sama gue?" tanya Azalea tiba tiba.

"Hah! jadi serius lo punya perasaan sama Apey?" tanya Ririn kaget dan tidak kaget.

"Tidak tahu, hati gue sakit lihat foto Laura sama Apey, gue tidak mau Apey kerja sama Laura, pokoknya Apey harus berhenti kerja sama Laura," jawab Azalea menatap.

"Terus bagaimana dengan Ronald?" tanya kembali Ririn.

"Gue hanya hubungan tiga bulan," jawab Azalea.

"Udah udah, mulai sekarang pokoknya jangan banyak pikiran dulu, lo harus fokus sama kesembuhan dan kesehatan lo dulu, soal Apey biarkan dia bekerja dengan fokus dulu," bujuk Ririn.

"Iya, gue ingin ke air," ucap Azalea.

"Lo kuat berjalan kan?" tanya Ririn.

"Iya," jawab Azalea perlahan duduk.

Ririn langsung membantu Azalea duduk lalu mengambil infusan yang menggantung, perlahan memapah Azalea menuju kamar mandi.

Malam itu Pak Wiguna dan Apey membeli beberapa makanan dan buah buahan, Pak Wiguna Bu Maharani dan Ririn istirahat menunggu di dalam kamer inap, yang tersedia sofa untuk tidur jadikan tempat tidur.

Apey dan Ronald menunggu di kursi besi luar mau tidak mau bergantian tidak tidur, sesekali masuk ke kamar melihat keadaan Azalea jaga jaga jika Azalea merasakan sakit kembali.

"Lu tidur saja duluan, biar gua yang nunggu dulu Azalea," titah Ronald.

"Iya saya tidur dulu, jika nanti mau gantian bangunkan saja!" balas Apey langsung memejamkan mata, menyandarkan badan setengah rebahan sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.

Ronald duduk bersandar berusaha untuk tidak tidur merasa tanggung jawab untuk menjaga Azalea, seiring waktu terus berputar Ronald sambil memainkan ponselnya agar tidak tertidur.

Detak jarum jam terus berputar malam semakin larut, Ronald sudah nguap berulang ulang, rasa ngantuk sudah menyerang matanya, namun Ronald berusaha membuang rasa ngantuknya.

Ronald berdiri melangkah menuju kamar inap, perlahan membuka pintunya setengah badan melihat ke arah Azalea, terlihat Azalea tertidur pulas Ronald pun menutup pintunya kembali, lalu melangkah kembali menuju kursi besi.

"Hoam!" Ronald menguap begitu dalamnya kini tidak kuat menahan ngantuknya.

Ronald duduk menyandarkan kepala di dinding dan langsung tertidur pulas, tidak membangunkan Apey untuk bergantian menjaga Azalea, ruangan kamar inap VVIP kelas satu begitu sunyi hingga dengan cepat membuat tidur langsung terlelap.

Malam semakin sunyi waktu menunjukan sekitar jam dua pagi, Azalea terbangun dari tidurnya merasakan haus lalu menoleh ke arah kursi sofa, lalu menoleh ke arah pintu menebak nebak apakah Apey berada di luar.

Azalea perlahan turun dari tempat tidur mengambil infusan yang menggantung, perlahan melangkah menuju pintu dan dengan sangat perlahan membuka pintunya, terlihat Apey dan Ronald tertidur pulas di kursi besi.

Azalea menyempatkan menoleh ke arah kursi sofa memastikan kedua orang tuanya dan Ririn masih tertidur, setelah merasa aman perlahan melangkah keluar sambil membawa infusan di tangannya, melangkah menuju Apey yang tertidur pulas di kursi besi.

Azalea perlahan mendekat menatap Ronald terlebih dahulu takut jika sampai terbangun, setelah merasa aman Ronald tidak bergerak sedikitpun, perlahan tangan Azalea menyentuh pipi Apey membuat Apey seketika membuka matanya kaget Azalea ada di depannya.

"Sett!" Azalea langsung menempelkan telunjuk di bibirnya.

"Ada apa?" tanya Apey dengan isyarat bibirnya tanpa suara.

"Ayo masuk," jawab Azalea ikut dengan isyarat bibirnya tanpa suara.

Apey perlahan berdiri mengambil infusan di tangan Azalea, keduanya seakan tidak bernafas berbarengan melangkah menuju pintu kamar inap takut jika Ronald sampai terbangun.

Setelah keduanya merasa aman di dalam kamar inap, hampir bersamaan menghempaskan nafasnya yang serasa tidak bernafas, Azalea perlahan menuju meja tempat makanan di ikuti Apey yang terus memegang infusannya.

"Ingin apa?" bisik Apey.

"Haus," bisik Azalea.

Apey mengambil air minum botol aqua kecil, perlahan membukanya langsung menyodorkannya, Azalea langsung meminumnya hampir habis setengahnya.

Azalea kembali menaruhnya di atas meja, namun tidak langsung melangkah ke tempat tidur, malah berdiri menatap Apey yang berdiri di depannya membuat Apey merasa heran.

"Tidur lagi, Non harus banyak istirahat," bisik Apey perlahan.

Azalea menggelengkan kepalanya terus menatap wajah Apey.

"Ingin apa?" bisik kembali Apey dengan tangan terus memegang infusan.

Azalea memegang baju Apey tidak kuat menahan perasaannya, perlahan mendekatkan tubuhnya membuat jantung Apey berdebar hebat, Azalea menyandarkan kepalanya di dada Apey, tubuhnya bersentuhan dengan badan Apey, tangan kanannya melingkar ke pinggang Apey.

Tidak ada kenyamanan yang Azalea rasakan selain berada di dekat Apey, hingga Azalea tidak kuat menahan perasaannya melabuhkan tubuhnya berada di pelukan Apey, Azalea memejamkan matanya serasa ingin lama menyandarkan kepalanya di dada bidang Apey.

'Ayo tidur, takut orang tua Non bangun, nanti malau mengira yang bukan bukan," bisik Apey tidak berani membalas pelukan Azalea.

Azalea mengangguk lalu menjauhkan tubuhnya, perlahan melangkah menuju tempat tidur, Apey langsung menggantungkan kembali infusan di tempatnya.

"Tidur lagi ya, takut Ronald bangun," bisik Apey.

Azalea mengangguk lalu merebahkan lagi tubuhnya di tempat tidur, Apey senyum kecil sedikit menaikan selimut sebatas pinggang Azalea, langsung melangkah menuju pintu takut jika Ronald terbangun, perlahan membuka pintunya terlihat Ronald masih tertidur dengan pulas, Apey pun langsung keluar perlahan kembali menuju kursi besi.

Setelah Apey duduk dan Azalea berbaring keduanya melamun mengingat barusan apa yang terjadi, seakan keduanya kembali merasakan ada magnit yang ingin saling menarik satu sama lainnya, dengan hadirnya perasaan yang berbeda yang baru di rasakan di dalam hatinya masing masing.

Azalea memejamkan matanya seketika rasa kebenciannya terhadap Apey hilang sekejap mata, kini berubah menjadi sebuah perasaan takut jika sampai Apey di miliki Laura, sementara dirinya sendiri tidak sadar sudah menjalin sebuah hubungan dengan Ronald.

Hari menjelang pagi, kondisi Azalea di cek ulang oleh dokter untuk memastikan apakah siang itu bisa pulang kerumah atau tidak, keadaan Azalea yang memang hanya kurang istirahat dan sering marah marah, di vonis oleh dokter tidak ada gejala penyakit yang berbahaya apa apa.

Dan siang itu Azalea di perbolehkan untuk pulang kerumah, namun dokter menganjurkan agar Azalea lebih banyak istirahat dulu di rumah jangan beraktivitas apapun, sehingga Azalea benar benar bisa kembali pulih dan bisa kembali normal beraktivitas seperti biasanya.

Dan siang itu tepat dengan Laura yang merasa kecewa oleh Apey karena lebih mementingkan Azalea, akhirnya Laura menelpon Ririn memecat Apey untuk tidak menjadi supirnya lagi, Ririn pun langsung gerak cepat menghadap Pak Wiguna meminta tolong alangkah baiknya jika Apey kembali bekerja di hotel.

Pak Wiguna pun menyepakati Apey untuk kembali bekerja di hotel, karena posisi Ronald yang hadir dalam kehidupan Azalea, kini Ronald yang beralih tugas mau mengantar jemput Randika ke sekolah, mau tidak mau terpaksa tidak terpaksa Ronald harus mau melakukannya demi bisa mendapat nilai baik mata orang tua Azalea.

Sore itu, Azalea sudah berbaring istirahat di kamarnya di temani Bu Maharani, di ruangan tengah Pak Wiguna dan Ronald sedang membicarakan mengenai jam antar jemput Randika ke sekolah, Ririn dan Apey langsung meluncur ke hotel hendak menemui Bagas mendaftar lamar ulang kerja Apey, yang akan kembali bekerja di hotel mulai besok pagi.

"Akhirnya, ternyata kamu kembali ke sini sini juga Pey, mau langsung ke ruangan Pak Bagas apa mau istirahat ke ruangan ngopi dulu?" tanya Ririn setelah keduanya berdiri di area parkiran menatap gedung hotel.

"Saya ingin menemui Beni dulu," jawab Apey.

"Beni? Beni siapa?" tanya balik Ririn.

"Teman kerja baru saya di sini, dulukan saya di masukan ke bagian bersih bersih dan bantu bagian keperluan restoran, yang awal mau berkenalan sama saya ya itu Beni," jawab Apey.

"Oh gitu, ya udah ayo saya ikut," sambung Ririn.

"Mbak Ririn tidak langsung keruangan Pak Bagas?" tanya Apey.

"Nanti saja, saya juga ingin kenal dulu sama teman baru kamu itu," jawab Ririn.

Apey langsung senyum merasa aneh mendengarnya, namun tidak berani bertanya apa apa.

"Ya udah ayo Mbak, kita belakang hotel," ajak Apey.

"Iya!" Ririn mengangguk lalu keduanya melangkah menuju belakang hotel.

Beni dan beberapa teman kerjanya di belakang hotel sedang merapihkan sampah menyatukan ke wadah besar, melihat kedatangan Apey dan Ririn tentu begitu sumringah senyum lebar, dan langsung menghampiri buru buru membuka sarung tangannya.

"Halo brother temanku yang ganteng, aduh sombong sekali baru mau datang ke sini," sapa Beni senyum lebar menyodorkan tangannya.

"Maaf saya harus muter muter dulu, bagaimana kabar kamu?" tanya Apey ikut senyum lebar menjabat tanga Apey.

"Alhamdulillah baik, gimana dengan kabar lu sendiri?" tanya balik Beni.

"Alhamdulilah sama baik, ini kenalkan, teman Non Azalea," jawab Apey memperkenalkan Ririn.

"Aduh maaf, tangan saya kotor," ujar Beni tidak berani menyodorkan tangannya.

"Tidak apa apa, saya Ririn," sapa Ririn menyodorkan tangannya.

"Saya Beni," sapa Beni mengusap tangannya dulu ke seragam celananya buru buru menjabat tangan Ririn.

"Besok saya akan kerja di sini lagi," terang Apey.

"Serius lu mau kerja di sini lagi?" tanya Beni kaget bercampur senang mendengarnya.

"Iya serius, saya sama Mbak Ririn mau melamar kerja ulang," jawab Apey.

"Masuk departemen apa?" tanya Beni.

"Ya sama kayak awal masuk kerja ke sini," jawab Apey.

"Wah wah, tidak percaya gua, lu kan sudah di percaya Pak Wiguna pemilik hotel ini," ujar Beni.

"Kamu ini apa hubungannya sama Pak Boss, bisa kembali kerja di sini saja sudah beruntung sekali," sambung Apey senyum lebar.

"Jadi nanti kita bisa kerja bareng lagi nih?" tanya Beni senyum lebar.

"Pastinya nanti kita akan bareng lagi di sini," jawab Apey ikut senyum lebar.

"Wih mantap, bagaimana kalua nanti malam minggu kita nongkrong sambil ngopi di alun alun kota?" ajak Beni.

Apey terdiam sejenak mendengar ajakan Beni nongkrong, karena malam minggu bertepatan dengan acara ulang tahun anak Pak Hermawan, Apey pun langsung menoleh ke Ririn.

"Mbak, kalau nanti di acara om Hermawan saya tidak datang, tidak apa apakan?" tanya Apey.

"Kalau kamu tidak datang, nanti saya malu sama om Hermawan kalau menanyakan kamu bagaimana? mendingan ajak Beni saja sekalian," jawab Ririn.

"Apa mau ada acara?" potong Beni.

"Om Hermawan sutradara Azalea, anak sulungnya mau di rayakan ulang tahunnya di sini, meminta Apey datang ke acaranya, jadi mending sekalian kamu ikut saja bareng sama Apey," jawab Ririn.

"Wah, pasti yang datang kalangan orang kaya semua kalau gitu, lu mau ngajak gua kesana Pey? sekalian lihat artis artis cantik di sana?" tanya Beni sumringah.

"Iya ayo, meskipun nanti kita tidak banyak yang kenal di sana, kita misah saja sambil cari makanan yang enak," jawab Apey jadi senyum lebar.

"Ben! ayo bantuin dulu biar cepat kelar nih!" seru teman kerja Beni.

Beni langsung menoleh ke arah teman kerjanya, lalu menoleh ke Apey dan ke Ririn.

"Pey, sory ya gua harus bantu teman gua dulu, pokoknya ayo gua siap ikut, soalnya pasti ramai nanti di sana, kapan lagi coba bisa lihat artis artis cantik secara dekat"

"Mbak gua permisi dulu, mau selesaikan pekerjaan dulu!" ujar Beni langsung melangkah pergi menuju temannya.

"Ayo Apey kita keruangan Pak Bagas!" ajak Ririn.

"Iya Mbak!" Apey mengagguk menyempatkan menoleh ke arah Beni.

Ririn langsung melangkah membawa Apey menuju ruangan Bagas, hendak mendaftarkan ulang lamaran kerja Apey, sesuai ijin yang sudah di setujui oleh Pak Wiguna sebagai pemilik hotel itu.

1
Muhamad Arifiscal
lanjutan y dong
Warsito Bojleng
lanjutanya
Dadang Kusdiana
kak masih ada kelanjutan nya at udah tamat ?
Heri Wibowo
Kok belum update lagi kakak
Dadang Kusdiana
up nya kenapa lama pisan ???
kaylla salsabella
makin kesini makin runyam permasalahan azelia
Heri Wibowo
Beni ternyata teman yang tidak setia kawan
Was pray
sama saja azalea lepas dari mulut buaya masuk ke mulut komodo, apes azalea
Heri Wibowo
lanjut kak.
sitanggang
makin gk jelas
kaylla salsabella
wah hbs ini pasti keluarga azelia salah paham di kira apey melarikan diri
Was pray
dapat kue apem nya azalea tapi ditukar sauma nyawa ya bukan untung tapi buntung apey apey...😄😄😄
Heri Wibowo
akhirnya terjadi juga
kaylla salsabella
apey dan azelia sama polos udah tahu azelia bersikap gak seperti malah gak lapor ke pak Bagas atau pak Wiguna

semoga aja hbs ini gak terjadi kesalahpahaman
Abdurrahman Nasir
kapan update thor
SAKSI PENA: nanti pgi kak blm lolos review, bab full'y mau di sahre di fb 🙏🙏
total 1 replies
Santai Dyah
salam kenal thor
Santai Dyah: sama-sama saling suport yuuuh
SAKSI PENA: slam kmbli kak, mksh udh mampir 🙏🙏
total 2 replies
Heri Wibowo
Wah kira-kira apa ya yang akan dilakukan apey.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
lanjut Thor
Yuyundraaida
ngikuti trus tiap saat updateny, saking ga mau ketinggalan crta ny hikhik
SAKSI PENA: trma ksh kak 🙏😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!