Ayyara Queenby Anderson 22 Tahun, Dia gadis yang ceria dan sedikit bar bar. Ayyara baru menyelesaikan kuliahnya dan lansung di terimah kerja jadi sekertaris di sebuah perusahan besar yang ada di kotanya.
David Wilson Alexander 28 Tahun, Dia seorang Ceo diperusahaan tempat Ayyara bekerja.
Ayyara gadis yang cerewet dan bar bar dipertemukan dengan David yang dingin tak tersentuh oleh wanita.
Yuk! Kita intip kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesiangan
Sinar pagi sang surya mengintip kamar seorang gadis melalui sela sela jendela yang di lapisi gorden tipis, Membuat sang punya Kamar mulai terasa terusik, Akhirnya dia membuka matanya secara perlahan.
"What!?"
Teriak Ayyara, ketika bangun tidur, pas melihat jam dinding nya sudah menunjukan pukul 7:05 WIB.
"Ada apa si Ra!? teriak teriak!" ucap Melly masih memejamkan matanya.
"Mel!"
"Mel"
"Bangun! udah hampir setengah delapan" ucap Ayyara menggoyang goyang kan badan Melly.
"Apa?" Pekik Melly lansung bangun dan berdiri.
Melly berlari menuju kamar mandi, tapi Ayyara lebih cepat.
"Eitss! Aku duluan, Kamu di kamar mandi yang ada di dapur aja" ucap Ayyara sebelum menutup pintu.
Melly lansung berlari keluar kamar menuju ke dapur. Tapi baru beberapa langkah keluar dari kamar, dia kembali masuk.
Melly lupa membawa handuk dan baju ganti Karna terburu buru.
Melly membuka lemari Ayyara dan memilih pakaian Ayyara yang menurutnya cocok untuk nya. Karna dia memang belum memiliki stok baju kerja di Apartemen Ayyara.
Setelah beberapa menit mereka keluar dari kamar mandi hampir bersamaan.
Ayyara sudah rapi dengan pakain kerjan nya, tapi rambutnya masih terbungkus oleh handuk.
Sedangkan Melly sudah rapi mulai ujung rambut hingga ujung kaki, tinggal mengoles sedikit bedak dan lipstik untuk menyempurnakan kecantikan nya.
Ayyara bergegas mengambil ponselnya dan memasukan dalam tas, tidak lupa dia membawa charger.
"Ayo!" ucap Ayyara menenteng alat make up nya beserta hair dryer.
"Kamu mau ke kantor dengan gaya begitu?" tanya Melly ketika melihat Ayyara masih melilitkan handuk di rambutnya.
Melly sengaja tidak keramas untuk mempersingkat waktu. Tapi si Ayyara malah menyempatkan diri keramas walau waktu sudah tidak memadai.
"Iyalah, mau gimana lagi!" sahut Ayyara.
"Ayo! buruan! atau aku tinggal ni" ucapnya berjalan dengan sedikit berlari menuju pintu utama.
Melly yang tidak mau benar benar di tinggal berlari mengejar Ayyara yang sudah sampai di depan pintu.
Mereka masuk ke dalam lift, untuk menuju ke lantai dasar.
Ting
Pintu lift terbuka, mereka sudah sampai di lantai dasar.
Semua orang memandang aneh ke arah Ayyara. Bagaimana tidak terlihat aneh, pakaian nya sudah rapi, eehhh malah masih memakai handuk melilit di kepalnya.
Ayyara dan Melly menghiraukan tatapan aneh mereka, Fokusnya sekarang hanya satu, yaitu sampai kantor sebelum jam kantor di mulai.
Melly menambah laju lari nya, ketika sudah melihat mobil Ayyara sudah dekat.
Ketika Ayyara menekan tombol buka kunci mobilnya. Melly dengan sigap masuk kedalam mobil. Melly masuk duduk di kursi samping kemudi.
Melly membuka tasnya, dia mengeluarkan alat make up nya.
Ayyara masuk ke dalam mobil, dan duduk di kursi kemudi.
"Kamu ya Mel! mengagalkan semua rencana ku!" ucap Ayyara menyalakan mesin mobilnya dan lansung tancap gas menuju jalan raya.
Hehehehhe
Tawa Melly, yang mengerti maksud Ayyara, rencana yang dia gagalkan adalah Ayyara ingin memakai make up nya di mobil, malah keduluan sama Melly yang duduk di kursi samping kemudi.
"Tergantung yang gerak cepat kali ini" ucapnya sambil mengoles lipstik nude di bibir nya.
"Kali ini, Kamu menang. Tapi tidak untuk besok besok" gerutu Ayyara yang mengemudikan mobil nya dengan sedikit ugal ugalan.
"Astaga!! liat lah itu! Sekertaris mu yang bar bar" ucap Jack pada David sambil menunjuk mobil Ayyara yang menyalip nya dengan ugal ugalan.
David hanya geleng geleng kepala melihatnya, sebenarnya dia tadi melihat mobil yang menyalip mobilnya dengan ugal ugalan, tapi dia tidak memperhatikannya. Ternyata itu mobil milik Sekertarisnya yang bar bar.
Krekk
Suara ban mobil bergesekan dengan batu paving block. Ayyara melajukan mobilnya dengan sedikit kencang memasuki area perusahaan, ketika mau berhenti terpaksa dia mengerem cukup kuat.
"Auuwww!" ringis Melly yang jidatnya terbentur.
"Kira kira dong Ra, Kalau mau berhenti!" ucapnya mengelus elus jidatnya.
"Ini sudah di ukur dengan memakai rumus panjang kali lebar kali tinggi, pas kan parkir nya tidak bengkok!" ucapnya tertawa.
"Tapi rumus mu itu menyiksaku" gerutu Melly, membuka sabut pengaman nya.
"Kamu aja yang sial" ucap Ayyara cekikan.
"Udah ahh! Aku duluan! Bai bai!" ucapnya membuka pintu mobil.
Ayyara hanya menertawakan Melly, dia mengambil semua barang bawaan nya.
Ayyara membuka pintu terlebih dahulu, dan berpapasan mobil Jack dan David baru memasuki area perusahaan.
Ayyara tersenyum senang melihat kedatangan mobil bos nya.
"Kak Jack!" teriaknya dengan senyum tidak pernah luntur di bibirnya.
Jack dan David menoleh, mereka melotot melihat pemandangan aneh di depan nya. Dimana Ayyara yang sudah berpakaian rapi, tapi masih melilitkan handuk di rambutnya.
"hahahahhaha" Tawa Jack, David hanya tersenyum tipis dan geleng geleng kepala melihat tingkah Ayyara.
"Kalian! Bukan saatnya untuk menertawakan ku, lebih baik kalian membantu orang yang kesusahan" ucap Ayyara
"Kak Jack! Sini de" ucap Ayyara dengan senyum mengembang melambaikan tangan nya pada Jack.
"Ada apa lagi itu, kalau di lihat dari senyumnya mencurigakan" gumam Jack yang hanya bisa di dengar oleh David.
"Saya tidak mau ikut ikutan aneh!" ucap David berjalan menuju pintu utama perusahaan, meninggalkan Jack seorang diri, dilanda kebingunan.
"Kak Jack!" teriak Ayyara lagi.
Mau tak mau, Jack akhirnya menurut menghampiri Ayyara yang masih setia berdiri di samping mobilnya.
"Ada apa?" tanya Jack
Ayyara tidak menjawab, dia membuka kembali pintu mobil dan mengambil alat make upnya, hair dryer, beserta cermin.
Ayyara menyerahkan hair dryer beserta cermin nya kepada Jack.
"Apa apaan ini!? Kamu mau buka salon di kantor?" tanya Jack terpaksa menerima hair dryer dan cermin yang di letakkan Ayyara di telapak tangan nya.
"Iya! dan Kak Jack yang akan menjadi karyawan nya, atau Kak Jack mau jadi pelanggan? boleh juga! Nanti rambutnya Saya gunting mirip model rambut pemain sepak bola. Kalau perlu Bos Kak Jack jadi pelanggan utama, mau Saya botak kin rambutnya!" ucap Ayyara tertawa di akhir kalimatnya
"Hahahahaha" Jack ikut tertawa mendengarnya.
"Sekalian kasih minyak goreng, supaya tambah licin!" sahut Jack di sela sela tawanya.
"Waaw! ide bagus tu" ucap Ayyara sambil tertawa.
Semua orang yang ada di lobi, menatap aneh pada mereka, terutama pada Ayyara di tambah Jack yang membawa peralatan Ayyara. Memang seperti mereka berada di salon. Tapi Ayyara dan Jack menghiraukan mereka, malahan mereka asyik tertawa.
"Mereka kenapa?" bisik karyawan pada teman nya heran melihat Ayyara dan Jack tertawa terbahak bahak.
"Sekertaris nya Bos kali ini, memang cantik apa adanya"
"Mereka aneh banget sih!"
"Asisten Jack, ternyata bisa ketawa juga"
"Sekertaris sok ke cantikan, kecentilan"
"Asisten Jack ganteng banget! kalau lagi tertawa"
"Cantik sekali Nona Ayyara ini!"
"Tidak tau tempat banget si, malu malu in, sekertaris apaan itu"
Begitulah kira kira desas desus karyawan yang melihat Ayyara Dan Jack berjalan sambil tertawa.
Ayyara dan Jack masuk ke dalam lift, Ayyara menekan tombol angka yang ingin mereka tuju.
dngrin cramahnya bumil....
mau smp kpn celup sna sni,mna yg d pke brang bkas pula.....
Tobat woooyyy tobat......