Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.29
"Vel...Zein kemana...?"
Velita menghentikan makannya mendengar pertanyaan Olivia.
"Tuan memberitahu,kalau Tuan tidak akan kemari karena dia mau menghadiri Ulang tahun Nona Helena,Nona.." Ucap Velita.
"Emm Siapa Helena itu..?" Tanya Olivia.
"Nona Helena merupakan putri sulung Tuan Gunawan,Pemilik PT tambang Emas dan Batu Bara yang cukup terkenal di Negara ini,Beliau menduduki posisi kedua orang terkaya di negera ini,Nona.. sedangkan putrinya Nona Helena merupakan Direktur utama PT Kemilau Indah, yaitu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan perhiasan perak dan Emas. Nona Helena rekan bisnis Tuan Zein,Nona.." Ucap Velita menjelaskan membuat Olivia diam.
Olivia tidak bersuara lagi melainkan menghabiskan makannya.setelah itu Olivia kembali berbaring menuju tempat tidurnya.
Velita mengemasi tempat makan mereka berdua.
"Vel tolong hidupkan televisinya.." Ucap Olivia yang lansung Velita hidupkan.saat itu siaran tv tengah menyiarkan acara Ulang tahun putri Tuan Gunawan yaitu Helena karena di hadiri oleh Zein penguasaha yang sangat berpengaruh di Negara B itu.Olivia serius menonton berita itu,sedangkan Velita menatap raut wajah Olivia saat itu.
"Begitu berpengaruhnya Dia disini!" Guman Olivia.
Acaranya masih berlansung,Saat itu Helena meminta Zein mendekatinya lalu Helena memberikan potongan kue itu untuk Zein.Zein awalnya tidak bergerak namun dia pun mengambilnya untuk menghargai Helena.
Saat itu berita lansung membuat berita kemungkinan ada hubungan yang lebih dekat terjalin antara Zein dengan Helena.
"Matikan Veli.." Ucap Olivia mengejutkan Velita. Lalu dengan segera Velita mematikan tv itu.
Tampa Olivia tau,Velita membuat vedio saat Olivia menonton acara sebelumnya lalu dia mengirimkan Vedio itu untuk Zein.
"Cantikan aku..." Gerutuan Olivia lalu memejamkan matanya namun dia tidak bisa tidur saat itu.
"Veli kemarikan laptopku!!" Ucap Olivia
Dengan segera Velita memberikan laptop itu kearah Olivia.
"Nona harus banyak istirahat Nona.." Ucap Velita mengingatkan Olivia.
"Aku mau melihat laporan klinikku sebentar Vel.." Ucap Olivia.
"Baik Nona.."
Setelah selesai melihat laporannya,Olivia memilih tidur.
Tengah malam,
Zein datang keruangan Olivia, melihat Olivia sudah tertidur dengan lelapnya.Zein mengusap rambut panjang Olivia dengan menatap wajah Olivia yang terlihat sedikit pucat.
"Apa dia mengalami nyeri lagi tadi?" Tanyanya.
"Iya Tuaan,beberapa kali dan sebelum tidur 2 kali kembali Nona merasakan Nyeri Tuan.." Ucap Veli.
"Pantau terus keadaannya.Aku tidak bisa kemari sampai 2 hari kedepan." Ucap Zein.
"Baik Tuan.." Ucap Velita.
Zein membubuhkan ciuman di pucuk kepala Olivia lalu kemudian dia keluar dari ruangan itu.
Zein pergi dari rumah sakit itu menuju bandara untuk menjemput kedua orangtuanya.
Pukul 3 pagi itu,Rombongan Tuan James dengan Mommy sampai juga di bandara Negara B yang lansung Zein sambut.
"Papi..Mommy.." Zein memeluk orangtuanya bergantian.
"Olivia gimana keadaannya boy..?" Ucap Mommy.
"Nanti aku ceritakan,udaranya sangat dingin, sebaiknya kita pulang Mom.." Ucap Zein.
Lalu mereka masuk kedalam mobil lalu pergi menuju kediaman utama Zein.
Setengah jam kemudian mereka sampai di rumah megah milik Zein itu.
"Mommy mau menemui Olivia aja Boy.." Ucap Mommy merasa kuatir dengan keadaan Olivia.
"Mommy...besok pagi saja kalian kesana, Mommy sama Papi pasti masih lelah..Mommy juga harus istirahat,jaga kesehatan.besok saja Mom.." Ucap Zein.
"Ceritakan Zein apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Olivia tiba-tiba harus di rawat begini..?" Ucap Papi James.
"Pi..Mom..Akan aku ceritakan.." Ucap Zein lalu menatap kedua orangtuanya lalu dia mulai menceritakan apa yang terjadi dengan Olivia. Mendengar itu Papi James dengan Mommy Lenora sangatlah terkejut sekali.
"Olivia..." Lirih Mommy begitu mengkuatirkan menantunya.
"Lagi-lagi kita lengah..Papi merasa tidak berguna.." Ucap Papi merasa bersalah saat itu.
"Aku sudah mengurus semuanya Pi..Olivia akan baik-baik saja,kalian jangan terlalu kuatir.." Ucap Zein.
"Anak itu,kenapa selalu sembunyikan masalahnya apalagi sebesar ini.." Ucap Papi James.
"Aku mau marah mengetahui ini Pi,tapi melihat dia kesakitan seperti itu,aku tidak bisa memarahinya.." Ucap Zein.
"Jangan Boy..jangan marahkan dia..Mommy merasa bersalah...Mommy sebagai Ibu mertuanya merasa..."
"Mom..jangan berkata seperti itu..Olivia melakukan itu karena dia tidak mau kita mengkuatirkan keadaannya,tapi Dia tidak menyadari perbuatannya ini malah membuat kita merasa bersalah karena tidak bisa menjaganya..." Ucap Zein.
"Sebaiknya Papi sama Mommy Beristirahatlah.. Besok pagi Rustam akan mengantar kalian.." Ucao Zein.
"Kamu nggak ikut kerumah sakit..?" Ucap Mommy.
"Ems..Aku ada meeting penting Mom,siangnya aku akan kekota A untuk melihat pengerjaan pabrikku." Ucap Zein yang saat itu di tatap Papi James dengan lekat.
"Baiklah...siapa yang menjaga Olivia sekarang.." Ucap Mommy.
"Ada Velita,Felix juga disana Mom..Aku kekamar dulu Mom.." Ucap Zein lalu bangun dan pergi menuju kamarnya.Tuan James menatap kepergian Zein saat itu.
"Papi kenapa lihat Zein kayak gitu..?" Tanya Mommy.
"Papi merasa sikap Zein sedikit lain...mungkin perasaan Papi.." Ucap Papi James.
"Berubah gimana..biasa aja Mommy lihat..Malah mommy melihat Zein terlihat kelelahan Pi.." Ucap Mommy
"Iya Mom..Ayo kita kekamar.." Ucap Tuan James lalu mereka berdua pergi menuju kamar.
Pagi harinya,
setelah sarapan,Papi dengan Mommy pergi menemui Olivia kerumah sakit sedangkan Zein pergi menuju kantornya.Mereka sampai di rumah sakit.
"Sayang..."
"Mommy...Papi.."
Mommy lansung memeluk Olivia dengan eratnya setelah itu mencium pipi serta kening Olivia. setelah itu giliran Tuan James.
"Mommy marah sama kamu.." Ucap Mommy serius menatap Olivia.
"Maaf Mom.." Olivia menyadari kesalahannya.
"Kenapa sayang...sekali lagi kamu sembunyi'kan masalah kamu dari kami bahkan ini serius Via..." Ucap Mommy menatap Olivia.
"Maaf Mom,pi..Aku tidak mengira akan separah ini.." Ucap Olivia.
"Kamu tau,kalau terlambat penangannya,rahim kamu tidak akan bisa berfungsi lagi nak..kamu tidak akan bisa hamil nantinya.." Ucap Mommy.
"Mom..meskipun terjadi,aku nggak apa-apa,lagi pula aku tidak niat mau menikah lagi Mom.." Ucap Olivia.
"Jangan berkata begitu..Kamu nggak tau nasip kamu kedepan nak..Maafkan kami ya tidak tau apa yang kamu alami nak.." Ucap Mommy kembali memeluk Olivia.
"Iya Mom.."
"Papi minta jangan sembunyikan apa-apa lagi dari kami nak..Papi cukup bersalah jangan lagi buat Papi semakin merasa bersalah." Ucap Tuan James mengusap kepala Olivia.
"Iya Pi..Maafkan aku Pi..Aku tidak akan mengulangi lagi kesalahanku.." Ucap Olivia.
"Bagaimana pengobatannya sayang,apakah sakit sekali rasanya.." Ucap Mommy.
"Kemarin kuat sekali sakit Mom..pagi ini mulai terasa kuat sekali keluarnya,aku bahkan berganti lagi belum lama ini..tapi Dokter Nike bilang itu proses pembersihan dalam rahimku.." Ucap Olivia memberitahu Mertuanya.
"Baiklah...Kamu sudah sarapan..?" Ucap Mommy.
"Sudah Mom..Kalian sudah sarapan?" Tanyanya balik.
"Kami sudah sarapan tadi dengan Zein juga.." Ucap Mommy membuat Olivia teringat Zein yang dia pikir sejak kemarin sampai semalam dan pagi itu belum juga menjenguk dirinya.
"Emm Iya Mom..Zein kerja?" Tanya Olivia
"Kerja...katanya dia akan kekota A,menginap disana.." Ucap Mommy membuat Olivia terdiam. Papi james menatap Olivia dengan lekat melihat tatapan Olivia sedikit lain ketika Mommy membahas mengenai Zein.