Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Ternyata saya sedang hamil
sesampainya dirumah saya menyimpan semua belanjaanku dimeja rasanya tubuhku Lelah sekali,perutku juga kembali kram Saya tidak tau apa penyebabnya
Apa mungkin karena akan datang bulan!!? tanyaku pada diriku sendiri
walaupun tubuh ku terasa lemas saya tetap menyempatkan untuk beres-beres rumah seperti menyapu, mengepel dan mencuci pakaian yang sudah kurendam subuh tadi
setelah semua beres saya kembali kedalam kamar dan merebahkan tubuhku sejenak untuk mengistirahatkannya sebelum memasak untuk makan siang dan menjemput anak-anak dari sekolah mereka
baru saja mataku terpejam terdengar suara pintu diketuk
saya bergegas banqun untuk melihat siapa yang datang
dengan berat kakiku kuseret keluar dari kamar untungnya kamarku berada didekat ruang tamu jadi saya tidak terlalu jauh untuk berjalan
ceklek
krieeeet
pintu kubuka perlahan dan ternyata ada bude Yana yang membawa kantong kresek bening hingga saya bisa langsung tau apa isi kantong kresek yang dibawa Bude yana
"Assalamualaikum Nai,kamu lagi istirahat ya!?"tanya Bude yana
"waalaikumsalam,mari masuk bude"
"tidak kok bude, kebetulan pekerjaan rumah sudah selesai samua jadi ya saya rebahan aja dikamar nunggu waktu untuk jemput anak-anak "ucapku mengajak bude yana masuk kedalam rumah
"ini Nai,pakde sama bude tadi lagi panen sayur yang ada dikebun belakang rumah " ucap Bude yana menyodorkan kantong plastik berisi sayuran padaku
"wah makasih banyak Bude,kok repot-repot "jawabku
"tidak repot Nai,orang Bude jalan sedikit aja kesini lagian juga sayurannya baru dipetik jadi masih segat"jawab bude yana
"wah ada jagung juga,pasti anak-anak suka kalau dibuat perkedel jagung "ucapku mengangkat satu buah jagung
"oh mereka suka juga dengan perkedel jagung !??"tanya Bude yana
"suka bude, apalagi sibungsu dia suka banget sama perkedel jagung sama sayur bening yang pakai jagung manis kayak gini bude"jawabku
"maksud kamu Bima Nai ?!"tanya bude,saya mengernyitkan kening bingung
"hehehe maksud bude itu Abimanyu tapi saya lebih suka panggil dia dengan sebutan Bima ketimbang Abi
karena menurut bude nama Bima itu melambangkan seorang lelaki yang perkasa, bertanggung jawab dan tangguh"ucap Bude yana menjelaskan maksud pertanyaannya
"oh..hehehe" saya hanya cengengesan mendengar ucapan Bude
"nggak apa-apa kan Nai kalau anak Kamu itu Bude panggil dengan sebutan Bima saja"ucap Bude yana
"iya bude nggak apa-apa,kan itu juga namanya "jawabku tersenyum dengan tulus,ada binaran bahagia diwajah tuanya
"pakde mu itu doyan sekali sama yang namanya perkedel jagung sama sayur bening yang juga ada jagungnya sama seperti Bima " ucap Bude yana
"masa sih bude"jawabku
"iya Nai, kalau bude masak dengan menu iti pasti pakde nambah-nambah terus "ucap Bude yana cekikikan
saya pun ikut tertawa mendengar ucapan Bude
"Nai kok wajah kamu pucat nak,apa kamu sakit!?"tanya bude yana lagi
"tidak bude, saya tidak sakit cuma beberapa hari ini badanku mudah Lelah dan perutku sering keram, mungkin saya kecapean ya Bude "jawabku
"iya nak mungkin saja, sebentar sore bude temani kamu periksa ya,kita periksa di rumah bu Bidan wayan
rumahnya dekat kok dari sini tapi dia itu melayani pemeriksaan aaat sore sampai malam"ucap Bude yana
"nggak usah deh bude,dibawa istirahat pasti udah baikan" tolakku secara halus karena saya tidak ingin merepotkan beliau
"nggak ada penolakan Nai,kalau kamu sakit siapa yang bakal mengurus anak-anakmu Nak"ucap bude yana lembut namun tegas tak bisa dibantah
benar kata Bude yana jika saya sakit siapa yang akan mengurus Anak-anakku
"iya bude,tapi nanti temani ya bude"jawabku menyetujui ajakan Bude yana untuk memeriksakan diri pada ibu bidan Wayan
"iya nanti bude temani, sekarang bude pulang dulu ya takutnya pakdemu nyariin bude
kamu istirahat jangan terlalu capek"ucap Bude yana penuh perhatian
"iya bude, sekali lagi terimakasih banyak ya "ucapku memeluk tubuhnya dari samping
"sama-sama Nai,bude serasa dapat anak Perempuan lagi"ucapnya sambil tersenyum dan menepuk pelan tanganku yang melingkar ditubuhnya
"Naina juga bude,serasa sedang memeluk ibu Naina "jawabku
"ya sudah,bude pulang dulu ya kamu istirahat aja"ucap Bude yana saat kulepaskan pelukanku
"iya Bude "jawabku mengantarkan Bude yana sampai teras rumah
setelah Bude yana pulang saya segera membawa sayuran kedapur
kulihat penunjuk waktu diponselku ternyata masih jam setengah sebelas pagi,saya masih ada waktu sebentar untuk beristirahat sejenak sebelum memasak dan menjemput anak-anak
kurebahkan tubuhku kembali kekasurku dan mencoba untuk memejamkannya namun tidak bisa mungkin karena selama ini saya tidak biasa bersantai seperti ini
banyaknya pekerjaan rumah yang harus kulakukan sendiri dirumah besar milik orang tua mas bara hingga saya hanya bisa merebahkan tubuh saat malam menjelang
akhirnya kuputuskan untuk kedapur,saya akan membuat perkedel jagung dan sayur bening untuk anak-anak juga untuk pakde dan Bude
sayur bening ku sudah masak dan adonan perkedel jagungkun pun sudah jadi tinggal digoreng saja,Nasi ku pun sudah matang
ku raih ponselku yang kuletakkan dimeja makan dan melihat jam ternyata sudah jam setengah dua belas
adonan perkedel ku saya simpan dulu nanti setelah menjemput anak-anak,adonan perkedel itu saya Goreng biar enak dimakan hangat-hangat
setelah menjemput Attar dan Abi dari sekolah dan membawanya pulang kerumah
saya kembali pergi untuk menjemput kedua putra sulungku
"bang mama bisa minta tolong nggak !??" tanyaku pada akza
"minta tolong apa ma!??" jawab akza
"ini sayang,bisa nggak kamu antar kesebelah dirumah Uti " ucapku memperlihatkan sebuah rantang makanan yang kudapatkan dalam lemari
"ini isinya apa ma!??"tanya akza penasaran
"perkedel jagung sama sayur bening sayang,tadi uti ngasi mama sayur sama jagung manis ya mama buat aja "jawabku
"oh,ya sudah ma sini abang antar kerumahnya Uti "ucap Akza
"Bang biar dede aja yang Atar"jawab Abi tiba-tiba
"beneran dek!?"tanya Akza memastikan ucapan adiknya
"beneran bang" jawab abi yakin
"apa tidak berat aayang,lagian itu juga panas loh"ucapku khawatir abi ketumpahan kuah sayur
"nggak kok ma Abi bisa kok"jawabnya
"ya sudah,tapi adek harus hati-hati ya"ucapku
"oke ma"jawabnya memperlihatkan gigi ompongnya
abi ingin mengambil tantangan itu tapi dilarang Oleh kakaknya
" biar abang yang bawa dulu adek ambil rantangannya didepan aja ya biar nggak terlalu jauh angkatnya"ucap akza pada adiknya itu dan Abi hanya mengangguk
"cepat kembali ya sayang,kita makan siang sama-sama "ucapku sebelum mereka keluar dari dalam rumah
"iya ma"jawab mereka
mereka berdua pun berjalan keluar dan akza menjinjing rantang itu
tak berselang beberapa menit mereka sudah kembali dan kami pun makan siang bersama
...****************...
Sore menjelang setelah sholat ashar Bude yana datang kembali kerumah kontarakanku, seperti janji kami pagi tadi Bude yana akan menemaniku untuk memeriksakan diri pada Bu Bidan wayan
benar kata bude yana rumah bidan Wayan tidak terlalu jauh dari rumah kami
saat kami memasuki halaman Bidan Wayan disana terlihat ada beberapa orang yang duduk mungkin mereka juga ingin berobat
"eh Bude yana,mau berobat juga ya Bude "ucap seorang Ibu berbadan tambun menyapa Bude yana
"iya Mir,ini ponakanku yang saya temenin maklum masih baru jadi ya ditemenin dulu"jawab bude yana dan saya hanya tersenyum pada ibu itu
"oh ini yang sekarang tinggal dirumah bude yanti ya bude?"tanya nya lagi
"iya mar"jawab bude yana terlihat malas meladeni ibu-ibu itu
beberapa menit kemudian orang itu giliran dipanggil masuk kedalam ruangan pemeriksaan Bidan wayan
dua orang yang lain pun sudah dipanggil dan pulang setelah diperiksa kini giliranku untuk memeriksakan diri
"selamat sore bu "ucap Bidan Wayan ramah
"sore bu bidan"jawabku
"ada yang bisa saya bantu Bu... "ucapnya lagi
"nama saya Naina Bu bidan "ucapku memperkenalkan diri
"ini Bu bidan,saya beberapa hari ini merasakan gampang lelah perutku juga seru keram "ucapku menyampaikan semua keluhan ku
"Mari bu Naina, silahkan berbaring telentang biar saya periksa dulu perutnya " ucap bu bidan