NovelToon NovelToon
Cinta Dan Takdir

Cinta Dan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Kultivasi Modern / Penyelamat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hendro Palembang

Akhir diskusi di majelis ta'lim yang dipimpin oleh Guru Besar Gus Mukhlas ternyata awal dari perjalanan cinta Asrul di negeri akhirat.

Siti Adawiyah adalah jodoh yang telah ditakdirkan bersama Asrul. Namun dalam diri Siti Adawiyah terdapat unsur aura Iblis yang menyebabkan dirinya harus dibunuh.

Berhasilkah Asrul menghapus unsur aura Iblis dari diri Siti Adawiyah? Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? Ikuti cerita ini setiap bab dan senantiasa berinteraksi untuk mendapatkan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendro Palembang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulau Es Utara

Asrul memulai kata-katanya dengan menyebutkan kondisi Siti Adawiyah. "Putrimu Siti Adawiyah baik-baik saja di istana negeri akhirat. Engkau tidak perlu khawatir."

"Tidak ada yang perlu aku khawatirkan dari Siti Adawiyah.

Sejak kecil dia selalu bisa menjaga diri." Jena sangat percaya dengan kemampuan Siti Adawiyah menjaga diri.

Asrul berkata dengan hati-hati agar Jena tidak berniat menutupi sesuatu. "Engkau begitu menyayanginya hingga engkau tidak membiarkan dirinya keluar dari lembah taman seribu bunga. Dia pergi ke istana negeri akhirat adalah atas kemauannya sendiri."

Setelah meneguk segelas minuman, Jena menjelaskan. "Dia anakku. Tentu saja aku sangat menyayanginya. Diluar banyak pria yang dalam satu kali pandang akan langsung mencintainya. Aku tidak mengetahui apakah dia akan bertemu dengan pria yang baik-baik atau yang tidak baik. Sedangkan jika dilihat dari pandangan luar saja belum tentu baik perilakunya."

Asrul tersenyum. "Engkau sungguh sangat menyayangi putrimu."

Jena menghela nafas. "Bagaimana tidak aku menyayangi anakku sendiri?"

"Aku menjadi penasaran. Siapakah ibunya Siti Adawiyah." Asrul mengelus dagunya.

Jena meletakkan gelas yang dipegangnya. "Aku sudah lupa itu. Malam itu kami berkencan sangat romantis. Setelah setahun, dia menyerahkan anakku dan dia pergi entah kemana. Sudahlah, tidak mengapa jika aku melupakannya. Ayo dimakan kudapannya."

Asrul beralih ke pertanyaan lain. "Lembah taman seribu bunga ini sangat sunyi. Sejak pertama kali aku kemari, aku tidak mendengar apapun sepanjang perjalanan. Bahkan seekor burung pun tidak kutemukan."

"Hahahaha.." Jena tertawa melihat Panglima penasaran. "Aku ini orang yang sudah tua, tidak menyukai kebisingan. Makanya aku telah membuat pagar ilusi sejauh satu kilometer, agar tidak ada seekor burung pun yang bisa memasuki lembah taman seribu bunga. Hanya Panglima saja yang bisa memasuki lembah taman seribu bunga ini."

"Aku bisa memasuki lembah taman seribu bunga ini, tetapi tidak demikian dengan Siti Adawiyah. Engkau sungguh telah bekerja keras demi putri kesayanganmu." Asrul mengambil gelas dan meminum minumannya.

Sementara itu di Pulau Es Utara, pengawal pribadi ratu Pulau Es Utara sedang menghadap penasehat kerajaan Pulau Es Utara untuk melaporkan kejadian yang baru terjadi di negeri Bukit Asam.

"Lapor Tuan, barusan ada laporan dari negeri Bukit Asam yang mengatakan bahwa ada seseorang yang mengambil alih negeri Bukit Asam. Perwakilan dari negeri Bukit Asam tersebut meminta keadilan."

Bion, penasehat kerajaan Pulau Es Utara, tidak terkejut dengan berita ini.

"Apa masalahnya? Negeri Bukit Asam memang awalnya bukan milik suku pegunungan, mereka yang telah merebutnya dari penduduk lokal. Kini negeri Bukit Asam direbut siapapun adalah hal yang wajar. Itu memang hukum alam, yang lemah akan disingkirkan oleh yang lebih kuat."

"Kalau begitu, aku akan menyuruh perwakilan negeri Bukit Asam tersebut pergi." Pengawal ratu Pulau Es Utara mohon undur diri.

Bion menganalisa kejadian. "Suku pegunungan adalah bangsa yang berkontribusi besar terhadap kerajaan Pulau Es Utara. Siapa yang telah merebut negeri Bukit Asam?"

Pengawal ratu Pulau Es Utara menjawab. "Yang menyerangnya adalah Jenderal Ali dari negeri akhirat."

"Untuk apa Jenderal Ali merebut wilayah yang kecil seperti itu?" Bion kebingungan.

Pengawal tersebut menjawab. "Saya mendengar bahwa Jenderal Ali membutuhkan batu Bara untuk menyembuhkan penyakit seseorang yang penting di negeri akhirat."

Bion menghela nafasnya. "Jenderal Ali adalah murid terakhir dari guru Gus Mukhlas. Mana mungkin aku berani menentang Khalifah Taimiyah hanya untuk membela suku pegunungan. Jenderal Ali membutuhkan batu Bara pasti untuk menyembuhkan penyakit Panglima Jenderal Asrul. Kalau demikian berarti Panglima Jenderal Asrul telah menderita di jurang neraka sehingga dia terkena penyakit radang dingin.

Oh iya.. Dimana Jenderal Kan'an?"

Pengawal ratu menjawab. "Sejak Panglima Jenderal Asrul telah kembali, aku tidak melihat Jenderal Kan'an. Mungkin dia telah kembali ke negeri akhirat."

Bion menghela nafas. "Jenderal Kan'an dibuang ke Pulau Es Utara membuat kita sangat kerepotan. Bahkan kita tidak bisa menghukumnya saat dia bersalah. Kita terus diawasi oleh negeri akhirat walaupun kerajaan Pulau Es Utara adalah kerajaan yang berdaulat."

"Tuan, bukankah tuan memiliki seorang murid yang sekarang tinggal di negeri akhirat? Dia bisa memberikan informasi kepada tuan apapun yang tuan butuhkan." Pengawal ratu mengingatkan bahwa di negeri akhirat ada Bianca yang merupakan murid penasehat kerajaan Pulau Es Utara.

"Ya, benar. Aku berencana untuk memberikan sebuah tugas kepadanya." Bion tersadar akan tujuannya.

"Setidaknya kita harus memberikan laporan kepada Khalifah Taimiyah mengenai perbuatan Jenderal Ali." Pengawal ratu memberikan sebuah ide.

"Apa mungkin Khalifah Taimiyah bersedia mendengarkan aspirasi dari Pulau Es Utara yang kecil seperti ini? Mereka memandang kita seperti memandang semut yang tidak berarti apa-apa."

"Ini semua karena kelalaian ratu Pulau Es Utara. Seandainya ratu memberikan laporan secara rutin kepada Khalifah Taimiyah, tentu Pulau Es Utara tidak seperti ini." Pengawal ratu terlihat kesal.

"Aku telah berjanji kepada ratu untuk melindungi keluarga Pulau Es Utara, karena dialah yang telah menyelamatkan aku dari interogasi yang dilakukan oleh pejabat istana negeri akhirat. Jangan engkau ulangi lagi perkataan yang merendahkan ratu!" Bion terlihat kesal.

Pengawal ratu menunduk. "Baiklah tuan."

"Sekarang bawa kemari Jarum Jantung." Bion melanjutkan.

"Buat apa tuan?"

Bion menjelaskan rencananya. "Katakan kepada Bianca bahwa sekarang waktunya sudah tiba. Kita harus melakukannya sendiri agar Khalifah Taimiyah terkesan."

Ketika Pengawal ratu hendak beranjak, Bion mencegahnya.

"Sebaiknya aku saja yang kesana."

Lalu Bion segera mempersiapkan diri untuk berangkat ke negeri akhirat.

Sementara di kamar Asrul, Surti tergesa-gesa mencari Siti Adawiyah.

"Siti Adawiyah. Tolong ambilkan obat untuk Khalifah Taimiyah sekarang di tempat praktek tabib Maelin."

Siti Adawiyah menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa! Aku tidak berani untuk menemui Maelin."

Surti berkacak pinggang. " Kalau engkau sendiri sebagai saudaranya tabib Maelin tidak berani, bagaimana dengan kami? Aku bahkan berfikir. Entah tabib Maelin memakan apa hingga tidak ada yang berani bertemu dengannya."

Setelah berdebat singkat, akhirnya Siti Adawiyah bersedia berangkat ke tempat praktek tabib Maelin untuk mengambil obat.

Di pintu gerbang istana negeri akhirat, Siti Adawiyah melihat ada seorang pria yang hendak bertamu.

"Siapa orang ini? Mau menemui siapa orang ini ya?" Siti Adawiyah melihat kecurigaan pada pria yang ingin bertamu tersebut.

Setibanya Bion di pintu masuk istana negeri akhirat, Bion ditahan oleh kedua penjaga.

"Siapa kamu?"

Bion menjawab. "Aku hendak bertemu dengan Jenderal Umar."

Penjaga tersebut menghalanginya. "Tidak bisa! Banyak orang yang kemari dengan alasan untuk urusan penting. Sebaiknya engkau katakan saja, akan aku sampaikan kepada Jenderal Umar."

Bion memaksa. "Ini urusan penting! Saya harus bertemu langsung dengan Jenderal Umar."

1
Delita bae
semangat👍
Hendro Widodo
Sangat Bagus
Hendro Widodo
Mana komentarnya? Apakah ceritanya kurang menarik? masa sih?
Delita bae: saya mampir 😁dukung ya karya saya.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!