Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.
Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
"Sebentar lagi bulan puasa, huh udah gak sabar ibu mau datang!" gumam Reni semangat. "Sekarang harus semangat sekolah sebelum libur menyambut bulan Ramadhan. Semangat!" lanjutnya.
"Nek, aku berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam. Uangnya sudah?"
"Sudah nek." lalu melangkahkan kakinya keluar rumah menuju parkir sepeda.
"Sudah ramai di sekolah, banyak mi yang datang." gumamnya dalam hati.
"Hay Reni." sapa Dodi dengan senyum manisnya.
"Eh, hay juga." sapanya balik. "Siapa ya? Kayaknya aku gak kenal, mungkin kakak kelas." gumam Reni dalam hati. "Aku duluan ke kelas kak." ucapnya setelah memarkirkan sepedanya. Sedangkan Dodi masih duduk² di atas sepedanya.
"Eh tunggu Ren. Sebentar kalau istirahat bolehkan kita ngobrol²."
"Ha? Ngobrol apa kak? Maksudnya ada apa ya kak?" tanyanya beruntun. "Ada apa nih, waduh! Apa aku ada salah ya?" gumam Reni heran.
"Hanya cerita² saja, berteman. Oya kenalkan nama saya Dodi, saya sudah kelas enam, kamu kelas lima kan?"
"Kok tau kalau aku kelas lima kak? Nama aku Reni, kakak juga sudah tau kan?"
"Iya. Hehehe." cengengesan sambil garuk dahinya yang tidak gatal.
"Aku masuk dulu ya kak."
"Nanti jangan lupa ya Ren, saat istirahat."
"Iya kak." biar cepat selesai gumamnya dalam hati sambil melangkah menuju kelas.
"Kamu ngapain lama di parkiran Ren?" tanya Anggi penasaran.
"Ketemu kakak senior itu ditanya²!"
"Emang ditanya apa?"
"Hanya tanya apa ya! Aku juga lupa. Sudah lah lupakan saja. Gak penting juga." ucap Reni malas.
"Emang apa sih kalian bahas?" tanyanya sedikit kesal pasalnya Reni tidak mau menjelaskan.
"Gak penting juga Ngi, emang kenapa sih? Kamu penasaran banget!"
"Ya pengen tau aja!" jawabnya sok cuek, pura² tersenyum.
"Ya sudah ayo belajar." Lalu guru datang dan memberikan materi pelajaran. Seusai belajar waktunya istirahat.
"Ke kantin yuk Ren?" ajak Anggi. "Apa sih yang dibicarakan Reni dengan Dodi? Kenapa aku penasaran ya?" gumamnya dalam hati.
"Aku disini saja deh!" jawab Reni.
"Ya udah kalau gitu, aku duluan ya!"
"Ok." Di dalam kelas Reni hanya duduk sendiri di bangkunya dengan membuka buku, dia mau berhemat karena uangnya akan ditabung!
"Hay Ren, sendiri saja nih!" ujar Roni basa basi.
"Hay, iya nih! Aku di kelas saja karena lagi hemat. Hehehe." ucapnya jujur.
"Nih aku bawa bekal nasi goreng dari rumah, mama ku yang siapkan!"
"Wah. Anak mama ya?" ledeknya. Di kelas ada beberapa siswa hanya agak jauh dari bangku Reni.
"Hehe. Makanlah." ujarnya.
"Buat kamu saja Ron, kan kamu yang dibuatkan mama kamu!" tolaknya secara halus.
"Aku sudah sarapan kok, mau makan masih kenyang juga daripada mubazir."
"Tau mubazir ya? Hehehe. Becanda!"
"Kamu asyik juga Ren."
"Aku memang asyik Ron, hanya disini tempat baru jadi aku sadar diri, lebih baik diam daripada banyak tingkah. Aku juga gak lama kok disini!"
"Ha? Kamu gak lama gimana maksudnya Ren?" ucapnya cemas.
"Iya, aku kan sekolah disini sementara, setelah lebaran aku kembali lagi ke kampungku karena ibuku akan datang menjemputku." jelasnya dengan bahagia.
"Dia bahagia sekali mau pulang kampung, jadi dia sebentar disini? Gimana aku bilang ke mama! Infonya saja aku belum dapat." gumamnya dalam hati sambil menatap Reni. "Makanlah bekalnya, itu enak kok pake telur mata sapi." ucapnya lagi.
"Makasih. Aku buka ya?" Roni hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Kamu kenapa sih Ron? Aneh banget." ucap Reni heran.
"Ak kuuu gak apa² kok." ucapnya grogi ketahuan melamun dan memandangi Reni. "Apa dia adikku ya?" gumamnya dalam hati. "Tapi kok aneh, kayak bukan deh!" lanjutnya.
"Hm enak nasi gorengnya Ron, aku habisin nih!"
"Hhmm." singkat.
"Eh, disini pale rupanya si Roni, dicariin juga!" ucap Dodi baru datang langsung duduk di dekat Reni yang sedang makan.
"Ngapain kalian nyariin aku?" jawab Roni ketus.
"Ya elah! Ya ada perlu lah, iya kan Do?" ucap Dodi meminta dukungan Rido teman kelasnya. Rido hanya mengangguk saja.
"Wah habis bekalnya Reni, padahal aku juga lapar belum makan." lanjut Dodi.
"Kamu dah sarapan Do tadi sama aku, dah lapar lagi?" Roni geleng² kepala dengan tingkah Dodi yang mudah lapar apalagi kalau masakan mama Tasya yang enak.
"Hehehe." Dodi menjawab hanya dengan cengengesan.
"Itu bagus Rido kalem, kamu bawel Dod." ledek Roni.
"Lah kamu beku kayak es kutub Ron, kecuali sama keluarga dan Reni." Roni langsung membekap mulut Dodi yang ember.
"Bawel banget sih ini orang." bisik Roni.
"Iya² maaf." bisik Dodi setelah bekapannya dilepas oleh Roni.
"Kalian ini kayak kucing dan tikus. Ayo Dodi kita ke kantin." ajak Rido.
"Ayo pale, aku dah lapar lagi nih. Beli somay saja ya!" ajaknya lagi sambil melangkah keluar ruangan.
"Maklumi saja mereka emang gitu!" ujar Roni.
"Iya Ron." ucapnya singkat.
"Kamu asli dari Tenggara ya? Berarti emang kamu lahir disana?" tanya Roni masuk pada intinya.
"Iya aku lahir disana, kalau orang tua asli Jawa. Emang kenapa?"
"Gak. Kirain kamu lahir di Selatan. Disana sama orang tua kandung kamu??"
"Iya. Ayah dan ibuku disana!" jawabnya polos. Tanpa sengaja pulpen Reni jatuh, maka dia harus menunduk, nah saat itu Roni diam² ambil rambut Reni. "Aw. Rambutku! Kamu ngapain Ron?" tanyanya kaget.
"Gak, cuma ada hewan tadi terbang kesini, kupu² kecil yang putih." jelasnya.
"Iya kah? Sudah hilang ya? Makasih ya!" Roni hanya mengangguk saja.
"Aku keluar dulu ya, mau ke kamar mandi."
"Iya." Roni keluar meninggalkan Reni dalam kelas, lalu teman yang lain nyamperin.
"Cieee ngapain tuh sama Roni?" tanya Linda.
"Gak ada kok, cuma cerita saja."
"Eh, ada kotak bekal siapa nih? Lihat nih Tin, ada yang manja dibawakan bekal." mulai aksinya.
"Emang kenapa? Kan bukan bekal kamu yang aku makan."
"Heh. Ada apa ini ramai²?" Ali masuk lalu menegur keramaian.
"Huh gagal lagi mau kerjain anak baru!" gumam Linda dalam hati.
"Gak ada apa². Ini hanya masalah kotak bekal, mau aku kasih kembali di mejanya Roni." ucap Reni.
"Kamu dibawakan bekal Roni?" tanyanya penasaran. "Pasalnya sejak kapan Roni bawa bekal? Aneh itu anak pembuat Onar!" gumam Ali dalam hati.
"Oh ya sudah, sana kembali ke tempat masing²." Ali menginterupsi. Lalu Linda dan teman²nya kembali ke bangkunya, kemudian bel berbunyi.
Teng teng teng
Mata pelajaran selanjutnya. Seusai belajar maka waktunya pulang.
"Yee waktunya pulang." ucap anak² serempak.
***
Keesokan harinya masih sekolah hingga beberapa hari kemudian diumumkan libur puasa. Masuk kembali setelah lebaran idulfitri, tetapi Reni meminta surat pindah kembali ke sekolah lamanya.
"Puasa pertama harus kuat, harus sahur nanti." gumam Reni memberi semangat pada dirinya. Malam pertama tarawih di rumah karena hujan.
"Tidur cepat deh supaya bisa bangun sahur." gumam Reni.
"Sana tidur jangan lupa tutup kelambunya."
"Iya Mb."
"Hoam. Jangan lupa kasih bangun sahur ya Mb."
"Ok. Aku mau kerja tugas dulu." Ucap Mb Tika di ruang depan televisi.
***
"Sahur sahur. Ren, bangun sahur!" panggil nenek.
"Reni belum bangun nek?" ucap Mb Tika.
"Belum. Kasih bangun dulu adikmu itu, nanti puasanya gak kuat kalau gak sahur." jelas nenek.
"Ren bangun sahur."
"Iya Mb. Masih ngantuk banget!"
"Sahur dulu nanti tidur lagi!" Mb Tika membangunkan Reni sambil menggoyangkan badannya supaya segera bangun. "Cepat bangun, keburu imsak."
"Iya ya, ini bangun." sambil cemberut lalu melangkahkan kakinya turun dari ranjang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy reading ☆☆☆
Semoga sehat dan panjang umur supaya bisa jumpa lagi dengan bulan Ramadhan tahun 2025. Aamiin.♡♡♡
cara nya hanya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm. Maka saya akan undang Kakak untuk bergabung bersama kami. Terima kasih
Jangan lupa like, kritik dan sarannya.../Rose/