Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Kini semuanya sudah berada di meja makan untuk makan malam, Ibu Anna yang melihat Roseline hanya mengisi piring miliknya sendiri langsung menegurnya.
'' Roseline, kamu itu kenapa hanya mengisi piringmu sendiri, William suamimu, kamu sebagai istri seharusnya melayaninya '' tukas Ibu Anna dengan tatapan tidak sukanya.
'' Bahkan dulu Audry belum jadi istri William saja, sudah sangat perhatian dengan William '' tambahnya lagi.
Roseline menghela nafasnya, kelihatan sekali Ibu Anna ini tidak menyukainya monolog Roseline.
'' Maaf Bibi, saya tidak biasa melayani suami saya, dan suami saya juga tidak brisik kok, lagian saya bukan Audry, jadi jangan di samakan '' timpal Roseline datar.
Mungkin dulu saat dirinya masih menjadi gadis miskin, saat di tegur atas sesuatu yang tak penting oleh orang kaya dia hanya bisa diam saja menerimanya, namun kini dirinya sudah menjadi istri orang kaya, bahkan kekayaan William juga jauh di atas keluarga Anna, jadi dirinya berani melawan Ibu Anna yang menurutnya sangat menyebalkan.
'' Kamu tidak sopan sekali bicara dengan orang tua seperti itu '' omel Ibu Anna kesal.
'' Bu setop!! '' tegur Ayah Anna dengan intonasi sedikit meninggi, yang mana membuat Ibu Anna langsung diam.
'' Bu, sudahlahan, bukannya kita mau makan malam, kenapa kamu malah sibuk mengurusi yang tidak perlu kamu urusi '' ucap Ayah Anna.
Roseline diam diam menyunggingkan senyumnya, karna ternyata Ayah Anna jauh lebih baik dari pada Anna dan Ibunya, Roseline juga merasa puas, melihat Ayah Anna membelanya.
Sedangkan William dia menoleh kearah Roseline, dia khawatir Roseline sedih karna perkataan Ibu Anna, namun William melihat Roseline yang terlihat baik baik saja, bahkan terkesan tidak perduli.
'' Kenapa kamu menatapku ?'' tanya Roseline membuat kesadaran William langsung kembali.
'' Ck, memangnya tidak boleh '' sahut William ketus, Roseline mengedikkan bahunya acuh.
Setelah makan malam usai, kini mereka berkumpul ke ruang keluarga untuk mengobrol, namun sejak duduk Ibu Anna selalu membahas Audry mantan tunangan William, yang entah masih hidup atu sudah mati karna jasadnya yang belum di temukan hingga sekarang.
Roseline memilih sibuk mengotak atik ponselnya, karna dia merasa muak mendengar Ibu Anna yang sengaja membandingkan Audry dengan Roseline asli, karna Roseline sudah yatim piatu sejak kecil, dan Kakeknya William yang membesarkan Roseline asli, dan jiwa Ranti juga menebak jika Roseline asli sudah jatuh cinta dengan William sejak lama.
" Huh,, mungkin jika jiwa di raga ini masih jiwa Roseline asli, sudah di pastikan hatinya akan sakit mendengar perkataan Ibu Anna yang tak berfaedah itu " batin Roseline.
'' Huftt,,, sampai sekarang Ibu masih belum bisa menerima kenyataan yang menimpa Audry '' ujar Ibu Anna menghela nafas sedih.
Sedangkan William dia hanya diam mendengarkan keluh kesah Ibu Anna, dirinya merasa bersalah pada Ibu Anna karna sampai detik ini tidak bisa menemukan jasad Audry.
Jam setengah sepuluh malam William dan Roseline sudah meninggalkan mansion keluarga Anna, dan selama perjalanan pulang Roseline terus menatap keluar jendela.
'' Kamu kenapa ?'' tanya William yang duduk di sampingnya.
Roseline menggelengkan kepalanya. '' Aku tidak apa apa '' ujar Roseline.
William tidak bertanya lagi, dan tatapannya kembali lurus ke depan.
Sedangkan asisten Hans yang tengah mengemudi, diam diam melirik Tuan dan Nona Mudanya dari kaca sepion, asisten Hans juga merasakan sejak Nona Mudanya meninggalkan mansion keluarga Anna, Nona Mudanya terus diam seperti ada yang sedang menganggu fikirannya.
Tak butuh waktu lama kini mereka sudah sampai di mansion, Roseline segera keluar tanpa menunggu Asisten Hans membukakan pintu mobil untuknya, bahkan Roseline langsung melenggang masuk begitu saja.
William hanya memperhatikan punggung Roseline yang melangkah masuk ke dalam mansion.
'' Pulanglah Hans '' ujar William lalu menyusul Roseline ke dalam mansion.
'' Baik Tuan, selamat malam ''
Saat sudah masuk ke kamarnya, Roseline langsung melemparkan tubuhnya ke atas ranjang.
'' Ahh,,, nyamannya '' gumam Roseline menarik guling untuk di peluknya, dan tak butuh waktu lama Roseline sudah masuk ke alam mimpinya.
Ceklek
William yang baru masuk ke dalam kamarnya menggelengkan kepalanya, melihat Roseline yang berada di atas ranjang dengan posisi membelakanginya.
'' Wanita ini ''
William melangkah mendekat ke tepi ranjang, lalu menyentuh pipi Roseline untuk membangunkannya.
'' Hei,, bangun, bersihkan dulu tubuhmu sana '' ujar William.
'' Ukhh,,, apaan sih, brisik banget lo '' decak Roseline menampik tangan William, Roseline tidak sadar kalau dia mengucapkan bahasa dari negaranya.
Sedangkan William mengerutkan dahinya, dia tidak paham apa yang di katakan oleh Roseline, namun William tidak memperdulikannya. Melihat Roseline yang tidak mau bangun, akhirnya William terpaksa melepaskan high hills yang di pakai oleh Roseline, lalu meletakkannya di rak sepatu, setelah itu William masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.
William keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk sampai batas pinggangnya, sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil di tangannya. William menggelengkan kepalanya melihat Roseline yang masih tetap dengan posisinya, lalu dia melangkah ke arah walk in closet untuk mengambil baju piamanya, setelah memakainya William perlahan mendekat ke arah ranjang, lalu merebahkan tubuhnya di samping Roseline.
'' Selamat malam '' ucap William setelah menarik selimut untuk menutupi tubuh Roseline dan dirinya.
Hari ini William di sibukkan dengan berkas berkas perusahaan yang menumpuk di atas meja kerjanya, dan itu selalu berlangsung di setiap akhir bulan.
'' Hans ''
'' Iya Tuan '' sahut asisten Hans yang duduk di sebrang meja kerja William.
'' Katakan pada paman Robert, kalau aku tidak bisa makan malam di mansion '' perintah William tanpa menatap asisten Hans.
Sedangkan asisten Hans mengerutkan dahinya, dia merasa heran dengan perintah dari Tuan Mudanya, karna biasanya Tuan Mudanya tidak pernah sekalipun menyuruhnya untuk memberi kabar pada Paman Robert jika tidak makan malam di mansion, apa mungkin ini agar Nona Mudanya tidak menunggu Tuan Muda monolognya.
'' Hans, kau dengar apa yang ku katakan ''
Lamunan asisten Hans langsung buyar. '' Ah, iya Tuan '' asisten Hans langsung menghubungi Paman Robert dan mengatakan seperti yang di perintahkan oleh Tuannya.
Ting
William melirik ponselnya saat mendengar suara notifikasi pesan, seutas senyum tersungging di bibirnya, saat melihat nama si pengirim pesan. William meraih ponselnya lalu membaca pesan yang di kirim padanya.
'' Kata Paman Robert kamu tidak makan malam di mansion, apakah sedang lembur ?'' isi pesan yang di kirim padanya, yang tak lain adalah Roseline.
William langsung membalasnya, dan mengatakan Iya, dan Roseline kembali membalasnya, dengan kata kata semangat untuk William, dan entah kenapa William merasakan perasaan bahagia di hatinya.
Sedangkan di sebuah tempat yang sangat jauh, seorang wanita tua tengah menunggu wanita muda yang sudah berbulan bulan lamanya berbaring di atas tempat tidurnya dengan kedua mata terpejam. Setiap hari wanita tua itu selalu merawat wanita muda itu dengan penuh perhatian dan kasih sayang, dan selalu berharap wanita muda itu cepat tersadar dari komanya.
dibuat panas dingin kau skrng