Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
Melihat kepergian Arin dan Bu Bima, Rania hanya membuang napasnya kasar. Dia menatap Randy dengan rasa tidak percaya. Dia merasa sangat bahagia karena Randy mau membelanya tadi. Bahkan Rania dapat melihat wajah Randy yang di penuhi amarah saat Bu Bima menghinanya.
"Terima kasih!" ucap Rania menatap lekat wajah Randy.
"Untuk apa?" tanya Randy mengerutkan keningnya binggung.
"Karena kau sudah membelaku,"
"Itu sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang pria," ucap Randy mengalihkan perhatiannya lalu kembali bermain bersama Cheesy.
Melihat sikap Randy, Risa hanya mampu tersenyum kecil. Dia merasa bahagia karena Randy bersikap baik kepada Rania. Bahkan dia mau membela Rania saat Rania di hina. Walaupun Randy belum mempunyai perasaan apapun kepada Rania, tapi setidaknya dia bisa bersikap baik kepada Rania.
"Kalau begitu aku melakukan tugasku dulu ya," ucap Risa tersenyum lalu membawa Rania masuk ke ruang perawatan.
Mendengar ucapan Risa, Randy hanya mengangguk kecil sambil menatap punggung Rania. Dia kembali duduk di sofa sambil bermain bersama Cheesy. Cukup lama Rania berada di ruang perawatan sehingga Randy jadi kewalahan mengurus Cheesy. Bahkan Cheesy juga terus menangis dan tidak mau tidur di dalam pelukan Randy.
"Sayang! kau kenapa? ngantuk ya?" ucap Randy membuang napasnya kasar sambil menatap Cheesy yang terus menangis.
"Kau minum susu sama papa saja ya. Mamamu sedang ada di dalam. Dia sedang mempercantik dirinya. Agar dia terlihat cantik sama seperti dirimu. Apa kau tadi tidak dengar jika mamamu di hina karena penampilannya. Kamu tidak mau 'kan jika mamamu di katai lagi," ucap Randy berusaha membujuk Cheesy.
Seperti mengerti dengan ucapan Randy, Cheesy berlahan terdiam dan menggerakkan tangannya menyentuh wajah Randy. Melihat itu Randy langsung tersenyum dan kembali memberikan botol susu kepada Cheesy.
"Sekarang kau bobok ya. Kau bobok bersama papa di sini saja," ucap Randy membaringkan tubuh Cheesy di atas sofa.
Karena sofa di situ lumayan luas, Randy juga membaringkan tubuhnya di samping Cheesy. Dia menatap lekat wajah gembul Cheesy sambil memijit lengannya pelan. Baru beberapa jam dia mengurus Cheesy seorang diri. Namun, dia sudah merasa lelah dan tubuhnya terasa sangat pegal.
"Ternyata mengurus bayi itu sangat lelah. Tapi kenapa Rania bisa mengurus semuanya seorang diri. Bukan hanya mengurus Cheesy. Tapi dia juga mengurusku dan juga semua pekerjaan rumah dengan sangat baik," batin Randy merasa kagum dengan Rania.
Karena merasa lelah, akhirnya Randy tertidur di samping Cheesy. Papa dan anak itu tidur dengan lelapnya di atas sofa. Rania yang sudah selesai melakukan perawatan menatap Randy yang tertidur di samping Cheesy. Berlahan Rania merasa bersalah karena membuat Randy harus kerepotan mengurus Cheesy seorang diri.
"Sepertinya mereka sangat lelah! lebih baik biarkan mereka tidur lebih dulu," ucap Risa tersenyum.
"Baik, Kak!" ucap Rania mengangguk patuh.
"Kau mau minum? Salonku juga sepi pelanggan. Jadi, kita bisa berbincang-bincang kecil," ucap Risa membawa Rania duduk di sofa tidak jauh dari Randy dan Cheesy.
"Sepertinya Randy mulai menerima kehadiranmu," ucap Risa tersenyum.
Mendengar ucapan Risa, Rania hanya tersenyum kecil sambil menunduk. Walaupun Randy terlihat baik kepadanya. Namun, Rania bisa merasakan jika Randy belum bisa menerimanya sebagai pengganti Tika.
"Mas Randy sangat mencintai Tika. Jadi aku tau dia tidak akan bisa mencintai wanita lain dengan mudah. Walaupun Mas Randy terlihat baik kepadaku. Tapi aku tau jika dia melakukan itu karena tidak mau menyakiti hatiku,"
Mendengar ucapan Rania, Risa langsung menatapnya penuh haru. Sebagai seorang wanita dia tau bagaimana perasaan Rania saat ini. Menjadi istri penganti sekaligus menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri memang tidaklah mudah. Apalagi semua orang sudah tau bagaimana besarnya cinta Randy kepada Tika. Jadi, Rania harus punya kesabaran yang besar untuk mendapatkan hati Randy.
"Aku tau kau wanita yang kuat. Kau pasti bisa melewati semua ini. Aku yakin Tika juga punya alasan yang besar ketika memberikan wasiatnya kepadamu. Dia pasti yakin jika kau adalah istri sekaligus ibu yang baik untuk Randy dan Cheesy," ucap Risa mengelus punggung Rania pelan.
"Kakak benar! aku yakin setiap ujian pasti akan ada imbalannya. Aku berharap Randy bisa menerima kehadiranku. Walaupun aku tau jika aku tidak akan bisa merebut hatinya seutuhnya dari Tika," ucap Rania tersenyum.
"Yang penting kau harus semangat dan tidak boleh menyerah. Kau harus yakin jika kau bisa menghadapi semuanya dengan mudah,"
"Terima kasih ya kak! Aku bersyukur karena memiliki teman seperti kalian. Bahkan dari kalian semua aku banyak belajar untuk menjadi wanita yang kuat dan tidak boleh lemah,"
"Karena itu memang harus. Kita sebagai wanita tidak boleh lemah. Namun, sekuat-kuatnya wanita dia masih membutuhkan kasih sayang dari suaminya. Aku berharap kau segera mendapatkan cinta dari Randy,"
"Aamiin," ucap Rania langsung mengaminkan ucapan Risa.
"Eh! sepertinya Cheesy bangun. Aku ambil dulu ya kak," ucap Rania ketika mendengar Cheesy mulai merengek
"Ups! sayang. Kau sudah bangun," ucap Rania menatap Cheesy yang sudah bangun dan bergerak dengan lincahnya didalam pelukan Randy.
Randy yang merasakan gerakan tangan dan kaki Cheesy berlahan membuka matanya. Dia menatap Cheesy kemudian beralih ke Rania yang kini berada di belakangnya. Dia menatap lekat wajah Rania yang telah di oles make up tipis oleh Risa.
Rambut panjangnya juga sudah di potong dan di warnai. Sehingga membuat kecantikan nya yang selama sebulan ini terpancar kembali. Randy berlahan mengucek matanya dan kembali menatap ke arah Rania. Melihat wajah melongo Randy, Risa yang melihatnya langsung terkekeh kecil.
"Kau tidak mimpi! Dia adalah istrimu, Rania," ucap Risa tersenyum.
"Oh! maaf," ucap Randy berlahan mendudukkan tubuhnya lalu membawa Cheesy ke gendongannya.
"Kau pasti lelah! sini biar Cheesy aku yang gendong," ucap Rania mengambil Cheesy dan duduk di samping Randy.
"Sepertinya dia haus!" ucap Randy gugup sambil terus memandang kecantikan Rania.
"Aku akan buatkan susunya," ucap Rania mengambil perlengkapan Cheesy.
"Tidak! kau gendong Cheesy saja. Biar aku yang membuatkan susunya," ucap Randy dengan sigap mengambil susu Cheesy dan membuatnya dengan teliti.
Melihat kerja sama Rania dan Randy dalam mengurus Cheesy, Risa langsung tersenyum bahagia. Walaupun Tika sudah pergi, tapi Risa bersyukur karena Cheesy masih bisa merasakan kasih sayang ayah dan ibu dengan lengkap. Walaupun Cheesy bukan putri kandungnya. Namun, Risa dapat melihat jika Rania sangat menyayangi Cheesy. Bahkan dia juga merawat Cheesy dengan sangat baik.
"Ini!" ucap Randy memberikan botol susu kepada Rania.
"Terima kasih!" ucap Rania mengambil botol susu itu dan memberikannya kepada Cheesy.
"Kalian memang pasangan yang serasi. Aku berharap kalian secepatnya bisa menyadarinya. Aku akan berdoa agar kalian bisa hidup bahagia selamanya," batin Risa tersenyum hari menatap Rania dan Randy.
Bersambung....
rania jadi randy.. 😂😂