Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
aisyah berusaha tetap tenang duduk di kursi itu sembari berharap gus zafran akan segera datang nantinya.
" assalamualaikum ukhti.. " salam seseorang dari depan syifa.
" waalaikum salaam " sahut syifa singkat padat dan menundukkan pandangannya.
" lagi apa disini ukhti ?ini kan area santri putra " tanyanya lagi pada syifa.
" nunggu suami saya " sahut syifa dan di balas tawa oleh semua santri itu.
" kalau jomblo mah bilang jomblo ajah mbak.nggak usah ngaku ngaku punya suami. Santri putri di bagian mana sih ?" tanya salah satu santri lagi pada syifa . Namun, syifa tidak menghiraukannya.
Ketiga santri itu semakin gemas dengan sikap cuek yang di tunjukkan syifa pada mereka.
" oh iya ukhti, kamu kapan dateng? Kamu santri baru kan ?" tanyanya pada syifa namun tidak di tanggapi olehnya.
" cantik cantik kok cuek sih " sahutnya salah satu dari ketiga itu kembali.
" jangan cuek cuek mbak... Nanti nggak ada yang mau loh " sahut satunya kembali.
" kalau nggak ada yang mau sama aku ajah." sahutnya yang satu kembali di ikuti dengan tawa khasnya .
" jangan sama dia ukhti. Sama saya ajah. mau kan jadi pacar saya. Saya masih jomblo. Kalau mereka berdua sudah punya pacar di pesantren ini " ucapnya pada syifa.
" leh baik kalian pergi sekarang, sebelum suami saya datang "ancam syifa pada mereka bertiga.
" jangan galak galak gitu dong manis.." ucapnya kembali membuat syifa semakin kesal.
" saya adukan kepada suami saya ya... Kalau kalian belum juga mau pergi. Kalian akan menyesal nantinya " ancam syifa kembali agar laki laki itu pergi dari sana.
Namun, ketiga santri itu hanya membalasnya dengan tawaan. Ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh syifa. Ia berfikir syifa adalah santri baru disana.karena sebelumnya mereka bertiga tidak pernah melihatnya.
" emang siapa sih suaminya neng ? Kenapa saya harus takut dan menyesal ya nggak... Lagian mana mungkin santri seperti kamu sudah bersuami. Kamu pasti berbohong kan..." ucapnya tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh syifa.
" mana suaminya .., panggil saja sana... Kami tahu kalau kamu berbohong." ucap temannya yang satunya pada syifa.
" ada apa ? Kalian mencari saya ?" tanya seseorang dari belakang mereka bertiga .
Mereka bertiga pun kini langsung membalikkan badannya , dan betapa terkejutnya ketika melihat gus zafran yang memang sangat ia takuti.
" gus zafran.." ucapnya terkejut.
" assalamualaikum gus " salam dari salah satu mereka dan langsung hendak bersalaman pada gus zafran namun di tolak oleh gus zafran.
" apa yang kalian lakukan disini ?" tanya gus zafran dengan nada tegas dan dinginnya.
" tidak ada gus, kami hanya menjalankan perintah untuk membersihkan taman ini. Tapi, setelah sampai disini, terdapat santri putri " sahut salah satu dari mereka.
" iya gus, apa yang di katakan olehnya benar, kami juga sudah menegurnya . Namun dia malah mengancam kami balik " sahut mereka kembali menjelaskannya pada gus zafran.
Gus zafran segera berlalu melewati mereka bertiga dan menuju ke arah syifa yang sedang duduk di kursi itu.
" kamu nggak papa sayang ?" tanyanya pada sang istri sembari memegang kepalanya .
" nggak papa gus " sahut syifa pada gus zafran sembari tersenyum.
Ketiga santri itu terkejut ketiga santri itupun terkejut ketika mendengar panggilan antara gus zafran dan wanita yang baru saja dia goda.
" maafkan kami ning, kami tidak tahu kalau ning adalah istri gus zafran " ucap ketiga santri itu bersaman dengan nada menyesalnya meminta maaf pada syifa.
" ada apa sayang ? Kenapa mereka meminta maaf sama kamu ?" tanya gus zafran pada syifa.
" tanyakan pada mereka saja gus " sahut syifa pada gus zafran.
Gus zafran pun berlalu bertanya pada ketiga santri itu tentang apa ang terjadi.
" apa yang sudah kalian lakukan ?" tanya gus zafran beralih pada mereka bertiga.
" maafkan kami gus... Kami tidak tahu kalau ning adalah istri gus zafran. " sahutnya kembali pada gus zafran.
" memangnya apa yang sudah kalian lakukan ?' anya gus zafran kembali dnegan nada tegasnya.
"kami tadi sudah berusaha menggoda istri gus " sahut mereka bertiga pada gus zafran.
" maafkan kami gus kami benar bena menyesal " sahutnya kembali pada gus zafran.
" apakah kalian satri baru disini ? Atau sudah santri lama ?" tana gus zafran pada ketiganya.
" baru tiga bulan gus " sahutnya pada gus zafran.
" seharusnya sebagai seorang santri kalian sudah mengetahui mana yang baik dan yang tidak. Kalian tidak seharusnya melakukan hal itu. Bukan hanya pada istri saya. Kepada semua yang bukan mahram kalian, kalian harus bisa menjaga pandangan kalian. Jangan bertindak seperti buaya." ucap gus zafran dengan nada sangat tegasnya.
" maafkan kami gus, kami tidak akan melakukan nya lagi. Kami berjanji gus " sahutnya ketiga orang itu meminta maa pada gus abidzar.
" kali ini saya memaafkannya . Tapi, hal itu tidak menutup kamu untuk tidak menerima hukuman dari saya. Kalian bertiga akan tetap mendapatkan hukuman " sahut gus abidzar dengan nada tegasnya.
" kalian akan saya hukum dengan membersihkan toilet di asrama kalian selama tiga hari " ucap gus zafran pada ketiga santri itu.
" baik gus, kami akan menerima hukumannya, sekali lagi maafkan kami gus.. Ning " ucapnya pada gus zafran dan syifa.
" ustadz ahmad.. " panggil gus zafran pada ustadz ahmad.
" iya gus " sahut ustadz ahmad dan langsung berlari menuju ke arah mereka .
" ada apa gus ?" tanya ustadz ahmad ketika sudah sampai disana.
" selama tiga hari, saya minta tolong . ustadz awasi mereka bertiga saat membersihkan toilet " perintah gus zafran ada ustadz ahmad .
" baik gus " sahut ustadz ahmad tanpa mempertanyakan apa yang telah mereka lakukan.
" yasudah kalau begitu, ustadz boleh melanjutkan perjalanan ustadz" ucap gus zafran pada ustadz ahmad.
" baik gus, kalau begitu,saya permisi terlebih dahulu. Assalamualaikum " salam ustadz ahmad pada gus zafran.
" waalaikum salaam " sahut semua orang yang ada disana.
Ustadz ahmad kembali melanjutkan perjalanannya untuk menuju ke tujuannya.
" kalian juga boleh pergi, jangan ulangi lagi " peringat gus zafran pada ketiga santri itu.
" baik gus, assalamualaikum ning.. Gus .." salam mereka bertiga pada syifa dan gus zafran.
" waalaikum salaam " sahut gus zafran dan syifa secara bersamaan.
" gus... " panggil syifa setelah kepergiannya ang cukup jauh.
" hemmm." sahut gus zafran berlalu duduk dan membuka p3k nya untuk mengambil plaster .
" apa nggak terlalu berlebihan hukumannya gus ?" tanya syifa degan sangat hati hati pada gus zafran.
" tidak syifa, itu memang pantas mereka dapatkan. Mereka sudah menggoda kamu dan membuat kamu tak nyaman. Maafkan aku karena lama meninggalkan kamu disini " sahut gus zafran pada syifa.
" tidak papa gus " sahut syifa pada gus zafran.
" aku obati tangannya ya... " pamit gus zafran pada sang istri.
" iya gus " sahut syifa pada gus zafran.
Gus zafran berlalu memegang tangan syifa dan dengan perlahan memakaikannya plaster untuk membungkus lukanya.
" terima kasih gus " ucap syifa sembari menatap mata suaminya yang sangat meneduhkan baginya.
" sama sama " sahut gus zafran sembari tersenyum pada syifa dengan begitu manisnya.
" mau lanjut jalan sekarang? Atau pulang kerumah ?" tanya gus zafran pada syifa sang istri.
" langsung pulang saja gus, lagian udah mau sore juga. " sahut syifa pada gus zafran.
" yasudah , ayo " ajak gus zafran dan di angguki oleh syifa.
Mereka berdua pun melangkah untuk pulang kerumahnya dengan posisi yng sejajar namun tidak saling memegang tangan .