Judul: Ninja Rian dari Surabaya
(Bab 1: Kehidupan Sehari-hari Ninja Rian)
Di sebuah warung kopi pinggir jalan di Surabaya...
Rian: (meminum es teh dengan santai) “Aku ini ninja loh, tapi kok kerjaanku malah jadi kurir paket, ya?”
Farid (teman Rian): (tertawa kecil) “Ninja dari mana, Ri? Orang Surabaya kok ninja? Ninja itu dari Jepang, bukan?”
Rian: “Lah, ninjanya internasional dong! Mana ada ninja cuma di satu tempat aja. Sekarang kan eranya globalisasi. Ninja Surabaya juga ada.”
Farid: (mengangguk sambil menahan tawa) “Terus, apa jurus andalanmu?”
Rian: (bersemangat) “Jurus kiriman kilat! Paketmu pasti sampai dalam 30 menit atau gratis!”
Farid: “Itu bukan jurus ninja, Ri. Itu ekspedisi.”
Rian: “Eh, jangan salah! Ninja itu kan harus cepat, tak terlihat, dan efisien. Aku kalau kirim paket nggak pernah kelihatan sama orang, tiba-tiba aja paketnya sampai depan rumah! Aku bahkan pakai motor ninja.”
Farid: “Jadi kamu ninja yang pakai motor ninja, gitu?”
Rian: “Lah, iya. Kalau nin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan dengan Artis Jepang Nana Komatsu
(Bab 25: Pertemuan dengan Nana Komatsu)
Setelah sukses di dojo dan merasa lebih percaya diri, Rian dan James memutuskan untuk menjelajahi Tokyo sebelum kembali ke Surabaya. Saat mereka berjalan-jalan di kawasan Shibuya yang ramai, Rian tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya terhadap keindahan kota tersebut.
---
Rian: "Wow, James! Lihat semua lampu neon ini! Dan, lihat, orang-orangnya! Seperti dalam anime!"
(James mengangguk sambil memperhatikan kerumunan.)
James: "Ya, Rian. Tapi ingat, kita harus menjaga fokus. Kita tidak bisa tersesat lagi."
---
Namun, saat mereka berbelok ke sebuah toko, Rian tiba-tiba berhenti. Matanya berbinar-binar saat melihat poster besar artis cantik Jepang, Nana Komatsu, yang sedang mempromosikan film terbarunya.
Rian: "James, lihat! Itu Nana Komatsu! Dia cantik sekali! Aku suka film-filmnya!"
(James, yang tidak begitu mengenal Nana, hanya mengangkat bahu.)
James: "Baiklah, jadi apa? Apa kita harus minta foto?"
---
Rian memandang poster dengan tatapan penuh harapan.
Rian: "Aku ingin sekali bertemu dengannya! Mungkin dia bisa jadi teman kita di Jepang!"
(Tanpa berpikir panjang, Rian mulai mencari informasi tentang di mana Nana berada.)
---
James: "Rian, tunggu! Kita tidak tahu apakah dia ada di sekitar sini!"
(Namun, Rian sudah mulai berkeliling mencari, tak peduli dengan peringatan James. Dia merasa percaya diri setelah belajar di dojo.)
---
Setelah bertanya kepada beberapa orang, Rian dan James akhirnya menemukan informasi bahwa Nana sedang berada di sebuah acara promosi film di sebuah pusat perbelanjaan dekat sana.
Rian: "Ayo, James! Kita harus pergi ke sana! Kita bisa melihatnya secara langsung!"
(James menggelengkan kepala, merasa skeptis, tetapi akhirnya mengikuti Rian.)
---
Setibanya di pusat perbelanjaan, suasana sudah sangat ramai. Penggemar berkumpul untuk melihat Nana. Rian berusaha menembus kerumunan, sementara James tetap di belakang, berusaha menyembunyikan diri.
James: "Rian, hati-hati! Ini terlalu ramai!"
(Rian mengabaikan kekhawatiran James dan akhirnya berhasil mendekati panggung tempat Nana tampil.)
---
Nana muncul di atas panggung, cantik dalam gaun sederhana, dan senyumannya membuat semua orang berteriak gembira. Rian tidak bisa mempercayai keberuntungannya bisa melihatnya dari dekat.
Rian: "Dia benar-benar cantik! Aku harus berbicara dengannya!"
(Rian mencoba melangkah lebih dekat, tetapi petugas keamanan menghentikannya.)
---
Petugas Keamanan: "Maaf, hanya media dan tamu undangan yang boleh mendekat."
(Rian merasa kecewa, tetapi tiba-tiba, dia mendapat ide. Dia mengeluarkan kostum ninja yang dia bawa untuk berjaga-jaga dan segera mengenakannya.)
---
Rian: "Ini saatnya! Aku akan menyamar sebagai ninja untuk mendekati Nana!"
(James yang melihat Rian mengenakan kostum ninja merasa ngeri.)
James: "Rian, kau gila? Itu tidak akan berhasil!"
---
Rian tidak mendengarkan dan mulai bergerak dengan lincah di antara kerumunan, berusaha untuk tidak menarik perhatian. Saat dia hampir sampai di depan, dia mendengar suara teriakan dari arah panggung.
---
Penggemar 1: "Nana, aku mencintaimu!"
Penggemar 2: "Aku yang lebih dulu, Nana!"
(Saat suasana semakin riuh, Rian merasakan keberanian dalam dirinya.)
Rian: "Waktunya menunjukkan aksi ninja!"
(Dengan gerakan cepat, Rian melompat ke arah panggung, berusaha untuk mengesankan Nana dengan akrobatnya.)
---
Namun, saat mendarat, Rian kehilangan keseimbangan dan terjatuh, terguling di atas panggung.
Rian: "Oof! Tidak! Ini bukan yang aku rencanakan!"
(Semua orang terdiam, dan Nana menatap Rian dengan tatapan bingung.)
---
Nana berjalan mendekat dengan senyuman lembut.
Nana: "Apakah kamu baik-baik saja?"
(Rian tertegun, merasa jantungnya berdetak kencang.)
Rian: "Iya... Maksudku, saya... saya hanya ingin... bertemu denganmu, Nana!"
(Semua penggemar mulai berbisik dan tertawa, sementara Rian berusaha berdiri.)
---
Nana tertawa kecil dan membantu Rian bangkit.
Nana: "Kau sangat berani! Apa kamu seorang ninja sungguhan?"
(Rian merasa bangga dan malu sekaligus.)
Rian: "Ya! Saya Rian, ninja dari Surabaya! Saya datang jauh-jauh hanya untuk mengantarkan paket dan bertemu kamu!"
---
Nana tersenyum lebih lebar, terlihat terhibur oleh tingkah laku Rian.
Nana: "Keren! Tapi lain kali, coba jangan melompat begitu saja, ya? Kamu membuatku khawatir."
(Semua orang di kerumunan tertawa, dan Rian merasa seperti bintang di panggung.)
---
James, yang berada di belakang kerumunan, merasa cemburu tetapi bangga pada sahabatnya.
James: "Rian benar-benar mendapatkan perhatian yang dia inginkan!"
(Nana mulai berbicara lebih banyak dengan Rian, dan mereka berdua tampak asyik dalam pembicaraan.)
---
Nana: "Kau pasti suka Jepang, kan? Apa makanan favoritmu di sini?"
(Rian mulai menjelaskan semua makanan Jepang yang dia coba, dari ramen hingga sushi, dengan semangat.)
---
Setelah beberapa saat, acara promosi berakhir, dan Nana mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar. Dia lalu berbalik kepada Rian.
Nana: "Kalau kamu mau, kita bisa berfoto bersama sebelum aku pergi."
(Rian tidak percaya dengan kesempatan yang datang padanya.)
Rian: "Tentu saja! Ini akan jadi foto terbaik dalam hidupku!"
---
Setelah berfoto, Nana memberikan Rian sebuah tanda tangan dan mengucapkan selamat tinggal dengan senyuman.
Nana: "Terima kasih sudah datang, ninja Rian. Semoga kita bisa bertemu lagi!"
---
Rian keluar dari pusat perbelanjaan dengan penuh kegembiraan, sementara James menunggu di luar.
James: "Apa yang terjadi di dalam? Kau terlihat seperti baru saja memenangkan lotere!"
(Rian tidak bisa menahan senyumnya dan mulai menceritakan semua yang terjadi.)
---
Rian: "James! Aku bertemu Nana Komatsu! Dia baik sekali! Kita harus memposting foto ini di media sosial!"
(James tersenyum, merasa senang untuk sahabatnya.)
James: "Aku tahu kau bisa melakukannya, Rian! Ninja juga bisa jadi bintang, kan?"
---
Dengan semangat baru dan kenangan yang tak terlupakan, Rian dan James melanjutkan petualangan mereka di Jepang, bertekad untuk menemukan lebih banyak pengalaman menarik dan konyol.
Tamat
Setiap pertemuan memberi mereka kenangan baru, dan Rian tahu bahwa hidupnya sebagai ninja di Surabaya memiliki lebih banyak kejutan di luar sana, termasuk bintang film Jepang yang cantik.
gabung yu d Gc Bcm..
d sini ada event menarik beserta reward juga ad mentor senior yg bs bimbing
caranya mudah wajib follow aku sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Terima kasih.