Amélie, seorang eksekutif muda di Paris, mulai dihantui oleh mimpi buruk yang misterius. Dia tertarik pada Lucian Beaumont, CEO karismatik di perusahaannya, yang hidupnya tampak sempurna namun belakangan terungkap penuh rahasia gelap. Kemudian Amélie menemukan tato di tubuh Lucian sama dengan simbol yang terus muncul dalam mimpinya. Mantan kekasihnya, Dominic, seorang pengusaha advertisement, memperingatkannya tentang bahaya Lucian, namun Amélie terlanjur terjerat dalam pesona Lucian
Di Inggris, Amélie menemukan bahwa keluarganya terlibat dalam mafia "9 Keluarga Ular Hitam" dan sekte pemuja Lucifer. Saat ia tahu semakin dalam, Amélie dipaksa untuk menandatangani perjanjian gelap dan menjadi pengantin Lucifer dalam sebuah ritual. Dalam pergulatan untuk bebas dari kegelapan, ia bertemu dengan Lilith, dewi kuno yang menawarkan kekuatan untuk melawan mafia dan sekte tersebut.
Amélie memutuskan untuk bersekutu dengan Lilith demi melawan Lucian dan mafia yang mengancam hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat Datang Amelie
Amelie merenung seorang diri didalam kamar mewahnya di mansion milik Keluarga Castellani. Dia merasa seperti masuk dalam perangkap yang menjebak sehingga tidak ada lagi jalan keluar baginya. Selain itu, Amelie juga merasa bingung dengan dirinya sendiri. Di satu sisi dia marah dan kesal pada Lucian, tetapi di sisi lain, dia mentolerir semua yang Lucian lakukan padanya bahkan malah merindukannya.
Amelie mendesah dan memukul kepalanya berkali kali,” Wake up Girl, kamu sekarang ada di sarang mafia. Dan dia baru saja memerintahkan anak buahnya untuk membunuh seseorang dengan kejam persis di hadapanmu. Dan kau masih tetap saja tertarik padanya dan bahkan merindukan sentuhan dan belaiannya?”
“Sialan,” umpat Amelie pada dirinya sendiri.
“Aku tidak tahu apa sebenarnya yang ada dalam pikiran dan hatiku saat ini, mengapa aku berkali kali mengalami apa yang baru saja terjadi? Jika ini ku anggap pelecehan, sudah pasti aku makhluk ter tolol karena mengijinkannya terjadi berulang kali. Tapi jika bukan lalu apa namanya?” gumam Amelie dalam hati.
Lalu dia berjalan menuju walking Closet yang ada di kamar itu. Anak buah Lucian tadi memberitahunya bahwa di ruangan itu dia bisa memilih baju dan aksesoris untuk menghadiri acara makan malam bersama kolega dan keluarga The Order ( The Order of the Black Serpent / untuk mempersingkat nama kedepan saya sebut sebagai The Order saja).
“Hemm, Karena mereka Ular ular hitam yang berbahaya, maka ada baiknya aku pakai baju pesta warna Hitam ini saja,”
Diambilnya baju hitam berbelahan dada rendah yang sangat elegant itu lalu dicobanya dan kemudian dia pun mematut dirinya sendiri di depan cermin.
“Lumayanlah, membuat tubuhku terlihat lebih langsing dan putih,”
Tok tok tok…suara ketukan di pintu terdengar pelan
“Ya, masuk.” ujar Amelie.
Salah seorang anak buah Lucian yang tadi mengantarnyam kali ini masuk dengan seorang wanita yang kelihatan seperti seorang Hair Do.
“Nona, Tuan Lucian mengirim penata Rambut untuk membantu anda agar bisa lebih cepat bersiap siap. Ijinkan dia menata rambut anda segera.”
“Baiklah, aku pakai baju hitam ini. Terserah kalian bagaimana tatanan rambut yang ideal untukku,”
“Perkenalkan saya Sonya, penata rambut pribadi anda Nona Amelie. Semoga kita bisa cocok dan bekerjasama dengan baik.”
“Hai Sonya, senang bertemu denganmu.”
Tak lama kemudian Segera Sonya melakukan tigasnya yaitu menata rambut Amelie dan membuatnya tampak cantik Elegant.
“Berapa lama kau ikut dengan Lucian?”
Sonya hanya tersenyum. Dia tidak menjawab pertanyaan Amelie.
“Apakah kau seorang Trans Sonya?”
“Benar Nona. Apakah anda keberatan?
“Tentu tidak, aku hanya ingin bertanya, sudah lama kau kerja untuk Lucian?”
“Hemm begitulah nona,”
Lalu sonya setengah berbisik ke telinga Amelie , dia berkata, “Ruangan ini ada CCTV dan perekam suara. Mohon jangan ajak aku berbicara hal hal terkait Mr L”
Amelie memandang Sonya lewat cermin hias sambil mengangkat satu alisnya, tanda terkejut. Sonya hanya membalas dengan kedipan mata.
Dalam hati Amelie mengumpat, ”Damn, jadi dia akan selalu mengawasi gerak gerikku, ok, aku akan bergerak sesukamu dan semauku. Tunggu saja balasannku.
Setelah selesai menata Rambut dan merapikan pakaiannya, tiba tiba Lucian masuk dan berkata, “ Come on Baby, kita harus segera berangkat.”
Lucian menatap Amelie dengan senyum penuh kekaguman, dalam hati dia berkata, “ Kamu adalah satu satunya The Bride yang paling cantik yang pernah aku lihat. Damn Amelie aku tidak bisa jauh darimu,”
******
Pertemuan dengan Anggota The Order dan keluarga Lucian, berlangsung di sebuah Hotel terkemuka di Turin, “ Grand Torino”, Sebuah Hotel yang sangat di gemari Wisatawan saat musim liburan, dan pastinya ini adalah lini bisnis Kelompok The Order. Utamanya, Keluarga Ferrara.
Amelie melangkah masuk ke Ballroom Hotel Grand Torino, mengikuti langkah Lucian yang terlihat elegan dan gagah. Para Tamu undangan yang sudah berada di Ballroom Hotel segera menepi membentuk pagar manusia dan menyambut kedatangan Lucian serta Amelie.
Tidak banyak yang Hadir hanya dua puluh orang, tapi mereka adalah struktur inti The Order. Dan di dalam Ballroom itu juga ada satu meja besar dengan kursi untuk 20 yang mengitarinya serta dua kursi utama yang terletak di pojok kiri dan kanan.
Mereka semua berdiri, di sebelah kursi masing masing. Tidak ada satupun yang berani duduk sebelum Lucian duduk dan mempersilahkannya. Mereka semua mengenakan setelan jas warna hitam dan rambutnya tertata rapi. Usia mereka beragam, mulai dari 35 tahun sampai 65 tahun.
Amelie melihat mereka bergantian. Dia mencari wajah laki laki yang mirip ayahnya, keluarga Ferrara. Lucian seperti tahu apa yang Amelie cari. Dia segera mempersilahkan semua tamu duduk dan membuka pertemuan.
“Selamat malam saudaraku semuanya. Malam ini aku sangat bahagia dan bangga dengan kehadiran kalian pada undangan pertemuan rutin. Ada yang sedikit berbeda untuk malam ini, Aku membawa perwakilan bisnis kita dari Prancis. Perkenalkan, Amelie Vittoria De Laurentiis.”
Amelie berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk pada hadirin yang datang.
“Selamat datang di Turin Nona Amelie, perkenalkan aku Fernando Ferrara,” ujar pria yang duduknya paling dekat dengan Lucian.
Amelie memandang pria itu lekat lekat lalu mengatakan, “Terimakasih tuan Fernando. Saya senang bisa bertemu dengan anda di sini.”
Lucian memandang bergantian ke arah Amelie dan Fernando. Lalu memberi tanda kepada pelayan untuk menghidangkan Champagne bagi mereka semua.
“Mari kita bersulang untuk kehadiran Amelie di Turin. Dia akan mengurus bisnis kita yang ada di Turin, dan berkantor di Mansione Del Drago Nero”
Lalu mereka semua berdiri dan melakukan cheers bersama setelah itu beramai ramai mereka berkata.” Selamat datang di Turin Amelie”
Amelie tersenyum dan memberi Hormat sekali lagi pada mereka semua.
*****
Dalam perjalanan pulang setelah pertemuan dengan The Order dan keluarga Castellani, Amelie merubah sudut pandangnya terhadap Lucian. Betapa tidak, satu hal yang tidak pernah dia temui dimanapun terjadi pada pertemuan itu.
Ketika acara usai, masing masing perwakilan keluarga anggota The Order mengucapkan janji setia pada Klan atau Grup mereka. Dan mereka mencium tangan Lucian sebagai bentuk penghormatan. Bagi Amelie itu nampak berlebihan, tetapi sepertinya tidak bagi mereka.
“Kau sudah bertemu dengan anggota utama dari kerajaan Bisnis Keluarga Beaumont. Bagaimana menurutmu?” tanya Lucian
“Aku merasa kau sangat dihormati dan dituakan oleh mereka. Aku melihatnya lebih mirip sekte spiritual dari pada sebuah Organisasi Bisnis.”ujar Amelie.
Lucian tertawa lalu berkata,” Bukankah Rodrigo sudah mengatakan padamu, tentang organisasi yang aku pimpin? Kelompok Mafia yang paling disegani di italia bahkan eropa.?”
“Lucian, aku tidak tertarik dengan organisasi yang kau pimpin, aku hanya tertarik dengan kisah ayahku. Diaman dia meninggal, bagaimana cara dia meninggal dan sejenis itu.” tukas Amelie.
“Jangan pernah kau katakan bahwa kami tidak penting. Sekali lagi, ayahmu adalah anggota The Order, dan kau juga tahu itu. Meskipun ayahmu berusaha lari dari kami, tapi jangan lupa kami lah yang mensupport bisnis kalian di Inggris, dengan atau tanpa sepengetahuan ibumu,”
“Jadi Selama ini kau tahu betul siapa aku. Kau sudah terlibat dengan keluargaku sejak aku kecil? Begitu maksudmu?”
“Artikan sesukamu Amelie, tetapi yang jelas, seperti yang sudah aku katakan berulang kali, sekarang waktunya kau membayar semua kebaikan kami pada kalian. Terutama Keluarga Castellani. Kami yang paling menentang eksekusi atas kalian. Kau dan keluargamu,”
Amelie menggigit bibirnya, menahan emosi.
“Kami bekerja keras Lucian, membangun bisnis anggur itu. Kami tidak menengadahkan tangan padamu seperti pengemis.”
“Ya Tentu, tapi tanpa bantuan The order, bukan hanya bisnismu yang mati, tapi kalian juga mati. Ingat Amelie, Mafia tidak menyukai pengkhianat. Dan ayahmu mengkhianati kami.”
“Sekarang apa maumu Lucian, bukankah cukup aku bekerja di paris dan menjadi budakmu seumur hidup until membalas semua ini?” ujar Amelie dengan nada bicara meninggi.
Lucian melirik pada Amelie dan tersenyum sinis,” Kau pikir cukup hanya dengan bekerja keras? Dengar, mengapa kau selalu memicu rasa jengkel dan pertengkaran. Bukankah sebelum acara tadi kau menerimaku dengan baik, bahkan membiarkan aku membuatmu rileks dengan desahan mu yang aduhai itu? “
“Aku tidak memintanya, kau yang memaksaku,” ujar Amelie dengan wajah merah padam, Wajah malu tetapi juga marah.
“Oke Oke Amelie, aku hanya ingin malam ini memperkenalkanku dengan dunia yang memang kau harus tahu. Bahwa kebenaran terkait keluargamu itu menyakitkan hatimu dan membuatmu tidak nyaman, itu diluar tanggung jawabku,” Ujar Lucian.
Tak lama mobil yang mereka tumpangi masuk ke Halaman Mansione Del Drago Nero. Lucian pun turun tanpa berbicara pada amelie dan membanting pintu Mobil”
BRAK!!
Amelie hanya terdiam dan merasa kacau dengan semua fakta yang dia hadapi hari ini.
*****
Di dalam kamarnya di mansion itu, Amelie duduk dengan emosi yang masih menyala dan berapi api dalam dadanya. Seorang pelayan masuk mengantarkan minuman hangat yang dipesannya.
“Nona ini teh anda,”
“Terimakasih Evelyn. Oya, boleh aku tahu, dimana sekarang Tuan Lucian berada?”
“Hemm beliau sedang membaca buku di perpustakaan nona. Apakah ada hal lain yang perlu saya bantu?”
“Tidak Evelyn, cukup. Terimakasih.”
Tiba tiba Amelie punya ide yang sedikit gila, tetapi bagi dirinya ide itu ibarat air yang mungkin akan memadamkan amarah dan memenangkan egonya. Segera dia masuk ke Walking Closet dan memilih pakaian khusus yang akan dia gunakan untuk menjatuhkan mental Lucian malam itu.
Setelah mengganti pakaiannya dengan Lingerie yang paling seksi menurutnya, dengan hanya menggunakan pakaian tidur minim, segera dia berjalan ke Perpustakaan Lucian.
Di sana dilihatnya Lucian sedang duduk menmbaca dan menulis beberapa hal. Amelie masuk tanpa permisa. Tiba tiba dia berdiri di depan Lucian, dengan bajunya yang tipis merangsang itu.
“ Lucian,” ucap Amelie.
Lucian menengadah dan melihat kepada Amelie, lalu berkata,” Apa apaan kau ini? Kembali ke kamarmu dan Tidur!”
Amelie seperti tidak mendengar apa yang Lucian katakan, Dia malah membuka baju tidur tipisnya dan berlutut di depan meja Kerja Lucian,
“Lucian, aku siap menerima hukumanmu,”
Sontak Lucian menatap tajam tak berkedip ke mata Amelie, lalu tanpa melepas pandangannya dia berjalan ke pintu ruang perpustakaan dan menguncinya dari dalam.
“ Amelie, kau jangan bermain main denganku,”
“Aku hanya ingin menerima hukumanmu yang teramat mengasyikkan itu. Setelah itu kita impas dan aku akan pergi dari Mansion ini dan hidupmu selamanya. Puaskan Hasratmu padaku malam ini juga Lucian, lakukan sesukamu, seperti apa yang kau lakukan pada pelacur pirangmu dan lalu lepaskan aku,”
Lucian menatap Amelie dengan mata memerah dan penuh Emosi.
“Aku sudah katakan padamu Amelie, jangan bermain main denganku, namun jika itu maumu, oke aku akan melayani apapun yang menjadi keinginanmu.”
Amelie melihat ke arah Lucian yang saat ini dengan mata memerah dan wajah penuh emosi mendekatinya. Dia pasrah, apapun yang akan Lucian lakukan padanya malam itu.
*****