Ava Maja seorang gadis plinplan yang selalu membuat repot keluarganya. Untuk kedua kalinya dia melarikan diri dari acara pernikahannya sendiri. Dia ingin menikah tapi tidak siap dengan segala komitmennya dan yang paling penting dia merasa bahwa calon suaminya bukan orang yang tepat untuknya.
Andrei Alexei romanov, seorang pria tampan yang suka dengan kegiatan menantang dan memicu adrenalin. Pertemuannya dengan Ava yang tidak sengaja membuat dirinya bagaikan induk ayam yang selalu diikuti oleh Ava kemanapun.
SEASON 2 (cerita Briel dan Jayden)
ceritanya ga kalah seru dengan cerita Ava dan Andrei.. semoga sukaaa..
Sepeti biasa ya..konflik ringan..bacaan enteng...ga terlalu panjang episodenya..no drama makjang yg terlalu lebay ya..otor anti begituan ..wkwkwk.
ini dunia novel ..jd takdir nya ada ditangan otor..FEEL FREE TO READ N SKIP... hidup udah berat jadi baca novel buat hiburan aja..🥰🥰😘😘😘
follow ig otor ya mak.. @zarin.violetta
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#4
"Daddy, seharusnya daddy tak melakukan itu pada Ava. Apa yang dilakukannya sudah benar," kata Jessica -- kakak Ava.
"Kau sangat mengenal adikmu, Jess. Dia akan selalu seperti itu jika Daddy tidak tegas. Biar dia belajar dari masalah ini," Michael bersikeras dengan pendiriannya.
"David, ayo kita cari Ava sekarang." Jessica menggandeng sang suami keluar Villa.
Bella tampak memegang kepalanya dan otaknya penuh dengan keadaan Ava. Dia takut terjadi sesuatu yang buruk pada putrinya.
Tapi dia sedikit lega karena Jessica akan mencari Ava.
Tetapi Jessica sama sekali tak menemukan Ava. di ujung jalan ada 3 persimpangan.Dia bingung jalan mana yang harus dilewatinya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Ava tampak berjalan menuju pemilik Rumah makan.
"Hmm, begini ... Aku lupa membawa dompetku dan aku tidak punya uang jadi aku akan menaruh cincin berlianku di sini sebagai jaminan. Apakah boleh?" kata Ava.
Andrei yang duduknya tak jauh dari sana sangat mendengar dengan jelas perkataan Ava.
"Nona, ini cincin yang sangat mahal. Aku tidak berani mengambilnya," kata pria tua itu.
"Tidak apa-apa. Kau bisa membayarnya berapa saja," kata Ava.
Itu adalah cincin pertunangannya dengan Henry. Jadi tidak masalah jika dia menjualnya dengan harga murah.
"Maaf, Nona Aku tidak sanggup membelinya. Tidak apa-apa jika kau nanti kemari lagi membayar makanannya. Makanan ini harganya murah. Tidak sebanding dengan harga cincinmu. Aku percaya padamu," pria tua itu tersenyum.
"Tuan, kau baik sekali. Aku terharu. Terima kasih," kata Ava menunduk.
Setelah itu Ava keluar dari sana dan duduk di berandanya.
Andrei membayar semua pesanannya termasuk makanan Ava.
Andre kemudian keluar juga dari sana bersama Raul dan Adam.
Ava melihat Andrei menaiki mobilnya.
"Tunggu!!" teriak Ava.
Andrei menoleh pada Ava. Dia sudah berada didalam mobilnya yang terbuka.
"Ada apa?" Andrei mengeluarkan suara beratnya.
'Aahh mengapa suaranya sexy sekali?ck..Avaaa...fokusss,' batin Ava.
"Begini ... Aku ingin mencari kendaraan umum. Tetapi aku tidak menemukannya di sepanjang perjalanan. Apakah aku bisa menumpang dengan mobil kalian?" tanya Ava.
"Kami 3 laki laki dewasa, Nona. Apa kau tidak takut pada kami?" tanya Raul.
"Memangnya apa yang akan kalian lakukan padaku? Apa kalian penjahat?" tanya Ava polos.
"Oh my God," kata Adam.
"Naiklah," kata Andrei.
Dia tidak ingin membuang waktunya untuk hal ini. Karena itu akan mengurangi waktunya untuk sampai ke tempat tujuannya.
"Terima kasih," Ava tersenyum cantik yang membuat Raul dan Adam terpesona.
Tidak dengan Andrei yang biasa saja.
"Namaku Ava," kata Ava membuka obrolan.
"Namaku Raul, dia Adam dan itu Andrei," kata Raul semangat.
"Kalian mau ke mana?" tanya Ava.
"Kami mau menjelajahi gunung," jawab Raul.
"Woow, itu sangat menarik," Ava memeluk tubuhnya karena cuaca mulai dingin.
"Raul, ambilkan selimut di belakang," kata Andrei yang melihat Ava kedinginan.
Ava melihat Andrei. Meskipun terlihat cuek tapi Andrei perhatian juga.
Raul memberikan selimut coklat pada Ava.
"Terima kasih," Ava memakai selimutnya dan tak lama dia tertidur karena lelah berjalan dan tadi dia bangun terlalu pagi.
"Di sini tak ada kendaraan umum. Apa yang akan dilakukan Ava nanti?" tanya Adam.
Andrei mengedikkan bahunya.
Sudah satu jam perjalanan mereka. Jalan yang berkelak kelok membuat Ava terbangun.
"Mengapa jalannya masih sepi? Apakah belum terlihat kendaraan umum, Tuan?" tanya Ava pada Andrei.
"Ini pegunungan, Nona. Jadi kurasa tidak ada kendaraan umum," jawab Adam.
"Lalu bagaimana denganku?" tanya Ava bingung.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE YA KAKAAAKK... HADIAH JUGA BOLEH BANGEET...❤❤❤