GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 15
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Emir sudah tiba di rumah ibu Melati,dia masuk langsung ke dapur karena pelayan yang menemani ibu nya yang membuka kan pintu dan mengatakan kalau ibu nya berada didapur.
"Bu,sedang apa ?" tanya Emir yang menatap wanita paruh baya yang dia sayangi selama ini .
"Kau ingin puding,jadi ibu buatkan untuk mu " jawab ibu Melati yang sedang membuatkan puding kesukaan Emir.
"Biarkan bibik yang buat,Emir ngak mau ibu kenapa-napa didapur. Biar bibik yang lanjutin bu,Emir ingin bicarakan mengenai Nadine " ucap Emir dengan tegas.
Emir ngak suka melihat ibu nya memasak didapur atau mengerjakan apa pun didapur,waktu Emir kecil. Ibu nya pernah terjatuh di dapur,karena sakit lambung nya kambuh saat itu tidak ada siapa pun di rumah nya karena pelayan yang mendampingi sang ibu sedang ke pasar
Sejak saat itu lah ,Emir tidak mengijinkan ibu nya memasak atau melakukan apa pun di dapur. Dia akan marah pada pelayan yang menjaga ibu nya jika hal itu terjadi,makanya ibu Melati hanya mengiyakan perintah Emir . Dia akan menyuruh bibik yang mendampingi nya untuk tutup mulut,atau dia akan berada didapur bersama sang bibik.
"Sebentar lagi siap ,tunggu lah " ucap ibu Melati membuat Emir selalu berada disamping ibu nya,dia ngak mau terjadi sesuatu pada sang ibu.
Setelah selesai,Emir membawa sang ibu ke halaman belakang milik ibu nya. Halaman yang penuh dengan bunga-bunga berwarna warni,ibu Melati menyukai bunga. Makanya suka menanam bunga sendiri disana, sesekali dibantu oleh bibik.
Emir menceritakan semua nya ,ibu Melati terkejut mendengar nya hingga akhirnya dia menepuk punggung Emir dengan cukup kuat sehingga membuat Emir meringis.
"Bu,anak paman Lori yang ingin menjebak Emir. Dia dan ayah nya ingin menguasai perusahaan papa melalui aku,karena awal nya ayah juga ingin menjodohkan Emir dengan nya " jelas Emir yang meringis menahan sakit dipinggang nya.
"Tapi kenapa kamu malah memperkosa Nadine ? " bentak Ibu Melati dengan kesal.
"Kalau begitu Emir bercinta dengan Nana saja ,biar perusahaan ayah mereka yang pegang " jawab Emir membuat ibu Melati memukul punggung Emir lagi.
"Aaww.....bu,sakit " ucap Emir dengan manja
Ibu Melati merasa bersyukur saat itu Emir malah bertemu dengan Nadine,kalau saja tidak bertemu mungkin Nana anak dari teman suami nya pasti akan senang .
"Kamu harus tanggung jawab sama Nadine " ucap ibu Melati.
Emir menganggukan kepala nya, kemudian dia menjelaskan semua nya mengenai Nadine dan Liam yang akan menikah minggu depan tapi malah dia yang memperkosa Nadine.
"Ya ampun Emir,kamu ini bagaimana sih? Jadi Nadine ngak kenal kamu? Trus kamu merusak kebahagiaan nya hah?" tanya ibu Melati yang merasa pusing saat ini.
"Nadine memang mencintai Liam tapi ibu nya Liam ngak suka sama Nadine bu,lagian Emir juga ngak tau kalau bakalan ketemu dengan Nadine. Tadi nya Emir mau ke apartemen buat ambil obat yang diresepkan oleh dokter pribadi ayah,tapi saat mendengar semua orang memanggil nama nya Nadine. Emir jadi inget ibu,wanita yang ibu ceritakan di pasar. Saat tau Nadine pernah ke pasar dengan adiknya,Emir yakin jika Nadine lah wanita yang ingin ibu jodohkan sama Emir" jelas Emir panjang lebar.
Ayah nya memang sengaja meminta pada dokter pribadi nya untuk memberikan resep obat untuk Emir,obat yang bisa menetralkan obat perangsang . Karena banyak sekali yang ingin menjebak Emir,bukan hanya tampan dan menjadi ahli waris nya tapi memang Emir juga seorang pengusaha tanpa ada nya warisan dari keluarga.
"Tapi bagaimana jika Liam menerima Nadine menjadi istri nya walaupun Nadine sudah tak perawan lagi ?" tanya ibu Melati yang merasa khawatir, entah kenapa dia sangat ingin menjadikan Nadine sebagai menantu dan istri nya Emir.
Apalagi Emir terlihat begitu semangat membicarakan mengenai Nadine,selama ini Emir gak pernah perduli dengan yang namanya wanita apalagi membicarakan wanita itu. Belum lagi mencari tau mengenai kehidupan Nadine,ibu melati yakin jika Emir sudah menyukai Nadine sebelum nya.
"Emir akan melakukan segala cara agar minggu depan Emir yang menjadi suami nya Nadine,Emir yakin Emir bisa bu. Emir minta doa nya ibu,karena doa dan restu ibu pasti dikabulkan oleh Tuhan " ucap Emir dengan yakin sekali,ibu melati hanya mengangguk dan mengaminkan dalam hati.
Liam permisi dari perusahaan,dia ingin pulang cepat karena dari tadi Nadine tidak juga membalas pesan dan telpon nya. Dia merasa curiga dengan sikap yang diberikan oleh nadine,dia yakin pasti ada sesuatu yang terjadi waktu malam itu.
Namira membuka pintu rumah nya, dia terkejut melihat keberadaan Liam didepan pintu. Begitu juga dengan kedua orang tua nya Nadine,dia menatap ke arah semua nya dengan tersenyum.
"Kenapa kamu disini Liam ? Kan belum waktu pulang kerja " ucap ayah Nadine dengan ramah
"Iya yah,Liam ijin pulang cepat . Ada yang ingin Liam tanya kan pada Nadine,lagian Liam khawatir dengan kesehatan nadien juga " jawab Liam.
"Hmmm....ya Sudah,sana kamu temui Nadine dikamar nya. Ayah rasa dia sudah bangun dari tadi tapi masih bersantai dikamar nya saja " ucap ayah Nadine dengan sopan
Liam menganggukan kepala nya ,dia masuk dan menuju kamar Nadine. Liam sering sekali masuk kedalam kamar Nadine selama ini,karena kedua orang tua Nadine percaya kalau Liam ngak akan menyentuh Nadine sebelum mereka menikah.
Ceklek
Nadine terkejut melihat keberadaan Liam,tapi walaupun bagaimana pun juga. Nadine harus menjelaskan semua nya pada Liam mengenai kondisi nya saat ini,dia ingin membuat Liam mengerti dan dia akan tau bagaimana kedepan nya jika nantinya Liam menolak bersama nya.
Liam tersenyum dan duduk dipinggiran tempat tidur,dia melihat wajah sembab Nadine yang dia yakin jika Nadine baru saja menangis. Entah karena apa ,kini Liam memeluk tubuh Nadine hingga membuat nadien kembali menangis.
"Hei....heii....ada apa hhmmm?" tanya Liam yang masih memeluk tubuh Nadine,dia tak tau kenapa nadien malah menangis seperti ini.
Liam sangat tau bagaimana kekasih dan calon istri nya ini,Nadien ngak akan menangis jika tidak ada hal yang patut ditangisi makanya selama bertahun-tahun bersama Nadien,Liam ngak pernah melihat nadien menangis histeris seperti ini .
"Ada apa hhmmm? Ceritakan semua nya, aku akan dengarkan . Apa ada yang sakit ? Kita kedokter saja " tanya Liam dengan pelan dan lembut sambil mengelus kepala Nadine.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘