Peluk Aku Sekali Lagi Ayah

JANGAN PERNAH BERHARAP BAHWA JALAN HIDUPMU AKAN SEPERTI ORANG LAIN, PERJALANAN HIDUPMU MERUPAKAN SESUATU YANG UNIK, SEPERTI DIRIMU

.

.

.

.

.

Dokter Ardi segera pergi ke rumah sakit kembali saat ia mendapatkan pangilan dari dokter santi, selama menyetir hatinya sungguh tidak tenang. "Kakak, minta bertahan zi.. Kakak sedang mencari pendonor untuk kamu" gumam dokter Ardi.

Saat sampai ia terburu-buru masuk kedalam ruang rawat Zian, ia segera memeriksa kondisi Zian. Ia sedikit lega karna zian ditangani dengan cepat, terlambat sedikit saja bisa berakibat fatal.

"Maaf, aku langsung masuk tidak menyapa kalian" sesal dokter Ardi

"Tidak apa-apa, apa Zian sering mengalami hal itu? " tanya Zean

"Aku belum sempat menceritakan tentang trauma Zian pada kalian aku lalai, tidak setiap hari ia seperti itu ,hanya saja kalau itu terjadi bisa Membuat detak jantungnya bekerja lebih cepat dan membuat Zian coleps. "

"Apa Zian akan segera sadar? " tanya reno

"Mungkin ia akan bangun esok pagi, kita hanya berdo'a agar Zian segera membuka mata"

"Haaaahh.... Baiklah aku akan berjaga dan beristirahat di ruang kerjaku saja"

"Terima kasih dok, telah menjaga dan menyanyangi Zian disaat kami tidak ada untuknya" ucap Zean tulus

"Zian, sudah ku anggap adikku sendiri dan aku tak mau lagi gagal menyelamatkan adikku. Aku harap kalian tidak pernah merasakan hal yang aku rasakan" ucap dokter Ardi

Dokter Ardi pergi ke ruang kerjanya, karna saat ini ia tidak mungkin tidur diruang rawat Zian seperti biasa. Dokter santi menyapa dokter Ardi dan memberikan dia jempol untuknya.

"Kamu seorang kakak yang hebat dan terbaik, adik kamu pasti bangga melihat kakaknya sekarang sudah menjadi dokter hebat" puji dokter santi

"Tapi aku gagal menyelamatkan adikku sendiri san, aku tak ingin mereka menyesal seperti hal yang aku rasakan"

Di ruang rawat Zian, reno duduk dengan memegang tangan adiknya,Seakan tangan itu tidak boleh terlepas lagi. Zean berusaha menelpon angga, tapi angga tak menjawab panggilan telponn dari Zean.

Angga hanya melirik handphone yang terus berdering,ia tak boleh egois untuk kali ini. Setelah memenangkan diri angga kembali menaiki motornya menuju rumah sakit.

Begitu sampai angga menanyakan keadaan Zian. "Kak, bagaimana kondisi Zian? " tanya angga

"Zian udah membaik, kata dokter Ardi mungkin besok Zian akan sadar. " jawab Zean

Zean menyuruh angga untuk istirahat, ia tak ingin angga juga ikut sakit. Reno juga terlelap di sisi brankar Zian, kali ini dirinya yang akan berjaga. Zean tak ingin kejadian tadi terulang lagi, semua kemungkinan terburuk menghampirinya dan ia belum siap.

Dirumah andre sarapan dengan sang papa, hening hanya ada dentingan sendok. Semua terasa asing, tak ada lagi canda tawa  di saat sarapan. "Pa, aku mau bicara sesuatu hal penting! " ucap andre

"Bicara apa, sebaiknya cepat habiskan sarapan mu" ujar surya

"Zian, sudah ditemukan pah"

Surya terhenyak ia, apa benar bungsu nya masih hidup setelah setahun hilang dan sudah dianggap tiada olehnya. "Kamu jangan Bercanda" ucap surya tegas

"Aku gak bercanda pah, bahkan kak Zean, kak reno juga kak angga sedang menemani dia disana"

Surya bergegas pergi bersama andre, ia menuju rumah sakit dimana Zian dirawat. Ia ingin bertemu dengan putranya. Andre tersenyum karna keadan rumah akan seperti dulu juga perhatian papanya akan kembali.

"Kak..... Ha... Us..... " ucap zia terbatas bata

Zean dan reno terbangun mendengar suara Zian, dengan sigap reno memberi Zian minum. Mengunakan sedotan,Zian hanya meminum sedikit karna tenggorokan nya terasa sakit.

"Apa ada yang masih terasa sakit? " tanya reno

Zian menggeleng pelan, ia meminta agar casal Canula   dilepas ia sudah bisa bernafas dengan baik.

"Sebentar kita tunggu dokter dulu,kakak udah panggil dokter Nanti kita lepas" ucap Zean

Mereka bertiga diminta untuk keluar terlebih dahulu, sementara Zian melakukan pemeriksaan.

"kak, aku cari sarapan dulu buat kita, apa yang harus aku beli untuk Zian kak"tanya Angga

"beli saja bubur dan buah buahan segar" jawab reno

Angga berlalu pergi, hanya tinggal reno dan Zean saja. Tapi tak lama Ia melihat seseorang yang dikenalnya, " papa... "Ucap reno kaget

Zean yang sedang duduk pun sontak berdiri padahal, tidak ada yang memberitahu soal Zian kepada papanya."Apa kalian sengaja menyembunyikan hal ini? " tanya surya

Surya langsung masuk begitu saja diikuti oleh andre, ia marah pada anak anaknya karna sengaja menyembunyikan hal ini. Disana ia melihat Zian tertawa bersama dokter andre dan sekarang casal Canula nya telah dilepas.

"Zian..... Ini papa... " ucap surya

Zian menoleh melihat ayahnya, ia senang tapi saat ia melihat andre seketika ia memegang erat lengan dokter Ardi. Dokter Ardi paham melihat wajah gelisah Zian, ia meminta surya dan andre keluar. " Dek... Sebaiknya kamu istirahat" ucap dokter Ardi Zian mengangguk ia kemudian berbalik, membelakangi surya.

Surya dan andre keluar diikuti dokter Ardi,

"Bagaimana keadan Zian, apa dia baik baik saja? " tanya surya

"Apa kamu yang bernama andre, sebaiknya kamu jangan mendekati Zian, karna kamu salah satu penyebab trauma yang dialami Zian" ucapa dokter Ardi

"Saya minta kalian jangan membuat keributan dan biarkan pasien beristirahat" kemudian ia pergi tanpa memberi penjelasan pada surya

"Bughhh.... Ini buat lo karna mau nyelakain gua"

"Bughhhh.... Ini buat lo karna udah nyelakain adek gua"

Tanpa diduga reno menghadiahkan bogem pada andre membuat surya segera membantu andre berdiri, begitu juga Zean ia segera memegang tangan reno yang sudah bersiap mengahajar andre lagi.

"Kak, aku tidak mungkin akan celakain kakak,apa lagi sengaja nyelakain Zian" andre. Menjelaskan dengan wajah memelas nya

"Cukup reno papa sudah bilang kalau andre mana mungkin akan berbuat seperti itu, dan andre juga sudah mengakui nya pada papa"

"Papa masih percaya dengan semua ucapannya, apa papa gak liat keadaan Zian dan apa papa gak dengar andre lah penyebab trauma yang dialami Zian" ucap reno marah

"Reno kamu jangan bersikap seperti itu pada andre, bagaimanapun ia juga adik kamu" ucap surya tegas

"Sampai kapan pun aku gak bakal Terima dia sebagai adik aku,sampai kapan pun"

"Ren, udah jangan berisik kasihan Zian kalau mendengar kalian bertengkar" ucap Zean

"Andre sebaiknya kita pergi jangan membuat keributan lagi, dan kamu Zean sebaiknya segera kembali ke kantor lagi" ucap surya

Ia pergi tanpa ia ingat tujuan awalnya datang, andre tersenyum tipis sambil mengusap rahangnya yang sakit. 

Sementara didalam Zian tidak tidur ia mendengar semuanya, dan papanya juga tau semuanya tapi tetap memaafkan andre. Zian mencoba menahan sesak ia tak ingin membuat Zean dan reno khwatir. 

"Dek, kamu tidur" tanya reno

Reno melihat Zian terlelap, ia mengusap pelan rambut Zian. Untung nya Zian tidak mendengar semua perkataan surya. Sedangkan Zean ia pergi bekerja setelah surya dan andre pergi, ia sudah cukup lelah.