Cerita ini series kedua dari Skandal Mr. Mafia.
jika ada kesamaan di awal bab 1-18 mohon di maklumi karena cerita yang membedakan dari series ini dan yang satunya di mulai dari bab 19.
Selamat membaca.
Nathania tercengang mendengar suara desahan dari dalam kamar Tunangannya. Niat hatinya untuk pulang secara mendadak, tanpa memberi kabar Saka memang sudah jauh-jauh hari ia rencanakan untuk memberi Kejutan ulang tahun kekasihnya.
Namun siapa sangka Malam itu menjadi malam kelam yang membuatnya begitu Trauma akan cinta.
Nia berjalan cepat menuju sebuah pintu kamar yang menjadi saksi bisu pergulatan sengit antara dua insan yang tengah saling memberikan kepuasan satu sama lain. Nia menutup bibirnya rapat-rapat sembari menahan tangis saat melihat Saka begitu bersemangat menyetubuhi seorang wanita di bawah kungkungan nya.
Akankah Nathan ia Collins Haditama, menemukan cinta sejatinya setelah mendapatkan pengkhianatan dari Aldo Askha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjebak
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kesadaran Nathania sudah sangat tipis, Sejak tadi ia sudah menghabiskan beberapa gelas Minuman tersebut. Dengan minuman ini, ia berharap otaknya bisa menghapus kejadian yang sempat ia lihat tadi.
Ternyata dari kejauhan, Ada seseorang yang melihat Nathania yang tengah mabuk parah. Pria itu nampak mengerutkan keningnya saat melihat ada beberapa pria hidung belang yang berjalan mendekati Nathania.
Terlihat jelas jika pria-pria itu memiliki niat tidak baik pada gadis itu saat ini. Awalnya ia bertingkah tak perduli dan memilih melanjutkan kembali kegiatannya untuk bersenang-senang bersama beberapa wanita bayaran yang sudah ia bayar mahal untuk menemaninya malam ini.
Namun entah kenapa sejak tadi ia merasa ada sesuatu yang mendorongnya untuk terus melihat ke arah Gadis yang tadi sempat membuatnya kesal. Dan benar saja firasatnya tadi, Tubuh Nathania ternyata sudah di bopong oleh beberapa pria itu untuk menaiki tangga, di mana di lantai atas merupakan tempat para tamu menyewa sebuah kamar untuk bersenang-senang.
Sudah dapat di pastikan jika beberapa pria hidung belang itu ingin mengerjai Nathania, sekaligus bersenang-senang secara Gratis malam ini.
"Ck. Ayolah ini bukan urusanmu." Geram Valdo pada dirinya sendiri.
Meskipun berusaha untuk cuek, namun tiba-tiba Valdo bangkit dari duduknya hingga membuat Seorang perempuan yang duduk di pangkuan nya Akhirnya jatuh tersungkur ke atas lantai.
"Tuan, Apa yang anda lakukan?" Teriak Wanita itu, namun sama sekali tak di gubris oleh Valdo yang malah terus bejalan pergi meninggalkan dirinya tanpa niat untuk membantunya sama.
"Sial, untung saja dia sudah bayar mahal malam ini. meskipun, aku belum sempat merasakan tubuh kekarnya." Gumam Wanita penghibur itu sembari menatap tubuh Valdo yang hampir saja menghilang tertutup kerumunan orang-orang yang sibuk menari menikmati musik DJ malam itu.
Sedangkan di sisi Nathania, Wanita itu nyatanya sudah tak berdaya dan hanya pasrah saat di bawa beberapa pria ke dalam sebuah kamar yang mereka bertiga sewa.
Sepertinya Mereka sudah tidak sabar untuk menggilir Nia malam ini, hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk segera melucuti baju mereka masing-masing. Setelah itu, Salah satu dari ketiganya berusaha untuk lebih dulu membuka baju yang di kenakan Nia. namun sayangnya tangan pria itu lebih dulu di pukul oleh teman yang lainnya.
"Hei tunggu dulu, jangan main comot saja. kita Suit dulu siapa yang lebih dulu memakainya?"
"Ya, Enak saja kau mau duluan. Aku juga mau jadi yang pertama, sepertinya wanita ini masih perawan."
ketiga pria itu berebut untuk menjadi yang pertama menjamah Nia, Namun belum sempat ketiganya berhasil Tiba-tiba kamar itu sudah di dobrak oleh anak buah Valdo hingga membuat Ketiga pria itu kaget.
"Hei siapa kau?"
Tiga pria itu kalang kabut saat beberapa pria berbadan kekar, memakai stelan jas hitam tiba-tiba menyergap mereka bertiga. Apalagi keadaan mereka saat ini benar-benar memprihatinkan karena tidak memakai pakaian sama sekali.
"Hei lepaskan kami! kalian tidak tau siapa kami hah?"
"Kami adalah Pemimpin di kota ini, Jika kalian berani macam-macam maka kami akan melaporkan kalian ke kantor polisi.."
tiga pria itu terus mengoceh agar di lepaskan, Namun agaknya valdo tak berminat sama sekali untuk bernegosiasi dengan mereka semua. apalagi Tubuh mereka yang sudah polos pun dengan tidak berperasaan di potret oleh beberapa anak buah Valdo untuk dokumentasi.
Valdo Yang masih berdiri di ambang pintu langsung tersenyum miring saat ketiga pria itu sudah berhasil di ringkus oleh anak buahnya. apalagi ketiganya di tangkap dengan keadaan tanpa busana membuat Valdo semakin senang bukan kepalang.
Ternyata ketiga pria itu adalah musuh-musuh kakaknya di Dunia mafia, maupun politik saat ini. Dan Valdo merasa beruntung, menurutnya ini bisa menjadi jalan untuk dirinya berbaikan dengan kakaknya setelah ini.
"Tuan, semuanya sudah beres." Ucap seorang pria yang merupakan asisten pribadi Revaldo Mahendra.
"Bagus, Berikan semua bukti itu kepada Asisten Jonathan!" Perintah Valdo.
"Baik Tuan,"
Setelah merasa semuanya sudah beres, Valdo memutuskan untuk pergi namun tiba-tiba Nicolas kembali memanggil namanya.
"Tuan Tunggu!" Nicolas berjalan mendekat lalu membisikkan sesuatu pada Tuannya. "Tuan, Bagaimana dengan wanita tadi?"
Deg
Kedua mata Valdo mengernyit, Saking fokusnya deg an keberhasilannya malam ini, ia sampai lupa jika ada nasib seorang wanita yang juga ada di tangan-Nya.
"Ingat tuan! Dia adalah Nathania Collins haditama. Adik dari mantan sahabat anda sendiri, Anda boleh membenci kakaknya namun bukan berarti anda akan mengabaikan nasib adiknya kan?"
Nicolas benar-benar berani memberikan peringatan Pada Valdo agar tidak meninggalkan Nathania sendirian di sana. apalagi kondisi wanita itu tengah tidak sadarkan diri dengan kondisi yang menyedihkan, Bisa saja Nia lolos dari tiga pria hidung belang yang tadi ingin memanfaatkan kepolosannya.
Namun belum tentu nanti setelah mereka pergi, Nathania bisa bebas dari pria-pria Hidung belang lainnya.
"Itu bukan urusanku, Biarkan saja! siapa suruh datang ke tempat seperti ini sendirian. aku bahkan tidak mengenalnya dan tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya." Jawab Valdo dengan sinis.
"Tapi Tuan, Jika Anda tidak menolongnya bisa saja nanti ia di rusak oleh Pria bajingan yang melihatnya sendirian di sini." Entah kenapa Nicolas benar-benar kekeh agar Valdo mau membantu Nia, sampai-sampai ia terus mendesak atasnya itu untuk membawa gadis itu pergi bersamanya.
"Ya sudah bawa saja ia keluar dan antar ke rumah keluarganya!" Jawab Valdo dengan enteng.
"Tapi Tuan Semua anak buah kita sudah pergi. dan di sini hanya tinggal kita berdua, Jadi salah satu dari kita yang harus membawanya. namun sayangnya saya tidak bisa, anda lihat ini!" Nicolas menunjukkan tangannya yang di lilit oleh perban akibat terkilir saat menyelamatkan Valdo dari kejaran anak buah Kakak yang mengejar mereka tempo hari.
"Hais baiklah, Kalian pergi sana!! biar aku yang membawanya keluar dari tempat ini," Putus Valdo pada akhirnya
Hal itu membuat Nicolas tersenyum senang, Pada akhirnya rencananya berakhir sukses. tinggal selangkah lagi pasti semua rencananya akan berhasil.
"Baiklah Tuan, Saya permisi."
Setelah mengatakan itu, Nicolas berjalan pergi meninggalkan Valdo yang masih berdiri di ambang pintu kamar yang di tempati Nia.
Kini Valdo, menoleh ke arah tubuh Nathania yang tergeletak botak sadarkan diri. Lagi-lagi ia menghela nafas nya dalam-dalam karena harus bertemu dengan Gadis yang menurutnya aneh itu. Wanita aneh yang ternyata adalah Adik kandung Nathaniel Collins haditama, Yang lebih tepatnya adalah saudara kembar pria yang berstatus sebagai mantan sahabatnya saat kuliah di Singapura dulu.