NovelToon NovelToon
Sepenggal Kisah Azzura

Sepenggal Kisah Azzura

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Mengubah Takdir
Popularitas:124.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: R²_Chair

Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.

Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sepuluh

..."saat mata ini terbuka,ku pijakan kaki ku di tanah ini dengan penuh harapan kelak mentari dan bintang lah yang akan selalu ku lihat "...

...~Azzura ~...

...----------------...

Sebuah tempat pendidikan agama yang di nilai penuh keberkahan dan ketentraman,nyatanya tak jarang berbanding terbalik dengan keadaan di dalamnya.

Stigma bahwa pondok pesantren adalah tempat orang-orang baik,nyatanya tak seluruhnya benar.

karena hakikatnya manusia,jika memang hatinya di penuhi kegelapan mau dimanapun ia berada tetap akan berperilaku negatif.

Itu pula yang di alami zura,

ia fikir di pesantren akan mendapatkan ketenangan,nyatanya itu hanya berlaku beberapa hari.

Ternyata mau dimanapun ia berapa,pandangan orang terhadapnya tak semuanya baik dan manis.

Ada saja yang memandang rendah dan sebelah mata terhadapnya.

ingin mengabaikan tapi jika terus di usik rasanya kesabaran ia semakin terkikis.

Sempat bertanya-tanya apakah setiap kajian yang mereka dengar setiap subuh dan isya tak berpengaruh kah.

Atau terlalu tinggi kah ilmu mereka sehingga mengabaikan kajian-kajian itu.

Ingin sekali ia mendebat setiap kajian yang ia dengar karena sebagian tak sesuai dengan apa yang mereka lakukan terhadapnya.

Tapi sekali lagi ia urungkan karena sudah muak dengan menjadi pusat perhatian para penghuni pondok.

Ia ingin hidupnya tenang tanpa mengganggu atau di ganggu siapapun.

Terlalu lelah jika harus berulah lagi.

Tapi hari ini ia benar-benar di uji oleh makhluk yang seminggu ini selalu mencari-cari kesalahannya hanya agar bisa menjatuhkannya.

Baginya mereka hanya kerikil kecil ,karena dulu ia pernah mendapatkan yang jauh lebih besar.

Seorang santriwati yang jika di lihat umurnya sedikit di bawahnya,namun karena sudah sejak lulus SD ia sudah berada disini.

Maka dari itu ia di juluki santri senior.

Kehadiran zura yang menjadi pusat perhatian para penghuni pondok di tambah zura juga dekat dengan keluarga ndalem membuatnya iri dan marah.

zura menyusuri jalan setapak yang menghubungkan sawah dan pondok.

Area sekolah memang lumayan jauh dengan pondok,mereka harus melewati dulu sawah yang lumayan luas serta peternakan milik keluarga Abah Kiai.

"Ternyata orang kota tuh ya,selain tukang bikin masalah dan sombong ternyata dia gak punya adab juga ya "

Alima seorang santri senior,walaupun ia masih kelas 2 SMa tapi di pondok ia merupakan salahsatu santri senior.

Sejak melihat zura di antar oleh Gus Ilham dan Ustadz Yusuf ia mengibarkan bendera perang terhadap zura.

Karena menurutnya Zura sengaja mencari perhatian mereka berdua.

Karena selama ini jika ada santri baru selalu di antar atau di urus oleh ustadz atau ustadzah pengurus pondok

Tapi untuk zura,entah kenapa Gus Ilham mau turun langsung mengantarkan zura berkeliling pondok dan ke sekolah barunya.

"Harusnya kamu tuh sebagai santri baru hormat dan tunduk sama saya,saya tuh senior kamu "

Zura masih tak menghiraukan alima,

tak menggubris setiap kata-kata alima.

"Ko kamu dien aja,ngerti gak apa yang saya omongin ? Cepet hormat sama saya,nih salim tangan saya !"

Alima menyodorkan tangannya kehadapan zura.

Zura hanya menaikan sebelah alisnya.

"CEPAT SALIM!!! SAYA senior kamu ,ngerti gak ?"

"ck, Lo siapa nyuruh gue cium tangan lo ? Kita saling kenal?"

Perkataan zura menyulut emosi Alima,

"Dasar Santri baru SOMBONG ,ini aturan yang harus kamu fahami "

Alima menunjuk-nunjuk pundak zura ,terpancing emosinya saat melihat zura tidak terlihat ketakutan.

Sebelumnya setiap ada santri baju selalu takut dan mematuhi perintahnya.Tapi tidak dengan zura,ia terlihat seperti balik menantang alima.

"Gue gak mau dan gak akan pernah nurutin kemauan lo karena apa ? KARENA LO BUKAN TUHAN !!!"

Zura melangkahkan kakinya meninggalkan alima dan temannya namun saat menunduk ia melihat siluet tangan yang akan mengenai punggungnya.

Dengan gerakan cepat ia menggeser tubuhnya,hingga tak di duga seseorang jatuh terperosok ke dalan genangan lumpur di depannya.

pandangan zura terus kedepan,terlihat smirk di wajahnya.

Tanpa menghiraukan jeritan orang tersebut,zura melangkahkan kembali kakinya menuju pondok.

 Terdengar ketukan pintu kamarnya saat ia baru saja merebahkan badannya.

3orang temannya entah pergi kemana,dengan malas ia bangun dan membuka pintu yang sejak tadi di ketuk.

"Maaf teh, teh zura di tunggu sekarang juga sama Gus ilham dan para ustadz di kantor pengurus "

Zura mengerutkan keningnya

"Oh ,Ok nanti gue kesana. Thank ya "

Dengan rasa penasaran zura melangkahkan kakinya menuju ruangan kantor,pintunya terlihat terbuka lebar.

Saat masuk setelah salam mata tajam tapi teduh itu menjadi titik pertama yang ia lihat,namun tak lama kembali menunduk.

"Maaf ada apa saya di panggil kesini ?"

"Silahkan duduk dulu teh Zura "

Ustadz Yusuf yang menjadi suara pertama yang ia dengar.

Zura melihat sekitarnya,tatapan dari beberapa mata ustadzah terlihat berbeda sedangkan para ustadz terlihat menunduk dan sebagian mengalihkan pandangannya.

Namun ada satu sosok yang menarik perhatiannya,

Seorang gadis yang terlihat seperti baru selesai menangis dan sedang di tenangkan oleh temannya.

"Teh Zura mohon maaf sebelumnya,ustadzah mau menjelaskan sesuatu tapi teh zura jangan dulu menyela bisa ?"

Ustadzah Halwa salah satu pengurus pondok yang dari awal zura masuk selalu terlihat baik dan tersenyum saat bertemu zura.

"Teh zura kenal dengan teteh santri yang duduk di kursi itu ?"

Zura hanya menaikan bahunya acuh.

"Teh alima adalah salah satu santri senior di pondok ini. Dia tadi datang kesini ingin bercerita tentang kejadian yang baru saja menimpanya.Teh Alima cerita kalau dia tadi bertemu dengan teh zura,saat teh alima menyapa tapi malah di dorong hingga terkena kubangan lumpur hingga bajunya kotor tak hanya itu,telapak tangannya juga luka."

Zura melirik ke arah alima,sekarang ia mengerti kenapa ia di panggil ke kantor pengurus.

"Ya,terus ?"

"Heh,kamu tuh sopan sedikit. Kamu tuh lagi ngomong sama Ustadzah bukan sama teman . Maaf ustadzah Halwa biar saya saja yang ngomong. Kayanya kalo sama ustadzah ni anak bakal banyak tingkah "

Ustadzah Ria adalah salah satu orang yang tidak menyukai zura.

Ia sangat semangat saat mendengar zura mendapat masalah .

"Langsung aja deh jadi intinya,kamu sekarang dapat ta'zir karena kamu sudah berlaku kasar dan melukai teman kamu alima "

"Sesuai peraturan pondok jika ada yang melakukan kesalahan maka akan ada pengurangan nilai dan ta'zir sesuai apa kesalahannya."

"to the point,apa hukumannya ?"

Zura sudah muak dengan keadaan seperti ini,situasi ini bukan lah yang pertama baginya.

"Kamu tuh ya benar-benar tidak sopan,berarti kamu mengakui kesalahanmu. Jadi sekarang kamu bersihkan area pondok putri dan toiletnya,tapi sebelum itu kamu harus minta maaf dulu sama Teh Alima "

"Soal hukuman gue terima,tapi kalo minta maaf sorry gue gak bisa "

"Kamu tuh.."

belum sempat ustadzah ria menyelesaikan ucapannya,

tangan seseorang meng intruksi untuk berhenti

"Apa anti mau menjelaskan sesuatu ?"

Setelah lama diam,akhirnya Gus Ilham ikut berbicara,suaranya yang sedikit pelan namun terdengar tegas membuat suasana ruangan mendadak dingin.

"Apa dengan gue ngomong atau ngejelasin sesuatu kalian akan percaya sama gue ?"

"Ya gak lah,kamu pasti bakal bohong "

Ustadzah ria terus memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap zura

"So..percuma juga gue ngomong,buang-buang waktu. Tenang aja gue bakal terima hukumannya "

"Bukan cuma itu,tapi minta maaf juga. Cepat sekarang kamu minta maaf sama Teh alima "

"Gue nerima hukuman bukan berarti gue ngaku salah tapi gue males basa basi busuk, Gue gak akan pernah mengakui atau minta maaf sama apa yang gak gue lakuin. Jangan pernah maksa gue buat jadi orang MUNAFIK !!"

Cukup sudah,zura benar-benar suda muak.

Zura menekan kan kalimat terakhirnya.

Suasana disini tak jauh beda dengan di sekolahnya .

Selalu tak adil.

Sorot matanya melihat alima yang tersenyum mengejek namun tak lama berubah menjadi sendu dan seolah ketakutan.

"Ck,drama !!"

Zura membalikan badannya kemudian melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Jarak yang lumayan dekat membuat Gus ilham dan Ustadz Yusuf mendengarnya.

Tanpa ada yang tahu Gus iLham tersenyum tipis saat mendengar zura menggerutu.

Tak lama ruangan terlihat sepi hanya menyisakan 2 orang laki-laki dewasa.

"Gus, antum yakin kalo zura bersalah ? Menurut ana zura sepertinya tidak melakukan hal itu "

"Kenapa antum bisa yakin ?"

"Karena ana lihat tidak ada ketakutan sedikitpun pada dirinya,tapi yang ana tidak mengerti kenapa dia pasrah saja saat menerima ta'zir "

Gus ilham terlihat membuang nafasnya perlahan.

"ini salah satu PR ana yang harus lebih memahami sifat dia. "

"Tenang saja Gus,saya akan bantu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi . Tapi Gus menurut ana,sepertinya dia terlihat membentengi diri terhadapan orang lain "

Ternyata bukan hanya saya yang merasa kamu membuat benteng yang tinggi agar orang tidak tahu bagaimana kamu yang sebenarnya,tapi saya akan terus berusaha memahami sifatmu yang sebenarnya tentu dengan meminta bantuan Allah SWT.Saya akan terus meminta di sepertiga malamku agar benteng itu perlahan hilang agar tak ada lagi penghalang untuk kita.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Rika Widiawati
baru ini keren love u
Suliani Ani
Kecewa
Dana Tri
bayar kontan sama Alloh. lanjut kak. semangat
Suci Ramadhani
author aku padamu....luar biasa mmbc novelmu mnguji adrenalinku/Smile/
𝑅2_𝑐ℎ𝑎𝑖𝑟: MasyaAllah Tabarakallah..terimakasih kk,mohon dukungannya selalu🙏
total 1 replies
Samsul Ono
trims Thor, bagus
Rika Widiawati
kelamaan menyelesailan masalahy,,terlalu bertele2,perasaan banyak orangy zura tapi terlalu lelet
Badelan
kok kalah sama wanita
Samsul Ono
pendek banget/Shame/
Maina Sari
tegang jd ny
Anas Malik
sangat bagus
Samsul Ono
ciamik Thor.../Good/
Yosi w
baru beberapa bab tapi dah bikin nangis
Firdha Widyaningsih
jujurr dehhh thorrr sampe sekarang itu ulet bulu 2 masih enak" aja yaa ga ada balasan nya gitu udh chapter 73 blm ada titik terang nya yaa jd gemes dan gmn gitu bacanya penasaran tp gemes ga selesai" permasalahan ulet keket aja ga beres gitu
Dana Tri
penasaran banget bi , kenapa gantung kak. lanjut dong hari ini.
Samsul Ono
yupp konflik msh berlanjut, ciamik
DISTYA ANGGRA MELANI
Kpn nie uler keket dua itu kena karma yg sadis...
Samsul Ono
trims Tor udah bikin dah did dug. keren...
Samsul Ono
lanjut n makasih suasana tegang mulai terbangun
Ika Kirana
terlalu bertele2 GK sih Thor, dari kemaren, Sampek hari ini walau 2 bab pun, TPI msh muter2 di situ doang
mak mak doyan novel
gimana? kaget?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!