Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.
Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diskusi Yang Indah
"Bagaimana rasanya bos? Enak tidak?" tanya Elea penasaran.
Sekarang Elea sedang menemani bosnya di meja makan untuk menikmati makanan yang dia buat.
"Enak, aku suka!" jawab Gabrielle sembari mengunyah makanan.
Bohong.
'Ya Tuhan, apa Elea memindahkan seluruh air laut ke dalam makanan ini? Rasanya benar-benar asin',.
Mata Elea berbinar. Dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk membuatkan telur gulung isi daging dan sayuran untuk bosnya. Dan hasilnya tidak mengecewakan karena ternyata bosnya suka.
"Elea, ada yang ingin aku diskusikan denganmu sekarang!" ucap Gabrielle pelan setelah susah payah menghabiskan makanan berasa air laut itu.
Ares dan Nun yang melihat pengorbanan Tuan Muda mereka merasa begitu takjub. Cinta benar-benar bisa membuat orang melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Tuan Muda mereka sangat pemilih, dan baru saja mereka menyaksikan sendiri kalau Tuan Muda mereka tanpa ragu menghabiskan makanan yang sudah bisa di tebak kalau rasanya pasti sangat tidak enak.
"Apa itu bos?" tanya Elea.
"Kau ingin melanjutkan sekolah tidak?" ucap Gabrielle balik bertanya.
Elea langsung mengangguk. Sedetik kemudian dia menggeleng sambil menggigit ujung kukunya.
"Ingin bos, tapi aku tidak punya uang",.
"Aku tidak menanyakan tentang uang, Elea. Aku hanya ingin tau kau masih ingin melanjutkan pendidikanmu atau tidak?!" tanya Gabrielle gemas.
Elea tidak langsung menjawab pertanyaan bosnya. Dia ragu untuk mengeluarkan apa yang ada di dalam pikirannya sekarang.
'Aku sangat ingin melanjutkan pendidikanku, bos. Tapi aku sadar siapa aku. Jangankan untuk sekolah, masih bisa bernafas dan tidak mati kelaparan saja aku sudah sangat bersyukur. Orang miskin sepertiku mana boleh berharap terlalu tinggi. Hanya akan ada rasa sakit jika semua keinginanku tidak tercapai!',.
Wajah Elea berubah murung. Tiba-tiba saja terlintas sebuah kejadian yang langsung membuat wajah Elea memucat. Gabrielle yang melihat hal itu segera mendekat kearah Elea. Matanya terbelalak kaget begitu dia menyentuh wajah Elea yang terasa begitu dingin.
"Astaga Elea, kau kenapa?" tanya Gabrielle panik.
Nun dan Ares yang melihat kepanikan di wajah Tuan Muda mereka segera datang mendekat. Mereka berdua sama kagetnya melihat tampilan wajah Elea yang terlihat begitu pucat dengan keringat dingin yang mengalir deras di wajahnya.
"Elea?" panggil Gabrielle cemas.
Yang di panggil hanya diam saja dengan tatapan kosongnya. Pikirannya sedang melayang jauh saat ini.
"ELEA!!",.
Elea tersentak kaget saat bosnya berteriak. Dia sedikit linglung.
"Kenapa kau berteriak bos?" tanya Elea bingung.
Greeepppppp
Ares dan Nun mundur ke belakang. Mereka menundukkan kepala saat Tuan Muda mereka mendekap erat tubuh Nona Elea yang masih terlihat bingung.
"Kau membuatku takut, Elea" ucap Gabrielle dengan nafas yang sedikit memburu.
"Apa aku terlihat seperti hantu, bos?",.
Gabrielle menggeleng.
'Mungkinkah Elea pernah mengalami sesuatu yang membuatnya trauma?' .
"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Gabrielle setelah merasa sedikit tenang.
Elea menatap lekat wajah bosnya saat pelukan mereka terlepas. Pikirannya kembali kosong.
"Elea?" panggil Gabrielle lembut sambil mengusap pipinya.
Mata Elea mengerjap. Dia berusaha untuk melupakan hari itu.
"Aku,aku baik-baik saja bos" sahut Elea memaksakan untuk tersenyum.
Gabrielle tau kalau gadis kecilnya sedang berpura-pura. Ekor matanya segera melirik kearah Ares.
Tau kalau Tuan Muda-nya menginginkan sesuatu, Ares segera mengangguk kemudian pergi dari ruang makan. Dia segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari tau apa yang telah di alami oleh Nona Elea dulu.
Wajah Elea masih pucat, tapi tidak separah tadi. Dan dia tidak sadar kalau tangannya masih mencengkeram kuat lengan kemeja bosnya.
Sikap Elea yang tidak seperti biasanya membuat Gabrielle curiga. Sangat jelas terlihat kalau gadis kecilnya ini sedang sangat ketakutan. Gabrielle kemudian mencoba menelisik masa lalu Elea melalui pikirannya. Emosinya seperti ingin meledak saat dia tidak bisa menemukan apapun dari sana.
"Bos?",.
"Ya sayang, ada apa?",.
Elea biasa saja saat bosnya memanggilnya sayang. Dia tidak merasa risih sama sekali.
"Apa diskusinya masih bisa di tawar?" tanya Elea ragu-ragu.
Kening Gabrielle mengerut bingung. Tak lama kemudian dia tersenyum lalu mengangguk.
"Bagian mana yang ingin kau tawar, hemm?",.
"Emmmm, itu. Bisa tidak bos carikan aku sekolah yang gratis saja?",.
Gabrielle terdiam. Apa dia terlihat sebegitu miskinnya sampai-sampai Elea meminta untuk di carikan sekolah yang gratis? Entah kenapa Gabrielle merasa kalau semua harta kekayaannya sama sekali tidak ada artinya di mata Elea. Miris.
"Tidak!".
Wajah Elea di penuhi awan mendung. Dia tadi sudah sangat berharap bisa melanjutkan pendidikannya jika bosnya bersedia membantu.
"Kau akan melanjutkan pendidikan di universitas terbaik yang ada di negara ini!" lanjut Gabrielle.
"Benarkah?" tanya Elea tak percaya.
Gabrielle mengangguk.
"Tidak ada sekolah gratis. Semua biaya aku yang akan menanggungnya",.
"Mana boleh seperti itu bos. Nanti kalau kau bangkrut bagaimana?" sela Elea tak enak.
Wajah Gabrielle dan Nun terlihat begitu buruk setelah Elea bicara seperti itu.
'Nona Elea, kapan mata anda bisa terbuka dan melihat siapa Tuan Muda Gabrielle yang sebenarnya? Tuan Muda tidak akan bangkrut meskipun membiayai seribu Elea yang lain. Saham Tuan Muda tersebar dimana-mana, mustahil untuknya bisa bangkrut hanya dengan membayar biaya sekolah anda yang tidak seberapa itu',.
"Elea, kau ingin sekolah kan?" tanya Gabrielle berusaha untuk sabar.
Elea mengangguk ragu. Dia bimbang.
"Kalau kau masih ragu mengenai biayanya, maka kau boleh membayar ganti rugi dengan cara yang lain!" tawar Gabrielle.
"Apa itu bos?".
Ada secercah harapan di benak Elea. Dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
"Menjadi istriku",.
Krikk... Kriikk.. Kriikkk....
Hening.
Elea dan Gabrielle sama-sama terdiam. Jika Elea diam karena merasa bingung, Gabrielle terdiam karena sedang gugup. Dia baru saja melamar gadis kecilnya secara tidak sengaja. Ini di luar rencananya.
"Kenapa harus menjadi istri? Aku kan sudah menjadi sekertarisnya bos di kantor. Memangnya itu belum cukup ya?",.
'Belum Elea, itu sama sekali belum cukup. Aku ingin kau sepenuhnya. Cintamu,tubuhmu, semuanya. Aku ingin semua yang ada di tubuhmu menjadi milikku!',.
"Besok malam kau akan mulai belajar untuk mengejar ketertinggalanmu, Elea. Karena enam bulan lagi tahun ajaran baru akan segera di buka. Dan tidak ada penolakan!" paksa Gabrielle tegas.
Spontan Elea langsung mengangguk. Hatinya sangat bahagia karena sebentar lagi dia bisa menikmati bangku universitas yang selama ini sangat dia idam-idamkan. Elea kemudian teringat dengan ganti rugi yang di inginkan oleh bosnya tadi.
"Apa aku akan tetap menjadi istrimu bos?" tanya Elea penasaran.
Gabrielle menyeringai.
"Tentu saja. Besok pagi kita akan membuat buku nikah sebelum berangkat ke kantor. Apa kau keberatan, Elea?",.
"Tidak bos. Asalkan bisa sekolah, menjadi istrimu aku rasa itu tidak terlalu buruk" jawab Elea dengan polosnya.
Ares yang baru saja muncul rasanya ingin menangis mendengar kata-kata Nona Elea barusan. Tidak buruk? Oh ayolah, semua wanita di negara ini berlomba-lomba agar bisa naik ke ranjang Tuan Muda-nya. Ares benar-benar sangat ingin menenggelamkan kepalanya di kolam renang melihat kepolosan dari calon nyonya di rumah ini.
"Gadis pintar. Ayo, aku akan mengantarmu ke kamar. Kau perlu istirahat dengan baik untuk menyambut pernikahan kita besok!" ucap Gabrielle tanpa mempermasalahkan perkataan aneh Elea.
Elea mengangguk. Dia diam saja saat tubuhnya di gendong oleh bosnya.
"Kaitkan kakimu di pinggangku, Elea!" perintah Gabrielle.
"Begini?" tanya Elea.
Gabrielle mengangguk. Dia kemudian mulai melangkah menuju kearah lift dengan seringai licik di ujung bibirnya. Gabrielle seperti mendapatkan jacpot yang sangat besar malam ini. Dia tidak menyangka kalau diskusi yang dia lakukan akan berakhir dengan Elea yang setuju untuk menjadi istrinya. Sebenarnya Gabrielle sangat sadar kalau Elea ini belum memahami arti dari pernikahan yang sesungguhnya, tapi dia tidak peduli. Asalkan Elea bisa segera menjadi miliknya, halal bagi Gabrielle untuk memanfaatkan kepolosannya.
Dan untungnya lagi, gadis kecilnya ini sangat patuh dan tidak banyak bertanya. Entah karena dia pura-pura bodoh atau karena murni tidak tahu. Biarlah semua berjalan seperti ini.
'Definisi kebahagiaan yang sesungguhnya. Indah, diskusi malam ini benar-benar sangat indah',.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
🌻VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA YA GENGSS..
LIKE, COMMENT DAN RATE BINTANG LIMA
🌻IG: nini_rifani
🌻FB: Nini Lup'ss
🌻WA: 0857-5844-6308
.