Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 08
Wulan sedang menidurkan Rayyan sambil menepuk nepuk punggung anak itu,ketika Jason tiba tiba masuk ke kamar Rayyan.
Wulan tidak menyadari sejak kapan Jason pulang dari kantor, ketika dilihat sepertinya jason sudah mandi.
Terlihat dari rambutnya yang masih sedikit basah. Dengan hanya mengenakan kaos dan celana kasual memperlihatkan postur badannya yang ideal dan tegap.
Wulan menelan ludahnya sendiri,tidak pernah ada lelaki yang setampan Jason yang pernah dilihatnya kecuali di layar televisi.
Terkadang Wulan berpikir kenapa tuannya itu tidak menjadi artis saja. Wulan menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir pikiran pikiran aneh yang terlintas dikepalanya.
"Dia sudah tidur?" Tanya Jason memecah khayalan Wulan.
"Iya, sudah tuan. Tadi juga sudah makan malam"jawab Wulan.
"Hmm baiklah,kamu juga boleh istirahat"
Wulan mengangguk kemudian meninggalkan kamar Rayyan.
Dilihatnya kamar Andini yang berada tepat berhadapan dengan kamar Rayan tertutup.
Sudah berkali-kali dalam satu hari itu Wulan melihat bi Irah bolak balik masuk ke kamar nyonyanya setiap kali alarm berbunyi.
Sebenarnya Wulan begitu penasaran apa sebenarnya yang terjadi pada Andini, mengapa nyonya nya itu sampai tidak pernah turun dan bahkan sampai memerlukan bantuan orang lain.
apakah sakit yang dideritanya benar benar separah itu?
Wulan merebahkan tubuhnya ke ranjang, setelah mandi dan sholat isya'.rasanya hari ini begitu melelahkan.
Dilihatnya jam menunjukan 8 malam, diutak atiknya handphone.
Dipandanginya gambar ibu dan bapaknya di layar handphonenya. Rasa rindu menyelimuti perasaannya.
Dia ingin menelepon orang tuanya sekedar mengobati rindunya serta menceritakan hari pertamanya bekerja ketika tiba-tiba suara alarm berbunyi berkali kali.
"teeeetttt....teettttt..."
Biasanya suara alarm akan berhenti ketika bi Irah datang kekamar Andini. Tapi kali ini suara alarm berbunyi berkali-kali tanpa henti.
"kemana ya bi Irah?" gumam wulan.
Wulan keluar dari kamarnya,mencari keberadaan bi Irah, tapi yang dicari benar benar tidak ditemukan dimanapun seisi rumah.
Hingga akhirnya Wulan keluar, dan dari satpam diketahui bahwa bi Irah sedang keluar diantar pak Amat.
Akhirnya Wulan memutuskan untuk menghampiri Andini, dengan hati hati dia mengetuk pintu kemudian masuk kekamar nyonya rumah yang tengah terbaring di ranjangnya.
Badannya tampak kurus, rambutnya panjang namun sedikit berantakan, wajahnya pucat dengan mata yang sedikit cekung.
Tapi tampak bahwa gurat kecantikan pernah dimiliki wanita itu.
"Siapa kamu?" Tanya sosok yang tengah terbaring itu dengan wajah tidak suka. Sorot matanya menunjukan bahwa dirinya tidak menerima kehadiran Wulan dihadapannya.
"Saya Wulan nyonya, pengasuh den Rayyan. Bi Irah sedang keluar makanya saya kesini. Ada yang bisa saya bantu nyonya?" Tanya Wulan dengan sopan.
"Saya gak butuh kamu, saya butuh bi Irah" jawabnya sambil terus menerus memencet tombol disampingnya membunyikan alarm.
Tiba-tiba pintu dibuka,Jason masuk dengan wajah datar,ekspresinya begitu dingin.
"Mau apa?" Tanya Jason dengan wajah tanpa sedikitpun menunjukan simpati pada Andini.
"Jas, kamu kesini?" Wajah Andini yang pucat itu dihiasi senyum penuh kebahagiaan melihat Jason berdiri dihadapannya.
"Aku mau kekamar mandi,bisa tolong aku" ucap Andini penuh harap.
"Disini ada Wulan, selain bi Irah dia bisa bantu kamu,dan stop mencet alarm berulang-ulang, itu bisa ganggu tidur Rayyan" ucap Jason tegas tanpa memandang kearah Andini dan kemudian keluar dari kamar itu.
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔