Khairani anjani, seorang asisten perusahaan terkenal tak menyangka sahabatnya sejak SMA akan mengambil pacarnya Gavin wibowo.
Padahal viola saski susah menikah dengan ken arok seorang dokter bedah spesialis jantung, ken arok sendiri adalah dokter yang merawat bibi khairani.
bagaimana semuanya bermula, akankah gavin kembali pada khairani ? atau mereka akhirnya berpisah. lalu bagaimana rumah tangga ken arok dengan viola?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Mulai cemburu !
Khai bangkit dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan dokter ken, dia sudah kalah karena dokter ken sudah menolaknya namun dalam hati ia berharap lelaki tampan itu memberinya harapan atau paling tidak tetap berhubungan.
Ken sendiri masih bingung bagaimana bisa khai begitu cepat melupakan mantanya dan begitu cepat pula jatuh cinta padanya, selama ini ia hanya menemani dan mengajaknya pergi karena khai butuh teman dan ia dengan senang hati menemaninya secara ia sendiri merasakan kekosongan.
" dokter ken saya pulang kalo begitu" pamit khai dengan nada pelan rasanya seperti sedang patah hati saja sangat tak bersemangat.
Namun ken hanya diam dan tak menyahut nya seakan tenggelam dalam fikiranya sendiri.
Khai berjalan dan hendak menyebrang namun karena lengah ia tak melihat kendaraan beroda empat yang lewat.
" aaaaaaah"
Suara teriakan khai membuat semua orang yang berada di taman itu terkejut dan berlari mendekati kejadian begitu pula dokter ken.
" khai " pekik dokter tampan itu seketika langsung mendekat dan memeluknya tangannya bergetar melihat luka yang sudah menoreh tubuh mulus wanita yang sering menghiburnya itu.
" dokter ..." panggil khai pelan nyaris tanpa suara.
Khai terlihat lemas kepala dan tangan kanannya terluka hingga mengeluarkan darah merah nan segar dalam sekian detik ia pun kehilangan kesadarannya.
" khai bertahanlah" ucap ken dengan suara serak yang bergetar dia panik sekaligus cemas dengan keadaan khai.
ken pun mnggendong khai ala bridal style dengan cepat ia segera berlari ke arah mobil miliknya hendak membawa khai ke rumah sakit terdekat yang tak terduga adalah rumah sakit tempatnya bekerja.
Saat sampai ia berteriak memanggil para dokter dan perawat untuk mengambil brangkar dan pertolongan pertama sementara ia sendiri tak bisa bekerja dengan baik lantaran rasa paniknya yang meningkat.
Dokter dikri yang kebetulan masih berada diruang IGD pun terkejut, bukan karena khai yang terluka tapi bagaimana bisa mereka datang bersama?.
Khai ditangani beberapa dokter dan perawat sementara ken hanya melihat dengan tatapan nanar tangannya gemetar dan rasa takut yang dominan itu membuatnya tak bisa ikut membantu.
Ini pertama kalinya ia begini saat viola terluka dia tak seperti ini malah cenderung santai dan tenang, dikri yang melihat mentornya seperti itu merasa kaget selama ini seorang dokter ken adalah pribadi yang cukup tenang setenang air bahkan dalam kondisi darurat yang begitu banyak pasien pun ia tetap tenang .
Tapi mentornya gusar karena satu orang wanita yaitu khai gadis yang ia sukai dan itu sangat mengganggu fikiran dokter muda tersebut.
" dokter siapa yang akan menjadi walinya ?" tanya seorang perawat yang mendekati ken karena di rumah sakit tersebut sudah mengenal khai yang sekarang sudah hidup sebatang kara.
ken menatap perawat tersebut lalu melihat khai yang terbaring lemah dan masih dalam pemeriksaan dia sendiri bingung.
Dikri yang mendengar pertanyaan perawat wanita tersebut hendak melangkahkan kakinya untuk menawarkan diri menjadi wali khai namun...
" saya sendiri yang akan menjadi walinya" ucap ken sambil menatap tangannya yang penuh noda merah.
" baik kalo begitu..." perawat itu hendak meminta sesuatu tapi ken segera memotongnya.
" saya paham ! Tolong fokus pada khai saja saya akan membersihkan diri dulu " ucapnya sambil berjalan pergi meninggalkan ruang darurat tersebut.
Ada rasa sakit dalam hatinya melihat keadaan khai yang bahkan bukan siapa siapa baginya, hanya teman bicara itu saja tapi kenapa begitu hatinya terasa nyeri.
...****************...
Ken duduk di samping brangkar tempat khai terbaring, ia menatap setiap lekukan wajah yang nyaris sempurna dan bibirnya yang ken selalu ingat saat melukiskan senyum.
Dokter ambar mengatakan tidak ada yang serius pada khai hanya gegar otak ringan dan luka di tangan kanannya yang harus dijahit meski bagitu ia harus banyak istirahat agar cepat pulih.
Malam ini pun ken sangat malas untuk pulang ia ingin menemani wanita yang tengah tidur di brangkar ini dan hanya mengirim chat pada viola bahwa ia sibuk dirumah sakit.
Waktu berlalu langit yang tadinya gelap pun kini terang dan hangat oleh panasnya matahari, mata khai perlahan terbuka kepalanya terasa nyeri saat ia bangun dan tangannya terasa di genggam oleh seseorang.
Saat melihat ia hanya tersenyum getir yang disampingnya adalah lelaki yang sering ia panggil dokter ken, khai pun mendiamkan tanganya untuk digenggam oleh lelaki itu.
Gerakan dari sang dokter terlihat bahwa ia akan bangun dan tangan yang digenggamnya mulai ia lepaskan, terlihat dokter tersebut merengkan tangannya lalu kepalanya tentu ia pegal karena semalam tidur dengan posisi duduk.
" dokter ken " suara gadis itu mengalihkan gerakannya dan ia menatap khai sudah sadar.
" khai kamu sudah sadar bagaimana apa ada yang sakit hm" tanya dokter ken dengan penuh kepedulian.
" cuma sakit kepala saja dok" jawab khai pelan sambil tersenyum senangnya ada laki laki yang menemaninya saat sakit seperti ini.
" tak apa itu wajar karena kepalamu terbentur tapi hanya gegar otak ringan saja " ken memberi tahu keadaan khai sambil mengusap genangan air mata yang tiba tiba menetes di pipi khai.
khai ingin rasanya memeluk lelaki di depanya karena kehadirannya sangat ia butuhkan tapi saat ingat kejadian semalam ia langsung mengalihkan pandangannya dari ken.
" terima kasih dokter sudah membawa ku ke rumah sakit sekarang dokter boleh pulang aku bisa jaga diri " ucap khai mencoba mengusir ken dengan halus.
Ken merasa hatinya nyeri kembali mendengar ucapan gadis disampingnya ia sadar sudah menolak khai semalam tapi ia tak bisa apa apa dia adalah pria beristri rasanya tak pantas baginya untuk khai yang cantik dan pintar.
" baiklah cepat sembuh khai nanti saya kembali lagi" pamit dokter tersebut sambil beranjak dan keluar.
Wajah ken tampak masam ia paham khai mengusirnya karena sudah menolaknya tapi ia sendiri juga bingung, jika ia menerimanya belum tentu khai bahagia karena ia sudah menikah menjadi istri kedua terkadang selalu dianggap pelakor dan ken tak ingin merusak hidup khai biarlah seperti ini saat ini.
...****************...
Siang harinya ken kembali keruangan dimana khai di rawat inap namun pemandangan tak biasa membuatnya terasa terbakar api , bagaimana tidak khai tengah disuapi oleh dikri sambil cekikikan mendengar celotehan dokter magang itu.
" ehem... ternyata ada dokter dikri disini " ucap ken mendekati mereka berdua.
" untuk apa dokter kesini lagi ?" tanya khai dengan nada tidak suka saat melihat ken kembali keruangannya.
" loh dia kan wali kamu khai harusnya kamu baik baik sama dokter ken " khai terkejut mendengar perkataan dikri ia tak menyangka dokter yang sudah menolaknya menjadi wali nya dirumah sakit.
" kenapa kok kamu terlihat tak suka sama dia khai" tanya dikri dengan tatapan heran menatap khai dan ken bergantian.
" gak apa apa ko dok saya cuma gak nyaman aja dokter ken jadi wali saya" jawab khai sangat tak nyaman ada ken bersamanya dia berharap lelaki itu tak datang menjenguknya lagi.
" hmm gak apa apa khai dia walinya kita mantennya " seloroh dikri sambil tersenyum lebar dan khai terkejut dengan ucapan nya.
Panas sudah amarah dokter ken mendengar candaan yang penuh makna itu rasanya tak rela khai jadi milik orang lain termasuk anak didiknya, wajah ken bahkan tak hanya masam tapi sudah merah padam.
Dikri kembali menyuapi khai saat minum obat dan lagi lagi rayuan maut itu ia lontarkan.
" khai kamu tahu apa bedanya bintang dan kamu " ucapnya saat khai sudah menelan obatnya.
" jelas beda bintang itu dilangit khai itu di bumi" jawab ken segera dengan ketus ia sadar dikri mulai menyerang khai dengan gombalan mautnya.
" salah dok jawabanya kalo bintang mengelilingi bulan kalo khai mengelilingi hati ku" ucap dikri salah tingkah sendiri sedangkan khai hampir saja tersedak dan obatnya hampir naik lagi ke mulut mendengar gombalan dokter muda itu .
Khai ingat sesuatu dalam internet cara mengejar pria selanjutnya adalah membuatnya cemburu dan kebetulan kehadiran dokter dikri sangat mendukung.
Ia juga melihat dokter ken tampak masam melihat adanya dikri disampingnya, baiklah peran selanjutnya adalah membuat dokter ken cemburu.
" dokter dikri kepala saya sakit apa boleh saya minta anda mengusapnya pelan saya terbiasa di usap usap saat sakit kepala tapi sekarang saya tak punya siapa siapa " ucap khai dengan manja dan gemas tentu dikri mau melakukannya karena itu adalah kesempatan emas baginya.
Berbeda dengan ken yang menganga tak percaya khai akan meminta dikri melakukan itu sungguh ia sangat kesal sekarang.
" tentu khai " ucapnya lalu mengusap usap kepala khai pelan dan lembut.
" makasih dok..." ucap khai tersenyum sambil melihat dokter ken yang berdiri di samping dokter dikri mendengus sebal.
' yes dia mulai cemburu ' gumam khai dalam hati.