anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini ia tumbuh dengan dendam yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terlambat
Entah mengapa taksi yang Risa gunakan sampai nya bersamaan dengan mobil Kenzo, saat Risa turun dari mobil, Kenzo juga sudah berada di halaman rumah, dia bersandar pada mobil nya dan menatap Risa yang berjalan masuk,
" kau bahagia dengan nya? " entah mengapa kalimat itu yang keluar dari mulut Kenzo padahal tadi mereka sudah membahas nya, walau tidak keseluruhan
Risa menyisir rambut nya ke belakang mengunakan tanggan nya, karena dia sudah sangat capek dan muak, dia harus bersiap karena mereka akan pergi bersama sama, " aku sudah katakan berulang kali, aku tidak bahagia dengan nya, aku bekerja di sana karena aku ingin mendapa uang " jelas Risa
Arga berdiri tegak dan memberikan kartu kredit unlimited nya " pakai ini dan berhenti kerja, apakah ini tidak cukup? Atau kau pergi yang lain? Mobil? "
Risa merasa nada bicara Kenzo di sini, seolah membuat dia menjadi perempuan matre karena dari awal viola datang, nafkah yang Kenzo berikan jelas terbagi, jadi tak ada salah nya dia bekerja, tetapi sikap nya ini membuat Risa muak " apa maksud mu? Aku bisa membeli semua keperluan ku, lebih baik kau masuk, dan bersiap pesawat akan segara berangkat " ucap Risa lalu masuk ke paviliun nya,
Kenzo memperhatikan jalan Risa yang pincang, mungkin itu karena high heels nya yang terlalu tinggi, jadi kaki nya terluka,
Kenzo masuk ke rumah dan benar viola sudah menunggu nya di depan pintu dengan kedua tanggan yang sudah ia silang " mas? " menatap Kenzo,
Kenzo memegang lengan viola " maaf sayang, mas tadi ada cara di kantor sebentar dan juga jalanan kan macet sayang " menatap viola,
Viola menarik nafas nya, bukan tak ingin marah tetapi malas ribut, jadi ia hanya diam padahal tau semua nya, intinya dia harus tetap menjadi istri Kenzo dan memberikan anak kepada nya " baiklah, kalau gitu kamu mandi, baju kamu udah aku siapkan di atas kasur, semua barang juga udah beres, aku akan nelpon taksi dulu " ucap viola,
Kenzo hanya diam saja dan melakukan semua apa yang viola katakan, karena memang tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain menurut, Risa yang ingin dia perjuangkan seperti nya sudah jatuh cinta pada lelaki lain,
Lima belas menit berlalu, mereka bertiga sekarang sedang menunggu taksi yang di depan oleh viola, di depan pintu gerbang, Risa yang sibuk dengan handphone nya, bukan sibuk tetapi pura pura sibuk karena tidak mau melihat kemesraan mereka,
Viola terus saja menempel di lenggang Kenzo " mas nanti sampai di sana, aku ingin makan makanan yang enak, kamu juga ikut ya, kita harus traveling di sana mas " ucap viola tersenyum bahagia,
" iya sayang " ucap Kenzo tetapi tatapan nya mengarah ke Risa,
Taksi nya datang, Kenzo dan viola duduk di belakang, dan Risa duduk di samping supir, supir taksi itu heran kenapa dua wanita dan satu pria " apakah kalian saudara? " ucap nya karena memang terlihat ambigu jika mereka tinggal dalam satu rumah,
Belum sempat Kenzo atau viola menjawab, Risa menjawab " saya adalah pembantu rumah tangga mereka pak, jadi kemana majikan saya pergi, maka saya harus ikut " jelas nya, dia memang terlihat baik baik saja saat mengatakan itu, tetapi dia harus mengatakan nya, karena nanti semua orang pasti akan fokus pada mereka,
Kenzo menatap Risa dari belakang " kenapa kau bicara seperti itu? padahal kau adalah istri pertama ku " isi hati Kenzo,
Mereka sampai di bandara, Risa mendorong koper nya sendiri, di sini dia merasa mual dan pusing, tidak tau mengapa tetapi Risa tidak mau mabuk udara,
" huekk..,.,.,. Huek,.,.,.,. " ucap Risa di belakang Kenzo dan viola, Risa juga mencari tempat duduk karena dia sangat mual,
Kenzo melelaskan tanggan viola yang terus mengandeng nya " Risa, Risa kamu ngak papa kan? kamu udah makan? " ucap Kenzo
Risa mendorong Kenzo menjauh namun Kenzo tak mau " aku tidak butuh bantuan, ini karena aku belum makan, mag ku kambuh, " jelas nya dengan wajah yang sudah banjir keringat,
Kenzo menatap sekitar tetapi percuma karena tidak ada apotik di bandara, Kenzo duduk di sebelah Risa dan membiarkan kepala Risa bersandar pada bahu nya " kita akan duduk di sini saja, kau sender kan kepala mu pada ku " Kenzo seolah menjadi suami yang berguna sekarang, padahal sejak dulu dia selalu saja cuek,
Viola yang melihat hak itu kesal, namun dia tetap duduk di sebelah Kenzo, dia menarik tanggan Kenzo dan memegang, sekarang Risa, Kenzo dan viola duduk di bangku yang sama, sambil menunggu pesawat mereka,
Setelah sepuluh menit menunggu akhir nya mereka masuk ke dalam pesawat, Risa masih terlihat lemah, namun mana mungkin Kenzo duduk bersama nya, karena viola sudah menarik narik dirinya untuk duduk bersama,
Selama perjalan Risa menekan perut nya karena dia selalu saja mual, dia tidak ingin membuat orang yang ada di sekitar nya terganggu karena dia muntah terus menerus,
Sampai di hotel, Risa langsung masuk ke dalam kamar, dan Kenzo melihat nya yang masuk dengan buru buru, namun dirinya di tarik oleh viola untuk segera naik ke kamar mereka, karena mereka harus berhubungan setiap malam selama di sini,
Saat sampai di kamar, Kenzo membuka jas nya dan duduk di sofa, dia membuka Handphone nya ingin menelpon Risa, namun rasa nya tidak etis, tetapi jika dia turun itu akan membuat viola marah,
viola menatap Kenzo yang duduk diam saja " mas kamu ngak lupa kan? selama kita berada di sini kita harus ngapain? " membuka jaket nya dan menyusun pakaian ke dalam lemari,
Kenzo menatap viola " iya sayang, mas ingat, bagaimana mas bisa lupa tentang keinginan semua keluarga " di pikiran nya tetap masih ada Risa,
Viola yang sudah tidak sabar, dia mendekati Kenzo dan duduk di pangkuan nya " ayo lakukan sekarang, toh kita juga sudah capek di perjalan jadi cepek sekarang juga tidak masalah kan mas? " mengusap pipi Kenzo dengan jari telunjuk nya,
Kenzo mengambil tanggan viola, dia ingin memulai namun rasa nya sangat berbeda, walau dia saat itu sedang mabuk, saat berhubungan dengan Risa, tetapi rasa nya tidak seperti ini, dengan Risa dia lebih nyaman dan merasa nikmat,
Kenzo mencoba untuk memegang pinggang viola, namun dia tidak bisa, tetapi viola menahan tanggan Kenzo agar tidak melepas pinggang nya, viola juga membuka satu persatu biji kancing baju Kenzo,
Saat viola ingin mencium bibir Kenzo, tiba tiba saja Risa masuk dengan wajah yang pucat, dan pingsan di depan pintu kamar mereka, itulah kenapa jangan terburu buru, mereka lupa mengunci pintu kamar,
...Happy reading guyss ...
...Jangan lupa like ...
