Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Membuatku Gila
Setelah kepulangan Dara dari mansion, Fifi kembali ke rutinitasnya. Ia bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan siang spesial untuk keluarganya.
Kali ini, ia memutuskan memasak lima hidangan berbeda:
Ayam Panggang Rosemary dengan Kentang Oven.
Sup Krim Jagung dengan Taburan Keju.
Udang Saus Padang yang Pedas Menggoda.
Tumis Buncis dengan Wortel dan Bawang Putih.
Nasi Goreng Seafood ala Restoran.
Fifi memastikan semuanya sempurna, bahkan menambahkan hiasan daun parsley pada setiap hidangan. Setelah selesai memasak, ia menyiapkan bekal makan siang kecil untuk Dinda.
Siang harinya, ia menjemput Dinda dari sekolah. Ketika Dinda melihat mobil mamanya, gadis kecil itu melompat kegirangan, melambaikan tangan dengan semangat.
“Mamaaa!” seru Dinda, memeluk Fifi begitu pintu mobil terbuka.
Fifi tersenyum hangat, mengecup kening anaknya. “Bagaimana sekolah hari ini, Sayang? Ada cerita seru?”
Dinda mulai berceloteh sepanjang perjalanan pulang, menceritakan tentang tugas sekolah dan teman-temannya. Sesampainya di mansion, Fifi menyuruh Dinda untuk membersihkan diri sebelum makan siang.
“Ayo, Dinda, cepat mandi. Setelah itu kita makan siang bersama Papa” ujar Fifi sambil menuntun anaknya ke kamar.
Setelah itu, Fifi meminta para maid untuk memanaskan kembali masakannya dan menata hidangan di meja makan. Tidak lama kemudian, suara deru mobil terdengar.
“Papa sudah pulang!” seru Dinda yang baru selesai mandi.
Fifi tersenyum, melangkah ke pintu utama untuk menyambut Darius. Ketika Darius turun dari mobil, Fifi mendekat dengan gaya anggun.
“Selamat datang, Sayang” ucapnya lembut, mengulurkan tangan untuk menggandeng suaminya.
Darius tersenyum hangat, mencium pipi istrinya sebelum mereka masuk bersama ke ruang makan. Hidangan yang tersaji membuat Darius terkejut “Wah, ini benar-benar istimewa. Kau sungguh tahu cara memanjakan suami, Fifi”
Fifi tertawa kecil, matanya berbinar “Tentu saja. Kau kan kebanggaanku”
Mereka bertiga menikmati makan siang penuh kehangatan. Darius memuji masakan Fifi berkali-kali, sementara Dinda sibuk menceritakan hal-hal lucu dari sekolahnya. Setelah makan siang selesai, Darius berpamitan untuk kembali ke kantor, mencium kening Fifi sebelum pergi.
“Jangan terlalu lelah, ya” pesan Fifi, melambaikan tangan saat mobil Darius menjauh.
Dinda kemudian naik ke kamarnya untuk tidur siang, sementara Fifi duduk di ruang keluarga, merenungkan kembali alur cerita novel ini. Ia mengingat bagaimana sebelumnya ia membiarkan Kelvin dan Dara memanfaatkan dirinya. Tapi tidak lagi. Kali ini, ia bertekad untuk melindungi keluarga kecilnya dari segala ancaman.
Saat malam tiba, Darius pulang ke mansion dengan langkah lelah, namun senyumnya kembali muncul ketika Fifi menyambutnya di kamar.
“Selamat datang, Sayang” ucap Fifi dengan suara lembut, mengenakan gaun tidur satin yang memperlihatkan siluet tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya digerai, dan aroma parfum lembut menguar di udara.
Darius menatapnya, terpaku “Fifi… Kau selalu tahu cara membuatku merasa seperti pria paling beruntung di dunia”
Fifi mendekat, meletakkan tangannya di dada suaminya. “Tentu saja, karena kau memang yang paling beruntung memiliki aku” godanya sambil tersenyum nakal.
Darius tertawa kecil, membelai pipi istrinya “Apa yang sudah kau rencanakan malam ini?”
Fifi Melepaskan dasi suami nya dengan lembut "Membuatmu mandi terlebih dahulu, aku telah membuat air hangat untuk berendam. sana gih mandi".
Darius telah selesai mandi dengan handuk kecil di area intimnya. Fifi maju ke Darius memeluk nya. Aroma mint tercium di tubuh sang suami.
"Sekarang apa yang kau rencanakan, sayang?" tanya Darius kembali.
Fifi memandang Darius dengan tatapan penuh cinta.
“Rencanaku sederhana. Aku ingin membuatmu merasa dihargai, dicintai, dan dirindukan” bisiknya, sebelum mencium bibir Darius dengan lembut.
Ciuman itu segera berubah menjadi penuh gairah. Darius membalasnya dengan intens, melingkarkan tangan di pinggang istrinya.
“Fifi, kau membuatku gila” bisik Darius di sela-sela napasnya yang memburu.
“Kalau begitu, biarkan aku membuatmu lebih gila lagi” balas Fifi dengan suara serak.
Malam itu menjadi malam yang penuh kehangatan dan kebahagiaan. Dalam obrolan setelahnya, mereka berbagi tawa, berbicara tentang masa depan mereka, dan bagaimana mereka akan menghadapi segala tantangan bersama.
Darius memeluk Fifi erat sebelum tidur, berbisik “Aku mencintaimu lebih dari segalanya. Terima kasih sudah selalu di sini untukku”
Fifi membalas pelukan itu, tersenyum bahagia “Aku juga mencintaimu, Sayang. Selamanya”
Dan malam itu berakhir dengan keintiman dan kebahagiaan yang memenuhi hati mereka.
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..