Claudia adalah seorang gadis muda yang lahir dari keluarga mafia yang terkejam, terkenal dan penuh intrik pada bagian Eropa. Namun, Claudia juga sebagai anak broken home yang tumbuh dalam bayang-bayang konflik keluarga yang tak kunjung usai. Meskipun terlahir dari keluarga yang berkuasa, dia tidak pernah merasakan kedamaian sejati.
Di tengah kekacauan itu, Claudia jatuh cinta pada seorang pria yang seharusnya memberinya kebahagiaan, namun kenyataannya justru menjerumuskannya lebih dalam ke dalam dunia yang penuh nafsu. Kekasihnya, yang mencintainya bukan karena tulus, tetapi karena hasrat semata, hanya menambah kesedihan dan rasa terhimpit dalam hidup Claudia. Hubungan mereka penuh dengan kebohongan, kepalsuan, dan manipulasi.
Tak hanya itu, Claudia juga harus menghadapi kenyataan pahit tentang sahabat yang sangat dia percayai. Sahabat yang selama ini dia anggap sebagai teman sejati ternyata berkhianat, memainkan peran dibalik layar, dan merencanakan penghancuran dalam hidup Claudia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pramesti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kondisi Yang Buruk!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...--------masih di halte bus--------...
Carlos berlari menghampiri putrinya yang sedang terbaring di atas kursi halte bus.
"Astaga Claudia!"
"Kenapa bisa banyak ruam merah di sekujur tubuhmu ini?" seru Carlos.
Dia mulai cemas setelah melihat putrinya terbaring tak berdaya itu.
"Sepertinya putri anda alergi dingin, tadi dia ada mengatakan seperti itu!" ucap Zen.
"Iya kah?"
"Kenapa selama ini putriku tidak pernah kasih tau soal ini?" tukas Carlos dengan raut wajah sedih karena anak dan mantan istrinya selalu menutupi masalah di diri mereka.
Zen menaikan kedua bahunya sambil menggelengkan kepalanya karena dirinya juga tidak tau alasan Claudia tidak menceritakan tentang riwayat alergi dingin kepada ayahnya.
"Hmm, tapi kenapa putri ku ada sama kamu?"
"Kamu siapa nya Claudia?" tanya Carlos.
"Aku teman kampusnya paman, kebetulan tadi Claudia di culik oleh kekasihnya itu dan beruntung aku bisa menyelamatkan dia!" jawab Zen dengan jelas.
"Hah!"
"Claudia di culik?" pekik Carlos dengan terkejut.
"Iya paman, Claudia di culik oleh kekasihnya tadi!" timpal Zen memperjelas perkataannya.
"Brengs*k....!!!" umpat Carlos.
"Siapa kekasihnya, apa kau tau dimana rumah dia?" tanya Carlos.
"Kalau soal rumahnya, aku juga kurang tau paman. Tapi, namanya Alvin!" jawab Zen.
"Hmm aku kira kau tau. Kalau begitu, terimakasih sudah menyelamatkan putriku!" lirih Carlos.
Ia sebenernya ingin mengetahui alamat rumah kekasihnya Claudia karena ingin membalas perbuatannya yang telah berani menculik putri kesayangannya satu-satunya.
"Baik paman, tapi sepertinya paman harus segera bawa Claudia ke rumah sakit" pinta Zen dengan nada khawatir melihat tubuh Claudia tidak ada interaksi apapun.
"Ah iya, saya hampir lupa. Tolong bukakan pintu mobilnya biar saya yang mebopongnya!" seru Carlos meraih tubuh sang putri terbujur lemas.
Zen mengangguk mengerti, ia melangkah terlebih dahulu dan membukakan pintu mobil. Carlos membopong sang putri lalu merebahkannya di sebelah kursi mengemudi.
"Terimakasih, siapa nama mu?" lirih Carlos menatap Zen dengan seksama.
"Namaku Zenith Edsel Alvaro, sering di panggil Zen!" uluran tangan dengan senyuman manis terukir di bibir Zen terhadap Carlos.
"Oke Zen, terimakasih. Namaku Carlos, oh ya nanti saya butuh bantuan kamu untuk memberitahukan seperti apa ciri-ciri orang yang telah menculik putriku!" imbuh Carlos meminta sebuah penjelasan lebih detail.
"Baik paman, kalau boleh saya ikut nyusul ke rumah sakit juga ya" ucap Zen dengan simpati.
"Boleh-boleh, saya tidak larang karena kamu telah menyelamatkannya!" ucap Carlos dengan tanggapan baik.
Ia langsung masuk ke dalam mobil dan berlalu meninggalkan Zen yang tengah tersenyum sumringah tanpa ada perkataan yang lain.
Carlos kini melajukan kendaraannya menyelusuri jalanan menuju rumah sakit terdekat dan di susul oleh Zen dari belakang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...------Rumah Sakit------...
(Hanya Ilustrasi)
Sedangkan di rumah sakit di waktu bersamaan. Sky dan Alexa membawa Isabella ke rumah sakit karena mengalami serangan jantung secara medadak.
"Dokter Tolong ada pasien mengalami serangan jantung....!" pekik Sky menggendong tubuh Isabella yang lumayan berat di depan pintu UGD.
Beberapa perawat berlari ke arah mereka sambil mendorong sebuah bed rumah sakit.
"Rebahkan disini saja tuan! Biar kami yang menanganinya"
Zen mengangguk iya dan Alexa memasang wajah sangat sedih karena ia baru tau mempunyai tetangga yang mempunyai riwayat penyakit tak terduga seperti ini.
"Kasian sekali ya dia, kira-kira Zen berhasil menyelamatkan Claudia tidak ya" gumamnya terdengar oleh Sky.
Sky hanya menghela nafasnya dengan harapan Claudia bisa ditemukan dan terselamatkan.
Isabella tengah di tangani oleh salah satu dokter di rumah sakit, sehingga ada satu dokter keluar dari ruangan UGD itu sambil melepaskan kacamata yang di kenakannya.
"Apa kalian keluarga pasien?" tanya Dokter melirik ke arah mereka berdua.
Sky dan Alexa saling berpandangan, " Maaf dokter, kami bukan keluarga pasien tapi beliau mempunyai seorang anak yang tengah di culik" ucap Sky yang terpaksa mengatakan faktanya.
"Astaga, apa pasien ini mengalami serangan jantung setelah mendengarkan tentang putrinya yang tengah di culik itu?" lirih Dokter bertanya sambil kaget.
"Sepertinya begitu, bagaimana dengan keadaan pasien nya dan apa tante Isabella baik-baik saja sekarang?" tanya Sky dengan wajah berseri-seri.
Dokter menghela nafasnya dengan berat dan berkata, "Maaf untuk pasiennya tidak ada perkembangan membaik dan beliau mengalami kondisi yang buruk serta kritis" kata dokter.
"Maksud dokter gimana soal kondisi kritis itu?" tanya Sky lagi yang sedikit lugu soal dunia medis.
"Pasien mengalami koma jadi harus ada tindakan medis yang lebih baik!" jawab Dokter itu dengan nada sedikit tertekan.
Sky mendengarkan itu hanya bisa tertegun dengan raut wajah sedih, sementara Alexa menutup mulutnya yang tidak percaya mendengarkan semua ini.
"Ya tuhan, kasihan sekali tante Isabella. Tapi aku lebih kasihan dengan Claudia, jika dia mendengarkan kabar ini pasti sangat sedih!" buncah Sky.
Alexa mendengarkan itu juga turut prihatin dengan kondisi yang di alami tetangga barunya padahal ini adalah kali pertama dirinya bertemu dengan tetangga baru itu tapi malah mendapatkan kabar buruk.
"Kita berdoa saja Sky, semoga Claudia cepat di temukan dan ibunya sadar dari koma segera mungkin!" lirih Alexa mengelus pundak Sky.
Sky tak menanggapi ucapan Alexa, ia meraup wajahnya sambil menghelakan nafas. Sky masih terus memikirkan keadaan Claudia karena saat ini tidak ada tanda-tanda bahkan info perkembangan dari Zen yang tengah mengejar mobil pelaku.
"Claudia, apakah kamu baik-baik saja sekarang. Aku tau kau pasti sedang sangat ketakutan, tapi siapa pria yang telah menculikmu itu dan apa maksudnya dia melakukan hal kriminal ini ?" batin Sky berkata dengan cemas sambil melamun.
"Sky!" panggil Alexa yang berulang kali memanggil namanya tapi tak di dengar olehnya.
"Ah iya tante Alexa, ada apa?"
"Apa yang kamu lamuni sampai suara tante gak kamu dengar dari tadi?" tanya Alexa.
"Engga ada tante, tadi kepalaku tiba-tiba berdenyut-denyut dan pusing. Mungkin efek benturan keras di kepalaku masih tersisa!" jawab Sky berbohong sambil tersenyum paksa.
"Oh gitu, kamu jangan lupa ambil resep obat atau rontgen aja kepalanya. Tante takutnya kamu malah geger otak gara-gara benturan keras tadi!" saran Alexa dengan sangat perhatian.
"Baik tante, nanti aku pikirkan lagi soal itu!" pungkasnya.
"Oh ya Sky, tante pamit pulang dulu ya soalnya belum tutup restoran dan kebetulan ponsel tante disana. Jadi sekalian nanti tante hubungi Zen apakah dia sudah menemukan Claudia atau belum!" pamit Alexa dengan terburu-buru.
"Oke, tapi tante mau pulang naik apa? Apa aku antari aja gimana?" tawar Sky karena tadi mereka berangkat bersama menggunakan kendaraannya.
"Tidak masalah Sky, tante pulang naik taksi aja. Kamu tolong jagain tante Isabella untuk sementara sampai Claudia kembali dengan selamat!" lirih Alexa.
"Hmmm Iya, tante hati-hati di jalan ya...!" seru Sky tersenyum tipis kepadanya.
Sementara Alexa mengangguk iya. Ia melangkah keluar dari rumah sakit menuju halaman depan rumah sakit sambil menunggu sebuah taksi yang lewat di sekitar itu.
Tak butuh waktu lama, Alexa menyetopkan sebuah taksi yang sekarang menuju ke arahnya.
Taksi itupun berhenti begitu saja, dengan cekatan Alexa masuk ke dalam mobil taksi dan hendak menuju ke arah restoran miliknya.
Sementara itu di waktu bersamaan, mobil Carlos akhirnya sampai di rumah sakit saat Alexa yang baru saja menaiki mobil taksi. Zen yang menyusul dari belakang pun akhirnya sampai di rumah sakit.
"Dokter Tolong dok....!" pekik Carlos sambil membopong tubuh putrinya.
Zen yang juga melangkah masuk ke ruang UGD rumah sakit itu mencari bantuan kepada para perawat untuk segera menangani Claudia.
"Suster tolong ada pasien mengalami alergi yang sangat parah!" teriak Zen yang menarik salah satu lengan perawat disitu untuk segera menangani gadis itu.
Perawat itu sontak terkejut tapi dirinya malah berlari mengambil bed kosong dan bersama dokter yang telah selesai menangani pasien lain.
"Ada apa ini tuan, kenapa dengan pasiennya?" tanya dokter melirik ke arah Claudia yang belum sadar dari pingsannya dengan ruam merah terus muncul banyak di kulitnya.
"Putri ku...., putriku mengalami gejala alergi dingin!"
"Tolong segera tangani dia!" ucap Carlos dengan sangat cemas.
"Baik tuan, kami akan segera menanganinya!"
"Tolong rebahkan dia di bed ini tuan!" pinta salah satu perawat rumah sakit itu dan Carlos dengan sigap merebahkan Claudia secara hati-hati.
Sky yang dari bed UGD paling ujung mendengarkan salah satu suara teriakan tak asing baginya membuat dia penasaran dan melangkah sambil menyelusuri satu persatu bed di UGD.
Tiba-tiba langkahnya terhentikan dibagian Bed paling utama dan membuat bola matanya membulat.
"Claudia!"
"Zen!" ucap Sky yang tak menyangka akhirnya bertemu sama mereka kembali dari insiden yang menimpa mereka bertiga.
Sementara Zen membalikkan punggungnya saat ada seseorang memanggil namanya.
"Sky!" ucap Zen yang juga ikut terkejut melihat Sky yang sedang berada di tempat yang sama.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...Bersambung.......
...****************...
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🥰🥰🥰🥰🥰
🥰🥰🥰🥰🥰