Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.27 menculik bunda sari
Sore ini bunda sari nampak disebuah pusat perbelanjaan,untuk membeli kebutuhan rumah tangga yang sudah habis,
Bunda sari berbelanja seorang diri,karena sang suami sedang sibuk di kantor menggantikan arya yang sedang berada di Sulawesi,dan berjanji akan menjemput istrinya itu setelah selesai dengan pekerjaannya,
Saat sedang asik memilih barang yang akan ia beli,bunda sari dikagetkan akan kedatangan lily,gadis itu mengikuti kemanapun bunda sari pergi, mambuat bunda sari merasa risih sekaligus kesal,
" Bisa tidak jangan ikuti saya terus?lagian kamu ngapain mengikuti saya sih?"ujar bunda sari dengan kesal
" Dih siapa juga yang mengikuti situ,pede kali jadi orang" ujar lily dengan melayangkan tatapan sinis pada bunda sri
" kalau tidak mengikuti saya,terus kamu ngapain dari tadi dibelakang saya ?"
" buat belanja lah,memangnya hanya situ saja yang bisa berbelanja? Ujar lily dengan ketus sambil meletakkan barang yang ia pengang ke atas rak dengan kasar
Lily sengaja mengikuti bunda sari untuk membuat wanita paruh baya itu marah padanya,dengan begitu ia akan membalas bunda sari nanti setelah para pereman itu menculik bunda sari,
sedangkan bunda sari memilih menjauh dari lily,ia malas kalau harus meladeni gadis tersebut,yang mana itu bisa membuat dirinya malu di tonton oleh orang ramai,
" lihat nanti apa kamu masih bisa sombong begitu padaku" lily segera pergi dari sana dan meminta pada para pereman suruhan mereka agar memantau bunda sari
Setelah dirasa cukup bunda sari segera membayar barang belanjaannya,dan segera keluar dari pusat perbelanjaan tersebut,
Bunda sari memilih duduk di halte depan mall tersebut agar suaminya tidak perlu harus putar balik lagi nantinya,
baru saja ia mendudukkan pantat nya di halte tersebut,dua orang pria tiba- iba,duduk di sebelah kiri dan kanannya, sehingga posisi bunda sari di himpit oleh keduanya,
Hal itu membuat bunda sari risih, belum lagi asap rokok mereka mengganggu pernapasan nya, merasa tidak nyaman lagi,bunda sari berniat ingin pindah dari sana
Namun baru saja ia berdiri, punggungnya sudah dipukul oleh salah satu dari mereka membuat bunda sari kehilangan kesadaran,
Kedua pria itu gegas memasukkan tubuh bunda sari kedalam mobil yang sudah standby di sana sedari tadi,begitu tubuh bunda sari masuk mereka segera pergi dari sana sebelum ada yah melihat aksi mereka,
" apa ku bilang, menculik wanita seperti ini sangatlah mudah" kekeh salah satu dari pereman tersebut dan disetujui oleh kedua tekannya, sehingga mereka tertawa puas akan keberhasilan mereka
" sayangnya kita tidak bisa bermain-main dengan nya, padahal walau sudah berumur ia masih kelihatan begitu cantik"
"kamu benar,andai saja kekasih tuan Hendra itu yang memberi perintah, pasti kita diperbolehkan untuk melakukan apapun padanya, seperti gadis cantik itu, namun sayang kita tidak bisa menemukan keberadaan nya "
" benar, padahal gadis itu cantik sekali, baru melihat potonya saja aku sudah tertarik "
Ketiga kemudian tertawa,lepas membayangkan wajah cantik rianti yang sampai saat ini belum bisa mereka temukan,
Sesampainya di gedung tua, ketiganya menurunkan bunda sari dan membawanya masuk kedalam kamar yang ada disana,
Didalam kamar bunda sari di dudukkan pada sebuah kursi kayu, lalu tangan dan kakinya diikat,agar tidak bisa menarik diri dari sana,
" bagus,jaga dia untukku, sebentar lagi kami akan kesana" ujar tuan Hendra saat orang suruhannya mengabarkan kalau target sudah ada bersama mereka
Tak ingin membuat sang istri curiga,tuan Hendra mengajak lily pergi bersama, dengan mengirim pesan pada gadis itu,
kebetulan lily juga sedang ada diluar, sehingga mereka tidak perlu mencari alasan untuk bisa pergi bersama pada Maya,
" mas mau kenapa? mas baru pulang loh?"
Langkah kaki tuan Hendra seketika berhenti saat mendengar suara istri itu,
" Mau ke kantor sayang,katanya sore ini ada meeting dengan seluruh petinggi perusahaan,tadi mas lupa makanya langsung pulang,tak taunya mereka menghubungi mas dan meminta untuk kembali ke kantor "
Maya tidak berkomentar apapun,hanya saja ia melayangkan tatapan penuh curiga pada suaminya itu,
Lily melompat kegirangan saat papanya memberikan kabar kalau bunda sari sudah di markas mereka,dan ia mengajak gadis itu pergi bersama kesana,
Senyum gadis itu tidak pernah lepas dari bibirnya,ia bahkan sengaja menggunakan lipstik dengan warnah merah menyala agar penampilannya terlihat menantang,
" Bagaimana kamu senang?"
"senang banget pah,dengan menyakiti wanita cerewet ini kita bisa menyakiti mereka secara bersamaan, seperti yang kita tau mereka begitu menyayangi nya bukan"
" kamu benar sayang,dengan menyakiti sari,secara tidak langsung kita sudah menyakiti mereka semua " ujar tuan Hendra membenarkan ucapan kekasihnya itu
" ayok kita lihat bagaimana kabar wanita cerewet itu" keduanya bergandengan tangan masuk kedalam gedung tua tersebut
sementara taun dirgantara sudah begitu lama menunggu sang istri didepan salah satu mall yang ada di jakarta pusat,
Ia juga sudah berkali-kali menghubungi nomor sang istri namun semua panggilan nya satupun tidak ada yang terhubung,
Dan saat menghubungi nomor rumah mereka,para pelayan mengatakan kalau istrinya itu belum pulang ke rumah, membuat pria itu begitu cemas
kebetulan david juga melewati jalan tersebut, melihat tuan dirgantara disana membuat david menepikan mobilnya,
" apa yang om lakukan disini? Mobil om mogok atau bagaimana?" david berpikir kalau mobil milik ayah bosnya itu sedang mogok
" kalau iya ,ayok saya antar om,mobilnya nanti biar saya suruh orang bengkel yang membawanya"
" tidak nak,mobil om baik-baik saja, hanya saja om bingung karena sedari tadi istri om belum keluar dari mall itu, nomor nya juga gak aktif, padahal tadi dia minta dijemput disini"
" orang rumah sudah di tanya om? Siapa tau tante sudah di rumah?"
" sudah,dan kata orang rumah istri om belum ada pulang ke rumah"
keduanya saling diam,dan sama-sama berpikir kemana bunda sari pergi, hingga tanpa sengaja david menendang sebuah tas yang terletak begitu saja di sana, hingga isinya keluar
Hal itu menarik perhatian keduanya,apalagi tuan dirgantara yang begitu familiar dengan tas dan juga dompet yang terjatuh dari dalam tas tersebut,
"coba buka dompet itu nak, sepertinya om sangat familiar dengan tas dan dompet itu" ucap tuan dirgantara karena posisi david memang paling dekat dengan benda tersebut
" bunda" seru David dengan mata melotot saat ia mengeluarkan sebuah KTP dari dalam dompet tersebut
Taun dirgantara langsung merebut KTP tersebut untuk memastikan kalau pendengaran nya tidak salah,
Setelahnya mereka menoleh ke sekelilingnya halte dan mendapati barang belanjaannya yang tertinggal disana, begitu juga ponsel bunda sari yang tergeletak begitu saja
" apa yang terjadi? Diaman istriku?" lirih tuan dirgantara sambil memungut ponsel tersebut
" sail siapa yang melakukan ini?" ujar david dengan marah
David segara menghubungi haris dan yang lainya, untuk segera datang kesana agar mereka bisa mencari bunda sari dengan segera,
Apa yang akan mereka katakan pada arya nanti,saat pria itu bertanya? padahal sebelum pergi ke Sulawesi arya sudah menitipkan keluarga nya pada mereka,
" om tenang dulu,kita akan mencari bunda sama-sama, sebentar lagi yang lainya akan datang kesini untuk membantu kita mencari bunda "
tuan dirgantara hanya dapat mengangguk dengan lemah ,pria yang biasanya tegas itu seketika menjadi lemah saat membayangkan keadaan istri nya saat ini,
"sudah bangun?" lily berdiri di depan bunda sari sambil berpangku tangan,dengan tersenyum sinis
" kau?"
" ya ini aku, kenapa kaget ya? Ha,ha,ha" Lily tertawa melihat wajah keterkejutan bunda sari
" Dasar wanita iblis, Seharus dari dulu Maya tidak perlu merawat ular seperti kamu?"
" plak" satu tamparan keras mendarat di pipi bunda sari, sehingga sudut bibirnya berdarah
" kau dan wanita penyakitan itu,sama saja, sama-sama wanita yang sok berkuasa, namun nyatanya bodoh" ujar lily sambil menjambak rambut bunda sari
" lebih baik bodoh dari pada murahan dan tak punya hati seperti kamu "
" cih,sudah dalam keadaan seperti ini pun kau masih sombong, tapi tidak apa-apa karena tidak akan membunuhmu, melainkan akan menukar nyawamu dengan menantu sialan mu itu,
Lagi Kasihan calon suamiku nanti kalau bundanya mati secara mendadak" kekeh lily
" sampai mati pun aku tidak akan membiarkan anakku menikah dengan wanita seperti kamu,
Bagaimana bisa anakku mendapatkan barang bekas si Hendra mokondo itu" ujar bunda sari membuat lily terkejut
Lily tidak menyangka kalau bunda saru mengetahui hubungan nya dengan papa angkat nya tersebut,
" kira-kira bagaimana tanggapan Hendra saat tau wanita peliharaan nya ini menginginkan pria lain?" ujar bunda sari dengan tatapan mengintimidasi
" jangan coba-coba menggertak ku" ujar Lily dengan marah
" kenapa apa kamu takut? "tantang bunda sari
" lihat saja kau akan membayar semua ini, aku akan membunuh menantu sialan mu itu di depan mata mu sendiri"
" coba saja kalau kau bisa menyentuh nya"
"sialan!!!
"brak" bunda sari jatuh kelantai dengan kursi kayu tersebut lantaran di tendang oleh lily,membuat bunda sari merasakan sakit di sekujur tubuhnya
Gadis itu begitu emosi melihat bunda sari yang sama sekali tidak takut denganya,bahkan ia sudah mengancam ingin membunuh rianti,bunda sari tetap tak gentar menghadapi nya,