Violet memiliki trauma yang tidak disadarinya sejak kematian kedua orang tuanya akibat kebakaran hebat yang menghanguskan seluruh rumahnya.
Pertemuan dengan keluarga smith mulai mengubah hidupnya.
Devan Leonardo smith. Lelaki tampan dan cuek yang tidak tertarik dengan sebuah hubungan percintaan karena sakit hatinya pada mantan kekasihnya akhirnya memutuskan menjadi pelindung violet.
Bagaimana kisah violet dan devan?
(MASIH DALAM PROSES REVISI dll)
Violet mempunyai panggilan viki ya guysss...
# haiii readers... ini karya pertamaku.. menerima kritik dan saran.. tapi tidak julid ya.. hehehe...
Yang suka silahkan dibaca... Yang tidak suka ya tidak usah dibaca.. no hate comment ya sai... ...
Karena ini karya pertama jadi dimaklumi ya kalau seandainya ada yang kurang puas dengan jalan ceritanya..memang otor ga terlalu suka novel panjang..jadi dibuat singkat padat n happy ending tentunya...
FEEL FREE TO READ N SKIP
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Demam
"Dev mengawasi dari kejauhan dua gadis yang main air seperti anak kecil itu.
Dev senang melihat Xandra menemukan sahabat yang cocok dengannya.
Selama ini Xandra tidak pernah mempunyai sahabat. Bukan karena tidak ada yang mau menjadi sahabat Xandra, tapi Xandra yang tidak menerima mereka sebagai sahabatnya.
Xandra sangat pemilih. Dia berpikir orang-orang mendekatinya hanya karena dia dari keluarga triliuner.
Padahal semua teman-temannya dari kalangan borju. Hanya saja Xandra lebih nyaman berteman dengan orang dari kalangan biasa.
Dev akhirnya memanggil Xandra untuk naik, karena sudah melewati jam makan siang.
Mereka berdua benar-benar basah kuyup sekarang. Viki yang sudah terbiasa dengan keadaan itu terlihat biasa saja, berbeda dengan Xandra yang terlihat menggigil.
"Are you ok?" tanya Viki. "I'm ok," jawab Xandra sambil gemetaran.
"Ayo kita pulang," kata Dev sambil membuka kemejanya lalu memakaikannya pada sang adik yang kedinginan.
'Meskipun dia mengerikan, tapi dia sangat menyayangi keluarganya,' batin Viki.
"Xandra demam?" tanya Viki pada Bi Anna.
"Iya sayang, tolong kau jaga dia sebentar," ucap Bibi.
"Baik, Bi. Aku akan menemaninya sampai dia sembuh," balas Viki.
"Lihatlah, bukankah sudah kubilang, kau akan masuk angin jika tidak membawa baju ganti," omel Viki pada Xandra yang masih terlihat biasa saja, meskipun demamnya sangat tinggi.
"Ya, marahi saja dia, sayang. Dia tidak pernah menurut. Minum obat saja susahnya minta ampun," kata Nyonya Rena yang baru masuk ke kamar.
"Biar aku saja yang menjaganya, Aunty. Akan kusiksa dia dengan semua obat ini," kata Viki penuh ancaman.
"Uuuuhhhh aku takuuttt," balas Xandra dengan mimik muka jahilnya.
Nyonya Rena tersenyum melihat kedua sahabat yang saling berargumen tidak jelas itu.
Viki dan Xandra sudah tertidur pulas ketika Dev masuk ke dalam kamar Xandra.
Dia memandang Viki yang dengan setia menjaga Xandra yang sakit. Tapi itu tidak mengubah perspektifnya tentang Viki yang misterius dan punya motif mendekati keluarganya.
Pagi menjelang dengan sinarnya yang cerah ceria. Dan itu sukses membangunkan kedua gadis yang sedang tertidur pulas.
"Hoaaaammmm... Enak sekali tidurku," ucap Xandra dengan semangatnya. Dia menggerakkan tangannya ke atas mengikuti gerakan olahraga. Lalu diliriknya sahabatnya yang sudah beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Xandra tersenyum melihat sahabat baiknya yang baru dikenalnya beberapa hari itu.
Dan semua keluarga Smith sudah berkumpul di ruang makan untuk breakfast. Termasuk Viki tentunya, yang sudah mereka anggap sebagai bagian dari keluarga Smith.
"Kau sudah baikkan, sayang?" tanya Tuan Smith pada putrinya.
"Iya, Dad. Aku sudah kembali seperti sedia kala dan siap berperang hari ini," jawab Xandra dengan senyum lebarnya.
"Kau tidak boleh ikut denganku ke kandang kuda," ucap Viki tiba-tiba.
"Look, Mommy, Viki jahat sekali padaku. Padahal aku hanya memotret di kandang kuda nanti," balas Xandra jahil.
"Kak Viki, apakah aku boleh membantumu di kandang kuda nanti?" tanya Reno tiba-tiba.
"Tidak boleh, nanti tanganmu kotor," jawab Viki dengan senyum jahilnya.
"Hahahahahaha... anak Mommy, jangan ke kandang kuda ya, sayang. Nanti atut kotoorr.. atut atiiittt.." ejek Xandra sambil terbahak-bahak.
"Oh my god... kalian memang benar-benar pasangan yang klop. Klop menyebalkan," gerutu Reno.
Yang lain hanya bisa tertawa mendengar obrolan anak-anak yang tidak jelas ini.
Dev merasa senang selama ada di peternakan ini. Jarang sekali keluarga besarnya berkumpul lengkap seperti ini, karena memang mereka tinggal di negara lain. Kecuali Tuan dan Nyonya Smith serta Dev, mereka masih tinggal di negara ini. Tapi kesibukan Dev dan Daddynya membuat mereka jarang bertemu.