Cecil dan Kevin sepasang kekasih. Hubungan mereka terkendala restu dari mamanya Cecil. Namun, karena rasa cintanya yang begitu besar, Cecil pun berani menantang orang tuanya.
Padahal, tanpa Cecil sadari, dia hanya dimanfaatkan Kevin. Gadis itu sampai rela menjual barang-barang berharga miliknya dan bahkan meminjam uang demi menuruti permintaan sang kekasih.
Apakah hubungan yang toxic ini akan bertahan? Sadarkah Cecil jika dia hanya dimanfaatkan Kevin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Sembilan Belas
Tante Tari memilih duduk di bagian sudut kiri dari kafe itu. Setengah jam dia telah menunggu, barulah terlihat Kevin berjalan memasuki tempat itu.
Kevin berjalan dengan pasti menuju meja dimana Tante Tari telah menunggu. Wanita itu tersenyum dan berdiri menyambut kedatangan anak tirinya.
"Apa kabar Kevin?" tanya Tante Tari begitu Kevin sampai dihadapannya.
Tante Tari mengulurkan tangan, tapi tak di sambut Kevin. Pria itu langsung duduk diseberang meja ibu tirinya. Tanpa ada sedikitpun memberikan senyuman.
Tante Tari kembali duduk setelah melihat anak tirinya itu. Dia kembali memberikan senyum.
"Apa kabar ibumu, Kevin?" tanya Tante Tari dengan senyuman ramahnya.
Mendengar Tante Tari menanyakan keadaan ibunya, membuat Kevin tampak marah. Dia membalas dengan menatap tajam wanita itu.
"Apa yang kau harapkan dengan keadaan ibuku? Terpuruk atau menangis meratapi nasibnya?" Bukannya menjawab pertanyaan ibu tirinya, tapi dia balik bertanya.
Tante Tari menarik napas dalam. Padahal dia tak pernah meminta suaminya untuk tak mengacuhkan istri pertamanya tapi papanya sendiri yang tak mau dan menceraikannya. Namun, setahu Tari, sang suami tetap memberikan nafkah.
"Kevin, aku tak pernah menginginkan itu. Aku selalu mengingatkan papamu untuk tetap pulang dan menemui kamu. Jika itu ternyata tak pernah dia lakukan, aku benar-benar tak tau," ucap Tari pelan.
"Aku tak butuh pembelaan darimu. Mana ada penjahat yang mengaku salah, bisa penuh penjara!" seru Kevin dengan suara ketus.
Tante Tari kembali menarik napas dalam. Selalu saja dia salah di mata anak tirinya. Padahal tadi dia berharap Kevin meminta bertemu karena ingin memperbaiki hubungan mereka.
"Kevin, aku tak membela diri. Itu kenyataan yang aku tau. Kamu juga tau, sekarang papamu juga tak pernah datang menemui Athalla dan Tante," jawab Tante Tari masih dengan suara lembutnya.
"Itu karma bagimu. Kau rebut papa dariku, dan sekarang dia di rebut orang lain. Kau yang tak diacuhkan lagi. Bagaimana rasanya? Sakit ...? Itu juga yang dirasakan ibuku dulu. Tapi kau masih lebih beruntung dari ibuku karena kau telah di berikan warisan harta yang banyak. Sedang ibuku dicampakkan begitu saja!" seru Kevin.
"Jangan salah, Kevin. Aku juga tak diberikan harta apa pun. Semua yang ada saat ini milik kakek Athalla sehingga jatuh ke tangannya," jawab Tante Tari.
Kevin tampak tersenyum simpul saat mendengar ucapan wanita itu. Sepertinya dia tak percaya dengan apa yang dikatakan ibu tirinya. Dia tetap berpikir jika harta yang di miliki Tante Tari dan Athalla adalah pemberian ayahnya.
Salah satu alasan Kevin sangat membenci Athalla adalah karena harta. Dia melihat adiknya itu sangat beruntung karena walaupun tanpa ayahnya bisa menjadi sukses. Dia berpikir semua itu pemberian dari papanya.
"Sudahlah, aku tak mau mendengar nama pria itu. Siapa yang mau percaya dengan ucapan wanita perebut sepertimu. Aku mau ke inti masalah saja. Aku memintamu datang hanya untuk meminta sedikit bantuan darimu, itu juga jika kamu bersedia," ucap Kevin.
"Bantuan apa, Kevin? Jika aku sanggup melakukannya, akan aku lakukan," jawab Tante Tari.
Tante Tari menjawabnya dengan cepat. Berharap dengan bantuan yang dia berikan bisa membuat anak tirinya itu memaafkan dan sedikit membuka hatinya untuk menerima Athalla sebagai adiknya. Bukankah mereka memiliki darah yang sama, dari ayahnya.
"Aku ingin kau katakan pada Athalla, jauhi Cecil. Dia kekasihku. Cukup kau saja yang menjadi perebut ayah dari ibu, jangan ajarkan anakmu melakukan hal yang sama dengan merebut kekasihku!" seru Kevin.
Tante Tari terlihat terkejut mendengar ucapan anak tirinya itu. Dia juga tak menyangka jika Cecil ternyata kekasih Kevin. Dia memang mendengar dari putranya jika Athalla mulai mendekati Cecil.
"Apa Athalla tau jika Cecil kekasih mu?" tanya Tante Tari dengan suara gemetar. Dia pasti akan melarang putranya berhubungan dengan Cecil jika tahu gadis itu adalah kekasih Kevin.
"Tentu saja dia tau, tapi sepertimu, dia tak peduli. Dia tak peduli jika apa yang dia lakukan itu menyakiti hati orang lain, yang terpenting hatinya bahagia!" seru Kevin dengan penuh penekanan.
Tante Tari kembali menarik napas dalam. Rasanya tak percaya dengan ucapan Kevin, tapi dia akan tetap menanyakan kebenaran pada putranya. Jika itu benar, dia akan meminta Athalla melupakan saja gadis bernama Cecil itu.
"Pasti kau tak percaya dengan apa yang aku katakan! Tapi aku memiliki banyak bukti. Hubunganku dan Cecil sudah sangat jauh. Dia bahkan pernah meninggalkan rumah karena mamanya menentang hubungan kami," ujar Kevin lagi.
Kevin lalu mengeluarkan ponselnya. Dia ingin memperlihatkan video mereka berdua. Semua dilakukan agar Tante Tari menentang hubungan putranya setelah melihat itu.
"Kau lihat saja videonya, itu adalah bukti kedekatan kami. Bahkan kami pernah melakukan hal yang lebih dari yang ada di video," ucap Kevin. Dia berbohong agar Tante Tari membenci Cecil dan menentang hubungan Athalla.
Tante Tari mengambil ponsel Kevin dan menonton videonya. Dia terkejut melihat adegan di dalamnya. Tak percaya jika Cecil pernah melakukannya. Gadis itu terlihat sangat baik dan ramah.
"Apakah Athalla mengetahui video ini? Apakah aku harus mengatakan ini dengannya dan meminta dia memutuskan hubungannya?" tanya Tante Tari dalam hatinya.
tp gmn kl emg dh sifat dy begitu..
ya tergantung qt aja sbgai istri yg menyikapinya...
ya qt jg hrs ekstra lbh sabar mnghdapinya...