Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#18
Sore harinya, Damon menyempatkan diri untuk mengunjungi Velvet setelah pulang dari kampusnya.
Dia pergi bersama Francis kesana.
"Haiii...," kata Francis membuka pintu kamar Velvet dan tersenyum lebar.
Edna yang masih menunggui Velvet disana tampak tak berkedip sekalipun ketika melihat Francis.
Lalu Damon muncul di belakang Francis dan Edna pun masih ternganga melihat ketampanan dua pria itu.
Lalu Damon langsung duduk di kursi yang ada di samping ranjang Velvet.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Damon datar.
"Baik, terima kasih. Apakah aku harus membalasnya?" tanya Velvet sembari memakan buah apel yang dikupas oleh Edna.
Damon tersenyum tipis. Dan Velvet mendapat firasat tak enak ketika melihat senyum itu.
"Nanti aku akan memikirkannya," jawab Damon.
"Dimana orang tuamu?" tanya Damon lagi.
"Mommy sedang keluar sebentar mengambil obatku," jawab Velvet.
"Bolehkah aku minta buahnya, nona manis?" tanya Francis pada Edna yang masih mengupas buah untuk Velvet.
"Ya.. tentu saja, ini," jawab Edna senang.
"Oh ya, dia Edna, jangan mengganggunya," kata Velvet menatap tajam pada Francis.
"Ooohh, aku takut tatapanmu Vel," jawab Francis tersenyum kemudian memakan apelnya.
"Bagaimana dengan Jonah?" tanya Velvet pada Damon.
"Dia sudah kuhancurkan, ini spesialisasiku. Aku sangat suka menghancurkan seorang pria seperti dia," jawab Damon dengan tenang.
Velvet hanya mengangguk karena dia juga senang dengan kenyataan itu. Itu artinya, Willow aman dari Jonah.
"Dia terancam hukuman yang lumayan lama, Vel. Kau senang?" kata Francis.
"Sangat, kuharap kalian menyiksanya lebih berat kemarin," jawab Velvet tersenyum.
"Kau psycho juga ternyata," kata Francis.
"Dia pantas mendapatkannya," jawab Velvet sambil mengunyah apelnya.
"Ya, kami menyibukkan rumah sakit kemarin. Dia dan teman temannya masih tergeletak di rumah sakit dengan tangan yang terborgol," kata Francis.
Lalu tiba tiba hidung Velvet mengeluarkan darah dan Velvet menutupnya dengan tangan. Damon langsung mengambil tisu di sebelahnya.
Dia membuka tangan Velvet yang menutupi hidungnya lalu membersihkan darahnya dengan tisu.
"Vel, apa aku harus memanggil dokter?" tanya Edna.
"Tidak perlu, nanti akan berhenti sendiri," jawab Velvet.
Dan Damon masih memegang tisu di hidung Velvet.
"Darahnya tak mau berhenti, panggil dokter," kata Damon.
Dan Francis segera keluar kamar dan memanggil dokter.
"Aku tak apa apa, aku sudah terbiasa begini. Aku bukan manusia lemah," kata Velvet.
"Diamlah," kata Damon.
Edna mengambil tisu dan membersihkan tangan kiri Velvet yang terdapat banyak darah disana.
Damon mendongakkan sedikit kepala Velvet dan membersihkan darah yang masih keluar.
Tak lama kemudian, dokter datang dan langsung memeriksa Velvet. Karena Velvet merupakan korban kekerasan jadi dokter mengira mungkin ada pendarahan di dalam.
"Ini tidak apa-apa, sepertinya sisa darah semalam ketika ada pendarahan," kata dokter.
"Tapi kita lihat lagi nanti, jika kau merasa pusing dan mual, bilang pada kami," lanjut dokter.
Lalu dokter pun pergi dari sana. Damon masih mengusap darah di hidung Velvet.
"Aku bisa membersihkannya sendiri," kata Velvet karena merasa canggung dengan apa yang dilakukan Damon padanya.
Apalagi wajah tampan Damon tampak sangat dekat dengannya.
"Hmm, pegang ini, Edna. Dia tak akan bisa memegangnya sendiri," kata Damon pada Edna.
"Ya," kata Edna dan memegang tisu itu.
Tak lama kemudian, Edith datang.
"Ada apa sayang?" tanya Edith khawatir melihat banyak sisa tisu yang ada darahnya di meja nakas.
"Sudahlah, Mom. Ini hanya mimisan biasa karena pendarahan kemarin," jawab Velvet.
Lalu Edith mengambil alih tugas Edna dan membersihkan darah di hidung Velvet.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤