NovelToon NovelToon
Pilihan Hati Di Sekolah

Pilihan Hati Di Sekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Sistem / Kehidupan Tentara / Perperangan / Persahabatan / Harem
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: AYANOKOUJI

Di sebuah SMA ternama di kota kecil, siswa-siswi kelas 12 tengah bersiap menghadapi ujian akhir. Namun, rencana mereka terganggu ketika sekolah mengumumkan program perjodohan untuk menciptakan ikatan antar siswa. Setiap siswa akan dipasangkan dengan teman sekelasnya berdasarkan kesamaan minat dan nilai akademis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYANOKOUJI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30

Setelah kesuksesan pidato Amira di PBB, Bridging Cultures Foundation memasuki fase baru. Mereka mulai fokus pada proyek "Generasi Harmoni", sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan generasi muda dalam membangun jembatan lintas budaya dan mengatasi tantangan global.

Andi dan Putri memulai program pertukaran pelajar virtual yang inovatif, memanfaatkan teknologi Global Village VR. Siswa dari berbagai negara dapat "hadir" di kelas satu sama lain, berbagi pengalaman dan perspektif mereka secara real-time.

Sementara itu, Amira mengembangkan seri podcast "Suara Dunia", yang menampilkan cerita-cerita inspiratif dari para pemuda yang membuat perubahan di komunitas mereka. Salah satu episode yang paling populer adalah wawancara dengan seorang gadis remaja dari Amazon yang memimpin gerakan untuk melindungi hutan hujan.

Namun, tantangan baru muncul ketika sebuah konflik regional di Asia Tenggara mengancam stabilitas kawasan. Bridging Cultures Foundation diundang untuk memediasi, menggunakan platform mereka untuk memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang bertikai.

Selama berhari-hari, Andi dan Putri bekerja tanpa kenal lelah, mengatur pertemuan virtual antara pemimpin dan masyarakat dari kedua belah pihak. Mereka menggunakan Global Village VR untuk memungkinkan orang-orang "mengunjungi" daerah yang terkena dampak konflik dan melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda.

Momen terobosan terjadi ketika dua pemimpin yang berselisih, setelah mendengarkan cerita-cerita personal dari warga biasa, akhirnya setuju untuk bertemu secara langsung. Pertemuan itu menghasilkan gencatan senjata dan komitmen untuk negosiasi lebih lanjut.

Keberhasilan ini menarik perhatian global. Bridging Cultures Foundation diundang untuk berbagi metodologi mereka di forum-forum internasional. "Diplomasi budaya" menjadi buzzword baru dalam hubungan internasional.

Namun, di tengah kesuksesan ini, keluarga tersebut menghadapi dilema personal. Amira menerima tawaran untuk memimpin sebuah inisiatif PBB yang baru, yang akan membutuhkan dia untuk pindah ke New York. Sementara itu, Andi dan Putri merasa perlu untuk kembali ke akar mereka di Indonesia, merasa bahwa mereka telah terlalu lama jauh dari rumah.

Setelah diskusi panjang dan emosional, mereka memutuskan untuk mengambil jalan yang berbeda untuk sementara. Amira akan pergi ke New York, sementara Andi dan Putri akan kembali ke Indonesia untuk memfokuskan diri pada pengembangan program-program lokal.

Malam sebelum keberangkatan Amira, keluarga itu berkumpul untuk makan malam terakhir bersama. Ada rasa sedih, tapi juga harapan dan kebanggaan yang besar.

"Kita mungkin akan terpisah secara fisik," kata Putri, "tapi kita akan selalu terhubung oleh misi kita bersama."

Andi mengangguk setuju. "Dan siapa tahu? Mungkin pemisahan ini akan membuka jalan baru untuk Bridging Cultures Foundation."

Keesokan harinya, saat mereka berpelukan di bandara, Amira berbisik kepada orangtuanya, "Terima kasih telah mengajarkan saya untuk bermimpi besar dan bekerja keras untuk mewujudkannya."

Setahun berlalu sejak keluarga itu berpisah untuk mengejar misi mereka masing-masing. Amira telah berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip Bridging Cultures ke dalam program-program PBB, sementara Andi dan Putri telah memperluas jangkauan foundation di Indonesia, fokus pada pemberdayaan komunitas pedesaan.

Suatu hari, Amira menerima panggilan darurat dari ayahnya. "Nak, kita punya masalah besar," kata Andi dengan nada serius. "Desa Global kita di Kalimantan terancam oleh perusahaan pertambangan besar."

Desa Global adalah proyek percontohan Bridging Cultures Foundation, sebuah komunitas yang menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern untuk menciptakan model pembangunan berkelanjutan. Ancaman terhadap desa ini bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga ancaman terhadap warisan budaya.

Amira segera terbang ke Indonesia. Setibanya di sana, dia menemukan situasi yang lebih kompleks dari yang dia bayangkan. Perusahaan pertambangan menjanjikan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi, membagi penduduk desa menjadi dua kubu.

"Kita harus mencari jalan tengah," kata Putri. "Cara yang bisa mengakomodasi pembangunan ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan dan budaya."

Selama berminggu-minggu, keluarga itu bekerja tanpa kenal lelah. Mereka mengorganisir dialog antara penduduk desa, perwakilan perusahaan, dan pemerintah lokal. Mereka juga menggunakan Global Village VR untuk menghubungkan Desa Global dengan komunitas-komunitas serupa di seluruh dunia, berbagi pengalaman dan solusi.

Terobosan datang ketika Amira mengusulkan ide brilian: mengubah desa menjadi pusat ekowisata dan penelitian lingkungan. Rencana ini akan menciptakan lapangan kerja, melestarikan lingkungan, dan mempertahankan kearifan lokal.

Setelah negosiasi panjang, semua pihak setuju dengan proposal ini. Perusahaan pertambangan bahkan setuju untuk mendanai sebagian besar proyek sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial mereka.

Kesuksesan di Desa Global menjadi model baru untuk resolusi konflik dan pembangunan berkelanjutan. Bridging Cultures Foundation menerima undangan dari berbagai negara untuk membantu menerapkan model serupa.

Malam itu, saat keluarga berkumpul untuk merayakan, Andi mengangkat gelasnya. "Untuk Bridging Cultures Foundation," katanya. "Dan untuk keluarga kita yang telah membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang ketika kita dipersatukan oleh tujuan bersama."

Putri menambahkan dengan mata berkaca-kaca, "Dan untuk Amira, yang telah tumbuh menjadi pemimpin yang luar biasa."

Amira tersenyum, merasakan kehangatan dan kebanggaan. Dia tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tapi dengan cinta dan dedikasi keluarganya, serta dukungan dari jaringan global mereka, tidak ada yang tidak mungkin.

Saat mereka menatap matahari terbenam di atas hutan Kalimantan, Amira menyadari bahwa inilah esensi sejati dari Bridging Cultures: membangun jembatan tidak hanya antar budaya, tapi juga antara manusia dan alam, antara masa lalu dan masa depan, antara mimpi dan kenyataan.

1
sakura
....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!