NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia Gadis Culun & Dokter Dingin

Pernikahan Rahasia Gadis Culun & Dokter Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis
Popularitas:62M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

(Siapkan kanebo kering untuk menyeka air mata juga mental yang kuat untuk marah-marah!)

Sheila, seorang gadis culun harus rela dinikahi secara diam-diam oleh seorang dokter yang merupakan tunangan mendiang kakaknya.

Penampilannya yang culun dan kampungan membuatnya mendapat pembullyan dari orang-orang di sekitarnya, sehingga menimbulkan kebencian di hatinya.

Hingga suatu hari, Sheila si gadis culun kembali untuk membalas orang-orang yang telah menyakitinya di masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dimana istriku?

Ibu sedang asyik mengobrol di ruang keluarga bersama Audry ketika samar-samar terdengar suara mobil berhenti tepat di depan rumah.

Dua wanita itu saling melirik, penasaran siapa yang datang. Terdengarlah suara ketukan pintu yang seakan tidak sabar untuk segera dibukakan. Seorang pelayan dengan segera membukanya.

Ibu dan Audry mengarahkan pandangannya ke depan sana. Alangkah terkejutnya mereka melihat Marchel baru saja masuk ke dalam rumah.

"Marchel..." Ibu berdiri dari duduknya, langsung mendekat, memeluk anak lelakinya itu. "Kau sudah pulang, Nak!"

"Iya, Bu." Marchel mencium punggung tangan wanita itu. "Ibu sehat-sehat saja selama aku pergi, kan?"

"Iya. Ibu baik-baik saja."

"Syukurlah, Bu. Maaf, aku tidak pernah memberi ibu kabar. Di sana sedang diisolasi

dan tidak ada jaringan telepon. Jadi aku tidak bisa menghubungi Ibu."

Ibu kembali memeluk Marchel

melepaskan kerinduannya yang telah menggunung.

Sementara Audry segera mendekat. "Marchel, aku senang kau sudah kembali dengan selamat."

Marchel hanya menyahut dengan anggukan tanpa ekspresi. Laki-laki itu melirik tangga, berharap dapat melihat Sheila di sana. Namun, Sheila tak kunjung memunculkan dirinya.

"Dimana Sheila, Bu? Apa dia di kamarnya?"

Ibu memejamkan matanya kesal. Baru saja tiba, Marchel sudah mencari gadis yang bagi ibu sangat kampungan itu. "Marchel, istirahatlah dulu. Setelah itu kita akan membicarakan tentang Sheila.

Marchel mengerutkan alisnya, bingung. "Memang ada apa dengan istriku, Bu?" Tatapan Marchel sudah mengintimidasi. Menatap ibu dan Audry bergantian.

Karena tak kunjung mendapat jawaban, Marchel akhirnya meninggalkan ibu dan Audry, menuju lantai atas dimana kamar Sheila berada.

Sambil mengetuk pintu, Marchel memanggil nama sang istri. "Sheila... Sheila! Ini aku, Sheila!"

Hening! tak ada sahutan apapun. Marchel pun segera masuk ke dalam kamar itu, berkeliling mencari istrinya.

"Sheila...."

"Sheila tidak ada, Marchel." Ibu datang dan ikut masuk ke kamar Sheila.

"Kemana dia, Bu? Ibu tidak sering memarahinya, kan?"

Wanita paruh baya itu terlihat menggeram. "Sheila tidak tinggal di rumah ini lagi."

Marchel begitu terkejut dengan ucapan ibunya itu. Ada rasa tak percaya. "Apa maksud Ibu Sheila tidak tinggal di rumah ini lagi? Apa yang Ibu lakukan pada istriku?" Sudah menaikkan suaranya, membuat ibu memejamkan matanya kasar.

"Apa kau tahu bagaimana kelakuan istrimu itu saat kau pergi? Bukannya menunggu suaminya pulang, dia malah bersenang-senang di luar sana, entah dengan siapa sampai hamil."

"Cukup, Bu!" bentaknya. "Aku tahu Ibu tidak pernah menyukai Sheila. Tapi dia istriku, Bu! Tidak seharusnya Ibu bicara seperti itu tentangnya." Marchel belum dapat mempercayai ucapan sang ibu.

"Baik! Tunggu di sini. Kau akan tahu seperti apa gadis liar itu." Ibu beranjak meninggalkan Marchel menuju kamarnya. Mengambil surat panggilan dari pihak sekolah untuk wali Sheila.

Sementara Marchel membuka lemari pakaian Sheila. Tidak ada selembar pakaian pun di dalam lemari itu.

"Tidak mungkin! Sheila tidak seperti apa yang ibu tuduhkan," gumam Marchel.

Ibu kembali ke lantai atas dengan membawa sebuah amplop di tangannya. Masuk kembalj ke kamar Sheila, dan memberikan amplop itu pada Marchel.

"Kau baca saja sendiri," ujar ibu, lalu melipat tangannya di depan dada. Raut wajahnya terlihat sangat kesal.

Membaca kata demi kata yang tertulis di dalam surat itu, Marchel menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur. Kelopak matanya telah dipenuhi cairan bening. Bagaimana mungkin seorang gadis seperti Sheila dikeluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah. Marchel begitu syok mengetahui keadaan itu.

"Tidak, Bu! Ini tidak benar. Sheila bukan gadis seperti itu."

"Tapi kau lihat sendiri buktinya, kan? Mereka sudah memeriksanya dengan teliti dan sudah melakukan tes urine. Hasilnya menunjukkan positif. Perlu bukti apa lagi?"

Marchel belum dapat berkata-kata. Laki-laki itu mengusap kasar wajahnya. Setitik air mata lolos begitu saja. Mengalir di wajah tampannya.

"Lalu kenapa Sheila pergi dari rumah ini, Bu? Dia akan kemana?"

"Ibu tidak peduli dengannya. Secepatnya ceraikan dia. Dan lupakan apapun tentangnya. Dia hanya mencoreng nama baik keluarga kita." Tidak dapat lagi menahan amarahnya, ibu beranjak meninggalkan Marchel.

Sedangkan Marcel, masih membeku. Memikirkan Sheila yang sekarang entah dimana berada.

"Ini tidak mungkin, aku tidak percaya ini. Mereka pasti salah." Marchel mencoba menenangkan pikirannya sendiri. Laki-laki itu terus berkata pada dirinya bahwa Sheila adalah seorang gadis baik-baik dan tidak mungkin mengkhianatinya.

"Aku harus mencari Sheila dan meminta penjelasan darinya. Aku tidak percaya dengan apa yang tertulis di sini."

Buru-buru, Marchel keluar dari kamar itu, menuju lantai bawah. Mempercepat langkahnya menuju mobil yang terparkir di depan sana.

"Berikan kunci mobilku!" ucapnya pada sang sopir.

Marchel tergesa-gesa menaiki mobil tanpa mempedulikan apapun lagi. Yang diingatnya hanya wanita hamil yang tadi sedang makan di sebuah Food court dengan lahapnya.

"Apa jangan-jangan wanita hamil yang aku lihat tadi benar-benar Sheila?" gumam Marchel.

1
WeDya
Luar biasa
WeDya
Kecewa
suryani duriah
Luar biasa
Relimawati Sihombing
terimakasih mantap
Ririn Nursisminingsih
wajarlah sheila melakukan balas dendam saking sakit hatinya dulu dibuly
Agung Antarini
Luar biasa
Katherina Ajawaila
darah tdk bisa di bohongi coba tes DNA, pasti anak kalian 🤫, aku SMP baca cerita ini berulang ulang thour, 😭
Katherina Ajawaila
kapok lo, cemen, dokter ngk tegas.
Katherina Ajawaila
mantul Shela 🥰
Katherina Ajawaila
ngk usah nyesel. Marchell itu akibat ngk gentele nya kamu sendiri, heran dokter ko tulalit. biar rasa 🤗
Katherina Ajawaila
semua salah Marshell, jadi hancur. ngk gentle, jijik. suami ngk jelas percuma dokter mana sumpah nya jadi dokter😡
Katherina Ajawaila
dokter specialis tapi bodok, tidurin istri rasa jalang x ya, jijik liat Marshell😡
Katherina Ajawaila
Rayhan kemana sih, plases thour, biar shella fi bawa kabur aja. mati bisa anak org, manah lg hamil🤭
Katherina Ajawaila
banci Marchel ngkgentle, blm. juga kamu SMP di Sulawesi, Shella udh di jadiin bulan2 an ibu mu., kabur Shella
Katherina Ajawaila
dasar suami edan, masa ngk. bisa tau rasa istri bau nya kan pasti rasa 🤑
Katherina Ajawaila
jadi deh belah duren Marshell
Katherina Ajawaila
kabur shella dari. pada jadi korban 🤫
Katherina Ajawaila
ya jauh laa ibu yg terhormat, ibu ngk tau aja Audry itu jaalang yg di di dtng kan kerumah Marchell🤣
Katherina Ajawaila
ibu, blm tau aja siapa sebenarnya anak mantumiu yg kau benci 😎
Katherina Ajawaila
pak aja Arman aja hormat sm Shella kamu siapa maya, mm mu hanta org yg bekerja jgn sombong, tunggu tgl mainnya🤫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!