Zhang Xuanye, seorang pemuda desa, mendapatkan penunjuk takdir yang menghubungkannya dengan tahta Kaisar Giok, penguasa langit. Dalam perjalanannya untuk mengklaim kekuasaan tersebut, ia menghadapi berbagai ancaman dan mengungkap rahasia kelam. Dengan bantuan teman dan kekuatan baru, Zhang Xuanye berjuang untuk menyatukan dunia manusia dan ilahi.
Saya usahakan double up tiap weekend bilamana ada waktu lebih. Sekian, terima kasih🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu Pedang Membuka Dunia
Energi kekacauan menyebar dimana-mana dan seseorang melayang di angkasa lepas menatap sebuah planet yang memiliki kehidupan. Ia memegang pedang dan diayunkannya memisahkan dua bagian dari isi planet tersebut membuat langit dan tanah tak lagi menyatu. Sesuatu yang gelap muncul begitu mengerikan terasa menyesakkan. Hawa kematian merangsak ke luar membumbung tinggi hingga menyentuh langit.
Sosok tersebut melihat fenomena kegelapan melanda menutupi sang cahaya segera mengangkat pedangnya menciptakan sinar cahaya terang mengikis kegelapan yang menutupi seluruh dunia.
"Guru, aku telah melakukan apa yang engkau perintahkan,"ucap Zhongtian Dijing menyimpan kembali pedangnya ke dalam sarung pedang.
Cahaya bersinar terang menyinari alam tersebut membuat segalanya menjadi hijau dan kehidupan tumbuh. Aura ilahi memenuhi planet tersebut membuat segalanya menjadi hidup. Formasi membentang di langit memancarkan keagungan yang tiada tara.
"Biarkan alam ini menjadi tempat manusia tinggal dengan aman,"ucap Yuanshi Zhenjun terdengar menggema ke seluruh semesta.
Pilar raksasa turun dari langit menghantam tanah begitu keras di daratan hijau. Cahaya muncul di langit dimana seorang wanita cantik nan anggun berada di tengah-tengahnya mendarat tepat di atas pilar tersebut.
"Kakak ketiga,"ucap Qian Mu tersenyum manis sekaligus senang.
Zhongtian Dijing menghampiri Qian Mu keduanya bertatapan cukup lama.
"Guru memberikanmu tugas untuk menjaga pilar ilahi?"ucapnya lembut meraih tangan Qian Mu pelan.
"Benar. Dan aku mendapatkan titah suci dari guru untuk memimpin umat manusia,"balas Qian Mu.
Langit bercahaya begitu terang di seluruh dunia. Sosok bayangan raksasa terlihat begitu jelas dimana bentangan lembaran menutupi seluruh langit.
"Aku menurunkan pilar ilahi kubah bumi di tanah Ujung Kekosongan Murni sebagai penyeimbang dan penghubung alam manusia dengan surga memelihara kehidupan di dalamnya. Qian Mu yang akan menjaga dan memimpin umat manusia mendirikan kerajaan surgawi Bayangan Berkah dari Jalan Langit sebagai bagian dari kerjaan surgawi ku,"ucap Yuanshi Zhenjun.
Keduanya kembali berdiri setelahnya. Zhongtian Dijing menoleh ke samping. "Kau akan membelah tubuhmu?"ucapnya menebak apa yang dilakukan Qian Mu. "Benar. Aku akan memisahkan tubuh tubuh fisik ilahi dan spiritual dengan teknik Hukum Pemisahan dan Penyatuan Tubuh Sejati Tertinggi!
"Tubuhmu saat ini adalah tubuh spiritual?"tanya Zhongtian Dijing.
"Benar. Tubuh spiritual ku abadi selama alam manusia ada dan menyatu dengan pilar kubah bumi sedangkan tubuh fisik ilahi ku berada di gunung kehampaan surgawi dengan sembilan dewa-dewi suci yang menyertainya,"jawab Qian Mu tersenyum lembut.
Zhongtian Dijing menganggukkan kepalanya senang mendengarnya. Teknik spesial yang dimiliki oleh Qian Mu membuatnya dapat berkultivasi secara terpisah dan ketika menyatu maka kekuatannya begitu dahsyat dan tak terkalahkan. Tubuh Fisik dan Tubuh Spiritual yang membuatnya melengkapi kesejatian tubuh.
"Muridku Qian Mu,"ucap Yuanshi Zhenjun.
Qian Mu yang mendengarnya segera bersikap hormat begitupun Zhongtian Dijing.
"Murid hormat kepada guru,"balas Qian Mu.
"Aku akan meramalkan sebagian masa depanmu untuk kau ketahui sebagaimana penglihatan takdir yang aku lihat. Di masa depan kau akan menerima murid yang memiliki hubungan dengan jalan keabadian memiliki identitas luar biasa dan kau akan tewas dengan sangat mengenaskan. Situs suci alam manusia akan ternodai oleh mu dan di masa yang akan datang noda dari yang telah ada di alam manusia akan disucikan olehnya menghindari kegelapan terlahir,"ucap Yuanzhi Zhenjun.
Kemuliaan tersebut menghilang dari alam manusia. Zhongtian Dijing menoleh melihat Qian Mu dengan raut wajah khawatir. Perasaannya sangat tak enak setelah mendengar ramalan dari sang guru.
"Jangan khawatir, jika kegelapan itu datang menutupi seluruh alam manusia maka datanglah utara. Di sana ada sebuah gunung ilahi yang tak akan pernah tersentuh oleh kegelapan karena disitulah aku pertama kali menginjakkan kakiku di dunia baru ini. Pedangku ini mengandung ilahi kesejatian dari jalan keabadian mensucikan kegelapan dengan cahayanya,"ucap Zhongtian Dijing.
Qian Mu tertawa pelan begitu mendengar. Ia meraih tangan Zhongtian Dijing dan tersenyum lembut kepadanya. "Kau sangat perhatian kepadaku. Terimakasih atas kepedulianmu. Apa nama pedangmu yang kau gunakan untuk membelah dunia ini?"ucap Qian Mu penasaran melihat pedang begitu suci memancarkan auranya.
"Pedang pembuka dunia. Aku akan membuatkan kuil untuk menyimpan pedang ini, dan di masa depan ketika benar-benar dunia ini dilanda kegelapan maka satu-satunya tempat suci yang ada di alam manusia tak pernah terkontaminasi kegelapan adalah gunung langit utara,"balas Zhongtian Dijing.
Setelah percakapan mereka, Qian Mu perlahan menghilang dari pandangan, menyatu dengan pilar ilahi yang kini berdiri megah di tengah-tengah tanah hijau yang baru tercipta. Zhongtian Dijing memandang sekeliling, menyaksikan dunia yang baru lahir ini tumbuh dengan keagungan dan penuh kehidupan, tetapi di balik matanya tersembunyi kekhawatiran mendalam atas ramalan yang disampaikan oleh sang guru, Yuanshi Zhenjun.
"Aku tidak akan membiarkan ramalan itu terjadi," pikir Zhongtian Dijing dengan tekad yang membara. Ia mengepalkan tangannya, merasakan berat tanggung jawab yang kini menimpanya. Tanpa berlama-lama, ia terbang ke angkasa, menembus batas langit menuju gunung Langit Utara. Di sana, ia berencana memulai pembangunan kuil suci untuk menyimpan pedang pembuka dunia—sebuah langkah perlindungan terhadap masa depan yang penuh ketidakpastian.
Waktu berlalu. Dunia baru itu mulai dipenuhi oleh manusia, membangun peradaban yang harmonis di bawah kepemimpinan Qian Mu. Kerajaan Surgawi Bayangan Berkah dari Jalan Langit menjadi pusat spiritual dan pemerintahan manusia, tempat di mana ajaran dari para dewa diajarkan dan dilestarikan. Qian Mu, dengan tubuh ilahi yang tak lekang oleh waktu, membimbing manusia dengan cinta dan kebijaksanaan, menjaga keseimbangan antara alam manusia dan surga.
Namun, di balik keindahan ini, bayangan ramalan gelap masih bergantung di atas Qian Mu. Setiap hari, ia merasa semakin dekat dengan takdirnya, terutama setelah mendapati tanda-tanda awal bahwa kekuatan kegelapan mulai bangkit dari sudut-sudut tersembunyi dunia.
Suatu hari, di dalam kuil ilahi yang berfungsi sebagai pusat kerajaan Bayangan Berkah dari Jalan Langit, Qian Mu sedang bermeditasi. Tiba-tiba, sebuah visi muncul di depannya. Dalam penglihatannya, sosok seorang pemuda berdiri di puncak gunung Langit Utara, menatap pilar ilahi yang bersinar terang. Pemuda itu tampak gagah, namun wajahnya dipenuhi kebingungan dan penderitaan.
"Siapakah pemuda itu?"gumam Qian Mu dengan suara rendah, matanya masih tertutup rapat. Saat ia berusaha mengungkap lebih dalam penglihatan tersebut, sosok pemuda itu perlahan memudar, digantikan oleh bayangan kegelapan yang berusaha menyelubungi seluruh dunia.
Qian Mu terbangun dari meditasinya, tubuh spiritualnya bergetar ringan. Ia menyadari bahwa ramalan sang guru semakin dekat dengan kenyataan. Ia harus segera mempersiapkan dirinya dan umat manusia menghadapi ancaman ini. "Zhongtian Dijing harus segera diberitahu,"pikirnya.
Di lain tempat, Zhongtian Dijing tengah berdiri di puncak gunung Langit Utara, menatap kuil yang baru saja selesai dibangun. Pedang pembuka dunia kini tersimpan aman di dalam kuil itu, dan di sekelilingnya terdapat segel-segel kuat yang hanya bisa dibuka oleh sosok yang dipilih oleh nasib.
Tiba-tiba, sebuah suara lembut namun tegas terdengar di telinganya. "Zhongtian Dijing, kegelapan mulai bangkit. Kau harus kembali ke kerajaan. Kita perlu bersiap."
Zhongtian Dijing menoleh, mengenali suara tersebut sebagai suara Qian Mu. Tanpa berpikir dua kali, ia melesat ke angkasa, menuju kerajaan Bayangan Berkah dari Jalan Langit. Saat ia tiba, Qian Mu telah menunggunya di pelataran kerajaan, wajahnya tampak lebih tegas namun dipenuhi dengan keprihatinan.
"Apa yang terjadi?" tanya Zhongtian Dijing, suaranya penuh kekhawatiran.
Qian Mu menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Aku melihat seorang pemuda dalam penglihatanku. Ia akan menjadi sosok yang mengubah takdir umat manusia, namun jalannya penuh penderitaan. Aku merasakan kegelapan mendekat lebih cepat dari yang kita bayangkan. Aku yakin waktunya sudah hampir tiba."
Zhongtian Dijing terdiam sejenak. Bayangan dari ramalan gurunya kembali menghantui pikirannya. "Kita harus mempersiapkan segalanya," ujarnya akhirnya."Pedang pembuka dunia ada di gunung Langit Utara. Jika kegelapan datang, kita harus pastikan hanya mereka yang terpilih yang bisa menggunakannya."
Qian Mu mengangguk setuju. "Namun masih ada hal lain yang harus kita lakukan,"katanya dengan lembut. "Aku perlu bertemu dengan murid yang ditakdirkan itu. Aku harus memastikan bahwa ia siap untuk menjalani jalannya menuju keabadian."
Zhongtian Dijing menatap Qian Mu dalam-dalam. Meskipun ia tak ingin menghadapi kenyataan bahwa takdirnya mungkin tak dapat diubah, ia juga tahu bahwa ini adalah bagian dari perjalanan yang harus mereka tempuh. "Baiklah,"jawabnya pelan."Aku akan mendampingimu sampai akhir."
Di langit, tanda-tanda kegelapan mulai terlihat. Aura kematian perlahan menyebar di sudut-sudut dunia, namun di kerajaan Bayangan Berkah dari Jalan Langit, cahaya ilahi masih terus memancarkan keagungan, menandakan bahwa harapan masih belum padam.
Perjalanan Qian Mu dan Zhongtian Dijing baru saja dimulai. Mereka harus menemukan pemuda yang ditakdirkan dan mempersiapkannya untuk pertempuran terakhir melawan kegelapan. Masa depan umat manusia tergantung pada mereka, dan keputusan-keputusan yang mereka buat akan menentukan nasib seluruh alam semesta.
Zhang Xuanye tersentak terbangun dari tidurnya. Ia tertidur bersandarkan pohon rindang merasakan nafasnya tersengal-sengal ketika bermimpi tentang asal-usul alam manusia."Apakah orang itu adalah sang penyelamat? Dan ada kaitannya dengan guru yang memimpin sebuah kerajaan"gumamnya bingung berusaha mencerna kejadian yang baru saja terjadi.