Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31 - Demi Kontrak Kerjasama
Rehan di kantor sedang berkumpul dengan tim nya untuk membahas proyek mereka yang dalam msalah, Wajah lelah dan tak semangat Rehan karena Masalah Proyek membuat nya memijit kening nya.
Saat Pagi hari nya.
Rehan yang menginap di kantor semalam pulang dengan tubuh yang terasa lelah.
Saat baru saja memasuki rumah, Rehan sudah di sambut dengan aroma masakan yang ada di atas meja. Ia pun menghampiri meja makan dan tersenyum.
"Seperti nya menu baru ya Bi?." Tanya Rehan pada Bi Ani.
"Iya Den, Non Aluna loh yang masak." Ucap Bi Ani.
Baru saja mengatakan itu, Aluna keluar dan melihat Rehan sudah pulang, ia pun tersenyum saat melihat laki-laki yang sejak semalam ia khawatirkan telah kembali.
"Ayo duduk Tuan, Ini masakan spesial dari ku." Ucap Aluna.
Rehan tanpa menolak, ia pun duduk dan menikmati masakan Aluna.
"Tak ku sangka masakan mu enak juga, aku pikir kau hanya bisa makan saja." Ucap Rehan.
Aluna tersenyum mendengar nya, sebenarnya ia masih kesal pada Rehan soal semalam, namun ia juga mengkhawatirkan laki-laki itu.
•••
Setelah makan siang.
Rehan yang sudah tak tahan lagi, ia segera memejamkan matanya dan tidur tanpa Menganti pakaian nya. Aluna yang masuk ke kamar mengelengkan kepala nya.
Duduk di sofa menunggu laki-laki itu bangun, hingga matahari sudah di tengah, Rehan baru membuka mata nya setelah melepaskan kelelahan semalam.
"Akhir nya Tuan Bangun juga." Ucap Aluna.
"Kau menunggu ku bangun?, ada apa?." Tanya Rehan heran.
"Aku dan Bibi akan keluar membeli sayuran yang sudah habis, Aku ingin minta izin dan Minta...." Aluna mengosok jari telunjuk dan jempol menandakan minta uang.
Rehan tersenyum tipis lalu lekas turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi, Tak mendapatkan jawaban, Aluna pun jadi cemberut.
"Aku sudah menunggu nya sejak tadi, dia bahkan tak mengiyakan dan lansung ke kamar mandi." Gerutu Aluna. Aluna pun terpaksa harus menunggu lagi, menunggu pria itu keluar.
Saat Rehan Keluar, ia hanya membalut diri nya di pinggang dengan handuk dan bertelanjang dada, membuat Aluna menelan Saliva nya, melihat dua gunung di dada Rehan yang begitu besar berotot dan tampak keras, ia lalu menundukkan kepala nya melihat milik nya yang juga besar tapi di penuhi dengan lemak membandel.
•••
"Tuan, jadi bagaimana?, harus berapa lama aku menunggu anda?." Tanya Aluna.
"Aku akan mengantar kalian." Kata Rehan.
Mendengar hal itu, Aluna tertunduk menghindari pemandangan itu pun tersenyum.
•••
Setelah bersiap, Aluna dan Rehan serta bi Ani pun pergi ke supermarket besar untuk membeli kebutuhan pokok.
Aluna tampak asik memilih makanan, karena ia tahu Rehan akan membayar nya. "Mereka terlihat sangat enak." Ucap Aluna memandang makanan siap saji dengan penuh hasrat ingin memiliki mereka semua nya.
"Aluna." Sebuah suara yang tidak asing memanggil nama nya. Ia pun membalikan tubuh dan melihat Willy sang mantan ada di hadapan nya saat ini.
"Willy."
Alana melihat wanita yang datang bersama mantan nya itu ke acara pernikahan nya waktu.
"Kenapa harus bertemu mereka disini." batin Aluna merasa kesal. ia pun melihat sekitaran, mencari sosok Rehan yang menghilang entah kemana.
"Dia bahkan menghilang saat dbutuhkan." Pikir nya lagi.
"Sayang, bukan kah dia mantan kamu yang waktu itu kita ketempat acara nya kan?." Tanya Wanita yang bernama Vania. Willy mengangguk dan tersenyum melihat Aluna.
"Kau bersama tuan Rehan?." Tanya Willy.
"I..."
"Sayang, Apa kamu pikir suami nya akan mau menemani nya belanja?, bahkan kalau aku jadi suami nya tak akan sanggup di lirik terus karena tampak tak serasi." Ucap Vania dan tertawa.
"Vania." Willy menatap nya agar tak berkata seperti itu.
"Maaf Aluna, aku hanya bercanda." Ucap Vania lagi.
"Tidak apa-apa." Balas Aluna tersenyum dengan paksa, sesungguhnya ia ingin menyambal mulut wanita di hadapan nya.
"Lagian, dari mana dia tahu nama ku?."
"Tapi kenyataan nya saya ada disini menemani nya." Ucap Rehan dan membuat ketiga nya menoleh.
"Tuan Rehan." Sapa Willy menundukkan kepala.
"Maaf kan ke lancangan nya Tuan." Ucap Willy Atas sikap Vania.
Vania yang masih belum tahu status seorang Rehan masing berani mengangkat wajah nya menatap Rehan.
Frans yang datang membisikan sesuatu di telinga Rehan. "Kau anak pemilik ESB GROUP?." Tanya Rehan.
"Iya Tuan." Willy tersenyum saat Rehan mengenal perusahaan ayah nya.
"Ikut dengan ku untuk membahas kontrak yang kau ajukan, setelah kau memutuskan hubungan dengan wanita yang berani menghina istri ku. "Kata Rehan.
Vania terkejut, begitu juga dengan Aluna.
"Apa."
Willy melihat Vania, lalu melepaskan tangan Wanita itu dari lengan nya. "Maaf Vania, sikap mu tadi sungguh tidak bisa ku terima juga." Ucap Willy.
"Wil, kau tak boleh melakukan ini pada ku." Ucap Vania.
Aluna begitu terkejut saat melihat Willy memutuskan Pacar nya demi kontrak kerja.
Rehan merangkul Aluna, dan membawa nya pergi dari sana untuk membayar, agar tak menyaksikan pertengkaran mereka.
"Aku harus pergi." Kata Willy meninggalkan Vania yang berdiri mematung tak percaya.
"Wil, Willy." Bahkan Willy tak mau menoleh saat Vania memanggil nama nya.
ya ampuunnn
namanya mirip,apa mereka kembar yg terpisah?