Dimalam pertama menjadi pengantin Dian harus menelan pil pahit dia dinyatakan sudah hamil satu bulan setelah jatuh pingsan.
siapakah yang telah menghamili Dian dan apakah suaminya mau menerima keadaan Dian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Karena pikiran Dian sudah buntu terpaksa dia pergi kerumah Andra sendirian dengan baju yang masih berlumuran darah.
Dian mengendarai mobil sendiri tapi sayang di jalan dia malah terkena macet di depan sana ada mobil truk pecah ban.
Dian mau memundurkan mobilnya tapi sudah tidak bisa masalahnya mobil yang dia tumpangi berada di tengah-tengah.
Tanpa pikir panjang Dian turun dari mobil dan berlari setiap orang yang melihatnya pasti mengira Dian itu orang yang nggak waras.
Tanpa lelah Dian terus berlari sampailah di rumah Andra untung satpamnya mengenali Dian kalau tidak sudah pasti di usir.
"Ada apa Mbk Dian?"Tanya art Andra.
"Pak Andra nya ada bik?"Dian balik bertanya.
"Nggak ada orang Mbk semua pergi kerumah Mbk Jesika hari inikan mas Andra dan Mbk Jesika menikah"Jelas art itu"Mbk Dian kenapa siapa yang terluka kenapa Mbk pakaian Mbk Dian penuh darah?".
"Abi kecelakaan bik apa bibik tahu dimana alamat rumah Mbk Jesika?"Tanya Dian.
"Tahu Mbk alamatnya ada di jalan********".
"Makasih ya bik aku pamit dulu"Pamit Dian dan lansung pergi.
"Semoga den Abi selamat ya Allah kasihan dia anak yang baik"Doa art itu saat Dian sudah tidak ada.
Perlu dua puluh menit Dian sampai dirumah Jesika di depan gerbang masuk Dian sudah di stop tidak boleh masuk.
"Pak aku mohon biarkan aku bertemu dengan pak Andra"Pinta Dian.
"Apakah anda punya surat undangan".
"Aku nggak bawa pak tapi tolong pak ini demi keselamatan anak saya".
"Maaf kalau tidak punya undangan anda tidak boleh masuk".
Dian sudah berusaha memohon tapi tidak dibiarkan masuk saat penjaga itu lengah Dian menerobos masuk dia sudah tidak mempedulikan kalau nanti dia menjadi bahan tontonan di dalam.
Benar saja semua mata mengarah padanya karena kedua pengantin sudah mau siap mengucapkan ijab kabul.
Disana Andra mau berdiri untuk menghampiri Dian tapi ditahan Bu Novita.
Bu Novita yang kemudian menghampiri Dian dan mengajak ke tempat yang agak sepi.
"Kenapa kamu kesini kamu mau menghancurkan pernikahan Andra?"Tanya Bu Novita sambil mendekat setiap kata.
"Aku mohon tolong Abi nyonya"Pinta Dian sambil menekuk lututnya.
"Kenapa dengan Abi?"Tanya Bu Novita.
"Abi kecelakaan sekarang membutuhkan darah".
"cari orang lain kan bisa kamu lupa atau pura-pura lupa kalau disini ada acara yang lebih penting".
"Aku mohon nyonya tolong selamatkan Abi ".
"Kenapa dengan Abi Di?"Tanya Andra yang baru datang karena dari tempatnya berdiri diaa melihat Dian sampai memohon sama Bu Novita.
"Abi kecelakaan sekarang dia ada dirumah sakit".
"Sebaiknya kamu kembali ke tempat akad dra soal Abi itu bukan urusan kita"Kata Bu Novita sambil menarik tangan Andra.
Sedangkan Dian hanya menangis sambil di bawa pergi petugas keamanan pupus sudah harapannya untuk menolong Abi.
Dian berjalan tanpa ada tenaga kakinya terasa lemas.
"Abi maafkan mama,mama nggak tahu lagi bagaimana cara menolong mu"Gumam Dian dan memutuskan kembali kerumah sakit.
Andra Yang sedang berhadapan dengan penghulu sudah tidak ada konsentrasinya pikirannya malah tertuju ke Abi.
Saat penghulu meminta untuk menjabat tangannya Andra malah berdiri dan mau pergi tapi di cegah Bu Novita.
"Ma lepasin Aku ingin melihat keadaan Abi"Mohon Andra dengan lirih.
"Nggak dra pokoknya kamu harus selesaikan pernikahan mu".
"Aku nggak bisa ma"Teriak Andra.
"Ada apa ini dra kamu mau kemana?"Tanya Jesika bingung.
"Aku mau kerumah sakit aku mau melihat keadaan nya"Jawab Andra.
"Jangan main-main dra ini pernikahan kita kita selesaikan dulu"Kata Jesika.
"Aku nggak bisa Jes"Kata Andra yang ingin melangkah.
"Kalau kamu berani pergi berarti kamu nggak menganggap mama sebagai mamamu dra dan jangan panggil mama"Ancam Bu Novita.
"Dan kalau mama menghalangi ku itu berarti mama berhasil membunuhku"Kata Andra dan berhasil membuat Bu Novita diam Jesika sampai tak percaya mendengar ucapan Andra.
"Mama tahu sendiri dari dulu sampai sekarang dialah hidupku aku tanpanya bagai orang tanpa nyawa ma"Kata Andra diiringi air mata yang tak bisa Andra tahan.
Semua orang terdiam mendengar pengakuan Andra.
"Tunggu dra aku ingin bertanya satu hal ke kamu?cegah Jesika saat Andra mau melangkah pergi.
"Apa dari awal kamu pernah mencintaiku?"Tanya Jesika walaupun dari awal dia tahu jawabannya.
"Tidak pernah"Jawab Andra lansung dan dapat tamparan dari papanya Jesika.
"Lalu kenapa kamu mau menikah dengan ku?"Tanya Jesika yang sudah banjir air mata.
"Itu semua permintaan mama"Jawab Andra lirih.
"Keterlaluan kamu dra"Teriak mamanya Jesika.
"Pernikahan ini batal pergilah dra kejar orang yang kamu cintai jangan sampai terlambat"Suruh jesika.
"Tapi Jes bagaimana dengan kamu?"Tanya Bu Novita merasa bersalah"Tante nggak mau kamu kenapa-kenapa".
"Tante tenang saja aku nggak akan bunuh diri seperti yang pernah aku bilang dulu Akku senang Andra bisa bahagia dari awal aku memang sudah tahu kalau Andra tidak pernah mencintaiku".
Andra lansung pergi dengan mobilnya pikirannya dia harus secepatnya tiba di rumah sakit tempat Abi di rawat.
"
terimakasih sudah up , ditunggu2 akhirnya nongol jg