bella di paksa ibu tirinya menikahi paktua kaya demi uang yang di janjikan pak tua itu. namun siapa sangka, saat di sebuah hotel, dia memberontak berusaha kabur dari paktua itu hingga bella bersembunyi di sebuah ruangan yang sedikit gelap bella kira di dalam ruangan itu tidak ada siapa siapa. ternyata seorang lelaki sedang sempoyongan karena pengaruh obat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasbyhasbi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak bisa sembarang wanita
Mobil melaju ke arah rumah sakit untuk mengantar kembali Bella,
"Terima kasih pak, sudah mau mengantar saya ke rumah sakit lagi..." ucap Bella karena kini sudah sampai di depan rumah sakit.
"HM..." hanya deheman yang keluar dari mulut lelaki jutek itu, ia sama sekali tak memandang wajah lawan bicaranya.
"Saya pamit " Hingga akhirnya Bella pamit untuk masuk kedalam rumah sakit.
"Shit...." umpatnya. Dirinya mengelus sesuatu yang sudah mengeras dari bawah sana. "Kau bersabarlah, aku sedang berusaha." gumamnya. Ia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa menahan jika sedang berduaan bersama Bella, kejadian langka yang belum pernah ia rasakan dengan wanita lain.
Perempuan yang akan menjadi istrinya itu mampu membangkitkan gairah se*s nya, entah apa yang ada pada tubuh perempuan itu, hingga membuat tubuh Richard selalu bereaksi jika berdekatan dengannya.
Dengan tergesa gesa, lelaki itu melajukan mobilnya menuju apartemen tempat tinggalnya.
"Kau lagi dimana..." Tanya Richard pada sambungan telepon, kini dirinya sudah berada di kamar pribadinya.
"Seharusnya gue yang tanya Lo dimana, maen ninggalin gue aja." sungut Ray dari balik sambungan telepon.
"Gue udah pulang ke apartemen, tolong carikan cewek cantik buat gue malam ini!" titahnya.
"Hayo mau apa lo suruh gue cariin cewek..."
"Gak usah banyak ba*ot... Cepat lakukan perintah gue...!" tegasnya lalu menutup sambungan telepon itu.
Dirinya kini sudah tak tahan lagi, jika harus menahan hasrat itu karena yang ada di pikirannya saat ini hanya selalu terbayang kemolekan tubuh Bella, apalagi tadi saat berada di butik. Gaun pengantin yang perempuan itu coba begitu sek*i, belahan dada yang sedikit terbuka juga paha mulus yang terpampang membuat tubuhnya kegerahan karena sebuah ereksi.
Berselang waktu kemudian...
Seorang perempuan cantik berpakaian seksi masuk ke kamar atas perintah lelaki itu. Ia pandangi perempuan yang kini berada dihadapannya itu. Tubuhnya begitu aduhai, dengan sepasang gunung kembar yang begitu besar, saking besarnya hingga bra yang di kenakan perempuan itu tak mampu menampungnya.
Bentuk tubuh yang bagaikan gitar spanyol itu seharusnya membuat hasrat para lelaki memuncak. Dan tanpa basa basi wanita panggilan itu segera duduk di pangkuan Richard yang hanya mengenakan boxer saja, kakinya ia bentangkan di antara paha Richard dan menampilkan sesuatu yang ah... Kalian juga pasti tahu maksudku....
Wanita itu membusungkan dadanya hingga Richard hampir menc**m gunung besar itu karena jaraknya amatlah dekat. "Kau begitu berotot tuan ...." ucap wanita itu lalu mulai mengc*p telungkup Richard.
DAN LAGI....Richard sama sekali tak merasakan adanya reaksi hasrat terhadap wanita panggilan itu. Padahal wanita yang berada di pangkuannya itu yang sedang menjelajah tubuhnya, adalah wanita panggilan paling bagus, cantik juga sek*i dan yang pastinya termahal.
Tetap, Richard malah merasa risih dengan keberadaannya dan hasrat yang tadinya sudah memuncak akibat berdekatan dengan Bella kini hilang seketika. Bahkan juniornya kini telah tertidur kembali tanpa adanya pelepasan. Yang lelaki itu rasakan saat ini malah rasa gatal akibat kecupan yang wanita itu hasilkan.
Hingga pria itu menghempaskan wanita yang berada di pangkuannya hingga terhuyung di lantai.
"Anda kenapa tuan..." perempuan itu meringis kesakitan, merasa aneh dengan pelanggannya itu.
"Kau sekarang bisa pergi, uangnya nanti asisten saya akan transfer pada rekening anda..." Usir Richard, dirinya sibuk menggaruk tubuh yang merasa gatal.
"Tapi tuan...kita belum mulai." wanita itu bangkit dan hendak menyentuh tubuh lelaki itu lagi namun sekali lagi tubuhnya didorong dengan kasar.
"Pergi! Atau kau tak akan saya bayar...." sentak Richard, membuat wanita itu langsung pergi dari apartemennya.
"ck, kenapa si aku ini...." Umpatnya, dia langsung menuju cermin yang berada di dinding kamar mandi. Ia pandangi tubuhnya dari pantulan cermin, ada ruam merah pada tubuhnya. Segera ia menghubungi asistennya itu untuk datang ke apartemen.
Beberapa menit kemudian, kini asisten sekaligus sahabatnya itu sudah berada di apartemennya.
"Lo kenapa bro?" Ray menepuk pundak sang bos.
"Lo liat.." Richard menunjukan ruam yang ada pada tubuhnya itu.
"Kenapa tubuh Lo.." Kaget Ray melihat kulit Richard yang di penuhi dengan ruam merah.
"Kalau gue tau, gue gak akan nyuruh Lo kesini." ketus Richard.
"Gue panggil dokter pribadi Lo aja ya chad .." segera Ray menghubungi dokter itu. Ia menduga jika ruam itu pasti berhubungan dengan penyakit langka tuannya itu. Karena sebelumnya tuannya memerintahkan dia untuk mencari seorang wanita.
********
"Kau berhubungan dengan perempuan?"Tanya sang dokter.
"Tidak, saya tetap tidak bisa melakukannya..."jawab Richard.
"Apa kau bersentuhan dengan perempuan..." Tanya dokter lagi sembari memeriksa keadaan ruam di kulit Richard.
"Barusan, dia menci*mi tubuh saya..."jujur Richard.
"Pantas saja." dokter itu mengoleskan salep pada tubuh kulit Richard. "Tubuh anda alergi dengan air liur." tambahnya.
"Apakah berkaitan dengan penyakit saya?"Tanya Richard penasaran
"Sangat berkaitan, karena penyakit itu yang memacu alergi anda."
"Tapi sebelumnya tubuh saya juga pernah dici*mi dengan wanita, tak ada ereksi yang saya rasakan juga tidak terjadi alergi pada kulit saya." Pria itu mengingat kembali saat Bianca mengecupi tubuhnya.
Dokter itu sedikit berfikir, "Apa anda bertemu dengan perempuan yang mampu membangkitkan gairah anda?" telisik dokter itu. Richard hanya diam, bagaimana tidak ia sepanjang hari tadi bersama perempuan yang di maksud dokter pribadinya itu.
"Perempuan itu pemacu utamanya, karena gairah anda sudah terpancing dan akan menolak setiap sentuhan perempuan lain. Dan sekarang anda bisa lihat sendiri." jelas dokter itu, menunjuk pada ruam di tubuh Richard.
"Saya resep kan obat penetral alerginya, dan saya sarankan anda untuk tidak bersentuhan dengan perempuan yang tidak membuatmu bereaksi, karena akibatnya akan lebih fatal..." Tambahnya, lalu ia pergi dari apartemen.
"Sungguh di luar Nurul penyakit lu bro.... Rumit banget.." sungut Ray.
"Lo gak bisa bebas kayak gue, bisa celap celup di setiap sangkar." tambahnya membanggakan diri.
"Daripada Lo terus ngejek gue, mending Lo garuk punggung gue yang gatal ini..." titah Richard.
"Ogah ah, takut menular..." canda Ray.
"RAY!" Richard mendelik kesal, sahabatnya itu keterlaluan.
"Oke, oke, gue bercanda kok." segera Ray menggaruk punggung Richard yang ruam.
Di lain tempat, yakni Rumah sakit Mahesa. Bella sedang telaten mengupas buah apel untuk ayahnya.
"Kau barusan dari mana nak." tanya sang ayah penasaran.
"Aku dari toko butik yah. Memilih gaun pengantin untuk pernikahan." Saut Bella.
"siapa yang mau menikah nak?"
"Aku yah..."
"Loh, bukannya kamu sudah menikah?" heran Mahendra namun anaknya itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku belum menikah yah... Dan Garrel itu anak yang ku lahirkan dari luar nikah.." Bella menjelaskan semua kejadian yang ia alami enam tahun lalu, dari mulai ibu tirinya yang menjualnya hingga ia kabur bersama Stefan.
"Maafkan ayah nak, karena ayah kau merasakan sakit dan luka yang mungkin tak akan pernah lupa." Ucap sang ayah sendu, ia tidak bisa membayangkan betapa anaknya itu terluka dan kesusahan.
"Ini sudah terjadi ayah, buatku itu hanyalah masalalu kelam yang harus aku buang jauh jauh. Dan lihatlah aku yang saat ini ayah.."
"Kau memang anak yang baik juga cerdas, ayah yakin kau akan selalu sukses."
"Siapa calon suamimu nak?" tanya ayah penasaran.
"Pak Richard dari keluarga Richardo."
"Anak orang terkaya di negara ini nak." kini raut wajah Mahendra berbinar. Dia begitu bahagia anaknya itu mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya ia miliki.
"iya."
"kapan pernikahannya di adakan?"
"empat hari lagi ayah."
"Ayah doakan semoga kamu bahagia nak..."
*******************
HAI KAKAK KAKAK, MAKASIH YA UDAH BACA NOVEL KU. MAAF JIKA MASIH ADA TYPO DAN CARA PENYAMPAIAN CERITA YANG KURANG TEPAT. AKU MASIH BERUSAHA BELAJAR DARI PARA SUHU UNTUK MEMPERBAIKINYA.
JANGAN LUPA LIKE, COMMENT DI SETIAP BABNYA AGAR AKU BISA SEMANGAT NULISNYA. APALAGI HADIAH... HIHIHI (PEMAKSAAN)
SEHAT SELALU, DAN SEMOGA KUOTA KAKAK KAKAK SELALU FULL...