NovelToon NovelToon
Kehidupan Baru

Kehidupan Baru

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sanggar Indah

Beberapa orang tidak percaya adanya reinkarnasi. Tetapi inilah yang di alami seorang Angel Zhao. Bukan! lebih tepatnya perpindahan jiwa.

Angel Zhao mendapati dirinya bangun di tubuh wanita bernama Julia Brasco. Gadis polos dan lemah yang juga meninggal akibat kecelakaan. Gadis yang ada di mobil yang menjadi lawannya.


Angel dan Julia yang sama-sama menjadi korban keserakahan, sama-sama korban penghianatan, dan sama-sama menjadi korban penjebakan.


Angel yang bodoh dan naif membuat seluruh keluarganya menanggung penderitaan. Penyesalan yang begitu besar membuat Angel meminta pada yang kuasa untuk memberikannya kesempatan sekali lagi.


Angel yang menginginkan kehidupannya lagi, menempati tubuh Julia yang sudah menyerah dengan hidupnya sendiri.


Angel berusaha untuk memperbaiki hidupnya lewat tubuh Julia.
Dia akan melakukan semua, meski harus menjadi boneka dari pria kaya yang menjadi suami kontraknya. Pria inilah yang mengantarkan Angel kepada pembalasan dendamnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanggar Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maxilian Jade Lunox

Atomic bar berada di kawasan elit di kota Las Vgas. Tempat yang sangat berkelas dan hanya orang-orang kalangan atas yang bisa mengunjunginya. Berada di pusat kota, Atomic bar menjadi tempat hiburan terkenal dan termahal di Las Vgas. Selain menjadi tempat penghilang penat, Atomic bar juga tempat untuk memperkuat hubungan relasi bisnis.

Sebuah mobil berwarna hitam dengan merk Koenigsegg Jesco melaju dengan cepat memasuki area parkir bawah tanah Atomic bar. Tidak ada satupun pihak keamanan yang menghentikan mobil itu. Dari penampilan mobil tersebut dapat diperkirakan status pemiliknya.

Setelah memarkirkan mobilnya, pria asing itu keluar, wajahnya datar dengan tatapan yang tajam. Pria itu memiliki postur tubuh yang tinggi, rahang yang tegas, dan hidung mancung menjulang. Ukiran tuhan yang begitu sempurna. Dia adalah Maxilian Jade Lunox, CEO Luxury Group.

Seorang pria dengan setelan jas hitam dan berkacamata hitam menghampiri Maxilian. Pria itu membungkuk dan tersenyum. "Selamat datang di Atomic Bar tuan."

Maxilian tidak menjawab, ia hanya menatap dan segera melangkah ke dalam lift khusus untuk masuk ke ruang utama bar yang berada di lantai tiga dari basement. Maxilian berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya. Maxilian yang kini berada di dalam lift melihat pantulan dirinya di sana. Bibir yang berwarna merah alami, mata beriris hazel yang manis, dan tubuh yang gagah, ahh..dia bosan melihat tampilannya sendiri yang begitu tampan.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pintu lift terbuka. Maxilian melangkah keluar dan menuju pintu yang ada di ujung lorong. Ada dua orang penjaga yang menggunakan setelan jas hitam dengan kacamata hitamnya.

"Selamat datang tuan, silahkan masuk, semoga hari anda menyenangkan." ucap penjaga sambil membukakan pintu untuk Maxilian.

Maxilian masih diam, ia memasuki ruang utama bar dan disambut dengan suara berisik. Ruangan dengan cahaya remang-remang dan lampu warna warni pun mulai menghujani tubuh Maxilian. Musik yang menghentak mengiringi aktivitas gila dari semua orang yang ada di sana. Sedangkan para wanita dengan berpakaian minim berlalu lalang untuk mengekspos tubuhnya agar bisa menarik minat lelaki.

Maxilian berjalan menuju ke meja bar, ia perlu minuman untuk meredakan rasa kesalnya. Kehadirannya seperti magnet bagi para wanita yang memang sedang mencari mangsa.

"Bukankah dia Maxilian? Untuk apa dia kesini? Apa dia sedang mencari wanita?"

"Oh lihatlah..dia sangat tampan. Bukankah kabarnya dia lumpuh? Sepertinya dia baik-baik saja."

"Dia terlihat mempesona. Kudengar dia keturunan Asia. Wajahnya sangat manis."

Maxilian jelas mendengar semua yang dibicarakan para wanita. Ia memang terkenal, karena wajahnya sudah sering terpasang di sampul depan majalah bisnis dan surat kabar. Tak memperdulikan ucapan-ucapan itu, Maxilian duduk santai di kursi bar dan menatap bartender yang bertugas.

"Tuan, minuman apa yang anda pesan?" tanya sang bartender.

"Wine paling mahal." sahut Maxilian.

Bartender itu segera menyiapkan pesanan Maxilian. Sedangkan beberapa wanita mulai mendekat. Mereka berusaha menarik perhatian pria itu. "Max lama tidak bertemu." suara merdu seorang wanita terdengar. Maxilian hanya melirik kemudian mengalihkan pandangannya dari wanita yang menurutnya sangat mengganggu.

"Apakah kau lupa padaku?" tanya wanita itu lagi.

Maxilian masih diam, sedangkan para wanita semakin banyak berdatangan.

"Maxilian, perkenalkan aku Jessica Hsu. Kita pernah berkenalan di perjamuan perusahaan ayahku. Ucap wanita lainnya.

Maxilian masih bungkam sambil melirik bartender yang memberikan minuman kepadanya. "Semoga anda menikmati pelayanan kami tuan." ucap bartender itu sambil menatap Maxilian yang tampak tak nyaman saat para wanita berdatangan. Ia tetap diam sambil memainkan bibir gelasnya. Pria itu merasa tak nyaman saat para wanita menatapnya seperti mangsa. Ia tak menyangka jika banyak orang-orang tak berkelas berada di tempat ini. Ataukah dia yang terlalu lama tidak mendatangi tempat ini jadi dia sudah tidak ingat semua wajah yang ada di sini.

Wanita itu mulai semakin dekat dengan Maxilian. Wanita itu dengan sengaja menyentuh jemari Maxilian yang ada di atas meja. Benar-benar bermuka tebal.

"Ups, maaf aku tak sengaja menyentuhmu."

Maxilian menatap wanita itu dengan seksama. Wanita asing dengan baju minim dan pewarna bibir merah darah. Wanita malam pada umumnya, tipe penggoda dan sudah pasti tidak punya harga diri. Maxilian segera berdiri dan bicara pada bartender, "Bersihkan dengan alkohol" sambil mengulurkan tangannya.

Bartender segera memberikan yang Maxilian minta. Setelah membersihkan tangannya, Maxilian  segera meraih gelasnya yang berisi cairan wine dan ditumpahkannya di atas kepala wanita itu. "Wanita yang tidak berkelas." ujarnya pelan.

"Pergi!" perintah Maxilian pada mereka semua. Sedangkan wanita yang mendapat guyuran air wine terlihat nyaris menangis karena menanggung rasa malu sampai tak sanggup untuk melangkah.

Melihat interaksi para wanita itu yang seperti lalat mengerubungi makanan, membuat petugas keamanan mendekat. "Maaf karena anda tak nyaman tuan. Bartender akan memberikan minuman baru untuk anda."

"Tidak masalah, bawakan minuman dan makananku di sudut sana." jawab Maxilian.

Setelah Maxilian berpindah tempat duduk di sebuah bangku yang tak jauh dari meja bartender, tiba-tiba suasana hening. Tak ada yang berani mendekat. Maxilian seorang pengusaha muda dan tampan yang diisukan lumpuh, membuat semua orang terkejut dengan kehadirannya di bar. Kekuasaannya merajai di hampir semua negara bagian Amerika.

***

Sedangkan Julia yang sedang menikmati minumannya, mendapati sosok Jordan di sudut yang berbeda. Ah..Jason benar, Jordan ternyata mendatangi tempat ini. Julia tersenyum sinis. Julia meminum minumannya dengan sekali teguk. Hatinya kesal terlebih ada Janet yang berada di tempat yang sama dengan Jordan. Mereka berdua terlihat sedang berciumannn panas. Julia melirik bartender sekali lagi dan menyodorkan gelasnya.

"Berikan lagi."

Bartender tersebut mengangguk dan mengisi gelas Julia. Julia meminumnya dengan cepat. Setelah beberapa saat rasa panas membakar tenggorokannya saat minuman itu masuk ke tubuhnya. "Benar."gumam Julia pelan. "Julia, kau harus memutuskan pertunanganmu dan mencari pria lain untuk menjadi suamimu."

Julia berjalan menuju lantai dansa. mendengar musik yang menghentak, tangan dan pinggulnya mulai bergoyang mengikuti irama, dan dia mulai berbaur dengan yang lain. Sesaat kemudian dia menuju ke meja bartender lagi untuk menegak minuman lagi. Julia tersenyum saat bayangan di sekitarnya mulai berputar. Dia memperjelas penglihatannya lagi. Ada sudut ruangan yang terlihat kosong. Hanya ada seorang pria yang menikmati minumannya. Pria yang tampan...

Dengan langkah gontai dia mendekati sudut ruangan itu. Banyak pasang mata yang menatap kasihan pada Julia, dan mereka pikir kalau Julia juga akan dipermalukan oleh pria yang duduk di ruangan itu. Namun satu tarikan kuat dia rasakan. "Julia, apa yang kau lakukan di sini?" Dia menajamkan penglihatannya dan melihat Jordan dan Janet yang bergelayut manja di lengan Jordan.

"Oh Jordan" jawab Julia dengan senyum tipis. Dia menarik tangannya dan berkata. "Menemui kekasihku."

Janet hanya mencibir mendengarkan jawaban Julia.

"Pulang!" perintah Jordan kembali menarik tangan Julia. "Kau mabuk."

Julia menarik lagi tangannya dan tertawa. Dia menggeleng dan berkata, "Tidak, aku tidak mabuk, kau bisa melanjutkan kesibukanmu, karena aku juga akan sangat sibuk dengan kekasihku."

"Sudahlah Jordan, dia sudah sangat mabuk. Biarkan saja dia membuat masalah dan kau bisa menekannya untuk segera menikah. Ayo pergi"

Janet menarik tangan Jordan untuk segera menjauh dari Julia, namun mata lelaki itu masih menatap tak rela meninggalkan Julia sendiri. langkah kakinya tertahan ketika dia melihat Julia menjatuhkan diri di pangkuan seorang pria.

Saat Jordan berjalan meninggalkannya, Julia langsung mendekati pria di sudut ruangan. Tiba-tiba dia menjatuhkan dirinya di pangkuan pria tersebut dan memeluknya. Tatapan matanya melirik Jordan yang juga memandangnya dengan jijik. Malam ini dia harus bisa membuat Jordan melepaskannya. Saat dia melihat langkah Jordan yang terhenti, senyum sinisnya terukir. Dia segera menatap pria tampan di pelukannya dan mendaratkan bibirnya pada bibir pria asing tersebut.

"Itu gila!"

"Siapa wanita cantik yang berani mendekati bahkan mencium Maxilian?"

"Dia pasti akan mati sebentar lagi."

Cibiran itu terdengar bersahutan, namun beberapa menatap prihatin atas nasib Julia sebentar lagi. Tapi Julia tidak memperdulikannya, dan hanya fokus pada pria di depannya dan mencoba kemampuan ciumannya sebaik mungkin dari pengalamannya menjadi artis sebelumnya.

1
Amellia Dwi Novianti
emang ada racun seperti itu ya
niktut ugis
bravo Julia...bantai dengan manis sadis benalu² di sekeliling mu
Santi Lestari
lagian ni cewe ngapa si bahas kawin kontrak mulu..y terang aja babang tampan marah lahhh
Sahna Yulianto
Kecewa
Sahna Yulianto
Buruk
Santi Lestari
rumit
Santi Lestari
harusnya langsung telp julia supaya bs diurus sm pengacaranya
Santi Lestari
aku scroll episode ini karna terlalu bertele2 ngadepin laki gk guna
niktut ugis
semangat ach mami sayang... anggap saja kicauan para raider itu kritik membangun agar author lebih rajin serta keren lagi bikin cerita buat kita²🥰
Yoyoh Mae
kerenn
CikCintania
lah ingatkan dah jadi kuat dan pemberani rupanya masih penakut dan lemah😂😂😂😂
Elok Pratiwi
tidak menarik ... kata nya kesempatan kehidupan kedua kenapa karakter nya tetap saja goblog lemah tidak berpendirian tidak menarik
Tutie Arkan
puaaaas banget ceritanya dpt endingnya...SEMANGAT to author keren...
Tutie Arkan
Ayoyo...author,kmu keren..seneng aq klo bc crita dpt endingnya..mksh & SEMANGAT sllu to U.../Kiss//Kiss/
Rohimah
lemah
Novie Cherly Tololiu
Luar biasa
Maria Hedwig Roning
sangat recommended.... bacalah, ini sangat bagus !!!
Maria Hedwig Roning
thnks thot
Komala Sari
Luar biasa
gempi
d
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!