Mayumi Kyra Anindira,seorang remaja biasa yang ternyata jago beladiri dan mempunyai Indra ke 6 tanpa orang lain tahu.
Kehidupannya yang flat dan damai menurutnya,seketika berubah karena kedatangan si kembar Nala dan Narendra. Yang ternyata adalah anak pemilik yayasan. Nala yang selalu ingin di dekat Yumi dan Narendra yang tertarik pada kepribadian Yumi,merubah hidupnya seperti roller coaster.
Bagaimanakah kisah mereka?
Petualangan apa yang sedang menunggu mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 30
" Tak ada penolakan,selama ini nak Rendra selalu ada di saat Yumi membutuhkan mu. Bagaimana bila saat Yumi sadar,melihatmu dalam keadaan kacau seperti ini." ucap ibu lagi seraya tersenyum
" Dan besan pun sebaiknya pulang,kalian harus istirahat." ucap ibu pada mom and dad.
" Baiklah besan...kami akan pulang terlebih dahulu. Kabari kami bila ada apa-apa dengan Yumi." ucap Mommy seraya memegang tangan Hana
Ibu pun tersenyum
" Rendra tak akan pulang mom,dad. Tolong bawakan saja pakaian ganti Rendra ke sini." ucap mutlak Rendra
"Sebaiknya ibu juga pulang dan istirahat,biar nanti di antar pengawal Bu. Biar Rendra yang menjaga Yumi. Rendra akan selalu mengabari ibu. Tak ada penolakan Bu,Maaf" ucap Rendra yang malah membalikkan keinginan ibu
Akhirnya ibu pun mengalah,mereka semua pulang kecuali Rendra. Ia membersihkan diri dan mengganti bajunya di ruangan sebelah ruang Yumi.
Satu lantai di tutup hanya untuk perawatan Yumi. Penjaga dimana-mana. Rendra pun mengistirahatkan tubuh lelahnya di ranjang yang sudah di siapkan. Ruangan itu sudah seperti hotel (Sultan mah bebas ya)
Sedangkan di alam bawah sadar Yumi,saat ini ia ada di taman bunga yang sangat indah.
" Sedang apa kamu di sini sayang?" tanya seorang wanita yang mirip ibunya namun terlihat lebih tua.
" Aku sedang duduk nek. Maaf aku memanggilmu nenek. Kenapa wajahmu mirip dengan ibuku?" tanya Yumi
" Karena aku nenekmu sayang. Ibu dari ibumu" jawabnya
" Benarkah? Kenapa ibu tidak cerita tentang mu? Siapa namamu?" tanya Yumi
Neneknya pun tersenyum...
" Namaku adalah Yamamoto Maruyama dan sebenarnya nama ibumu adalah Hanako Maruyama. Sedangkan nama kakekmu adalah Hasimoto Maruyama." ucap nenek
" Lalu kenapa ibu tak pernah menceritakan kalian?" tanya Yumi
" Mungkin ibu masih membenci kami,karena tidak merestui pernikahan ibumu. Nenek tau ayahmu bukan orang baik,namun sepertinya ibumu telah di butakan oleh ayahmu. Namun yang tidak kami sesali adalah kelahiran mu. Kami menyayangimu nak" ucap nenek
" Benarkah? Apa kalian masih hidup?" tanya Yumi lagi
"Tentu saja...aku menemuimu di sini, untuk membangunkan mu. Bangunlah nak...banyak orang yang menunggumu. Belum waktunya kamu berada di sini. Saat waktunya nanti kita akan bertemu." ucap neneknya dan menghilang
" Nenek...nek.." Yumi pun terbangun dari tidur panjangnya. Para dokter sibuk keluar masuk ruangan Yumi.
Rendra yang tertidur pun merasa terganggu dengan kebisingan di luar. Ia mulai berpikiran buruk,ia pun berlari keluar dan menuju ruangan Yumi.
Saat Rendra masuk,yang pertama kali ia lihat adalah pemandangan yang sangat ia tunggu. Berpisah beberapa jam dari Yumi rasanya seperti taunan. Yumi sedang terduduk bersandar di kepala ranjang rumah sakitnya dan tersenyum ke arah Rendra. Alat yang terpasang pun sudah di lepas oleh para dokter.
" Selamat tuan muda..Nona muda sudah melewati masa kritisnya dan kini sudah siuman. Kalo begitu kami akan segera memindahkan nona muda ke ruangan sebelah."
" Ahh..iya sok. Mari" ucap Rendra yang matanya tak lepas melihat Yumi. Yumi pun di pindahkan ke ruangan di mana Rendra tertidur tadi. Sekarang tinggal mereka di ruangan itu.
Rendra hanya berdiri mematung melihat Yumi.
" Kamu ga rindu?" ucap Yumi lemah dan merentangkan tangannya meminta di peluk.
Rendra pun melangkah pelan dan tanpa terasa air matanya menetes. Lalu memeluk Yumi pelan. Rendra masih diam belum berbicara,ia menangis karena mengingat Yumi yang bersimbah darah beberapa waktu lalu. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam di hari berikutnya. Itu berarti Yumi tidak sadarkan diri hampir 24 jam.
" Hei...kenapa kamu nangis. Cengeng banget calon suamiku. hmmm" ucap Yumi seraya mengelus punggung Rendra.
" Jangan ulangi lagi..." ucap Rendra yang membuat Yumi bingung.
" Ulangi apa? hmm?" tanya Yumi
" Jangan pernah ulangi apa yang kamu lakukan kemarin. kamu membuat jantungku sempat berhenti. Aku takut kehilanganmu." jawab Rendra yang melepaskan pelukannya dan memandang wajah Yumi dengan intens.
Yumi pun menghapus air mata Rendra.
" Aku udah balik,aku ga papa Ren. Hanya istirahat sebentar." ucap Yumi tersenyum. Senyuman yang di rindukan Rendra
" Aku ngantuk,boleh tidur lagi?" tanya Yumi yang masih terpengaruh obat dari dokter.
" Ya tidurlah. Aku akan menemanimu di sini. Bolehkah aku tidur seranjang dengan mu?" tanya Rendra
" Tidurlah...kasur ini cukup besar untuk kita berdua" ucap Yumi yang tak lama ia tertidur pulas
Sedangkan Rendra terus menatap wajah Yumi seolah takut Yumi akan pergi meninggalkannya.
Rendra pun mencium kening, kedua mata,hidung dan kedua pipi Yumi. Tak lama ia pun tertidur di sebelah Yumi dengan memeluknya secara posesif.
lanjut ke session 2 ah...