NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:363k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Dasar anak kurang ajar, berani-beraninya mereka kabur dari rumah,” Mak Erot murka, ketika melihat ke enam cucunya, terkhususnya Santi yang ingin menikah dengan Jarwo tidak ada lagi di dalam rumah.

Mereka sudah mencari Santi ke mana-mana. Para tetangga dan seluruh penduduk kampung telah mereka tanyai, tetapi tidak ada satu orang pun yang melihat keberadaan Santi atau adik-adiknya.

Seluruh sudut kampung dan kampung sebelah juga telah mereka cari, tetapi tidak ketemu juga.

"Burhan bagaimana ini anak-anakmu kabur, apa yang akan kita katakan kepada mbah Jarwo? " Mak Erot semakin panik ketika mengingat Mbah Jarwo.

"Teang dulu mak," Burhan tak kalah paniknya, bisa-bisa dia gagal meminang Dewi.

"Tenang bagaimana Burhan? Uang panai Santi dari mbah Jarwo sudah ibu belikan emas. Kalau Santi kabur, bisa-bisa semua emas emak disita sama si mbah Jarwo laki-laki genit itu, " tukas Mak Erot.

Mak Erot baru sadar kalau Santi dan adik-adiknya tidak ada di rumah, tadi subuh. Sebab kemarin siang Mak Erot sibuk berpoya poya ke pasar, membeli perhiasan, dan baju-baju mahal.

Dan pulang dari pasar jam 8 malam, dan dia memutuskan untuk menginap di rumah saudaranya yang rumahnya ada di dekat pasar, sekalian dia mau pamer perhiasan dan baju bagusnya kepada saudara sepupunya itu.

Dan begitu ia sampai di rumah rumah, ia sudah capek, dan tidur, tidak kepikiran mengecek Santi. Sedangkan Burhan ketemuan dengan Dewi, dan nginap di rumah Dewi. Kakek Bayan pula tidur di warung kopi karena mereka nonton bola di warung itu sampai jam dua pagi. 

Mak Erot tidak menyangka kalau Santi dan adik-adiknya akan kabur, mengingat Santi memberi respon baik, ketika mengetahui dirinya akan dinikahkan dengan Mbah Jarwo, bahkan mereka sempat mojok di halaman belakang rumah mereka. 

“Bagaimana ini Burhan, bagaimana ini pak, aku tidak mau kehilangan perhiasannku,” Mak Erot mulai menangis tersedu-sedu sambil emosi.

“Tenang dulu ya mak, Burhan akan berusaha mencari Santi dan adik-adiknya,”

“Enggak perlu cari adik-adiknya, cukup cari Santi saja. Kita butuh Santi bukan adik-adiknya,” amuk Mak Erot kepada Burhan.

"Iya, Burhan cari Santi ya mak, sekrang ibu tenang dulu, malu kalau di dengar tetangga mak," bujuk Burhan.

"Bagaimana kalau Santi tidak ketemu?" tanya mak Erot.

"Pasti ketemu mak, mereka itu belum pergi jauh. Burhan yakin itu."

"Yakin bagaimana? Seluruh kampung sudah kita susuri dan mereka tidak ketemu juga."

“Tapi mereka tidak memegang uang sepeserpun Mak, kalau pun mereka pergi pasti belum jauh dari kampung ini. Di sini hanya ada becak, dan tukang becak tidak mau mengantarkan penumpang jika tidak ada uang,” ujar Burhan.

Mak Erot mulai mendapat titik terang, “yah kamu benar Burhan, mereka tidak memegang uang sepeserpun, itu artinya jika mereka kabur pun pasti mereka pergi dengan berjalan kaki, kalau begitu, pinjam motor orang, kamu mencari ke bawah, dan aku bersama bapakmu mencari ke atas. Kita harus menyusuri semua jalan, mereka pasti belum jauh,” ujar Mak Erot.

Burhan pun langsung setuju.

“Sudahlah, pulangkan saja duit seratus jutanya, mereka itu tidak akan ketemu lagi, toh baju-bajunya belum kamu pakai kan mak, nah pulangkan saja ke toko, emas-emasnya juga,” ujar kakek bayan, yang membuat Mak Erot semakin murka.

“Ini semua terjadi gara-gara bapak, bukannya pulang cepet, malah tidur dan nonton bola di warung, cepat hidupkan motormu, kita harus cepat mencari Santi, sebelum kabar hilangnya Santi terdengar oleh Mbah Jarwo si otak mesum itu,” ujar Mak Erot. 

Kakek bayan pun nurut-nurut saja, ia sudah hapal sekali istrinya ini, pasti akan mengamuk tanpa malu sekalipun dilihat oleh seluruh penduduk kampung, jika keinginannya tidak dipenuhi.

Lelah sudah mereka mencari, namun sosok Santi maupun adik-adiknya tidak mereka temukan juga. 

Burhan mulai berfikir, bahwa anak-anaknya pasti pergi kembali ke kampung mereka yang lama. Burhan mengira anak-anaknya pasti pergi ke makam ibunya. Burhan pun pergi ke stasiun Melati, ini adalah stasiun yang busnya berangkat menuju kampung lama mereka.

Ia bertanya kepada petugas loket, tetapi mereka mengatakan bahwa orang dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh Burhan tidak ada memesan tiket kepadanya

 Burhan meraup rambutnya gusar. 

“Akhhh dasar anak-anak tidak berguna,” amuknya seraya menendang batu kecil sembarangan.

“Bagaimana ini pak, ke mana anak murahan itu, kenapa kita belum ketemu juga?” tanya Mak Erot tidak kalah cemasnya. Mak Erot tidak sedang mencemaskan cucu-cucunya tetapi ia mencemaskan uang panai yang pasti akan diminta kembali oleh mbah jarwo kalau Santi tidak ditemukan.

“Coba telpon Burhan, barang kali ia sudah ketemu dengan anak-anaknya.”

“Iya bener juga, pak, mudah-mudahan Burhan sudah ketemu ya pak sama anak-anak nakal itu,” Mak Erot langsung menelpon Burhan.

“Hallo Mak, gimana sudah ketemu?” tanya Burhan ketika ia mengangkat telepon dari mak Erot.

Mak Erot semakin menangis mendengar pertanyaan Burhan, “belum Burhan, belum, kamu bagaimana sudah ketemu?”

“Belum juga Mak, Burhan sudah pergi ke stasiun Melati tetapi kata petugasnya tidak ada Santi ke sini memesan tiket, Burhan kira Santi dan adik-adiknya pergi ke kampung lama, ternyata tidak ada Mak,” Burhan panjang lebar menjelaskan sambil sebelah tangannya memegang kepalanya. 

Burhan sangat pusing, mana dari duit lima puluh juta itu, sepuluh jutanya sudah ia poya-poyakan untuk menyenangkan Dewi, dan dua calon anak tirinya.

“Jadi bagaimana ini?“ Mak Erot panik.

“Kita kabur saja Mak, bagaimana?”

“Gila kamu main kabur saja, lalu rumah, sawah, dan ladang kita bagaimana?” ujar Mak Erot emosi dengan solusi yang diberikan oleh Burhan.

"Kalau begitu kita lapor ke polisi saja mak, berita orang hilang? Bagaimana mak, jadi kan kita enggak perlu capek mencari Santi, biar polisi yang bekerja."

"Dasar bodoh kamu Burhan," maki mak ERot kepada anaknya sendiri.

"Kamu kira lapor ke polisi tidak pakai uang? Kamu kira polisi akan langsung bekerja setelah nerima laporan anak hilang tanpa uang pelicin? Pikir pakai otak Burhan," ucap Mak Erot penuh penekanan di setiap katanya.

"Iya, maaf mak," sahut Burhan dengan nada suara lemah dari seberang telepon.

"Lagipula kalau kasus ini sampai ke polisi, yang mampus kita Burhan. Kalau Santi ditanyai mengenai motif kaburnya dirinya adalah karean di paksa menikah dengan mbah Jarwo, maka kita bisa kena kasus karena memaksa anak di bawah umur untuk menikah," jelas Mak Erot.

Mendengar penjelasan Mak Erot, kepala Burhan semakin pusing. Burhan semakin meremas rambutnya. Mau tidak mau mereka harus pulang ke rumah, dan menunggu kedatangan Mbah Jarwo. Dan menerima konsikuensinya.

1
Ramos Ramos
wkwkwkwwkwkkwk
Erna Wati
jangan lama² up nya thor
Dessy Christianti
Luar biasa
Wanita Aries
Semoga randi bs bantu santi
Maymayarni
lanjut thor
Novita Mey
kenapa bab 96 dan 97 di hapus kak
jeneyy
terlalu banyak typo thor
Lianali: terimakasih koreksinya kak, nanti saya edit ya kak.
total 1 replies
Habibatul Wardah
kasih banget.. lanjut lah..
Yuliana Citra
ngegantung thour cerita nya
ErNawati
lanjuttt,,,,, smngat trus buat author 👍
Maymayarni
lanjut thor
Wanita Aries
Seandainya bisa membantu santi keluar dari lembah hitam
Desy Herlina
Luar biasa
Salsa Billa
nyapu rumah ,, rumah kok disapu thor ( membersihkan rumah / menyapu halaman rumah lebih masuk thor ) ngarit itu bahasa Ngoko jawa lo bukan bahasa indonesia, mencari rumput lebih ok bahasanya thor dr pd ngarit
Lianali: makasih udah mampir kak, tapi rumah memang di sapu, lantainya kak, hehehhe
total 1 replies
G** Bp
menjadi pelayan di restoran akan byk bertemu dgn org bisa aja itu org yg pernah kamu layani atau istri dari sugar Daddy mu..tambah runyam euy...
G** Bp
😭😭😭😭😭
G** Bp
tggalin aja si Burhan toh ga ada gunanya sbg kpla rumah tangga...
G** Bp
aku coba mampir y Thor..ini jenis org tua egois,banyak anak tapi ga sggub mengurusnya dan alhasil anak sulung yg jadi korban
Maymayarni
lanjut thor
Dian Trianawati
hebat km santi km wanita yg luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!