NovelToon NovelToon
SALAHKAH AKU TURUN RANJANG

SALAHKAH AKU TURUN RANJANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: mama reni

Aksa harus menelan pil pahit saat istrinya, Grace meninggal setelah melahirkan putri mereka. Beberapa tahun telah berlalu, tetapi Aksa masih tidak bisa melupakan sosok Grace.

Ketika Alice semakin bertumbuh, Aksa menyadari bahwa sang anak membutuhkan sosok ibu. Pada saat yang sama, kedua keluarga juga menuntut Aksa mencarikan ibu bagi Alice.

Hal ini membuat dia kebingungan. Sampai akhirnya, Aksa hanya memiliki satu pilihan, yaitu menikahi Gendhis, adik dari Grace yang membuatnya turun ranjang.

"Aku Menikahimu demi Alice. Jangan berharap lebih, Gendhis."~ Aksa

HARAP BACA SETIAP UPDATE. JANGAN MENUMPUK BAB. TERIMA KASIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sepuluh

Nikmati saja dulu hancurmu, kamu masih muda, masih banyak kejutan di umur selanjutnya. Teruslah semangat, karena kamu sedang diproses untuk menjadi pribadi yang kuat, yang sabar, dan pribadi yang ikhlas dalam menerima setiap rasa sakit. Mungkin ini terlalu melelahkan, tapi percayalah Tuhan tidak pernah salah dalam memilih takdir hidup seseorang. Akan ada suatu hal yang indah, yang akan kamu temui di balik semua yang kamu jalani saat ini.

Ghendis berdiri dan kembali ke tempat tidur. Mencoba memejamkan matanya. Hingga menjelang subuh baru dia bisa memejamkan mata.

Pagi hari Ghendis merasa kepalanya sangat sakit, sehingga dia tetap tidur walau matahari sudah mulai terik. Hingga jam delapan baru dia bangun dan langsung menuju kamar mandi.

Kepalanya masih terasa sangat berat. Namun, Ghendis memaksakan diri untuk segera turun ke lantai satu menuju dapur. Sampai di sana dia tak melihat Aksa dan Alice. Gadis itu lalu bertanya dengan bibi.

"Bi, Pak Aksa dan Alice apa sudah sarapan?" tanya Ghendis.

"Sudah, Non," jawab Bibi.

"Alice nya mana, Bi?" Kembali Ghendis bertanya.

"Di bawa Pak Aksa, Bu. Kalau tak salah mau menginap rumah neneknya," jawab Bibi.

"Terima kasih, Bi," ucap Ghendis. Gadis itu langsung berdiri dan tak jadi sarapan.

Ghendis mengganti bajunya. Dia lalu meninggalkan rumah dengan menggunakan taksi online. Dia tak ingin berada di rumah yang membuat pikirannya makin suntuk.

Gadis itu ternyata pergi ke pantai. Duduk sambil menikmati ombak yang berkejaran di tepi pantai. Air matanya kembali tumpah membasahi pipi.

Tuhan, ketika aku lelah , ketika aku kecewa, aku memilih untuk memendamnya sendiri. Dan ketika semua itu sudah tak bisa aku bendung lagi, aku memilih untuk menangis. Aku belajar untuk terus berharap, bersabar dan terus percaya, bahwa akan ada hari di mana aku akan kembali tersenyum. Bahwa segala yang aku upayakan akan indah pada waktunya. Tuhan, aku mohon kuatkan aku. Jadikanlah aku wanita yang sabar, yang kuat. Bangunkan aku ketika aku jatuh. Dan peluk aku ketika aku merasa sendiri, hingga hatiku merasa tenang.

Ghendis menghapus air matanya dengan tetap terisak. Dia merasa sendiri di dunia ini. Dulu masih ada Dicky tempatnya mengadu. Setiap ada masalah dengan ibu, Dicky selalu menghiburnya.

Tiba-tiba Ghendis melihat setangkai bunga terulur kehadapannya. Gadis itu lalu mendongakkan kepala, ingin tahu siapa yang berikan bunga itu.

"Untuk wanita tercantik di pagi ini," ucap Dicky .

"Dicky ...." Hanya itu yang keluar dari bibir Ghendis. Air mata gadis itu kembali pecah.

"Apa lagi ini Tuhan. Kenapa kau masih mengirim malaikat mu ini untukku. Padahal kau tahu ini terlarang. Aku tak boleh bertemu atau berhubungan dengan pria lain karena saat ini aku telah menjadi seorang istri, tapi aku tak bisa menolaknya, aku butuh dia," gumam Ghendis dalam hatinya.

Dicky menghapus air mata wanita itu dengan lembut. Dia lalu tersenyum.

"Jangan menangis, nanti tambah cantik," ucap Dicky lagi.

Bukannya reda, tangisan Ghendis makin terisak. Dicky lalu membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Dia tahu ini salah, tapi dia tak tega melihat wanita yang dia cintai menangis.

"Lepaskan semua tangismu. Setelah itu harus tersenyum. Aku sudah katakan padamu kemarin, jika aku akan rela dan ikhlas melepaskan kamu jika pernikahan kamu akan membuat kamu lebih bahagia. Kamu itu membangun rumah tangga, bukan rumah duka. Jika memang hanya ada air mata, lepaskan. Jangan di paksa," ucap Dicky.

"Aku tak bisa, Dicky. Akan banyak hati yang terluka. Alice, ibu dan mama mertuaku. Jika aku tetap bertahan, hanya aku saja yang terluka," ucap Ghendis dengan air mata yang terus membasahi pipi.

"Jangan menjadi lilin yang rela terbakar untuk menerangi atau memberikan cahaya untuk orang lain. Jangan jadi pelangi bagi orang yang buta warna. Percuma, mereka tak akan melihat keindahannya. Kamu itu akan berharga di tangan orang yang tepat," ucap Dicky.

"Dick, aku tak bisa. Kamu tahu bagaimana aku, bukan?' tanya Ghendis.

"Tapi cukup sudah selama ini kamu mengalah. Padahal aku ingin setelah kita menikah, membawa kamu jauh, dan tak bertemu lagi dengan orang-orang yang membuat kamu terluka. Sayang, keinginan ku tak bisa terkabul," balas Dicky.

Ghendis hanya diam. Dia tahu pria itu pasti sangat kecewa dengan semua yang terjadi. Lima tahun mereka telah merancang dan merencanakan untuk hidup bersama, tapi semua harus dilupakan karena Ghendis harus menikah dengan pria lain.

"Aku kuat, kamu tahu itu."

'Jika kamu telah lelah dan tak sanggup lagi, ingat ada aku, yang akan selalu setia menunggumu. Aku akan tetap menerima kamu kapanpun kamu ingin kembali," ucap Dicky.

Ghendis kembali menangis mendengar ucapan sang kekasih. Dia tahu betapa besar rasa cinta pria itu. Selama lima tahun, tak pernah sekalipun dia menyakiti hatinya.

"Sayang, ada hati yang menunggumu pulang, ada hati yang menunggumu kembali, ada hati yang kosong sejak kamu pergi. Ada orang yang rela menunggu dengan sabar hanya untuk sebuah kabar. Aku di sini bukanlah menunggu apa yang telah berlalu pergi, namun menanti apa yang aku yakini. Aku menunggumu dengan kesabaran sembari melantunkan sebuah do'a. Semoga apa yang kita impikan menjadi nyata. Aku menunggumu sampai waktu tak izinkan kita bersatu. Aku selalu menunggumu walau kau tak memintaku menunggu," ucap Dicky selanjutnya.

...----------------...

Sambil menunggu novel ini update bisa mampir ke novel anak online mama di bawah ini. Terima kasih

1
Ma Malikha
wiiih seneng nyaaa.. mau laah suami kayak model gini mama Reniiiiii... 😍😍😍😍😍
Ma Malikha
setujuuuuh
Ma Malikha
😭😭😭😭😭😭
Ma Malikha
😭😭😭😭😭😭😭
sepanjang baca nangis teus yg adaaa..
mama Reniiiiii... huhuuu😭😭😭😭😭😭
banyak banget bawangnya..
aq dah ngabisin tisu banyak niih..
harusnya kanebo kering yaaa😭😭😭😭😭
Mama Reni: 😭😭😭😭😭
total 1 replies
Ma Malikha
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Sri Hariati
Luar biasa
Ma Malikha
😭😭😭😭😭😭
Ma Malikha
cantik amat Gendhiiiis... 😍😍😍😍
cantik gini ko di jahatin to Aksaa..
awas yoo.. nanti bucin looh
Ma Malikha
aduuh mama Reni niih.. jago banget bikin kata-kata romantis... 😫😭😭😭😭
Ma Malikha
ko jahat Aksa...
Ma Malikha
aduuuuh.. bawang mahal mama Reniiiiii... 😫😫😫😫😫
Ma Malikha
Aaaaah.. banyak bawang nyaaa...
handuk mana hajduuuk😫😩😩😩😩😩
Ma Malikha
ikutan baca ya mama Reniiiiii... 😍😍😍😍😍
Ing
Chapter ini bgian nyesek bgt. Dibalut rasa bersalah, mental makin hancur & hilang asa hidup. Kehilangan org karna meninggal adl tdk bisa bertatap muka lg dikala rindu tdk bisa mendgr suaranya lg & tdk ada lg yg menentramkan hati ketika gundah gulana.
Cahaya Pasaribu
Buruk
Cahaya Pasaribu
Luar biasa
Umi Mutmainah
Lumayan
Umi Mutmainah
Biasa
salsa 5758
di saat hujan turun dengan derasnya
baca cerita Gendist ...
terasa semakin sakit di hati
salsa 5758
Gendhis kau membuatku menangis 😭😭😭😭😭😭😭
hatiku ikut sakit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!