NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Petualangan / Tamat / Supernatural / Contest / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:17.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: PenaKertas

Genre : TimeTravel, Action, Adventure

Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.

Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.

"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22 : Pasukan Taring Naga

Mo Lian berangkat ke Mansion Keluarga Qin setelah ia mengantarkan Mo Fefei pulang, dan memberikan perintah untuk berkultivasi seorang diri, namun jangan sampai memaksakan diri.

Untuk seni bertarung, Mo Lian menyuruhnya agar belajar salah satu beladiri tradisional China. Bagaimanapun setelah menembus Fase Fondasi, kekuatan fisiknya tidak lagi sama seperti manusia normal. Dan untuk kemampuan bertarung dari Dunia Kultivator, sama seperti Keluarga Qin, Mo Lian menganjurkan Mo Fefei untuk menembus Fase Lautan Ilahi.

Berbeda halnya dengan Mo Lian yang telah berpengalaman, di Fase Fondasi pun ia sudah bisa mempraktekkan keterampilan bertarung dari Dunia Kultivator.

Saat ini Mo Lian telah tiba di depan gerbang Mansion Keluarga Qin, tanpa menunggu lama, ia masuk ke halaman dan di sambut oleh Qin Nian.

"Silahkan, Master. Mohon maaf karena kakek dan ayah saya tidak dapat menyambut kedatangan Anda, mereka berdua dalam keadaan krusial karena hampir menembus tingkat selanjutnya." Qin Nian sedikit membungkukkan badannya ke arah Mo Lian, dengan menangkupkan kedua tangan memberi hormat.

Mo Lian mengangguk kecil sembari sedikit mengangkat tangan kanannya. "Tidak masalah, bisa antarkan aku melihatnya," ucapnya dengan raut wajah datar.

"Baik, Master!" Qin Nian kembali memberikan penghormatan, kemudian berbalik berjalan menuju halaman belakang diikuti oleh Mo Lian.

Tidak berselang lama, keduanya telah tiba di halaman yang luas. Di tengah halaman terdapat dua orang pria yang sudah berumur, namun masih terlihat sangat muda sedang duduk bermeditasi dengan mata terpejam, di sekitar kedua pria itu memperlihatkan aura spiritual dengan warna kuning untuk yang lebih muda, dan hijau untuk yang satunya.

Ketika keduanya membuka mata, terjadi fenomena menakjubkan. Fenomena ini sama persis seperti yang dialami Mo Lian, cahaya berbeda warna melonjak beberapa puluh meter ke udara.

"Fase Mendalam tahap Awal dan Fase Fondasi tahap Akhir." Mo Lian mengamati gejolak energi spiritual yang mengalir di dalam tubuh kedua pria itu.

Untuk fenomena ini selalu terjadi setiap kali pembudidaya menembus tingkatnya di tahap Awal maupun Akhir. Itupun hanya untuk di Ranah Perbaikan Qi, berbeda lagi halnya jika naik ke Ranah Inti Perak, Inti Emas dan seterusnya.

Kedua orang itu menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan mencoba untuk menenangkan gejolak energi spiritual yang telah bertambah. Setelah cukup, mereka berdua berdiri dan berjalan menghampiri Mo Lian. "Salam, Master!" ucap keduanya bersamaan.

Mo Lian mengangguk kecil. "Langsung saja, apakah kalian tahu mengenai Pasukan Taring Naga?" tanyanya sembari berjalan menuju meja yang berada di bawah pohon.

Keduanya tersentak, kemudian mengikuti Mo Lian dan duduk berhadapan, dengan Qin Tian serta Qin Nian yang berdiri di sebelah Qin Zhang.

"Master. Saya tidak tahu dari mana Anda mendengarnya, tapi setahu saya, Pasukan Taring Naga adalah pasukan khusus milik militer China, yang telah terbentuk semenjak 500 tahun lalu. Dikatakan yang dapat masuk ke sana hanyalah Pejuang-pejuang berbakat dan kuat."

Qin Zhang terdiam sejenak, kemudian melanjutkan perkataannya, "Menurut informasi. Wu-Zun di sana bagaikan hujan, dan untuk Wu-Zong, lebih dari seratus orang berada ditingkat itu. Anggota dari pasukan ini tersebar luas, bahkan bisa saja berada di sekitar kita dan menyamarkan dirinya."

Mo Lian menundukkan kepalanya dengan tangan menyentuh dagu untuk berpikir, kemudian mendongakkan kepalanya menatap wajah Qin Zhang. "Lalu. Bagaimana kekuatan tempur Ketua mereka?"

Qin Zhang terdiam dengan mulut terbuka lebar, ia menundukkan kepalanya mencoba mengingat kembali, setelah beberapa saat, ia menjawabnya, "Menurut kakek saya. Ketua di sana telah menembus tingkat Wu-Dan tahap Menengah, itupun 60 tahun lalu. Namun meski dikatakan Wu-Dan, kekuatannya tidak sebanding dengan Fase Lautan Ilahi tahap Menengah seperti yang Master beritahukan."

Mo Lian kembali menundukkan kepalanya dengan tangan menyentuh dagu. Jika Ketua ini sangat berbakat dan ditambah dengan aura spiritual yang sangat tipis, kemungkinan orang itu hampir menembus tahap Akhir.

"Master. Bolehkah saya mengetahui mengapa Anda menanyakan ini?"

Mo Lian tersadar dari lamunannya, ia mendongakkan kepalanya menatap wajah Qin Zhang. "Aku mematahkan anggota tubuh salah satu dari mereka," jawabnya santai tanpa adanya beban.

Mendengar itu, ketiganya terdiam dengan mulut terbuka lebar, dan terlihat keringat dingin mengalir di dahi. "Ma- Master. Ap- Apa yang akan Anda lakukan jika mereka datang mencarimu?" tanya Qin Zhang terbata-bata.

Mo Lian terdiam sejenak dengan wajah kaku, kemudian tersenyum kecil menanggapi pertanyaan itu. "Aku hanya perlu menghajar mereka," jawabnya kembali dengan santai.

"Master. Tolong jangan bertindak gegabah, anggota mereka lebih dari 2000 orang," ucap Qin Zhang dengan tubuh sedikit bergetar.

Menanggapi ini, Mo Lian hanya diam tak membalasnya. Ia beranjak dari tempat duduknya menuju ke tengah-tengah halaman, kemudian dengan sedikit gerakannya. Ia terbang pilihan meter dari permukaan tanah, dan melesat pergi meninggalkan Mansion Keluarga Qin.

Mereka bertiga kembali terdiam, mereka tak menyangka Master mereka sangatlah kuat. Terlebih lagi untuk Qin Zhang, yang ia tahu beberapa hari lalu Mo Lian hanyalah ditingkat Wu-Zong, namun sekarang telah ditingkat Wu-Dan.

***

Di Hari Yang Sama, Ruang CCTV. Kantor Pusat Kepolisian Chengdu.

Di dalam ruangan yang luas, beberapa orang sedang mengoperasikan komputer untuk mengamati rekaman dari CCTV. Di belakang operator berdiri tiga orang. Pria yang usianya berkisar 25 tahun, memakai seragam kepolisian berwana biru, berambut biru tua dengan potongan rapi, memiliki alis tajam bagaikan pedang.

Di sebelahnya berdiri dua wanita muda dengan rambut hitam, wajah halus bagaikan sutra namun memiliki pandangan serius, dan lebih penting, berdada besar. Wanita ini berseragam kepolisian berwarna biru, dengan rok pendek di atas lutut.

Untuk satunya, penampilannya tidak jauh berbeda dari wanita pertama. Hanya saja rambutnya berwarna ungu dengan tatapan lembut.

"Puluhan orang itu masuk ke gang kecil pada pukul 06:45:58 dan keluar pada pukul 07:10:30, itupun dengan keadaan merangkak serta dipenuhi darah di pakaian mereka." Pria kuda itu mengamati layar yang berada di depannya.

Wanita berambut hitam mengamati rekaman di layar sekali lagi, setelah beberapa kali ia melihat. Tiba-tiba ia membuka mulutnya lebar saat mengetahui sesuatu. "Coba ulang kembali pada waktu 06:55:10," pintanya pada operator.

Operator mengoperasikan komputer untuk memutar kembali rekaman, sesuai dengan waktu yang ditelah disebutkan.

"Perlambat." Wanita berambut hitam kembali memerintahkan.

Operator menganggukkan kepalanya, kemudian menjalankan perintah untuk memperlambat rekaman. Namun setelah dua kali memperlambat, mereka tidak menemukan apa-apa. Sampai akhirnya sudah yang kelima kali, mereka menemukan bayang-bayang samar, dan terus memperlambatnya sampai 10 kali.

Alangkah terkejutnya mereka saat melihat pemuda berseragam sekolah yang keluar dari gang kecil, dengan kecepatan yang sangat cepat. Tapi dari itu semua, lebih menakjubkan lagi petugas kepolisian berambut hitam yang dapat menemukan keberadaan pemuda itu.

"Pejuang!" Pria berambut biru tua memandang layar dengan tatapan tajam.

"Sepertinya aku pernah melihat orang ini ..." Wanita berambut ungu terdiam kembali setelah ia berbicara. Beberapa detik kemudian, ia mendongakkan kepalanya menatap layar. "Ah! Orang ini, adalah orang yang sama yang melakukan perkelahian di depan SMA 2 Chengdu!"

Pria muda itu kembali menatap tajam ke layar. "Beraninya! Melukai Pasukan Taring Naga! Cari informasi orang itu. Kita harus membuatnya menerima akibatnya karena berani melukai anggota kita!" ucapnya dengan nada kesal kemudian berbalik berjalan menuju pintu keluar.

"Baik!"

***

Mo Lian duduk santai di bawah pohon rindang memandangi Su Jingmei dan Mo Fefei yang sedang bermeditasi. Meski lambat, namun keduanya telah berhasil menembus Fase Fondasi tahap Menengah, dan hampir menembus ke tahap Akhir.

Ketika Su Jingmei dan Mo Fefei membuka mata, matahari hampir terbenam di ufuk barat. Mereka bertiga pun menyudahi latihan dan masuk ke dalam rumah untuk makan malam.

Setelah makan malam, Mo Lian kembali ke kamarnya terlebih dahulu. Ia ingin mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, menurut firasatnya, tidak lama lagi Pasukan Taring Naga akan bergerak.

Meski Pasukan Taring Naga adalah pasukan khusus militer China, tentunya di dalam pasukan itu ada saja orang-orang idiot yang ingin mencelakainya tanpa mengetahui kebenarannya.

Mo Lian membuka lemari baju, dan kemudian mencari Kertas Kuning Hu yang masih tersisa serta tinta dari Kranberi untuk digunakan dalam membuat Talisman.

Ia mencelupkan ujung kuas ke dalam tinta Kranberi, dan kemudian menuliskan beberapa kata dari zaman kuno di Kertas Kuning Hu menggunakan energi spiritual yang telah dialirkan ke dalam kuas.

Ketika Mo Lian mengangkat kuasnya dari Kertas Kuning Hu, kata-kata yang dituliskannya memancarkan warna putih keemasan, kemudian menyerap energi spiritual yang ada disekitar bersamaan dengan miliknya.

Kertas Kuning Hu itu melayang di udara kosong dengan kilatan petir di sekelilingnya. Talisman ini adalah Talisman tipe penyerang, Talisman Jaring Petir, merupakan Talisman tingkat 2.

Talisman sendiri terbagi menjadi beberapa tingkatan, tingkat 1 sampai 8, untuk saat ini Mo Lian hanya dapat membuatnya sampai ditingkat 2, itupun telah menghabiskan lebih dari setengah energi spiritualnya.

Meskipun hanya berada ditingkat 2, namun sudah cukup untuk menghanguskan Kultivator di Fase Mendalam tahap Awal dan membuat Fase Lautan Ilahi tahap Menengah terluka parah.

"Meskipun Talisman ini tidak akan digunakan, karena aku dapat mengatasi mereka dengan mudah. Tapi lebih baik membuat persiapan ketimbang tidak sama sekali."

...

***

*Bersambung...

1
Agus Rahmat
berapa pun itu ribuan tidak masalah MC menggunakan kekuatan author....jleb
engki besic
Biasa
Penyet Tako
Luar biasa
Penyet Tako
Kecewa
Agus Rahmat
RASKIN
Anonymous
ini patriakk
Agus Rahmat
hah hah ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha nyut
Agus Rahmat
realistis dong
Agus Rahmat
bukankah itu sila thief
Agus Rahmat
embelgedes
Agus Rahmat
hebat.... hebat
Agus Rahmat
sok tahu ah ikuti saja dulu alurnya
Agus Rahmat
pakah pulau sipatan dan Ligitan
Agus Rahmat
ha ha ha ha ha ha
Agus Rahmat
disini othor nya yang bijak tidak ingin wilayah Indonesia diobok-obok kultivator negeri seberang ha ha ha ha mantap
Agus Rahmat
sifefei lemah banget
Anonymous
lnjut thor
Agus Rahmat
ha ha ha ha ha ha ha ha
Agus Rahmat
bagusnya sih bertarung di bulan Mei
valentino_rosi46
kok main tampar aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!