Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Sambil tunggu next episode bisa mampir ke karya-karya saya selamat baca semuanya, terimakasih yang selalu mampir ke karya-karya saya semuanya.
Karla minta maaf atas kejadian kemarin ke Haris, karena merasa Ayah nya keterlaluan kebiasaan merendahkan orang lain seenaknya membuat Karla merasa bersalah terus.
"Maaf iya Pak Haris." ucap Karla dengan pelan .
"Iya Bu tenang saja, jangan merasa bersalah seperti itu hemm apa sudah sarapan?" tanya Haris sengaja mengalihkan pembicaraan supaya Karla tidak sedih karena kejadian kemarin sore.
"Belum Pak memangnya kenapa?" tanya Karla senang entah kenapa merasa senang Haris seperti perhatian ke dirinya.
"Sarapan bareng yuk didepan kan sudah ada yang jualan mau?" ajak Haris senyum manis melihat Karla.
"Boleh hayo Pak." lanjut Karla dengan senang hati.
Karla dan Haris keluar dari ruang kerja untuk sarapan bareng, Karla tidak menyangka didekat perkebunan ada yang jualan nasi uduk biasanya pedang ada dipinggir jalan dan baru hari ini keliling sampai didalam perkebunan.
Haris sengaja tidak bahas soal kemarin karena tidak mau membuat Karla sedih, tanpa diduga Karla justru bahas bareng Haris baru datang ke kantor membuat Haris merasa kasihan melihat Karla sedih karena ucapan orang tuanya kemarin yang seenaknya seandainya Haris tidak cinta sama Karla pasti sudah pergi supaya tidak merasa sakit hati dan emosi setiap denger orang tuanya Karla seenaknya menghinanya cuman karena bawa motor.
**
Ayah nya Karla teriak kencang saat jatuh dari motor karena ada yang sengaja senggol motor nya dan jatuh ke tanah, Ayah nya Karla merasa kaki nya sakit sekali akibat kaki nya tertindih motor yang dibawanya.
"Sial apesnya bawa motor pagi seperti ini, biasanya naik mobil jadi nya begini kecelakaan." protes Ayah nya Karla kesal karena harus merasakan jatuh dari motor.
Ayah nya Karla kesal sekali karena tidak ada yang bantuin sama sekali, padahal badannya sakit sekali karena kena body motor.
Sepasang mata yang mengawasi kondisi Ayah nya Karla jarak yang tidak terlalu jauh, senyum senang melihat ayah nya Karla jatuh dari motor, kesakitan, dan tidak ada yang tolongin sama sekali membuatnya puas sudah kerjain orang yang sudah menghina bos besarnya.
**
Haris menikmati sarapan nasi uduk bareng Karla, pertama kalinya makan nasi uduk dan gorengan membuat Haris nambah karena suka sama rasa makanan yang lagi di nikmatinya.
"Gila makanan sederhana ini enak sekali." batin Haris senang makan nasi uduk pertama kalinya.
"Karla kalo mau nambah silahkan ambil saja jangan jaim makan bareng saya oke." ajak Haris supaya Karla cuek saja makan bareng Haris.
"Saya tidak biasa makan banyak Haris, mungkin perut perempuan beda sama laki-laki yang bisa makan banyak." tolak Karla sejujurnya malu juga kalo makan banyak.
"Bisa jadi sih, iya sudah tidak masalah." lanjut Haris mengerti kalo perempuan lebih banyak jaim setiap makan bareng laki-laki.
Haris senyum melihat Karla yang kalem makan nya, tidak banyak bicara jika tidak ditanya dan merasa bersalah karena terus ajak bicara cewek jaim seperti Karla.
Tanpa sepengetahuan Haris, pedagang nasi uduk vidioin Haris lagi makan bareng Karla dan dikirim vidio nya ke Dayat, Haris tidak tahu pedagang nasi uduk abal-abal yang lagi menikmati sarapan orang suruhannya Dayat yang kepo sama perjalanan Haris deketin Karla karena mau tahu perkembangnya.
