Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu lagi
Setelah kepergian Melani dan paman Harun, teman-teman ibu lasmini menghampari ibu lasmini dan mencibir nya habis-habisan. Ada juga pengunjung Mall yang ikut mencibir kelakuan ibu lasmini.
"Huuhhh.... Jadi ibu kok aneh banget, sudah tahu anak nya sudah betistri kok masih di nikahkan lagi dengan wanita lain. " Cibir salah satu pengunjung Mall.
" Mengarang cerita merasa terzolimi, tapi justru dia dan anak nya yang zolim sama mantan menantu nya " Cibir pengunjung Mall.
Para pengunjung yang tadi mendekat sudah mulai pergi meninggalkan ibu lasmini.
"Saya tidak menyangka jeng lasmini cuma memutar balikkan fakta. Cerita berupa omong kosong" Seru teman ibu lasmini yang ber mek up menor.
" Selama ini jeng lasmini berbohong" Seru teman ibu lasmini.
"Menyesal kita tadi ikut menghujat mantan menatu jeng lasmini, tidak tahu nya justru mantan menantunya yang terzolimi" Seru salah satu teman ibu lasmini.
"Ayuk jeng kita pergi dari sini, biarkan jeng lasmini pulang sendiri." Seru ibu yang ber mek up tebal kepada teman nya yang lain.
Ibu lasmini hanya bisa menundukkan kepala nya, dia malu dan tak berani berucap apa pun.
Setelah kejadian di permalukan oleh Melani dan paman Harun, Ibu lasmini justru semakin benci dengan Melani. Dia semakin ingin menghancurkan Melani.
"Melani tunggu pembalasan ku, karena ulah mu teman-teman ku membenci ku. Tak akan ku biarkan kamu hidup bahagia. Dasar Melani brengsek, sialan " Gumam Ibu Lasmini sambil mengepaklan tangan nya.
Sementara itu di tempat lain tepat nya di rumah keluarga Hendra. Hendra sedang berkumpul dengan keluarga nya ada ibu, adik dan kakak tiri serta ipar nya.
Orang tua kandung Hendra sudah meninggal semua, sang Ibu meninggal saat umur hendra satu tahun. Dan saat usia nya 3 tahun sang Ayah menikah lagi dengan Ibu Marni seorang janda beranak satu yang usia nya dua tahun di atas Raka. Pernikahan Ayah nya dan Ibu Marni mempunyai satu anak perempuan bernama Hasni saat ini berusia 21 tahun. Selisih lima tahun dari Hendra yang saat ini berusia 26 tahun. Sudah 3 tahun yang lalu sang Ayah pun meninggal karena serangan jantung.
"Hendra kapan kamu akan menikah? umur mu sudah cukup dewasa untuk menikah?" Tanya Ibu Marni saat sedang berkumpul.
" Iya Ndra, kapan kamu akan menikah? Ingat umur sudah makin dewasa" Tambah kakak tiri nya Dimas.
" Apa perlu ibu carikan jodoh untuk mu? Ibu berniat menjodohkan mu dengan anak nya Pak Lukman, itu si Rindu dia cantik, baik dan pekerjaan nya juga bagus yang pasti anak orang kaya. Bapak nya seorang Anggota dewan." Seru ibu Marni.
"Hendra sudah punya calon istri bu, nanti kalau sudah saat nya hendra kenalkan sama ibu" Jawab Hendra tegas dan pasti.
" Siapa wanita yang sudah membuat mu jatuh cinta? Dia kerja apa? Kaya apa tidak? " Pertanyaan beruntun dari ibu marni.
" Kalau cari istri harus yang kaya dan terpandang, berpendidikan yang bagus" Sela Dimas kakak tiri Hendra.
" Iya kak, kalau istri kakak orang kaya kan bisa bantu keluarga kita" Tambah Hasni ikut bicara.
Hanya istri Dimas yang dari tadi diam tidak ikut mengeluarkan suara. Sebenarnya dia tidak suka dengan sikap keluarga suami nya yang hanya uang dan uang. Istri Dimas bernama Aina yang merupakan anak dari kepala desa, Aina sendiri bekerja di salah satu rumah sakit sebagai dokter gigi.
" MbakAina kok diam, tidak mengutarakan pendapat mbak?" Tanya Hendra. Hendra tahu Aina ini sebenarnya tidak nyaman dengan sikap keluarga nya.
" Kalau mbak si ya terserah kamu Ndra, jodoh sudah ada Allah yang mengatur" Jawab Aina dengan lugas.
" Kalau Aina pasti setuju-setuju aja. Nah contoh nya seperti mbak Aina ini Ndra. Dia cantik, pekerjaan bagus di tambah anak kepala desa." Seru Dimas dengan bangga.
" Betul kata kakak kamu, contoh itu kakak kamu itu Ndra. Ibu tidak mau kalu punya mantu yang kampungan dan pengangguran" Seru ibu marni.
Hendra lama-lama malas menanggapi obrolan yang tidak penting itu. Hendra pun masuk ke kamar nya dan beristirahat. Entah kenapa akhir-akhir ini hendra selalu bermimpi bertemu Melani. Wanita cantik yang bisa menggetarkan hati nya.
Apakah Hendra jatuh cinta sama Melani???
*****
Pagi ini Melani seperti biasa berangkat ke kantor mengendarai mobil nya sendiri, Melani jarang sekali meminta supir untuk mengantarkan nya.
Melani pun selalu menggunakan mobil lama nya, padahal Melani mempunyai dua mobil lagi yang lebih bagus. Tapi dia jarang menggunakan nya, dia lebih suka memakai mobil lama nya mobil hadiah dari Ayah nya saat dia berulang tahun yang ke 17 tahun saat pertama kali masuk kuliah.
Sebelum ke kantor Melani mampir ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli tisu karena tisu di mobil nya habis. Saat di dalam supermarket tidak sengaja Melani bertemu dengan seseorang.
"Ehh Maaf" Seru seseorang itu saat bersamaan mengambil tisu yang sama.
" Hendra..."
"Melani..." Seru mereka bersamaan.
Melani jadi salah tinggkah dan tampak malu bertemu kembali dengan Hendra.
"Mau beli tisu juga" Tanya Hendra sambil mengambil tissu.
"Iya, tissu di mobil habis" Jawab Melani tersenyum ramah.
"Nah kok sama, aku juga beli tissu karena tissu di mobil habid. Mungkin kita jodoh ya?" Seru hendra tersenyum manis.
Melani semakin salah tinggakah, Akhirnya melani pun mengambil 2 tissu dan ingin membayar nya.
" Mbak sekalian punya mbak ini ya" Ucap Hendra kepada mbak kasir saat hendak membayar .
"Punya saya biar saya bayar sendiri saja" Tolak Melani dengan halus.
"Sudah tidak apa-apa biar saya saja" Ucap hendra lagi.
"Terimakasih " Ucap Melani.
Setelah melakukan pembayaran Melani dan Hendra keluar daru supermarket menuju ke mobil nya masing-masing.
Saat Melani akan masuk ke mobil nya, Hendra memanggil Melani.
"Melani..." Ucap Hendra mendekat ke mobil melani.
"Iya " Jawab melani singkat.
"Emmhhh... Aku boleh mintak nomor Hanphone nya" Seru Hendra sedikit ragu.
" Oh iya boleh kok mas" Jawab melani.
Akhirnya Hendra dan Melani saling bertukar nomor ponsel. Hendra sangat senang mendapatkan nomor ponsel Melani.
"Nanti kapan-kapan bisa kan kita makan siang bareng?" Tanya Hendra.
"Emmhhh.. boleh kok, nanti cari waktu yang pas saja. Biar tidak terbentur dengan pekerjaan ku ya Mas" Jawab Melani.
" Iya nanti berkabar saja " Jawab Hendra.
Setelah menyelesaikan obrolan nya hendra dan melani memasuki mobil nya masing-masing dan melajukan mobil nya ke tempat tujuan nya masing-masing.
"Loh mas Hendra kok ngikutin saya?" Tanya melani heran.
" Ehh.. Kamu kerja disini ya?" Tanya Hendra dengan rasa bahagia karena bisa sekantor dengan Melani.
" Iya mas, saya kerja disini. Mas sendiri ngapain kesini, ngikutin saya ya?" Tanya Melani lagi tetap mencari jawaban.
" Saya gak ngikutin kok, kebetulan saya juga kerja disini. Baru hari ini saya mulai kerja disini." Jawab Hendra.
"Kok bisa samaan lagi ya mas, tadi tissu sekarang tempat kerja" Ucap Melani sambil terkekeh.
"Mungkin kita memang jodoh Mel" Jawab Hendra juga ikut tertawa.
Tanpa sadar mereka sudah cukup lama mengobrol di parkiran dan akhirnya Melani memutuskan masuk terlebih dahulu.
"Kenapa dengan jantung ku, dari tadi jedag jedug terus. Masak iya aku jatuh cinta sama mas Hendra" Gumam Melani dalam hati.
" Sadar melani, sadar... status kamu itu seorang janda. Mana mau Hendra yang masih bujangan sama janda seperti kamu" Seru Melani pada dirinya sendiri.
Hendra pun masuk ke dalam kantor dan langsung menuju ke bagian HRD.
" Pak Hendra silahkan tanda tangani kontrak kerja nya, setelah itu bapak bisa langsung bekerja" Ucap kepala HRD.
"Iya pak, boleh saya baca dulu kontrak kerja nya" Tanya Hendra sebelum menandatangani berkas kontrak kerja nya.
"Iya lebih baik dibaca dulu" Ucapa kepala HRD.
Hendra pun membaca isi kontrak kerja nya, dan hendra setuju dengan isi kontrak kerja nya. Lalu hendra menandatangani kontrak kerja sama nya.
Setelah menandatangani kontrak kerja sama nya Hendra di antar ke ruang kerja nya. Hendra bekerja sebagai staff devisi keuangan. Dulu di perusahaan yang lama dia juga bekerja sebagai staff keuangan. Karena banyak tuntutan dari ibu dan keluarga yang lain Hendra terpaksa pindah kerja. Kebetulan Global property membutuhkan karyawan dan memberikan gaji yang besar.
******
Sudah up dua bab. Jangan lupa LIKE KOMEN VOTE dan berikan hadiah serta klik tombol favorite. Biar Author semakin semangat up nya.
Terimakasih.
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..
tggu aja harta yg kamu kpulkan dan tak pernah kamu beri sedikitpun utk istrimu akan hbs diembat sama Vera..
permainan yg sangat cantik Mel 🤣
siap² aja jamu sesak nafas dan terkena serangan jantung 🤣🤣🤣