Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Membelanjakan siska
Kali ini tamu nya Andini sangat jauh dan dia juga harus mencari tempat yang sangat aman agar tidak ketahuan oleh orang orang, bagai mana mungkin seorang bupati juga terpesona melihat kecantikan nya yang sangat menawan, apa lagi dia juga mendengar bahwa gadis ini masih perawan dari mulut nya sendiri. satu hal yang pasti, Seno bisa membuat pembeli merasa lupa bahwa mereka pernah mencoba Andini. sehingga mereka terus menyangka bahwa gadis ini memang masih perawan, semua nya berlomba lomba ingin mencoba jepitan kerang nya Andini yang masih bersegel, bahkan sekarang saja Andini mendapat tawaran enam puluh juta dari sang bupati yang ingin memakai nya.
Lagi pula uang yang di dapat adalah hasil korupsi sehingga dia tak merasa sayang bila mau menghamburkan nya, orang gila mana yang tak sayang pada uang nya bila melepas enam puluh juta hanya demi menikmati kerang itu saja, bila uang yang di dapat hasil dari kerja keras maka pasti mereka akan sayang melepas nya. bagi Andini juga tak masalah mau haram atau pun halal uang yang untuk membeli nya, karena uang yang dia dapat pun dari hasil yang tidak benar, selagi dia tak menyakiti orang baik maka Andini tak akan ambil pusing, namun bila itu orang jahat maka dia akan terus mengusik.
"Benar kamu masih perawan?" bupati memegang dagu Andini.
"Betul, Tuan." angguk Andini mode polos seolah sangat lugu.
Bupati jadi semangat dan melucuti seluruh baju yang ada di tubuh nya Andini karena dia sudah tak sabar mau merasakan jepitan kerang yang sangat lezat, siapa pun pasti suka karena itu sudah kodrat nya manusia hidup, yang laki laki akan nafsu bila melihat tubuh molek wanita, apa lagi yang masih mengkal seperti Andini ini. pria akan sangat mabuk kepayang di buat nya, wajah cantik dan kulit putih membuat nya kian sempurna saja seolah sama sekali tidak ada cacat dalam diri nya.
"Oooh warna nya bagus sekali." Bupati sangat terkesima melihat nya.
Andini yang sebenar nya sedang melihat arwah Johan mendadak tegang, sudah empat kali membuat tumbal dan baru sekarang ada yang menampakan diri. Johan menatap nya dengan pandangan yang sangat tajam seolah protes dengan kematian nya, Andini berniat untuk bertanya besok pada Seno bila sudah jadwal nya bercinta dengan pemilik susuk.
Sekarang dia harus melayani Bupati dulu agar uang nya semakin banyak, untung nya otong Bupati tidak seberap besar karena dia bertubuh gemuk sehingga tertarik oleh perut nya. Andini bisa santai karena rasa nya tak seberapa sakit bila otong kecil yang masuk.
"Oh kau sungguh masih perawan." desis Bupati begitu puas.
"Ini yang pertama untuk saya, Tuan." Andini berkata pelan.
"Tenang saja ya, saya akan menambah uang jajan kamu." janji Bupati.
"Terima kasih ya, Tuan." Andini sangat senang karena mendapat banyak jatah.
"Aaaaahh, aaaaah!" Bupati sangat puas sekarang.
Janji nya saja di awal sudah enam puluh juta dan tadi di transfer di muka tiga puluh juta, masih dengan memompa Andini dia mengambil ponsel dan mengirim sisa nya, Andini juga mencek ponsel nya walau dengan tubuh yang terhentak hentak karena sodokan yang lumayan liar juga lama lama si Bupati gemuk.
"Aaaah terima kasih banyak, anda baik sekali." girang Andini.
"Sisa nya anggap sebagai uang jajan kamu ya, besok kalau ada waktu kita ulang lagi." ajak Bupati.
Andini mengangguk karena setelah ini Bupati juga akan lupa bahwa dia pernah bercinta dengan nya, tak masalah karena sekarang dia sudah dapat uang tujuh puluh juta, sepuluh juta sengaja di lebihkan agar bisa untuk jajan nya Andini.
Bupati sangat puas dengan cara kerja nya Andini yang masih polos namun juga lihai dalam melakukan gaya, dari tadi sudah berapa kali crooot dan Andini juga memberi nya bonus karena Bupati sudah tidak pelit dengan nya.
...****************...
Siska memang sedang sakit sehingga untuk beberapa hari tidak akan bisa nyanyi dulu, tampak nya sakit dia agak parah karena terlalu lama di biarkan karena tak ada uang untuk membeli obat nya. Aldi butuh banyak biaya karena Siska yang seorang janda, dia menghidupi anak nya sendirian dengan cara yang tidak bagus.
Andini datang sambil membawa belanjaan yang sangat banyak, soal nya dia pernah dengar bahwa Aldi memimpikan kulkas orang kaya yang isi nya sangat penuh dengan jajan dan juga buah buahan, mungkin saja bocah laki laki itu kepingin bila sedang numpang nonton di ponsel teman nya karena dia juga tak punya ponsel.
"Tante kok banyak sekali belanja nya, kenapa di taruh di kulkas ku?" Aldi mendekati Andini yang sedang menyusun jajanan.
"Ini kan untuk kamu, jadi kamu bisa merasakan kulkas sultan." jawab Andini.
"Dari mana barang nya ini, Tante?" bocah kelas lima sd ini memang banyak sekali pertanyaan nya.
"Ngapain juga kamu isi kulkas ku begini, An?" Siska menatap teman nya yang sibuk sendiri.
"Ya enggak pa pa, aku kan membelikan Aldi." jawab Andini cuek.
"Aku tidak mau uang mu habis, kebutuhan mu juga banyak." ucap Siska.
"Buah nya cuci dulu ya, supaya nanti pas di makan sudah bersih." Andini mengajak Aldi bicara.
"Oke, Tante." Aldi semangat dan mencuci berbagai macam buah yang Andini belikan.
Setelah itu Andini juga menyusun minuman untuk anak anak, bila di perkirakan mungkin saja ada satu juta belanja nya Andini untuk anak nya Siska. Siska juga merasa sungkan karena dia tahu susah nya cari uang, dan Andini malah menghamburkan nya untuk orang lain.
Siska tidak tahu bahwa tarif nya Andini sangat mahal, hanya saja dia sudah agak curiga karena banyak orang bilang bahw Andini masih perawan sehingga orang pun ingin mencicipi nya, Siska curiga kalau teman nya ini mengambil susuk dari Mbah Karso yang kata nya sangat ampuh itu.
"Kamu tidak mengambil susuk genderuwo kan, An?" tanya Siska hati hati.
"Ngomong apa sih kamu, Mbak? masalah belanja kok jadi lari kesana." rutuk Andini.
"Ya karena kamu sangat kaya sekarang, orang mau membayar mu mahal dan ku dengar kau selalu di sebuh perawan." ucap Siska.
"Aku kan pakai obat rapet dari sampean itu, mana bisa aku perawan lagi." kesal Andini.
"Serius kan?!" cemas Siska.
Andini mengangguk karena dia memang tidak bisa bila mau jujur, sudah lah biar begini saja tanpa ada yang tahu kecuali Mbah Karso dan dia sendiri yang tahu karena Siska akan sangat marah bila tahu Andini mengambil susuk itu.