NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Tamu

Malam ini Zifa nampak memasak sesuatu di rumah dinas suaminya. Dia memasak dengan jumlah yang besar. Tadi di telpon Zifa mendengar suaminya akan kedatangan teman - teman prajurit di rumahnya ini. Tidak mungkin Zifa menutup mata.

" Sayang ... Apa tidak masalah kamu memasak sebanyak ini??" tanyanya dengan menatap istrinya. Dia menikahi Zifa tidak untuk menyiksanya begini tapi teman - temannya itu astaga mereka itu datang di waktu yang salah.

" Tentu saja masalah! Harus ada imbalannya ini. Kamu sudah membuatku serepot ini," jawab Zifa membuat Ahmad bengong.

" Sayang .... Serius?" tanyanya tak percaya. Zifa menghela nafas dan menatap suaminya.

" Bercanda!!!!" serunya. "Mas ... Jika mereka mau datang tatalah halaman depan entah meja makan, kursi atau apapun itu. Tidak mungkin mereka semua masuk ke dalam rumah ini pak Lettu ... Yang benar saja. Lihat aku yang tak memakai hijab memangnya kamu ikhlas mereka melihat istrimu seperti ini," lanjutnya sambil memasak.

" Enak saja. Tentu saja tidak ... Membuat istriku sampai pada titik ini saja sangat sulit bagiku. Mana bisa aku tolerir yang ikut menikmati jangan harap!!" ahmad dengan gurat keseriusannya itu membuat Zifa tertawa mendengarnya.

" Sudah ... Sudah Mereka teman - temanmu mas! Lagian Zifa bercanda," jawab Zifa kemudian meletakkan Tongseng Ayam itu di tempat prasmanan.

Tadi sengaja gadis itu dan sang suami membeli perlengkapan prasmanan yang murah untuk tamu di rumah saja. Tadi Ahmad pun mengatakan gajinya tiap bulan. Dia juga tak menerima sepersen pun dari keluarganya. Meskipun keluarganya tergolong konglomerat tapi di balik semua itu papa Ahmad dulunya juga sama merintis dari bawah.

Flashback On.

" Sayang ... Aku tidak memaksamu mengikuti gaya hidupku yang sederhana ini. Gajiku tiap bulan antara 5 - 6. Aku tahu kehidupan dokter mungkin serba ada. Tapi inilah kami prajurit bumi pertiwi tidak bergelimang harta. Zifa boleh menanggapinya dan memberikan pendapat," ucap Ahmad tatkala di kamar seusai sholat dhuhur.

" Mas ... Berapapun Gaji mas Zifa tidak akan mengeluh. Toh, itu memang keadaannya. Zifa juga punya gaji sendiri apabila di butuhkan," jawab Zifa aneh agaknya jika membahas gaji.

" Tidak sayang ... Gajimu gunakan untuk keperluanmu! Jika sayang selama ini melakukan perawatan maka tetap saja lakukan. Mas tahun perempuan itu tidak akan luput dari perawatan. Jadi, jangan mengurangi kebiasaan apapun. Belanja sehari - hari gunakan uang dari mas," Ucap Ahmad berharap Zifa tidak menyesal menikah dengannya. Dia tidak mau gadis ini kabur karena dirinya tak mampu memberikan kemewahan.

" Ya ... Baiklah mas apapun itu. Hehe. Jadi, belanja ke pasar kota? Katanya mau ada teman - teman ke rumah nanti malam selepas sholat isya'," ucap Zifa mengingatkan. Ahmad memegang tangan istrinya yang halus itu.

" Apa yakin memasak untuk mereka yang?? Tangan kamu saja halus begini, lagian aku juga gak punya banyak stok barang untuk prasmanan," ucap Ahmad ragu. Zifa terkekeh di buatnya.

" Temenku Sekolah dulu ada yang jual online mas. Dia juga jualan set prasmanan kita beli yang murah saja gak perlu yang tebel buat jaga - jaga di rumah kalau ada acara. Ayo kita siap - siap jangan di pikirkan!" serunya dengan semangat. Mau bagaimana lagi mereka tak punya pembantu yang akan menemani. Jadi, jalan satu - satunya memasak berdua.

" Hmmm ... Oke Nyonya Ahmad kita pergi sekarang!" serunya bersemangat.

Flashback Off.

" Hmm ... Bercanda! Janganlah yang ... Was - was mas kalau kamu yang bercanda. Mereka itu matanya ijo sama kayak bajunya," ucapan Ahmad itu malah membuat tertawa bersama - sama.

Hahahahahahaha.

" Sudah dong mas! Sana mejanya bawa keluar kita makan bareng di sana. Ini nanti sambalnya mas yang nguleg ya heheh," senyumnya dengam deretan gigi putih nan rapi.

" Siap! Laksanakan nyonya Ahmad ... " seru Ahmad dengan lantang.

Setelahnya ...

Ahmad menata kursi dan meja di depan serta menggelar karpet. Zifa itu di luar dugaannya jas dokter yang dia miliki tidak membuatnya gengsi membeli barang - barang murah. Bahkan dia tidak sungkan menawar. Sisi lain Zifa makin membuat ahmad jatuh cinta padanya. Semakin ke sini semakin banyak kebaikan dalam diri Zifa yang dia ketahui. Jika dulu dia benar - benar menutup akses tentang dirinya. Namun setelah menikah banyak hal yanh di kagumi oleh Ahmad. Saat Ahmad Asik menata prasmanan di depan yang sudah terisi oleh masakan istrinya. Ada suara perempuan dari belakang ...

" Sulaiman!?? Apa yang kamu lakukan kemana Zifa? Kenapa dia membiarkanmu menata semuanya sendiri," ujarnya yang baru saja datang. Ahmad menoleh karena tiba - tiba ada seseorang yang mengatakan hal tak baik tentanh istrinya itu.

" Mafaza ... Kamu di sini?? Sedang apa?" tanya Ahmad balik.

" Membawakan makanan untuk kalian!" memperlihatkan kresek putih yang dia tenteng.

" Tapi kami tak meminta kiriman dari orang rumah," jawab ahmad jujur dan bingung karena tiba - tiba Mafaza sudah di sini.

" Ah, tidak ... Aku lewat sini tadi dari rumah sakit membantu persalinan. Jadi, sekalian mampir ke kalian," jawabnya yang sebenarnya gak ikhlas membiarkan Zifa berdua saja dengan orang yang dia cintai.

" Tapi kami akan ada tamu setelah ini. Zifa sudah memasak banyak makanan. Jadi, lebih baik jika makanan itu di bawa lagi saja mubadzir jika di taruh sini. Lihatlah menu makanan sudah lengkap mafaza. Maafkan aku," ucap ahmad padanya.

Mafaza menoleh ke arah meja di mana prasmanan sudah di tata rapi ada Es Air Mata Manohara, Gurame Bakar, Ayam koloke, Capcay Udang kuah merah, sambal goreng beserta krupuk - krupuknya lengkap. Masakan sederhana tapi jika hanya berdua yang memasak luar biasa.

" Mas ... Ini salad buahnya!" seru Zifa dari dalam dan saat Zifa melihat ke arah keluar matanya bertemu secara langsung dengan Mafaza.

" Mbak ... Sejak kapan di sini??" tanya Zifa dengan sedikit terkejut. Ahmad meraih Salad buah dari tangan istrinya untuk di letakkan di meja.

" Kenapa? Apa tidak boleh berkunjung?" tanya Mafaza agak kurang enak di dengar.

" Bukan gitu mbak .... Oh, iya mari masuk! Jangan di luar saja," ucap Zifa seramah mungkin padanya. Zifa yang tahu bahwa ada perasaan dalam hati Mafaza untuk suaminya. Dirinya seakan kurang leluasa.

" Terima kasih ... Nampaknya kalian sedang ada pesta! Aku pergi saja ... Hebat ya Zifa udah bisa masak sebanyak ini seorang diri. Aku pergi ... Oh iya besok jangan terlambat di acara Ngunduh mantu," ujarnya. Entah dia memuji atau mengejek. Zifa menghela nafas berat.

Ahmad mendekatinya dan memeluk Zifa. Ahmad juga membawa istrinya duduk di sofa yang dia keluarkan tadi.

" Jangan dengarkan dia sayang ... ! Maafkan aku meletakkanmu dalam posisi sulit seperti ini," Ahmad menunduk di hadapan istrinya. Zifa mengangkat wajah suaminya.

" Eh, mas ... Kenapa sedih?? Zifa gapapa ... Kita sudah janji akan memulainya dari awal kan??? Pernikahan kita baru di mulai. Kita harus berusaha lebih keras lagi ... " Senyum Zifa membuat kelegaan dalam hati Ahmad. Mengingat tadi pagi membuatnya takut Zifa tantrum karena Mafaza bertandu ang ke rumah ini. Istri mana yang rela jika suaminya di datangi perempuan lain. Apalagi pernikahannya masih dapat 2 hari. Ahmad jadi terbawa suasana dan mengecup kening Zifa dengan mesra sekali.

" Ehm ... Ehm ... Ehmm ... Bro eling bro! Ini di luar rumah mesra amat sih pak Lettu Ahmad!!!! Kita mau makan malah dapat pemandangam epik," Goda para prajurit itu sambil terkekeh. Ahmad jadi ikut terkekeh. Zifa tersenyum simpul pada mereka semua mereka semua pun membalasnya.

" Kalian ... Ini !!! Silahkan .... Silahkan .... Makan saja dulu baru kita ngobrol!" Seru ahmad pada semuanya.

" Paham aja ini pak Lettu kalau kita semua menahan lapar hahahaha," serempak mereka menyerukan isi perut yang kosong sedari tadi.

Hahahhahahahaha.

Di sisi lain ...

" Kalian ... Benar - benar tak merasa salah sama sekali padaku!!! Zifa pun nampak menikmati peran sebagai istri. Dasar gadis munafik tidak bisa jatuh cinta tapi berusaha menggaet calon suami orang," Gumam Mafaza dari kejauhan.

Mafaza sungguh iri akan kebahagiaan Zifa dan sulaiman. Dia merasa Allah tak adil padanya yang selalu menjaga diri dengan baik. Sedangkan zifa gadis itu banyak sekali mudhorot dalam dirinya tapi masih saja bahagia. Nasibnya pun begitu baik.

Good Night Honey .... To Be Continue.

1
Dia Amalia
mengada² lh mas Ahmad ne istrinya slow bukan berarti tak cemburu 😂🤣😂
nadya insan
lanjut dong kak part nya
Ana Al Qassam: wait ya kak! tdi terkendala seleksi jadi nunggu seharian/Smile/
total 1 replies
Mulianti Mulianti
ular tambah 1 lagi 😄
Dia Amalia
ada walang sangit nambah daftar kawa mafaza🤣😂😂😂
nadya insan
lanjut kak cerita nya
nadya insan
lanjut kak
Ana Al Qassam: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Mulianti Mulianti
gol
Ana Al Qassam: /Chuckle/
total 1 replies
Mika Saja
nenek SM ibu Sam aja ngajarin cucunya biar ambisi jd kaya
Dia Amalia
akhirnya mas Ahmad gool 😂🤣😂😂
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Dia Amalia
haiii yg yaa mafaza gila mau jd kaya 🤣😂🤣
Dia Amalia
hah itu lh penyakit hati ya gk diberkah Allah mafazaaaaaa gk bisa dipeksoooo😂🤣😂🤣
Sutila Dewi
Biasa
Sutila Dewi
Buruk
Mika Saja
mafaza racun.....harus cepat2 dibasmi ini
Mulianti Mulianti
so sweet
Mulianti Mulianti
dendam amat bu 😄😄😄
Dia Amalia
aaahhh mas Ahmad mau belah duren 🤣😂😂
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa/Heart//Good//Good//Good/.,... Lanjut....
....
Ana Al Qassam: makasih kak bintangnya/Drool/
total 1 replies
Mika Saja
masih menyelami hati 2 anak manusia ini
Dia Amalia
weeehhh dalam banget mas Ahmad perasaanmu ke adek zifa 😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!